Tinjauan Atas Prosedur Pengeluaran Kas Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat

  

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENGELUARAN KAS

PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA)

PROVINSI JAWA BARAT

Laporan Kerja Praktek

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang Studi S-1 Program Studi Akuntansi

  

Oleh:

Nama : Susan Siti Hasanah Nim : 21108036

  

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2011

DAFTAR PUSTAKA

  Azhar Susanto., (2002)., Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pegembangan

  Berbasis Komputer., Lingga Jaya: Bandung

  Indra Bastian & Gatot Seopriyant., (2002)., Sistem Akuntansi Sektor Publik., salemba Empat: Jakarta

  Mulyadi., (2005)., Sistem Informasi Akuntansi., Salemba Empat: Jakarta Revirson Baswir., (1997)., Akuntansi Pemerintahan Indonesia., BPFE:Yogyakarta Soemarso., (1995)., Akuntansi Suatu Pegantar Edisi Keempat., PT. RINEKA CIPTA:

  Jakarta http://www.bappeda.jabarprov.go.id/dokumen_informasi.php?t=5&c=209

  

49

  

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

  Nama Lengkap : Susan Siti Hasanah Tempat Tanggal Lahir : Purwakarta, 04 Mei 1990 Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan Kewarganegaraan : Indonesia Alamat : Jl. Terusan Kapten Halim No.29 Rt.19 Rw.08

  Desa Tanjung Sari Kecamatan Pondok Salam Kabupaten Purwakarta 41118

DATA PENDIDIKAN

  SDN NEGERI III TANJUNG SARI PURWAKARTA 1996 - 2002 MTS MAI PURWAKARTA 2002 - 2005 MAN PURWAKARTA 2005 - 2008 Sampai sekarang ini masih tercatat sebagai mahasiswi di UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (UNIKOM) Bandung tahun pendidikan 2008.

KATA PENGANTAR

  Peneliti panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala berkat, rahmat dan hidayahNya, serta doa restu dari kedua orang tua, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini dengan judul

  “Tinjauan atas

Prosedur Pengeluaran Kas Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat

  .” Alasan disusunnya laporan kerja praktek ini

  adalah untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh mata kuliah kerja praktek di Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.

  Meskipin penulis telah berusaha sebaik mungkin, namun terbatasnya pengetahuan, kemampuan yang dimiliki, penulis menyadari laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna dan tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun demi kebaikan laporan kerja praktek ini akan penulis terima dengan senang hati.

  Dengan selesainya laporan kerja praktek ini, merupakan kebanggan tersendiri bagi penulis. Namun penulis menyadari bahwa laporan Kerja Peraktek ini dapat diselesaikan tidak terlepas dari bimbingan, dorongan, do’a dan kepedulian dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  

i

  1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung.

  2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra. S.E., M.S. Selaku Dekan Fakulta Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.

  3. Sri Dewi Anggadini, S.E., M.Si. Selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.

  4. Surtikanti, S.E., M.Si. Selaku Dosen Wali yang telah mengarahkan saya selama mengikuti akademik dikampus ini.

  5. Surtikanti, S.E., M.Si. Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu guna mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang sangat berharga dalam menyusun laporan kerja praktek.

  6. Seluruh staf pengajar/dosen di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan pengajaran dan didikan sepanjang proses perkuliahan.

  7. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat yang telah membantu dalam proses kerja praktek, khususnya pada Bagian Keuangan dan Bagian Pendanaan.

  8. Agus Gunawan S.Kom. selaku dosen pembimbing perusahaan yang selalu membantu dan mengarahkan selama penulis kerja praktek.

  9. Agus Gunawan S.E. selaku pihak Bappeda Provinsi Jawa Barat di Bagian Keuangan yang telah banyak membantu memberikan data-data serta arahan- arahan yang penulis butuhkan.

  ii

  10. Ayahku H.Yusuf dan Ibuku Hj.Julaeha terimakasih selalu memberikan bantuan baik secara moril maupun materil.

  11. Adik-adikku tercinta, Fitriani dan Syifa Fu’adah yang selalu senantiasa senyum dan gembira yang terpancar dari wajah kalian, seolah memberikan semangat tersendiri bagi saya.

  12. Sahabat terbaik, Reni Rosita, Ressa Putra, Giska Septa Rahdianawati, Ridwan Setiadi dan Windy Widiastuti yang selalu ada dalam suka dan duka serta selalu mendukung dan memberi bantuan dalam penyususnan laporan kerja praktek ini.

  13. Ressa Putra teman bareng saat kerja praktek, terimakasih selalu membantu dalam proses kerja praktek pada Bappeda Provinsi Jawa Barat.

