Proses Penerimaan dan Distribusi Barang Langsung di PT. Bio Farma (Persero)
PROSES PENERIMAAN DAN DISTRIBUSI BARANG LANGSUNG DI PT.BIO FARMA (PERSERO)
Laporan Kerja Praktek
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
dalam menempuh jenjang S1
program studi manajemen
Oleh :
SRI MINDARSIH
2120071
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
v DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ... 1
1.2 Tujuan Kerja Praktek Lapangan ... 2
1.3 Kegunaan Kerja Praktek ... 3
1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek ... 3
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 5
2.1.1 Visi PT. Bio Farma (Persero) ... 8
2.1.2 Misi PT. Bio Farma (Persero) ... 8
2.1.3 Tujuan Perusahaan ... 9
2.2 Struktur Organisasi ... 9
2.3 Deskripsi Jabatan... 10
2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan ... 19
(3)
vi
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ... 27 3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek ... 27 3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ... 28
3.3.1 Mengetahui proses penerimaan dan distribusi barang
langsung yang ada di PT.Bio Farma (persero). ... 28
(4)
vii
DAFTAR TABEL
(5)
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Bagian Production Planning and
Inventory Control ... 10
Gambar 2.2 Vaksin TT ... 20
Gambar 2.3 Vaksin Jerap DT ... 21
Gambar 2,4 Vaksin DPT ... 21
Gambar 2.5 Vaksin BCG Kering ... 22
Gambar 2.6 Vaksin Td ... 22
Gambar 2.7 Vaksin OPV ... 23
Gambar 2.8 Vaksin Campak ... 23
Gambar 2.9 Vaksin BOPV ... 24
Gambar 2.10 Vaksin Hepatitis B Recombinant ... 24
Gambar 2.11 Serum Anti Tetanus ... 25
Gambar 2.12 Serum Anti Bisa Ular ... 25
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Ancok, D., 2006, Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian. Dalam : Singarimbun, M., dan Effendi, S. (Editor). Metode Penelitian Survai, Cetakan ke 18, Jakarta, LP3ES Indonesia.
Citra, 2010, Imunisasi dan Vaksinasi. Penerbit Nuha Medika. Yogyakarta.
id.wikipedia.com. 2008. PENGERTIAN PERSEROAN TERBATAS biofarma.co.id lainnya
Company Profile. PT. Bio Farma (Persero). 2011 Buku Panduan Logo PT Bio Farma (Persero). 2011
(7)
ii
KATA PENGANTAR
Dengan puja dan puji syukur penulis panjatkan sebesar-besarnya kepada ALLAH SWT, atas rahmat dan karunia dan perlindungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja prektek ini sebagai salah satu syarat menempuh kelulusan diploma III di Universitas Komputer Indonesia.
Adapun judul yang di ambil oleh penulis untuk menjadi bahan laporan adalah
“PROSES PENERIMAAN DAN DISTRIBUSI BARANG LANGSUNG DI PT.BIO FARMA (PERSERO)”
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan kerena keterbatasan yang ada pada penulis, namun penulis berharap laporan ini bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi banyak orang terutama bagi para pembaca. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang sudah membantu penulis dalam menyusun laporan kerja praktek ini. Dengan segala kerendahan hati saya sebagai penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Ria Ratna Ariawati, MS. Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
(8)
iii
3. Ibu Lina Isnawati, SE., M.Si selaku Dosen pembimbing dan Dosen Program Studi Manajemen Pemasaran Universitas Komputer Indonesia
4. Ibu Isniar Budiarti, SE., M.Si selaku dosen wali kelas Manajemen Pemasaran Semester V yang selalu memberikan masukan kepada penulis. 5. Ibu Lita Wulantika, SE., M.Si selaku Koordinator Kerja Praktek.
6. Kepada seluruh Staf dosen Program Studi Manajemen Pemasraran Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
7. Bapak Wage Indya selaku pembimbing perusahaan saya dalam melaksanakan kerja praktek di PT , BIO FARMA.
8. Orang tua tercinta, yang telah memberikan kasih sayang yang tulus kepada saya dan selalu memberikan semangat kepada saya dalam setiap pekerjaan yang saya lakukan dengan doa dan kepercayaan yang mereka berikan, saya dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini.
9. Seluruh sahabat-sahabatku yang terbaik dan umumnya untuk seluruh anak MP-1 Angkatan 2006 yang sudah memberikan semangat dan doanya untuk menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Serta sahabat dan teman setia.
Mohon maaf kepada pihak-pihak yang tidak tertulis dalam ucapan terima kasih ini, tidak ada maksud penulis untuk melupakan anda semua. Terima kasih.
(9)
iv
Semoga perhatian, dukungan dan kebaikannya menjadi contoh bagi penulis untuk selalu memberikan yang terbaik untuk sesama dan semua pihak yang sudah banyak membantu juga mendapat balasan dari ALLAH SWT.
