2.2 Pengertian Relationship Marketing, Customer Relationship
Management, Customer Relationship Management di perusahaan
“Pelanggan adalah raja” sudah seharusnya tidak hanya diucapkan, terutama bagi Anda yang berniat mewujudkan sistem Customer Relationship
Management CRM. Tidak semua pelaku bisnis yang menawarkan suatu produk menyadari pentingnya pelayanan terhadap customer, hal ini dapat timbul karena
berbagai alasan. Antara lain bisa jadi disebabkan karena kurang menyadari aspek kepuasan customer, ataupun karena dirasakan produk yang dijual merupakan
produk yang tidak pernah sepi dari peminat sehingga tidak ada kekhawatiran ditinggalkan oleh customer. Atau bahkan yang lebih ekstrim lagi, mungkin Anda
sering menemui customer yang menyebalkan sehingga Anda tidak merasa harus memanjakannya. Jika Anda memiliki anggapan seperti ini, sebaiknya segera
buang jauh-jauh sebelum sentimen Anda semakin besar, terutama karena dapat berisiko menjadi akhir karir Anda jika Anda merupakan karyawan atau akhir
bisnis Anda jika Anda merupakan pemilik usaha. Coba sejenak kita bayangkan, seberapa besar sesungguhnya keuntungan
yang dapat lepas begitu saja jika kita tidak mempedulikan kepuasan customer. Posisikan diri Anda saat ini pada pihak pembeli. Pastinya bukan hal yang sulit
karena setiap orang tentu pernah menjadi pembeli atau pengguna produk tertentu. Ambil suatu contoh sederhana, misalnya apa ponsel yang Anda gunakan?
Bagaimana pelayanan customer service saat ponsel Anda bermasalah? Jika memuaskan, tentunya Anda dapat saja merekomendasikannya kepada rekan-rekan
Anda sebagai salah satu nilai tambah produk tersebut. Sebaliknya, bagaimana jika
Anda pernah merasa kecewa dengan sebuah pelayanan produk tertentu? Mungkin hati Anda rasanya tidak akan lega sebelum Anda mencurahkan keluhkesah
mengenai pelayanan yang kurang baik tersebut pada rekan-rekan Anda, dan ini merupakan pesan berantai yang buruk bagi kelangsungan produk tersebut.
2.2.1 Relationship Marketing Relationship marketing
adalah strategi pemasaran yang lebih berfokus
kepada loyalitas dan kepuasan customer, bukan semata-mata perluasan pasar.
Relationship marketing didasarkan kepada asumsi, nilai perusahaan dalam jangka
panjang akan tercipta dengan mempertahankan customer yang ada. Asumsi ini bertentangan dengan strategi pemasaran yang menekankan pemerolehan customer
baru. Baik customer maupun perusahaan akan sama-sama memperoleh manfaat
dalam jangka panjang; kedua pihak terlibat dalam upaya peningkatan nilai sehingga perusahaan mampu memuaskan customer-nya lebih baik lagi dan
berkesinambungan. Transaksi jual-beli dengan customer dimaknai secara lebih mendalam melalui hubungan pribadi antara customer dengan perusahaan.
Pengalaman customer mengkonsumsi produk dan layanan perusahaan digunakan sebagai umpan balik bagi perusahaan sehingga tercipta hubungan yang lebih erat.
Relationship marketing
juga biasa disebut strategi pemasaran defensif.
Kebalikannya adalah strategi pemasaran opensif. Dalam praktiknya, relationship marketing biasanya didukung oleh
perangkat lunak software yang populer dengan nama Customer Relationship Management
CRM.
2.2.2 Customer Relationship Management
Customer Relationship Management atau disebut juga Manajemen hubungan pelanggan.