  14. Jaya Sumitra (Abi) yang selalu memberikan motivasi dan dukungan dalam berbagai kegiatanku.

  15. Teman-teman 4Ak1 yang tidat dapat disebutkan namanya satu persatu, semoga kita sukses.

  16. Dan pihak lain yang telah membantu dalam penulisan laporan kerja praktek ini.

  Akhir kata, penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Untuk itu penulis mengharapkan koreksi, kritik dan saran dari semua pihak untuk kebaikan dimasa yang akan datang

  

iii

  

Bandung, 15 Desember 2011

Penulis Susan Siti Hasanah 21108036 iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

  Akuntansi Pemerintahan (termasuk didalamnya akuntansi untuk lembaga- lembaga yang tidak bertujuan mencari laba lainnya), adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan lembaga pemerintahan dan lembaga-lembaga yang tidak bertujuan mencari laba. Walaupun lembaga pemerintahan senantiasa berukuran besar,namun sebagai mana perusahaan, ia tergolong sebagai lembaga mikro.Sehingga akuntansi pemerintahan,sebagaimana akuntansi perusahaan, digolongkan pula sebagai akuntansi mikro.Sementara itu dalam Akuntansi Pemerintahan terdapat Anggaran Penerimaan dan Anggaran Pengeluaran, dalam anggaran pengeluaran ini menunjukan seberapa besar pengeluaran kas yang terjadi pada satu periode tertentu. (Revrisond Baswir,1988).

  Pengeluaran Kas merupakan catatan atas semua pengeluaran uang yang dilakukan perusahaan (Soemarso 1995). Upaya mewujudkan tata kepemerintahan yang baik membutuhkan komitmen kuat, tekad untuk berubah menjadi lebih baik, sikap konsisten, dan waktu yang tidak singkat karena diperlukan pembelajaran, pemahaman, serta implementasi nilai-nilai atau prinsip-prinsipnya secara utuh oleh seluruh komponen bangsa termasuk oleh aparatur pemerintah dan masyarakat luas. Di samping itu, perlu kesepakatan bersama serta sikap optimistik yang tinggi dari seluruh komponen bangsa bahwa penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik dapat diwujudkan demi mencapai masa depan bangsa dan negara yang lebih baik.Secara umum terdapat 4 (empat) prinsip utama dalam tata kepemerintahan yang baik, yakni transparansi, partisipasi, penegakan hukum dan akuntabilitas. Berbagai pihak mengembangkan dan melakukan elaborasi lebih lanjut dalam berbagai prinsip turunan tata kepemerintahan yang baik, serta melaksanakannya sesuai dengan tugas pokok organisasi, seperti prinsip wawasan ke depan, supremasi hukum, demokrasi, profesionalisme dan kompetensi, daya tanggap, koefisienan dan keefektifan, desentralisasi, kemitraan dengan dunia usaha swasta dan masyarakat, komitmen pada pengurangan kesenjangan, komitmen pada lingkungan hidup, dan komitmen pada pasar yang fair (Bambang Yudhoyono).

  Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut Bappeda adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. Pembangunan daerah Jawa Barat yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu Tahun 2003 - 2008 telah memberikan hasil yang positif dalam berbagai segi kehidupan masyarakat,maka untuk tahun berikutnya demi tercapai berbagai rencana pembangunan perlu persiapan-persiapan yang sangat matang, contohnya mencatat semua kegiatan perencanaan pembangunan, evaluasi dan pelaporan internal capaian kinerja dan keuangan sesuai dengan rencana yang dilaporkan oleh pihak terkait kepada bagian rencana pembangunan, selain mencatat semua rencana-rencana pembangunan hal lain juga perlu dilakukan misalnya rapat bulanan atau rapat yang berhubungan dengan salah satu perencanaan pembangunan yang telah direncanakan dan diajukan oleh pihak terkait, dengan adanya rapat serta pencatatan perencanaan-perencanaan pembangunan perlu diadakannya prosedur-prosedur yang terkait dengan kegiatan yang akan dilakukan, karena evaluasi dan pelaporan internal capaian kinerja dan keuangan merupakan termasuk kedalam kegiatan rutin setiap bulan atau setiap tahunnya (Agus Gunawan).

  Dengan diadakan kegiatan yang disebut diatas maka perlu dilakukan persiapan-persiapan yang mendukung kelancaran kegiatan yang akan dilakukan,diantaranya biaya perjalanan dinas yang berhubungan dengan rapat, menyusun acara rapat, memberikan undangan-udangan pada peserta rapat, jamuan makanan, minum, fhotocopian bahan rapat dan honorarium untuk narasumber/tenaga ahli,maka sehubungan dengan persiapan tersebut perlu diadakan berbagai persiapan terutama persiapan dalam pengajuan SPP (Surat Perintah Pembayaran),karena kelancaran suatu kegiatan perlu didukung dengan dana atau pengeluaran kas yang mencukupi pula, kegiatan yang hampir rutin dilakukan tiap minggu atau tiap bulannya tak lepas dari pengajuan-pengajuan SPP (Surat Perintah Pembayaran) dan SPD (Surat Penyediaan Dana) Pengajuan Dana Tersebut tersebut berasal dari pengajuan BPP (Bendahara Pengeluaran Pembantu) yang sesuai dengan DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran). Akan tetapi semua kegiatan tidak selamanya sesuai dengan SPD, sangat sering sekali SPD yang diajukan tidak selamanya mencukupi untuk memenuhi semua kebutuhan kegiatan, seperti pada kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Internal Capaian Kinerja dan Keuangan tahun 2011, yang seharusnya kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Internal Capaian Kinerja dan Keuangan tahun 2011 memerlukan dana sebesar Rp 7.173.000 menjadi Rp 14.346.000 hal ini menjadikan dana harus mengeluarkan dua kalilipat dari dana yang sebelumnya diperlukan, maka BPP harus mengajukan SPP GU ke Bagian BP (Bendahara Pengeluaran) sebesar Rp 7.173.000 kembali.Akibat dari ketidak cukupan dana tersebut maka pengeluaran pada suatu kegiatan semakin bertambah besar dibanding dengan rencana pengeluaran yang sebelumnya. Dengan adanya berbagai kegiatan dan disertai dengan pengajuan-pengajuan yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap pengeluaran kas pada Bappeda Provinsi jawa Barat.(Agus Gunawan).