Bandung, Januari 2013 Penulis
Sri Mindarsih
(10)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Sri Mindarsih
Alamat : Jl. Gg.hj.moch tabri No.10
E-mail :
Tempat/ Tanggal Lahir : Batang/ 13 februari 1992
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Pendidikan Formal
TK Harapan Kuncup 1 1997-1999 SDN Ketanggan 01 1999-2005
SMPN 12 Bandung 2005-2008
SMA Pasundan 8 2008-20011
2011 – Sekarang UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Bisnis
(11)
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
kerja praktek merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Mahawiswa/i universitas atau sekolah tiap tahunnya, yang mempunyai tujuan agar para Mahasiswa/i mendapatkan ilmu atau wawasan dan dapat melakukan di dunia kerja yang sesungguhnya . dalam pelaksanaannya, kerja praktek dilaksanakan kurang lebih 1 ( satu ) bulan, dengan harapan Mahasiswa/i dapat mengetahui, mempelajari, mengenal dan salah satunya mempraktekan yang nanti nya akan jadi bahan perbandingan dari teori-teori yang telah didapatkan di bangku kuliah serta untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah .
Bio Farma merupakan perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak di bidang farmasi. Bidang yang di salami Bio Farma merupakan bidang yang lebih khusus, bila dibandingkan dengan pabrik obat-obatan yang hanya memproduksi obat-obatan yang umum. PT Bio Farma khusus memproduksi vaksin, yang berguna untuk memperkuat anti-body. Yang lebih istimewa lagi, selain BUMN yang semua pengembangannya didanai dari pemerintah Indonesia,dan hanya ada satu-satunya di Indonesia yang memproduksi vaksin untuk melakukan pencegahan penyakit dimasyarakat Indonesia. Proses produksi yang dilakukan di Bio Farma adalah dilakukan kep[ada pemerintah dan ekspor impor luar negeri dan rumah sakit di Indonesia. Sehingga proses pengontrolan
(12)
2
untuk bahan bakunya begitu luas dan membutuhkan banyak proses untuk pemasukan barang ke gudang .
bisnis adalah salah satu usaha yang dijalankan atau dilakukan oleh setiap masyarakat baik dari kalangan atas, menengah maupun bawah. Bisnis adalah serangkaian usaha yang dilakukan satu orang atau kelompok dengan menawarkan barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan/laba atau bisnis juga bisa dikatakan menyediakan barang dan jasa untuk ke lancaran sistem perekonomian.bisnis juga dapat di artikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create value) melalui penciptaan barang dan jasa (create of good and service) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.
Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan diadakannya kerja praktek adalah sebagai berikut:” Proses penerimaan dan distribusi barang langsung di PT.Bio Farma ( Persero)”
1.2 Tujuan Kerja Praktek Lapangan
Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan diadakannya kerja praktek adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui proses penerimaan dan distribusi barang langsung yang ada di PT.Bio Farma.
2. Mengetahui hambatan yang terjadi dalam proses penerimaan dan distribusi barang langsung di PT.Bio Farma.
3. Untuk mengetahui keluar masuknya barang proses penerimaan dan distribusi barang langsung di PT.Bio Farma
(13)
3
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
a. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mendapatkan keterampilan untuk melaksanakan program kerja pada perusahaan maupun instansi pemerintahan. Melalui
praktek kerja lapangan mahasiswa mendapatkan bentuk pengalaman nyata serta permasalahan yang dihadapi dunia kerja . Selain itu, mahasiswa akan menumbuhkan rasa tanggung jawab profesi di dalam dirinya melalui praktek kerja lapangan.
b. Bagi Universitas
Lembaga dapat menjalin kerjasama dengan dunia usaha, Lembaga BUMN, BUMD, Perusahaan Swasta, dan Instansi Pemerintahan. Praktek Kerja Lapangan dapat mempromosikan keberadaan Akademik di tengah-tengah dunia kerja.
c. Bagi Tempat perusahaan
Iinstitusi dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja lepas yang berwawasan akademi dari praktek kerja lapangan tersebut. Dunia kerja atau institusi kerja tersebut akan memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan bidangnya. Kemudian laporan praktek kerja lapangan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber informasi mengenai situasi umum institusi tempat praktek tersebut.
1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Lokasi Kerja Praktek yang dipilih Penulis untuk mempraktekan kuliah kerja praktek adalah pada bagian Bagian Production Planning and Inventory
(14)
4
Control perusahaan PT.BIO FARMA (Persero) yang berlokasi Jl. Pasteur No. 28, Bandung. Kuliah Kerja Praktek ini dilaksanakan selama 30 hari kerja. Dari tanggal 13 Agustus sampai dengan tanggal 13 Oktober 2013.
Tabel 1.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
No Tanggal Aktivitas
1 13 – 20 Agustus
Traning ( Pengenalan umum perusahaan )
2 21 - 27 Agustus
Mempelajari :
- Tinjauan umum perusahaan - Struktur organisasi perusahaan
- Deskripsi kerja masing – masing bagian
3 28–13 September
- Perkenalan dengan karyawan yang ada di PT. Bio Farma khususnya pada bagian PPIC.
- Pengarahan dan penjelasan dari pembimbing kerja praktek mengenai PPIC tersebut.
- Membantu karyawan mengarsipkan data-data perusahaan.