Pengertian lain mengatakan bahwa ia adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan, dan
mengendalikan aktivitas-aktivitas prapenjualan dan pascapenjualan dalam sebuah organisasi. CRM melingkupi semua aspek yang berhubungan dengan calon
pelanggan dan pelanggan saat ini, termasuk di dalamnya adalah pusat panggilan call center, tenaga penjualan sales force, pemasaran, dukungan teknis
technical support dan layanan lapangan field service. Customer Relationship Management CRM menjadi istilah yang pada
beberapa tahun terakhir ini semakin populer. Ditambah dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin merambah berbagai aplikasi bisnis, CRM
menjadi salah satu proses bisnis yang menarik untuk diperbincangkan. Customer Relationship Management meliputi semua aspek yang berkenaan dengan interaksi
suatu perusahaan dengan pelanggannya. Hal ini bisa berupa penjualan jasa
ataupun barang. Semuanya berawal dari kegiatan marketing terhadap pelanggan. Kegiatan marketing mengelola seluruh aspek dari daur hidup pelanggan, mulai
dari sales, acquisition, fulfillment, hingga retention, seperti ditunjukkan Gambar berikut ini:
Gambar 2.1. Aplikasi Utama CRM
Gambar 2.2. Pilar CRM Konsep utama dalam CRM adalah memanajemeni hubungan perusahaan
dengan pelanggannya sehingga tercipta nilai tambah Value Creation bagi pelanggannya. Sasarannya bukanlah memaksimalkan penjualan dari suatu
transaksi, tetapi lebih kepada membangun hubungan terus-menerus berlanjut dengan pelanggannya. Baik pembeli maupun penjual akan mau membangun
hubungan yang terus menerus selama hubungan tersebut merupakan hubungan timbal balik yang yang memberikan nilai tambah bagi kedua pihak. Menurut
ancangan ini, keunggulan kompetisi tidak semata-mata didasarkan atas kualitas produk, atau harga, tetapi juga atas kemampuan perusahaan untuk membantu
pelanggannya menciptakan dan mengembangkan nilai tambah untuk mereka. Pilar kedua dalam CRM adalah melihat prodek sebagi proses. Dalam
konteks ini, perbedaan tradisional antara barang dan jasa tidak punya makna lagi. Produk yang disampaikan kepada pelanggan, dilihat sebagai satu kesatuan yang
terlibat dalam proses tukar-menukar antara penjual dan pembeli. Melalui proses pertukaran itu, sebagian dari kompetensi penjual dialihkan untuk meningkatkan
nilai tambah pelanggannya. Dengan demikian, diferensiasi sebagai dasar keunggulan bersaing, berubah menjadi diferensiasi proses, sehingga terbuka pula
peluang tak terbatas untuk membangun hubungan kemitraan yang berlainan. Bahkan komoditipun dapat dibedakan di “diferensiasi” dengan mengubah proses
hubungan antara penjual dan pembali menjadi hubungan kemitraan. Pilar ketiga dalam CRM adalah berkaitan dengan tanggung jawab penjual.
Tidak cukup bagi suatu dengan semata-mata memuaskan kebutuhan pelanggannya saja. Tidak juga cukup hanya karena pelanggan sudah puas. Perusahaan dapat
membangun hubungan kemitraan yang belih kuat hanya apabila perusahaan mengambil alih tanggung jawab untuk mengembangkan hubungan kemitraan, dan
menawarkan peningkatan nilai tambah kepada pelanggannya agar pelanggan tetap loyal.
Secara umum, beberapa aktifitas utama dari konsep CRM adalah sebagai berikut: a Membangun Database Pelanggan Yang Kuat
Database pelanggan yang kuat merupakan kunci utama pelaksanaan CRM. Ada banyak alasan mengapa perusahaan perlu membangun database pelanggan yang
kuat. Gambar 3 menunjukkan interaksi pelanggan dengan perusahaan dengan berbagai macam media, yang dapat dijadikan sebagai media untuk membangun
database pelanggan.
Gambar 2.3. Interaksi Pelanggan b Membuat Profil Dari Setiap Pelanggan
Langkah selanjutnya adalah membuat profil dari masing-masing pelanggan. Ini sebenarnya pengembangan lebih lanjut dari proses segmentasi konsumen yang
sudah dilakukan perusahaan.
c Analisis Profitabilitas Dari Tiap-Tiap Pelanggan Dalam analisis profitabilitas, ada 2 hal yang dinilai dari masing-masing
pelanggan. Pertama adalah penerimaan revenue yang dihasilkan dari masing- masing pelanggan, dan kedua adalah biaya cost yang harus dikeluarkan untuk
melayani masing-masing pelanggan. d Interaksi Dengan Pelanggan Yang Lebih Targeted dan Customized
Dengan profil yang lebih jelas, perusahaan akan lebih mudah untuk melihat kebutuhan yang berbeda-beda dari setiap pelanggan. Informasi ini tentu saja akan
memudahkan perusahaan untuk memberikan penawaran tentang produk dan layanan yang disesuaikan kebutuhan mereka.
2.2.2.1 Sasaran dan Tujuan CRM
Sasaran utama dari CRM adalah untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan profitabilitas perusahaan melalui pengertian yang lebih baik
terhadap kebiasaan behavior pelanggan. CRM bertujuan untuk menyediakan umpan balik yang lebih efektif dan integrasi yang lebih baik dengan pengendalian
return on investment ROI di area ini. Otomasi Tenaga Penjualan Sales force automationSFA, yang mulai
tersedia pada pertengahan tahun 80-an adalah komponen pertama dari CRM. SFA membantu para sales representative untuk mengatur account dan track
opportunities mereka, mengatur daftar kontak yang mereka miliki, mengatur jadwal kerja mereka, memberikan layanan training online yang dapat menjadi
solusi untuk training jarak jauh, serta membangun dan mengawasi alur penjualan mereka, dan juga membantu mengoptimalkan penyampaian informasi dengan
news sharing.SFA, pusat panggilan bahasa inggris:call center dan operasi lapangan otomatis ada dalam jalur yang sama dan masuk pasaran pada akhir tahun
90-an mulai bergabung dengan pasar menjadi CRM. Sama seperti ERP bahasa Inggris:Enterprise Resource Planning, CRM adalah sistem yang sangat
komprehensif dengan banyak sekali paket dan pilihan. Merujuk kepada Glen Petersen, penulis buku ROI: Building the CRM
Business Case, sistem CRM yang paling sukses ditemukan dalam organisasi yang menyesuaikan model bisnisnya untuk profitabilitas, bukan hanya merancang
ulang sistem informasinya. CRM mencakup metoda dan teknologi yang digunakan perusahaan untuk
mengelola hubungan mereka dengan pelanggan. Informasi yang disimpan untuk setiap pelanggan dan calon pelanggan dianalisa dan digunakan untuk tujuan ini.