  Dengan adanya berbagai kegiatan-kegiatan yang ada pada Bappeda, tentunya akan memerlukan pengeluaran-pengeluaran yang menyangkut dengan kegiatan- kegiatan yang akan dilaksanakan, salah satunya adalah pengeluaran kas untuk melaksanakan kegiatan yang menyangkut perencanaan pembangunan yang diajukan oleh setiap daerah. (Agus Gunawan)

  Melihat dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana Pengeluaran Kas yang ada pada Bappeda Provinsi Jawa Barat dengan berbagai kegiatan yang ada, sehingga penulis mengambil judul

  

:”TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENGELUARAN KAS PADA BAPPEDA

PROVINSI JAWA BARAT”.

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

  1.2.1 Maksud Kerja Praktek

  Maksud dengan melakukan kerja praktek ini, penulis ingin bermaksud untuk mengetahui pelaksanaan Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas pada Bappeda Provinsi Jawa Barat.

  1.2.1 Tujuan Kerja Praktek

  Adapun tujuan yang dicapai dari laporan kuliah kerja praktek ini adalah : 1.

  Untuk mengetahui prosedur pengeluaran kas pada Bappeda Provinsi Jawa Barat.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan pengeluaran kas pada Bappeda Provinsi Jawa Barat.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

  Informasi

  • –informasi yang berhasil dikumpulkan selama kerja praktek ini baik yang diperoleh dari perusahaan maupun literatur, diharapkan akan memberikan manfaat bagi penulis, bagi instansi, serta masyarakat secara umum.

1. Bagi Penulis

  Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta menjadi informasi yang memadai tentang bagaimana prosedur pengeluaran kas pada Bappeda Provinsi Jawa Barat.

  2. Bagi Instansi Dapat dijadikan masukan dan bahan untuk mengevaluasi pelaksanaan prosedur pengeluaran kas pada Bappeda Provinsi Jawa Barat

  3. Bagi Pihak Lainnya Sebagai bahan referensi dan acuan untuk pembaca dan penulis selanjutnya serta sebagai tambahan informasi bagaimana prosedur pengeluaran kas pada Bappeda Provinsi Jawa Barat.

1.4 Metode Kerja Praktek

  Metode yang digunakan dalam kerja praktek ini menggunakan metode Block

  

Release yaitu dimana penulis melakukan pengamatan secara langsung,mempelajari

  kegiatan-kegiatan yang ada dan mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan materi yang dibahas oleh penulis,dimulai pada hari senin- jum’at dari jam 08:00-16:00 WIB .

  Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah sebagai berikut (Umi Narimawati dkk,2010:39):

1. Observasi (Pengamatan Langsung)

  Melakukan pengamatan secara langsung dilokasi untuk memperoleh data yang diperlukan.Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan universitas yang berhubungan dengan variabel penelitian.Hasil dari observasi dapat dijadikan data pendukung dalam menganalisis dan mengambil kesimpulan.

  2. Wawancara atau interview Yaitu teknik pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.Penulis mengadakan hubungan langsung dengan pihak-pihak yang dianggap dapat memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan.Dalam teknik wawancara ini,penulis mengadakan Tanya jawab kepada sumber yang dapat memberikan data atau informasi-informasi itu berupa yang berkaitan dengan penerimaan kas dan pengeluaran kas.

  3. Dokumentasi Pengumpulan data dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen yang terdapat pada perusahaan.Mulai dari literatur,buku-buku yang ada.Adapun dokumen-dokumen yang menggambarkan penerimaan kas dan pengeluaran kas.

  4. Kajian Pustaka atau Library Research Peneliti melakukan suatu kegiatan dengan cara menulis,mencari dan mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan penelitian penulis.

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

  1.5.1 Lokasi Kerja Praktek

  Dalam melakukan kerja praktek penulis melakukan kerja praktek ini di Badan Perencanaan dan Pengembangan (Bappeda) Provinsi Jawa Barat dibagian Keuangan di Jalan Ir.H.Juanda No.287 Bandung 40135.