(15)
5
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT Bio Farma (Persero) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memproduksi vaksin dan sera untuk mendukung program imunisasi di Indonesia dan negara-negara lainnya. PT Bio Farma (Persero) telah masuk ke dalam daftar prakualifikasi World Health Organization (WHO). Vaksin yang diproduksi Bio Farma antara lain, vaksin virus (vaksin campak, vaksin polio oral, dan vaksin hepatitis B) dan vaksin bakteri (vaksin DTP, vaksin TT, dan vaksin BCG).
Sejak tahun 1997 hingga saat ini, PT Bio Farma (Persero) memasok vaksin ke banyak negara melalui UNICEF atau PAHO. Saat ini kapasitas produksi mencapai 1,1 milyar dosis. Sejarah mengenai PT Bio Farma (Persero) adalah sebagai berikut:
1. 1890-1894
Tanggal dikeluarkannya Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda, 6 Agustus 1890 tentang pendirian Parc Vaccinogene atau Landskoepok Inrichting di rumah sakit tentara Weltevreden-Batavia, merupakan tonggak sejarah awal berdirinya perusahaan Vaksin dan sera di Indonesia.
2. 1895-1901
Dengan berjalannya waktu dan semakin meningkatnya kegiatan produksi, Lembaga ini berubah menjadi Parc Vaccinogen Instituut Pasteur.
(16)
6
3. 1902-1941
Setelah tahun 1923 menempati gedung barunya di Jalan Pasteur nomor 28 Bandung, lembaga ini kembali mengubah namanya menjadi Landskoepok Inrichting en Instituut Pasteur dan tahun 1924 - 1942 dipimpin oleh L. Otten.
4. 1942–1945
Pada saat Jepang berkuasa, nama lembaga diubah menjadi Bandung Boeki Kenkyushoo dan kegiatannya dipusatkan di Gedung Cacar dan Lembaga Pasteur Bandung yang dipimpin Kikuo Kurauchi.
5. 1946-1949
Kegiatan lembaga ini berpindah ke Klaten, selama Bandung diduduki Belanda, sehingga Bandung Boeki Kenkyushoo kembali berganti nama menjadi Landskoepok Inrichting en Instituut Pasteur. Pada periode ini lembaga dipimpin oleh R. M. Sardjito (1945 1946) dan beliau merupakan orang Indonesia pertama yang memimpin lembaga ini.
6. 1950 – 1954
Gedung Cacar dan Lembaga Pasteur di Bandung kembali menjadi tempat berlokasinya kegiatan produksi vaksin dan sera.
7. 1955-1960
Seiring dengan terjadinya nasionalisasi berbagai perusahaan milik pemerintah Belanda, pemerintah Indonesia pada saat itu mengubah
Landskoepok Inrichting en Instituut Pasteur menjadi Perusahaan Negara Pasteur.
(17)
7
8. 1961-1977
Melalui Peraturan Pemerintah No. 80 tahun 1961 (Lembaran Negara Tahun 1961 No. 101), Perusahaan Negara Pasteur berubah menjadi Perusahaan Negara Bio Farma.
9. 1978-1996
Setelah melalui penelitian dan penilaian, bentuk badan usaha Bio Farma resmi menjadi Perusahaan Umum Bio Farma dengan Peraturan Pemerintah RI No. 26 tahun 1978. Periode itu Prof. Dr. Konosuke Fukai telah mengawali upaya transfer teknologi produksi Vaksin Polio dan Campak. 10.1997 - sekarang
Setelah hampir dua puluh tahun berstatus sebagai Perum, melalui Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1997 perusahaan berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) yang selanjutnya dikenal dengan PT. Bio Farma (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia.
Perusahaan ini berdiri dengan nama “Parc Vaccinogene” pada tanggal 6
Agustus 1890 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Hindia Belanda Nomor 14 tahun 1890 yang kemudian diumumkan dalam Lembaran Negara Nomor 163 Tahun 1890. Perusahaan ini pada awalnya, menempati sebuah paviliun di Rumah Sakit Militer Weltevreden, Batavia yang saat ini telah berubah fungsi menjadi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD Gatot Soebroto), Jakarta.
Saat ini, Bio Farma menjalankan bisnis perusahaan di dua lokasi yang berbeda, yaitu Jalan Pasteur No. 28 Bandung dengan luas lahan 91.058 m2 untuk
(18)
8
fasilitas Produksi, Penelitian & Pengembangan, Pemasaran, serta Administrasi sedangkan lokasi di Cisarua, Lembang, Kabupaten Bandung Barat dengan luas lahan 282.441 m2 untuk pengembangbiakan dan pemeliharaan hewan laboratorium. Untuk mendukung kelancaran operasional, perusahaan memiliki juga Kantor Perwakilan di Gedung Arthaloka Lt. 3, Jalan Jendral Sudirman No. 2, Jakarta.