Proses otomasi dalam CRM digunakan untuk menghasilkan personalisasi pemasaran otomatis berdasarkan informasi pelanggan yang tersimpan di dalam
sistem. Setiap perusahaan perlu memiliki suatu standar proses bisnis untuk
mengidentifikasi pelanggannya, membedakan pelanggan berdasarkan customer- value
dan customer need, berinteraksi dengan pelanggan, dan meng-customize servis yang diberikan kepada pelanggan agar dapat mencapai customer
acquisition , customer enhancement dan customer retention yang lebh baik.
2.2.2.2 Tujuan CRM menurut Kalakota, Robinson 2001:
1. Meningkatkan hubungan antara perusahaan dengan pelanggan yang sudah
ada untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. Menyediakan informasi yang lengkap mengenai pelanggan untuk memaksimalkan jalinan hubungan
pelangan dengan perusahan melalui penjualan secara up-selling dan cross- selling
, dengan demikian pada saat yang bersamaan dapat meningkatkan keuntungan dengan cara mengidentifikasikan, menarik serta mempertahankan
pelanggan yang paling memberikan nilai tambah bagi perusahaan. 2.
Menggunakan informasi yang terintegrasi untuk menghasilkan pelayanan yang paling memuaskan dengan memanfaatkan informasi pelanggan untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan sehingga dapat menghemat waktu pelanggan dan mengurangi frustasi.
3. Menghasilkan konsistensi dalam prosedur dan proses saluran jawaban kepada
pelanggan.
2.2.2.3 Manfaat CRM menurut Amin Tunggal adalah sebagai berikut :
1. Mendorong loyalitas pelanggan Aplikasi CRM memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan informasi
dari semua titik kontak dengan pelanggan, baik melalui web, call center, atau melalui staf pemasaran dan pelayanan di lapangan. Dengan adanya
konsistensi dan kemudahan dalam mengakses dan menerima informasi, maka bagian penualan dan pelayanan akan dapat memberikan layanan yang
lebih baik lagi kepada pelanggan dengan memanfaatkan berbagai informasi penting mengenai pelanggan tersebut.
2. Mengurangi biaya Dengan penerapan CRM, memungkinkan penjualan dan pelayanan terhadap
pelanggan memiliki skema pemasaran yang spesifik dan terfokus, serta dengan menargetkan pelayanan pada pelanggan yang tepat pada saat yang
tepat. Dengan demikian, biaya yang dikeluarkan akan menjadi tergunakan secara maksimal dan tidak terbuang percuma yang berujung pada
pengurangan biaya. 3. Meningkatkan efisiensi operasional
Kemudahan proses penjualan dan layanan akan dapat mengurangi resiko turunnya kualitas pelayanan dan mengurangi beban cash flow.
4. Peningkatan time to market Penerapan CRM akan memungkinkan perusahaan mendapatkan informasi
mengenai pelanggan seperti data tren pembelian oleh pelanggan yang dapat dimanfaatkan perusahaan dalam menentukan waktu yang tepat dalam
memasarkan suatu produk. 5. Peningkatan pendapatan
Seperti yang telah disebutkan diatas, penerapan CRM yang tepat akan meningkatkan loyalitas pelanggan, mengurangi biaya, meningkatkan
efisiensi operasional, dan peningkatan time to market yang pada akhirnya akan berujung pada peningkatan pendapatan perusahaan.
2.2.2.4 Fungsi-fungsi dalam CRM
Sebuah sistem CRM harus bisa menjalankan fungsi: •
Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan •
Mengusung falsafah customer-oriented customer centric •
Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan •
Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan •
Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna •
Menangani keluhankomplain pelanggan •
Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan •
Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan penjualan dari pelanggan
2.2.2.5 Mengimplementasikan CRM
Customer relationship management adalah strategi tingkat korporasi, yang berfokus pada pembangunan dan pemeliharaan hubungan dengan pelanggan.
Beberapa paket perangkat lunak telah tersedia dengan pendekatan yang berbeda-
beda terhadap CRM. Bagaimanapun, CRM bukanlah teknologi itu sendiri, tapi ia adalah pendekatan holistik terhadap falsafah organisasi, yang menekankan
hubungan yang erat dengan pelanggan. CRM mengurus filosofi organisasi pada semua tingkatan, termasuk kebijakan dan proses, customer service, pelatihan
pegawai, pemasaran, dana manajemen sistem dan informasi. Sistem CRM mengintegrasikan pemasaran, penjualan, dan customer service dari ujung ke
ujung.
2.3 Sejarah Singkat Internet