  1.5.2 Waktu Kerja Praktek

  Penulis melakukan kegiatan kerja praktek dimulai pada tanggal 4 Juli 2011 s/d tanggal 4 Agustus 2011. Berikut ini adalah aktivitas kerja praktek dan aktivitas pada Bappeda Provinsi Jawa Barat:

Tabel 1.1 Aktifitas Kerja Praktek dan Aktifitas di Kantor

  No. Aktivitas Hari Waktu

  1. Kerja Praktek 08:00-16:00 WIB Senin s/d Jum’at

  2. Istirahat Senin s/d Kamis 12:00-13:00 WIB 11:30-13:00 WIB

  Jum’at

  • 3. Libur Sabtu s/d Minggu

Tabel 1.2 Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek

  Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des No Kegiatan 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Tahap Persiapan Kerja Praktek

  1.Mengambil Surat Izin Kerja Praktek

  2.Mencari Tempat Kerja Praktek

  3.Pengajuan Kerja Praktek ke Instansi

  4.Persetujuan Kerja Praktek

  5.Mendapat absen untuk KP Pelaksanaan Kerja Praktek 2 .

  1.Registrasi

  2.Kerja Praktek

  3.Selesai KP Pelaporan Kerja Praktek 3.

  1.Pengajuan Judul

  2.Mulai Bimbingan Kerja Praktek dengan Dosen Pembimbing

  3.Revisi

  4.Pengumpulan Data

  5.Ujian Kerja Praktek

  6.Laporan Hasil Kerja Praktek

  

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat

  Pada tahun 1969, suatu badan yang menangani pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat disebut Badan Pembangunan Daerah atau BAPEMDA. Badan ini dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur No.163 Tahun 1969. Pada Tahun 1972 BAPEMDA kemudian disempurnakan menjadi Badan Perancang Pembangunan Daerah atau disingkat BAPPEMDA. Namun, berdasarkan Surat Keputusan Presiden no.15 Tahun 1979, BAPPEMDA kemudian diganti menjadi Badan Perencanaan Daerah atau BAPPEDA. Seiring dengan adanya otonomi daerah, yang berlandaskan Undang

  • – Undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, dimana Kepala Daerah menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas perencanaan pembangunan daerah melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), maka berdasarkan Undang – Undang No.16 Tahun 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat, BAPPEDA berganti nama menjadi Badan Perencanaan Daerah atau BAPEDA. Pada tahun 2008 berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, BAPEDA berganti kembali menjadi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Badan ini memiliki

  

tugas pokok : melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis

  perencanaan pembangunan dan peyusunan serta pelaksanaan kebijakan perencanaan pembangunan Daerah

2.2 Struktur Organisasi Bappeda Provinsi Jawa Barat

  Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor Nomor 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, serta Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, maka susunan organisasi BAPPEDA adalah sebagai berikut : 1.

  Kepala 2. Sekretariat, membawahkan: 1.

  Subbagian Perencanaan dan Program; 2. Subbagian Keuangan; 3. Subbagian Kepegawaian dan Umum; 3. Bidang Penelitian, pengendalian dan Evaluasi (PPE) membawahkan: 1.

  Sub Bidang PPE, Fisik, Ekonomi dan Pendanaan Pembangunan; 2. Sub Bidang PPE Sosial, Budaya dan Pemerintahan; 4. Bidang Fisik, membawahkan: 1.

  Subbidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup;

  2. Subbidang Infrastruktur Wilayah; 5. Bidang Ekonomi, membawahkan:

  1. Subbidang Pertanian; 2.

  Subbidang Dunia Usaha, Industri, Perdagangan dan Pariwisata; 6. Bidang Sosial dan Budaya, membawahkan:

  1. Subbidang Kependudukan dan Kesehatan; 2.

  Subbidang Agama, Pendidikan dan Kebudayaan; 7. Bidang Pemerintahan, membawahkan: 1.

  Subbidang Aparatur, Politik dan Hukum;

  2. Subbidang Kerja Sama Pembangunan; 8.

  Bidang Pendanaan Pembangunan, membawahkan: 1.

  Subbidang Anggaran Pendapatan dan Belanja 2. Subbidang Non Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

2.3 Uraian Tugas Perusahaan 2.3.1 Kepala.

  Kepala BAPPEDA mempunyai tugas pokok merumuskan, menetapkan memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas pokok Badan. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala BAPPEDA mempunyai fungsi: a. penyelenggaraan perumusan, penetapan, pengaturan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis perencanaan, kesekretariatan, penelitian, pengendalian dan evaluasi, fisik, ekonomi, sosial budaya, pemerintahan serta pendanaan pembangunan; b. penyelenggaraan fasilitasi, koordinasi, sinkronisasi dan pembinaan perencanaan pembangunan; c. penyelenggaraan pengendalian dan evaluasi arah pembangunan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pemerintah Daerah; d. penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka tugas. pokok dan fungsi Badan.