Bio Farma senantiasa melakukan inovasi di berbagai bidang, seperti salah satunya di bidang produksi dengan mengacu pada standar internasional dan sistem manajemen mutu terkini. Dimana, perusahaan telah memperoleh sertifikasi CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dari Badan Pengawasan Obat dan Makan (BPOM), Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008, ISO 14001 : 2004, dan OHSAS 18001 : 2007. Atas hasil kerja keras, dedikasi dan loyalitas yang tinggi dari 900 karyawan perusahaan mampu mewujudkan produsen vaksin yang berstandar internasional. Bio Farma berharap mampu menjadi produsen vaksin yang diperhitungkan, baik di pasar nasional maupun internasional.
2.1.1 Visi PT. Bio Farma (Persero)
Sebagai satu-satunya produsen vaksin di Indonesia yang berskala Internasional, visi PT. Bio Farma (Persero) adalah “Menjadi produsen vaksin dan
anti sera kelas dunia yang berdaya saing global”. 2.1.2 Misi PT. Bio Farma (Persero)
PT. Bio Farma (Persero) memiliki beberapa misi untuk mendukung visi, yaitu:
(19)
9
a. Memproduksi, memasarkan, dan mendistribusikan vaksin yang berkualitas Internasional untuk kebutuhan pemerintah, swasta nasional, dan internasional.
b. Mengembangkan inovasi vaksin sesuai dengan kebutuhan pasar c. Mengelola perusahaan agar tumbuh dan berkembang dengan
menerapkan good corporate governance
d. Meningkatkan kesejahteraan bagi karyawan dan pemegang saham, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya.
2.1.3 Tujuan Perusahaan
Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia dan dunia.
2.2 StrukturOrganisasi
Penelitian di PT Bio Farma (Persero) lebih menyoroti bagian Production Planning and Inventory Control. Struktur organisasi bagian Production Planning and Inventory Control dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut.
(20)
10
Direktur Utama
Direktur Keuangan Direktur
Pemasaran Direktur Produksi Direktur Perencanaan dan Pengembangan Direktur SDM Divisi Perencanaan dan Pengendalian Produksi Divisi Surveilans dan Uji Klinis Divisi Hewan Laboratorium Divisi Pengawasan Mutu Bagian PPIC Bagian Pengelolaan Persediaan Seksi Pengendalian Bahan Baku Seksi Penerimaan Material Seksi Pengendalian Produksi Gambar 2.1
Struktur Organisasi Bagian Production Planning and Inventory Control
Struktur merupakan interaksi dari elemen/ dari system, sedangkan Organisasi merupakan sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Peter)
Jadi, Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi
(21)
11
menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa. (http://www.Organisasi.Org).
Jenis Struktur Organisasi yang digunakan oleh PT.Bio Farma (Persero).Bandung adalah Organisasi Fungsional. Pada jenis Organisasi fungsional, semakin besar organisasi maka semakin dalam pula hirarkinya dan semakin terspesialisasi pekerjaannya
2.3 Deskripsi Jabatan
Setiap direktur membawahi divisi-divisi di bagian operasional. Adapun tanggung jawab dan wewenang dari organisasi dijelaskan di job description
struktur organisasi umum PT Bio Farma (Persero) (Persero) dan job description
struktur organisasi umum Bagian Pengelolaan Persediaan PT Bio Farma (Persero) (Persero).
a. Direktur Utama
Direktur utama bertanggungjawab terhadap keseluruhan aktivitas PT Bio Farma (Persero).
b. Wakil Manajemen (Coorporate Secretary dan Coorporate Strategy) Coorporate Secretary
Coorporate Secretary sebagai Wakil Manajemen (Management Representative) PT Bio Farma (Persero).
(22)
12
Coorporate Strategy
Coorporate Strategy sebagai Wakil MR ISO 9001, Kepala Divisi Teknik dan Pemeliharaan sebagai Wakil MR ISO 14001 dan Wakil MR OHSAS 18001 pada keputusan Direksi Nomor: 00218/DIR/I/2009.
Tanggung jawab dan wewenang Wakil Manajemen yaitu Coorporate Secretary dan Coorporate Strategy adalah sebagai berikut:
Beroperasi sesuai cGMP, ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 dan standar lain yang diperlukan PT Bio Farma (Persero).
Mengelola rapat QSHE Meeting (quality, Safety, Health, and Enviroment) dengan Kepala Divisi lain atau setingkat Kepala Divisi yang membahas mengenai konerja sistem mutu, lingkungan, dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di PT Bio Farma (Persero).
Mengelola rapat Tinjauan Manajemen dengan direksi dan melaporkan hasil dan rekomendasi rapat QSHE Meeting (Quality, Safety, Healty, and Enviroment) serta memberikan rekomendasi lain untuk perbaikan yang terkait dengan sistem mutu, lingkungan, dan K3.
Memastikan kecukupan sumber daya untuk melakukan tugas yang berkaitan dengan mutu, lingkungan dan K3
(23)
13
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dalam area tanggung jawabnya
Memastikan tindakan yang tepat waktu dan efektif dilakukan oleh bagian yang sesuai untuk memelihara integritas sistem mutu, lingkungan, dan K3.
Menelaah program dan sistem serta pencapaian dan sasaran mutu, lingkungan, dan K3 PT Bio Farma (Persero).
Menetapkan dan memelihara sistem tindakan koreksi dan pencegahan untuk memastikan penanganan yang efektif dari kekurangan sistem mutu, lingkungan, dan K3.