  Adapun rincian tugas Kepala BAPPEDA adalah sebagai berikut : a. menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan; b. menyelenggarakan penetapan kebijakan teknis Badan sesuai dengan kebijakan umum Pemerintah Daerah; c. menyelenggarakan perumusan perencanaan pembangunan; d. menyelenggarakan koordinasi penyusunan rencana pembangunan jangka panjang, jangka menengah, tahunan Daerah dan rencana tata ruang wilayah

  Provinsi serta pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan Daerah; e. menyelenggarakan fasilitasi, pembinaan, koordinasi dan sinkronisasi perencanaan, yang berkaitan dengan penyelenggaraan program pada kesekretariatan, penelitian, pengendalian dan evaluasi, fisik, ekonomi, sosial budaya, pemerintahan serta pendanaan pembangunan; f. menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasi mengenai perencanaan pembangunan sebagai bahan penetapan kebijakan

  Pemerintah Daerah; g. menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta dan lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan

  Badan; h. menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis operasional perencanaan pembangunan; i. menyelenggarakan perumusan dan penetapan Rencana Strategis, Laporan

  Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ, dan LPPD Badan; j. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangal pengambilan kebijakan; k. menyelenggarakan koordinasi dan sinkronisasi dengan unit kerja terkait; l. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

2.3.2 Sekretariat.

  Sekretariat mempunyai tugas pokok men'telenggarakan koordinasi perencanaan dan program BAPPEDA, pengkajian perencanaan dan program internal Badan, pengelolaan urusan keuangan, pengelolaan kepegawaian dan umum. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan program Badan; b. penyelenggaraan pengkajian perencanaan dan program Sekretariat; c. penyelenggaraan pengelolaan urusan keuangan, pengelolaan kepegawaian dan umum.

  Sekretariat membawahi tiga Sub Bagian, adapun tugas-tugasnya antara lain :

  1. Subbagian Perencanaan dan Program; a. menyelenggarakan pengkajian serta koordinasi perencanaan dan program

  Badan; b. menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program internal Sekretariat; c. menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan

  Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota; d. menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan pendokumentasian peraturan perundang-undangan, dan keprotokolan e. menyelenggarakan telaahan star sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;

2. Subbagian Keuangan;

  a. menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan;

  b. menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan;

  c. menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan;

  d. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Sekretariat dan BAPPEDA;

3. Subbagian Kepegawaian dan Umum.

  a. menyelenggarakan perumusan dan penetapan Rencana Strategis, Laporan

  Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ dan LPPD BAPPEDA; menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan; b. menyelenggarakan pembinaan Jabatan Fungsional; c. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; d. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

  e. menyelenggarakan pembinaan Jabatan Fungsional; f. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; g. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

2.3.3 Bidang Penelitian, Pengendalian dan Evaluasi.

  Bidang Penelitian, Pengendalian dan Evaluasi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan koordinasi, penelitian serta pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan Daerah;

  Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Penelitian, Pengendalian dan Evaluasi mempunyai fungsi: a. penyelenggaraan koordinasi dan kegiatan penelitian sebagai bahan pengkajian kebijakan perencanaan pembangunan daerah pada aspek fisik, ekonomi dan pendanaan pembangunan, sosial dan budaya serta pemerintahan; b. penyelenggaraan pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian dan pengembangan melalui kegiatan meta analisis pada aspek fisik, ekonomi dan pendanaan pembangunan, sosial dan budaya serta pemerintahan sebagai bahan penyusunan kebijakan perencanaan daerah; c. penyelenggaraan pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan perencanaan pembangunan daerah dan pelaksanaan rencana pembangunan baik aspek fisik, ekonomi, pendanaan pembangunan, sosial dan budaya serta pemerintahan. Bidang Penelitian, Pengembangan dan Evaluasi membawahi dua Sub Bidang antara lain : Adapun Rincian Tugas Bidang Penelitian, Pengendalian dan Evaluasi, adalah sebagai berikut :

  1. Subbidang PPE Fisik, Ekonomi dan Pendanaan Pembangunan; a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Penelitian, Pengendalian dan Evaluasi; b. menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis pengkoordinasian, penelitian serta pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan; c. menyelenggarakan pembinaan dan kegiatan penelitian serta pengendalian pada aspek fisik, ekonomi, pendanaan pembangunan, sosial dan budaya serta pemerintahan; d. menyelenggarakan koordinasi penelitian pada aspek fisik, ekonomi, pendanaan pembangunan, sosial dan budaya serta pemerintahan; e. menyelenggarakan konsultasi, koordinasi, mediasi dan fasilitasi kebijakan penelitian pada aspek fisik, ekonomi, pendanaan pembangunan, sosial dan budaya serta pemerintahan; f. menyelenggarakan pengendalian perencanaan pembangunan aspek fisik, ekonomi, pendanaan pembangunan, sosial dan budaya serta pemerintahan meliputi pemantauan, supervisi dan tindak lanjut penyimpangan terhadap pencapaian tujuan agar program dan kegiatan sesuai dengan kebijakan pembangunan Daerah; g. menyelenggarakan koordinasi pelaporan pelaksanaan rencana dan hasil-hasil pembangunan aspek fisik, ekonomi, pendanaan pembangunan, sosial dan budaya serta pemerintahan yang bersumber dari APBN, APBD dan sumber lain yang sah; h. menyelenggarakan penghimpunan dan menganalisis hasil pemantauan dan pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan aspek fisik, ekonomi, pendanaan pembangunan, sosial dan budaya serta pemerintahan; i. menyelenggarakan penghimpunan dan analisis hasil evaluasi Kepala SKPD dalam rangka pencapaian rencana pembangunan Daerah sebagai bahan bagi penyusunan rencana pembangunan Daerah untuk periode berikutnya; j. menyelenggarakan penilaian terhadap pelaksanaan proses perumusan dokumen rencana pembangunan Daerah, dan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan Daerah; 2. Subbidang PPE Sosial, Budaya dan Pemerintahan.