Memastikan dokumentasi sistem manajemen PT Bio Farma (Persero) (Persero) selalu aktual.
c. Kepala Divisi Satuan Pengawas Intern
Bertanggung jawab dalam pengawasan kekayaan perusahaan dengan melakukan pemeriksaan keuangan dan operasional perusahaan dengan memperhatikan aspek lingkungan dan K3 mengacu kepada peraturan perundang-undangan dan standar yang berlaku.
d. Kepala Divisi Quality Assurance
Bertanggung jawab atas jaminan kualitas seluruh bahan dan alat yang dipakai untuk menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan pelanggan dengan mengawasi pelaksanaan K3, dan pengendalian limbah, memastikan pemantauan dari pengukuran kinerja sistem mutu, lingkungan, dan K3, mengawasi kepatuhan terhadap
(24)
14
perundangan yang berhubungan dengan lingkungan dan K3, melakukan audit, validasi alat dan proses, mengendalikan dokumen, mengelola Good Manufacturing Practices (GMP), training, product complain, recall, rework, reprocess, dan mengelola deviasi (penanganan ketidak sesuaian), change control, mengeluarkan sertifikat analisa atau realese yang membuktikan bahwa produk yang dihasilkan dapat dipasarkan, menjalankan proses sistem registrasi produk ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) atau ke negara lain untuk keperluan ekspor dan proses pre-kualifikasi World Health Organization (WHO).
e. Kepala Divisi Corporate Secretary
Bertanggung jawab mengelola informasi internal maupun eksternal untuk memastikan bahwa mekanisme komunikasi di perusahaan dilaksanakan, mengelola dokumen berupa surat internal maupun eksternal untuk memastikan pengelolaan dan pengarsipan surat dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlak, melaksanakan koordinasi kegiatan umum perusahaan dengan memperhatikan aspek mutu, lingkungan, dan K3.
f. Kepala Divisi Logistik
Bertanggung jawab dalam melaksanakan pengadaan barang dan jasa yang memenuhi persyaratan pelanggan dan perundangan yang berlaku, serta mensosialisasikan penerapan K3 dan lingkungan kepada pihak vendor atau supplier atau rekanan perusahaan.
(25)
15
g. Kepala Divisi Keuangan
Bertanggung jawab dalam mengatur cash flow perusahaan agar likuiditas perusahaan tidak terganggu, mengelola pajak perusahaan sebagai wajib pajak yang patuh, dan mengelola program kemitraan dan bina lingkungan sebagai komitmen perusahaan terhadap pengembangan usaha kecil dan koperasi serta lingkungan sosial masyarakat.
h. Kepala Divisi Anggaran dan Keuangan
Bertanggung jawab dalam mengkoordinir penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahunan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) lima tahunan serta realisasi pelaksanaannya dalam bentuk Laporan Manajemen dan Laporan Keuangan perusahaan sesuai peraturan dan standar yang berlaku.
i. Kepala Divisi Sumber Daya Manusia
Bertanggung jawab di dalam melaksanakan pengadaan, pemeliharaan, pengembangan, mutasi, promosi, demosi, dan separasi Sumber Daya Manusia, mengadakan pelatihan dan peningkatkan pengetahuan karyawan termasuk mengenai aspek lingkungan dan K3 di PT Bio Farma (Persero) (Persero).
j. Kepala Divisi Sistem Informasi Manajemen
Berada langsung di bawah Direktorat Keuangan. Bertanggung jawab atas Sistem Informasi dan Teknologi Perusahaan yang meliputi
(26)
16
elektronik perusahaan dengan memperhatikan aspek mutu, lingkungan, dan K3.
k. Kepala Divisi Penjualan Dalam Negeri
Bertanggung jawab dalam melakukan penjualan produk di dalam negeri sesuai dengan persyaratan pelanggan dan memperhatikan aspek mutu, lingkungan, dan K3.
l. Kepala Divisi Penjualan Ekspor
Bertanggung jawab dalam melakukan penjualan produk di luar negeri sesuai dengan persyaratan pelanggan dan memperhatikan aspek mutu, lingkungan, dan K3.
m. Kepala Divisi Pelayanan Jasa
Bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelayanan jasa kesehatan seperti vaksinasi dan pemeriksaan labolatorium kepada pelanggan internal dan eksternal, dengan memperhatikan aspek mutu, lingkungan, dan K3.
n. Kepala Divisi Penunjang Pemasaran
Bertanggung jawab terhadap proses distribusi produk, memastikan ketersediaan produk sesuai dengan permintaan konsumen dan memastikan produk yang didistribusikan telah dipak sesuai dengan karakteristik produk serta memperhatikan aspek mutu, lingkungam, dan K3.
(27)
17
o. Kepala Divisi Produksi Vaksin Virus
Bertanggung jawab atas aktivitas produksi untuk menghasilkan produk Bulk polio, Bulk campak, vaksin polio, dan vaksin campak untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan pelanggan. Memperhatikan aspek mutu, lingkungan, dan memeriksa dan menandatangani catatan batch produksi untuk memastikan bahwa produksi telah sesuai dengan prosedur dan produk sesuai spesifikasi.
p. Kepala Divisi Produksi Vaksin Bakteri
Bertanggung jawab atas aktivitas produksi untuk menghasilkan produk Bulk Tetanus, Bulk Difteri, Bulk Pertusis, Vaksin BCG, dan Vaksin Hib untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan pelanggan, memperhatikan aspek mutu, lingkungan, dan K3, memeriksa dan menandatangani catatan batch
produksi untuk memastikan bahwa produksi telah sesuai dengan prosedur dan produk sesuai spesifikasi.
q. Kepala Divisi Produksi Farmasi
Bertanggung jawab atas aktivitas produksi untuk menghasilkan produk vaksin TT, DT, DPT, DPT-HB, Hepatitis B, Produk Sera, dan Diagnostik untuk memastikan bawha produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan pelanggan, memperhatikan aspek mutu, lingkungan, dan K3, memeriksa dan menandatangani catatan batch
(28)
18
produksi untuk memastikan bahwa produksi telah sesuai dengan prosedur dan produk sesuai spesifikasi.
r. Kepala Divisi Teknik dan Pemeliharaan
Bertanggung jawab dalam pelaksanaan validasi, kalibrasi alat serta pemeliharaan instalasi dan perbaikan peralata n dan utilitis produksi, pengujian mutu dan penunjangnya dengan memperhatikan aspek lingkungan dan K3, memastikan pemantauan dan pengukuran kinerja lingkungan, merencanakan perbaikan kinerja alat untuk memenuhi peraturan perundang-undangan.
s. Kepala Divisi Perencanaan dan pengendalian Produk
Bertanggung jawab terhadap pengendalian material, mencakup perencanaan dan pengendalian bahan baku untuk proses manufaktur dan barang-barang kebutuhan lainnya dengan memperhatikan aspek keamanan terhadap barang dan personal yang mengendalikannya dengan memperhatikan Material Sheet Data Safety (MSDS) atas material dan aspek lingkungan dan K3.
t. Kepala Divisi Pengawasan Mutu
Bertanggung jawab atas pengawasan dan pelaksanaan pengujian mutu untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan pelanggan, menjamin bahwa uji telah dilakukan sesuai metoda uji dan prosedur yang berlaku, pengesahan dokumen pengujian dan memeriksa dan menandatangani catatan batch produksi untuk memastikan bahwa produksi telah sesuai prosedur.
(29)
19
u. Kepala Divisi Hewan Laboratorium
Bertanggung jawab dalam menyediakan hewan dan bahan hewan untuk kepentingan produksi dan pengujian mutu, memonitor kesehatan hewan, memelihara hewan uji, serta melaksanakan Uji In Vivo (uji biologi) dengan memperhatikan aspek mutu, lingkungan, dan K3.
v. Kepala Divisi Surveilance dan Evaluasi Produk
Bertanggung jawab terhadap kegiatan Surverllance dan epidomilogi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi yang dibutuhkan untuk mendukung kebijakan dan program kerja PT Bio Farma (Persero) baik yang baru maupun yang sudah dipasarkan dengan memperhatikan aspek mutu, lingkungan, dan K3.
w. Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan
Bertanggung jawab atas aktivitas penelitian dan pengembangan produk maupun produk uji yang akan menunjang produksi dan pengawasan mutu, termasuk perencanaan, koordinasi, pengendalian pelaksanaan penelitian, pengembangan vaksin, produk selain vaksin, dan informasi riset serta memperhatikan aspek mutu, lingkungan, dan K3.
2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan
Perusahaan ini bergerak dibidang pembuatan obat dan vaksin . selain itu juga perusahaan bio farma mengirim ke perusahaan lain . perusahaan ini tidak
(30)
20
hanya memproduksi saja namun perusahaaan ini juga mengexspor dan impor jenis obat – obatan yang dibutuhkan oleh konsumen dll.
2.4.1 Jenis-Jenis produk PT.Bio farma (persero)
PT Bio Farma (Persero) menghasilkan produk-produk vaksin yang telah berkembang selama puluhan tahun dan menjadikan PT Bio Farma (Persero) sebagai produsen vaksin yang memenuhi kualifikasi WHO, termasuk dalam menyediakan vaksin untuk program imunisasi dunia. PT Bio Farma (Persero) saat ini telah menjadi produsen vaksin yang mampu memasok kebutuhan dalam negeri dan internasional.
Gambar produk yang dihasilkan PT Bio Farma (Persero) dapat dilihat pada table produk-produk yang dihasilkan PT Bio Farma (Persero), antara lain :
1. Vaksin TT
Untuk pencegahan penyakit tetanus pada bayi yang baru lahir dengan mengimunisasi wanita usia subur. Produk vaksin TT dapat dilihat pada gambar 2.1.
(31)
21
2. Vaksin Jerap DT
Untuk pencegahan penyakit difteri dan tetanus. Produk vaksin Jerap DT dapat dilihat pada gambar 2.3
Gambar 2.3 Vaksin Jerap DT 3. Vaksin DPT
Untuk pencegahan penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Produk vaksin DPT dapat dilihat pada tabel 2.4.