  a. menyelenggarakan pelaporan pelaksanaan rencana dan hasil pemantauan serta supervisi rencana pembangunan aspek fisik, ekonomi, pendanaan pembangunan, sosial dan budaya serta pemerintahan; b. benyelenggarakan evaluasi perencanaan pembangunan Daerah meliputi evaluasi perencanaan pembangunan jangka panjang, menengah, dan tahunan; c. menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan aspek fisik, ekonomi, pendanaan pembangunan, sosial dan budaya serta pemerintahan yang didasarkan kepada kerangka studi dan instrumen analisis serta melakukan penelitian lapangan; d. menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi - Pemerintahan dan

  Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupate/Kota e. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Penelitian,

  Pengendalian dan Evaluasi; f. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; g. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; h. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

2.3.4 Bidang Fisik.

  Bidang Fisik mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan mengkoordinasikan perencanaan tata ruang dan lingkungan hidup serta- infrastruktur wilayah.

  Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Fisik mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis dan koordinasi perencanaan tata ruang dan lingkungan hid up serta infrastruktur wilayah; b. penyelenggaraan dan koordinasi serta penilaian usulan rencana program/kegiatan aspek pembangunan fisik, meliputi perencanaan tata ruang dan lingkungan hidup serta infrastruktur wilayah; c. penyelenggaraan pengkajian bahan dan pembinaan perencanaan pembangunan daerah aspek fisik.

  Bidang Fisik membawahi dua Subbidang, berikut disebutkan dengan tugas- tugasnya antara lain :

  1. Subbidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup;

  a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Fisik;

  b. menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan pengkoordinasian perencanaan tata ruang dan lingkungan hidup serta infrastruktur wilayah; c. menyelenggarakan penilaian usulan rencana program/kegiatan aspek tata ruang, d. lingkungan hidup, dan infrastruktur wilayah.

  e. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Fisik;

  f. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; g. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

  2. Subbidang Infrastruktur Wilayah.

  a. menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, fasilitasi, dan mediasi perencanaan pembangunan antar sektor, antar wilayah, antara Nasional,

  Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk lingkup tata ruang dan lingkungan hidup, serta infrastruktur wilayah; b. menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan

  Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota; c. menyelenggarakan telaahan star sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; d. menyelenggarakan pembinaan perencanaan pembangunan Daerah pada aspek tata ruang, lingkungan hidup, serta infrastruktur wilayah; e. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Fisik; f. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; g. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

2.3.5 Bidang Ekonomi

  Bidang Ekonomi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan mengkoordinasikan perencanaan pembangunan ekonomi meliputi pertanian, industri, perdagangan, pariwisata, dunia. usaha dan investasi.

  Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut Bidang Ekonomi mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan pergkajian bahan kebijakan teknis dan koordinasi perencanaan pembangunan ekonomi yang meliputi pertanian, industri, perdagangan, pariwisata, dunia usaha dan investasi; b. penyelenggaraan dan koordinasi serta penilaian usulan rencana program/kegiatan aspek pembangunan ekonomi yang meliputi pertanian, industri, perdagangan, pariwisata, dunia usaha dan investasi; c. penyelenggaraan pengkajian bahan dan pembinaan perencanaan pembangunan Daerah aspek bidang ekonomi.

  Bidang Ekonomi membawahi dua Subbidang, berikut dengan tugas-tugasnya yaitu :

  1. Subbidang Pertanian;

  a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Ekonomi;

  b. menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan koordinasi perencanaan pembangunan ekonomi yang meliputi pertanian, industri, perdagangan, pariwisata, dunia usaha dan investasi;

  c. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; .

  d. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Ekonomi;

  e. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; f. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

  2. Subbidang Dunia Usaha, Industri, Perdagangan dan Pariwisata.

  a. menyelenggarakan koordinasi dan menyusun perencanaan ekonomi yang meliputi pertanian, industri, perdagangan, pariwisata, dunia usaha dan investasi; b. menyelenggarakan penilaian usulan rencana program/kegiatan aspek ekonomi yang meliputi pertanian, industri, perdagangan, pariwisata, dunia usaha dan investasi; c. menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, fasilitasi, dan mediasi perencanaan pembangunan antar sektor, antar wilayah, antara Nasional,

  Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk lingkup ekonomi yang meliputi pertanian, industri, perdagangan, pariwisata, dunia usaha dan investasi; d. menyelenggarakan pengkajian bahan dan pembinaan perencanaan pembangunan Daerah lingkup pertanian, industri, perdagangan, parlwisata, dunia usaha dan investasi; e. menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan

  Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota; f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; .

  g. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Ekonomi; h. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; i. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

2.3.6 Bidang Sosial dan Budaya.

  Bidang Sosial dan Budaya mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan koordinasi perencanaan pembangunan kependudukan, keluarga berencana, kesehatan, tenaga kerja, transmigrasi, kemiskinan, kesejahteraan sosial, serta pemberdayaan perempuan, anak dan masyarakat, pendidikan, pemuda dan olah raga, dan kebudayaan.

  Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Sosial dan Budaya mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis dan koordinasi perencanaan pembangunan kependudukan, keluarga berencana, kesehatan, tenaga kerja, transmigrasi, kemiskinan, kesejahteraan sosial, serta pemberdayaan perempuan, anak dan masyarakat, agama, pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga; b. penyelenggaraan penilaian usulan rencana program/kegiatan aspek pembangunan kependudukan, keluarga berencana, kesehatan, tenaga kerja, transmigrasi, kemiskinan, kesejahteraan sosial, serta pemberdayaan perempuan, anak dan masyarakat, agama, pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga; c. penyelenggaraan koordinasi dan penyusunan perencanaan pembangunan kependudukan, keluarga berencana, kesehatan, tenaga kerja, transmigrasi, kemiskinan, kesejahteraan sosial, serta pemberdayaan perempuan, anak dan masyarakat, agama, pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga; d. penyelenggaraan pengkajian bahan dan pembinaan perencanaan pembangunan Daerah aspek bidang sosial dan budaya.

  Bidang Sosial dan Budaya, membawahi dua Subbidang, berikut tugas-tugasnya yaitu :

  1. Subbidang Kependudukan dan Kesehatan; a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Sosial dan Budaya; b. menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan koordinasi perencanaan pembangunan kependudukan, keluarga berencana, kesehatan, tenaga kerja, transmigrasi, kemiskinan, kesejahteraan sosial, serta pemberdayaan perempuan, anak dan masyarakat, agama, pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga; c. menyelenggarakan penilaian usulan rencana program/kegiatan aspek kependudukan, keluarga berencana, kesehatan, tenaga kerja, transmlgrasf, kemiskinan, kesejahteraan sosial, serta pemberdayaan perempuan, anak dan masyarakat, agama, pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga; d. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Sosial dan

  Budaya; e. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; f. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

  2. Subbidang Agama, Pendidikan dan Kebudayaan.

  a. menyelenggarakan koordlnasi dan penyusunan perencanaan pembangunan kependudukan, keluarga berencana, kesehatan, tenaga kerja, transmigrasi, kemiskinan, kesejahteraan sosial, serta pemberdayaan perempuan, anak dan masyarakat, agama, pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga; b. penyelenggaraan pengkajian bahan dan pembinaan perencanaan pembangunan

  Daerah lingkup bidang sosial dan budaya meliputi pembangunan kependudukan, keluarga berencana, kesehatan, tenaga kerja, transmigrasi, kemiskinan, kesejahteraan sosial, serta pemberdayaan perempuan, anak dan masyarakat, agama, pendidikan, kebudayaan,pemuda dan olahraga; c. menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, fasilitasi, dan mediasi perencanaan pembangunan antar sektor, antar wilayah, antara Nasional, Provinsi dan

  Kabupaten/Kota untuk lingkup pembangunan kependudukan, keluarga berencana, kesehatan, tenaga kerja, transmigrasi, kemiskinan, kesejahteraan sosial, serta pemberdayaan perempuan, anak dan masyarakat, agama, pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga; d. menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan

  Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota;

  e. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; f. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Sosial dan Budaya;

  g. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; h. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

2.3.7 Bidang Pemerintahan

  Bidang Pemerintahan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan koordinasi perencanaan aspek aparatur, politik, hukum, ketentraman dan ketertiban, komunikasi dan informasi serta aspek kerjasama perencanaan pembangunan.

  Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Pemerintahan mempunyai fungsi: .

  a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis dan koordinasi perencanaan pembangunan aspek aparatur, politik, hukum, ketentraman dan ketertiban, komunikasi dan informasi serta aspek kerjasama perencanaan pembangunan; b. penyelenggaraan pengkajian bahan dan koordinasi serta penilaian usulan rencana program dan kegiatan aspek aparatur, politik, hukum, ketentraman dan ketertiban, komunikasi dan Informasi serta aspek perencanaan kerjasama pembangunan; c. penyelenggaraan pembinaan perencanaan pembangunan daerah lingkup pemerintahan.