Gambar 2,4 Vaksin DPT
4. Vaksin BCG Kering
Untuk pencegahan terhadap penyakit tuberkulosis. Produk vaksin BCG kering dapat dilihat pada gambar 2.5
(32)
22
Gambar 2.5 Vaksin BCG Kering
5. Vaksin Td
Untuk vaksin ulangan penyakit tetanus dan difteri pada usia 7 tahun sampai dewasa. Produk vaksin Td dapat dilihat pada gambar 2.6
Gambar 2.6 Vaksin Td
6. Vaksin Oral Polio Trivalent (OPV)
Untuk vaksin penyakit poliomyelitis. Produk vaksin OPV dapat dilihat pada gambar 2.7.
(33)
23
Gambar 2.7 Vaksin OPV
7. Vaksin Campak
Untuk pencegahan penyakit campak. Produk vaksin campak dapat dilihat pada gambar 2.8
Gambar 2.8 Vaksin Campak
8. Vaksin Bivalent Oral Polio (BOPV)
Untuk vaksin penyakit poliomyelitis tipe II. Produk Vaksin BOPV dapat dilihat pada gambar 2.9.
(34)
24
Gambar 2.9 Vaksin BOPV
9. Vaksin Hepatitis B Recombinant
Untuk mencegah infeksi akibat virus hepatitis B. Produk vaksin Hepatitis B Recombinant dapat dilihat pada gambar 2.10.
Gambar 2.10 Vaksin Hepatitis B Recombinant
10. Serum Anti Tetanus
Untuk pencegahan dan pengobatan penyakit Tetanus. Produk serum anti tetanus dapat dilihat pada gambar 2.11.
(35)
25
Gambar 2.11 Serum Anti Tetanus
11. Serum Anti Bisa Ular
Untuk pengobatan akibat gigitan ular berbisa. Produk serum anti bisa ular dapat dilihat pada gambar 2.12.
Gambar 2.12 Serum Anti Bisa Ular
12. Tuberkulin PPD RT 23 (2 TU)
Untuk membantu diagnosa infeksi Tuberkulosis. Produk Tuberkulin PPD RT 23 (2 TU) dapat dilihat pada gambar 2.13
(36)
26
(37)
27
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
Dalam melaksanakan kegiatan kerja praktek saya di tempatkan di bagian PPIC .selama 1 bulan dan di bagian saya membantu karyawan Bio Farma
membuat rencana pemesanan barang. , mengisi data –data, penulis diberi pengarahan dan bimbingan mengenai prosedur kerja di bagian PPIC di PT.Bio Farma.
Di bagian ini pula penulis bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang manajemen Bisnis, selain itu sangat berguna dalam penyelesaian laporan kerja praktek. Sebelum melaksanakan praktek kerja lapangan, penulis terlebih dahulu mendapatkan pengarahan dan penjelasan mengenai tata tertib dan tugas-tugas yang akan dikerjakan
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek
Teknis pelaksanaan kerja praktek yang telah dilakukan oleh penulis di bagian PPIC PT.Bio Farma adalah dengan cara mengamati dan mempelajari secara langsung prosedur-prosedur pelaksanaan kegiatan yang ada, serta mempraktekannya secara langsung pada tugas yang akan dijalankan. Sebelum pelaksanaan kerja praktek, penulis terlebih dahulu diberikan pengarahan dan penjelasan mengenai tugas-tugas yang harus dikerjakan.
Adapun teknis kegiatan yang penulis lakukan selama melakukan kerja praktek adalah sebagai berikut :
(38)
28
1. Pengenalan lingkungan kerja di PT.BIO FARMA.
2. Perkenalan dengan karyawan yang ada di PT.BIO FARMA khususnya pada bagian PPIC.
3. Pengarahan dan penjelasan dari pembimbing kerja praktek mengenai PPIC tersebut .
4. Membantu karyawan mengarsipkan data-data perusahaan
3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek
3.3.1 Mengetahui proses penerimaan dan distribusi barang langsung yang ada di PT.Bio Farma (persero).
Prosedur penerimaan persediaan dilakukan oleh fungsi penerimaan. Prosedur yang dilakukan oleh fungsi penerimaan yaitu: Memeriksa jenis, kualitas, mutu brg Membuat laporan Penerimaan Melapor barang yg diterima ke manajer Melapor brg yd di terima ke Fungsi pengawasan
Dokumen yang berkaitan dengan penerimaan persediaan: 1. tembusan surat order pembelian 2. laporan penerimaan barang. Laporan penerimaan barang
terdiri dari : • Laporan penerimaan asli, akan dikirim ke fungsi pembelian. •
Tembusan pertama, akan dikirim kepada fungsi gudang dikirim bersama barang
kedalam gudang. • Tembusan kedua, dikirim kepada fungsi akuntansi untuk
dicatat dalam kartu persediaan. • Tembusan ketiga sebagai arsip fungsi penerimaan.
3.3.2 Mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses penerimaan dan distribusi barang langsung di PT.Bio Farma.
Ada pun hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses penerimaan dan distribusi barang langsung di PT.Bio Farma
Terlambatnya bahan baku pembuatan vaksin dan serum yang di impor dari luar negeri. Lambatnya pengiriman barang ,
(39)
29
3.3.3 Mengetahui keluar masuknya barang proses penerimaan dan distribusi barang langsung di PT.Bio Farma
Memeriksa jenis,kualitas,mutu barang.
membuat laporan penerimaan
melapor barang yang diterima ke manajer
(40)
30
BAB 1V
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab III, Penulis dapat menarik beberapa kesimpulan. Diantaranya bahwa prosedur :
1. proses penerimaan dan distribusi barang langsung yang ada di PT.Bio Farma (persero).
Prosedur yang dilakukan oleh fungsi penerimaan yaitu: Memeriksa jenis, kualitas, mutu brg Membuat laporan Penerimaan Melapor barang yg diterima ke manajer Melapor brg yd di terima ke Fungsi pengawasan
2. hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses penerimaan dan distribusi barang langsung di PT.Bio Farma,lambatnya pengiriman bahan baku pembuatan vaksin dan serum
3. keluar masuknya barang proses penerimaan dan distribusi barang langsung di PT.Bio Farma
Memeriksa jenis,kualitas,mutu barang. melapor barang yang diterima ke fungsi pengawasan
(41)
31
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dari kesimpulan yang tertera di atas terhadap PT. Bio Farma (Persero) sebagai berikut :
a. Perbaikan cold room supaya dalam penyimpanan vaksinnya tidak terganggu terhadap pendistribusian.
b. Lebih teliti dalam pembukuan agar tidak terjadi penyimpangan.
c. Bagian distribusinya harus mengatur jadwal pengiriman barang agar perusahaan distributor atau ekspedisi yang mengangkut produk tidak mengalami keterlambatan dalam penyaluran barang ke gudang.
(42)
(43)
(1)
1. Pengenalan lingkungan kerja di PT.BIO FARMA.
2. Perkenalan dengan karyawan yang ada di PT.BIO FARMA khususnya pada bagian PPIC.
3. Pengarahan dan penjelasan dari pembimbing kerja praktek mengenai PPIC tersebut .
4. Membantu karyawan mengarsipkan data-data perusahaan
3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek
3.3.1 Mengetahui proses penerimaan dan distribusi barang langsung yang ada di PT.Bio Farma (persero).
Prosedur penerimaan persediaan dilakukan oleh fungsi penerimaan. Prosedur yang dilakukan oleh fungsi penerimaan yaitu: Memeriksa jenis, kualitas, mutu brg Membuat laporan Penerimaan Melapor barang yg diterima ke manajer Melapor brg yd di terima ke Fungsi pengawasan
Dokumen yang berkaitan dengan penerimaan persediaan: 1. tembusan surat order pembelian 2. laporan penerimaan barang. Laporan penerimaan barang terdiri dari : • Laporan penerimaan asli, akan dikirim ke fungsi pembelian. • Tembusan pertama, akan dikirim kepada fungsi gudang dikirim bersama barang kedalam gudang. • Tembusan kedua, dikirim kepada fungsi akuntansi untuk dicatat dalam kartu persediaan. • Tembusan ketiga sebagai arsip fungsi penerimaan.
3.3.2 Mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses penerimaan dan distribusi barang langsung di PT.Bio Farma.
Ada pun hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses penerimaan dan distribusi barang langsung di PT.Bio Farma
Terlambatnya bahan baku pembuatan vaksin dan serum yang di impor dari luar negeri. Lambatnya pengiriman barang ,
(2)
29
3.3.3 Mengetahui keluar masuknya barang proses penerimaan dan distribusi barang langsung di PT.Bio Farma
Memeriksa jenis,kualitas,mutu barang. membuat laporan penerimaan
melapor barang yang diterima ke manajer
(3)
30 4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab III, Penulis dapat menarik beberapa kesimpulan. Diantaranya bahwa prosedur :
1. proses penerimaan dan distribusi barang langsung yang ada di PT.Bio Farma (persero).
Prosedur yang dilakukan oleh fungsi penerimaan yaitu: Memeriksa jenis, kualitas, mutu brg Membuat laporan Penerimaan Melapor barang yg diterima ke manajer Melapor brg yd di terima ke Fungsi pengawasan
2. hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses penerimaan dan distribusi barang langsung di PT.Bio Farma,lambatnya pengiriman bahan baku pembuatan vaksin dan serum
3. keluar masuknya barang proses penerimaan dan distribusi barang langsung di PT.Bio Farma
Memeriksa jenis,kualitas,mutu barang. melapor barang yang diterima ke fungsi pengawasan
(4)
31
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dari kesimpulan yang tertera di atas terhadap PT. Bio Farma (Persero) sebagai berikut :
a. Perbaikan cold room supaya dalam penyimpanan vaksinnya tidak terganggu terhadap pendistribusian.
b. Lebih teliti dalam pembukuan agar tidak terjadi penyimpangan.
c. Bagian distribusinya harus mengatur jadwal pengiriman barang agar perusahaan distributor atau ekspedisi yang mengangkut produk tidak mengalami keterlambatan dalam penyaluran barang ke gudang.
(5)
(6)