  Bidang Pemerintahan membawahi dua Subbidang, berikut tugas-tugasnya antara lain :

  1. Subbidang Aparatur, Politik dan Hukum; a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pemerintahan; b. menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan koordinasi perencanaan pembangunan aspek aparatur, politik, hukum, ketentraman dan ketertiban, komunikasi dan Informasi serta aspek kerjasama perencanaan pembangunan; c. menyelenggarakan pengkajian bahan dan koordinasi serta penilaian usulan rencana program dan kegiatan aspek aparatur, politik, hukum, ketenteraman dan ketertiban, komunikasi dan Informasi serta aspek perencanaan kerjasama pembangunan; d. menyelenggarakan pengkajian bahan perencanaan pembangunan aspek aparatur, politik, hukum, ketenteraman dan ketertiban, komunikasi dan informasi serta aspek kerjasama perencanaan pembangunan; e. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Pemerintahan; f. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; g. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

  2. Subbidang Kerjasama Pembangunan.

  a. menyelenggarakan bahan dan pembinaan perencanaan pembangunan Daerah aspek aparatur, politik, hukum, ketenteraman dan ketertiban, komunikasi dan informasi serta aspek kerjasama perencanaan pembangunan;

  b. menyelenggarakan koordinasi dan penyusunan perencanaan aspek aparatur, politik, hukum, ketenteraman dan ketertiban, komunikasi dan Informasi serta aspek kerjasama perencanaan pembangunan;

  c. menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, fasilitasi dan mediasi perencanaan pembangunan antar sektor, antar wilayah, antara Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk lingkup aspek aparatur, politik, hukum, ketenteraman dan ketertiban, komunikasi dan Informasi serta aspek kerjasama perencanaan pembangunan;

  d. menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota; e. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; f. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Pemerintahan;

  g. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; h. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

2.3.8 Bidang Pendanaan Pembangunan

  Bidang Pendanaan Pembangunan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan koordinasi penyusunan rencana pembangunan Daerah di bidang pendanaan pembangunan Daerah.

  Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Pendanaan Pembangunan mempunyai fungsi: a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis dan koordinasi kegiatan perencanan pendanaan yang bersumber dari APBD, APBN, Pinjaman dan Hibah

  Luar Negeri (PHLN) dan sumber dana lainnya yang sah; b. penyelenggaraan pengkajian bahan dan koordinasi serta penilaian usulan rencana program/kegiatan yang bersumber dari APBD dan non APBD; c. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis perencanaan penyusunan rencana pendanaan pembangunan Daerah.

  Bidang Pendanaan Pembangunan membawahi dua Subbidang, berikut tugas- tugasnya yaitu :

  1 .Subbidang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah; a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pendanaan

  Pembangunan; b. menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan koordinasi kegiatari perencanan pendanaan yang bersumber dari APBD.

  c. menyelenggarakan pengkajian bahan dan koordinasi serta penilaian usulan rencana program/kegiatan yang bersumber dari APBD.

  d. menyelenggarakan pengkajian bahan perencanaan pembangunan Daerah di bidang pendanaan, meliputi alokasi pendanaan Daerah, sistem dan prosedur pendanaan Daerah; e. menyelenggarakan penyusunan perencanaan penganggaran pendanaan Daerah yang bersumber dari APBD; f. menyelenggarakan pengkajian bahan perencanaan penganggaran pendanaan daerah yang bersumber dari APBD ; g. menyelenggarakan koordinasi dan menilai kelayakan usulan-usulan program/kegiatan prioritas untuk APBD ; h. menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan

  Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota; i. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; j. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Pendanaan

  Pembangunan; k. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; l. melaksanakan tugas lain sesuai dengan. tugas pokok dan fungsinya.

  2 .Subbidang Non Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

  a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pendanaan

  Pembangunan; b. menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan koordinasi kegiatari perencanan pendanaan yang bersumber dari APBN, Pinjaman dan

  Hibah Luar Negeri (PHLN) dan sumber dana lainnya yang sah; c. menyelenggarakan pengkajian bahan dan koordinasi serta penilaian usulan rencana program/kegiatan yang bersumber dari Non APBD; d. menyelenggarakan penyusunan perencanaan penganggaran pendanaan Daerah yang bersumber dari non APBD; e. menyelenggarakan pengkajian bahan perencanaan penganggaran pendanaan daerah yang bersumber dari non APBD; f. menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, fasilitasi dan mediasi perencanaan pendanaan pembangunan Daerah; g. menyelenggarakan koordinasi dan menilai kelayakan usulan-usulan program/kegiatan prioritas untuk non APBD; h. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Pendanaan

  Pembangunan; i. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; j. melaksanakan tugas lain sesuai dengan. tugas pokok dan fungsinya.

2.4 Kegiatan Perusahaan

  Dalam aktivitas/kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa Barat

atau BAPPEDA Provinsi Jawa Barat adalah merencanakan juga melaksanakan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis perencanaan pembangunan serta

pelaksanaan kebijakan pembangunan daerah. Maka dalam proses perencanaan tersebut