Tinjauan Pelaksanaan Saluran Distribusi Produk Vaksin Dan Serum Pada PT. Bio Farma (Persero) Bandung

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Kerja Praktek dilaksanakan karena diambilnya mata kuliah kerja praktek pada jurusan Program Studi Manajemen Program Strata I Universitas Komputer Indonesia. Sedangkan untuk tempat pelaksanaan kerja praktek itu sendiri adalah instansi atau perusahaan yang sesuai dengan keinginan mahasiswa/i yang bersangkutan.

Dengan demikian pada akhir semester VI penulis mengajukan surat keterangan pengajuan kerja praktek dari seketariat jurusan Program Studi Manajemen untuk di ajukan pada PT. Bio Farma (Persero) Bandung yang bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menempuh sidang akhir sarjana.

Pemasaran adalah suatu kegiatan yang harus diperhatikan oleh perusahaan karena merupakan sebuah factor penting yang bermula dan berakhir untuk kebutuhan konsumen. Banyak cara yang dapat ditempuh oleh perusahaan guna mencapai target tersebut, termasuk dalam meningkatkan penjualan yang diantaranya yaitu dengan menggunakan saluran distribusi yang tepat dan efektif sehingga mencapai sasaran yaitu mendapat kepuasan konsumen.

Saluran distribusi merupakan bagian dari pemasaran yang memiliki peranan yang sangat penting bagi setiap perusahaan karena distribusi merupakan ujung tombak perusahaan dalam memasarkan produk atau jasanya. Saluran


(2)

distribusi atau saluran pemasaran adalah beberapa organisasi yang saling berpengaruh dan terlibat dalam proses mengupayakan agar produk atau jasa tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi (Kolter, 2005:181). Dalam pemilihan saluran distribusi, yang paling dianggap tepat digunakan oleh perusahaan harus sesuai dengan kondisi dan tujuan perusahaan dikaitkan dengan berbagai faktor internal dan eksternal, saluran distribusi merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan dalam usaha menyampaikan barang dari produsen ke konsumen.

Faktor penting dalam saluran distribusi antara lain pendistribusian, pengecer, dan pedagang besar. Peranan saluran distribusi ini dengan sendirinya merupakan sarana yang dapat melakukan penyesuaian masalah kontinuitas dan keragaman produk untuk mencapai target yang diharapkan.

Saat ini hampir 80% anak di dunia secara rutin mendapatkan imunisasi untuk mencegah penularan 7 penyakit infeksi pada awal kehidupan manusia, yaitu polio, difteri, tetanus, campak, pertusis, hepatisis b, dan tuberculosis.

Kendati upaya ini mampu menyelamatkan jutaan jiwa setiap tahunnya, namun tetap saja masih ada anak bayi yang meninggal akibat penyakit tersebut, terutama di negara miskin dan negara dengan derajat kesehatan yang termasuk rendah.

Hal ini menunjukan bahwa kebutuhan akan vaksin tetap sangat besar dalam upaya pemberantasan penyakit dan mengontrol penyebaran penyakit menular di seluruh dunia.


(3)

Agar vaksin-vaksin itu dapat diberikan kepada anak-anak yang membutuhkannya, dibutuhkan rangkaian perusahaan yang sempurna. Salah satu yang masuk ke dalamnya adalah pemasaran.

PT. Bio Farma (Persero) Bandung adalah satu-satunya industri biologi yang memproduksi vaksin dan sera di Indonesia, juga salah satu dari bebrapa produsen dunia yang telah mendapatkan perkualifikasi dari WHO terutama untuk vaksin-vaksin yang tergolong dalam Expanded Program on Immunization (EPI). Akibatnya, vaksin-vaksin ini tidak hanya digunakan untuk program imunisasi nasional saja, bahkan telah lulus hingga 100 negara.

PT. Bio Farma (Persero) membutuhkan adanya penanganan dan pengendalian pemasaran yang tepat, salah satunya adalah dengan pendistribusi persediaan dan pengiriman barang yang baik agar dapat terus meningkatkan kepuasan konsumen. Pemeliharaan jaringan distribusi yang sangat kuat membutuhkan ketepatan dan kecepatan informasi yang akurat mengenai distribusi dan persediaan, sehingga keleluasaan jaringan distribusi tidak menjadi beban tersendiri bagi perusahaan dan dapat menghambat penyaluran barang yang mengakibatkan volume penjualan barang menurun. Selain itu pun kegiatan pendistribusian yang dilakukan oleh perusahaan harus dikerjakan dengan baik.

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis merasa tertarik untuk melaksanakan penelitian terhadap PT. Bio Farma (Persero) Bandung dengan judul : “ Tinjauan Pelaksanaan Saluran Distribusi Produk Vaksin dan Serum pada PT. Bio Farma (Persero) Bandung”


(4)

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Maksud dan tujuan penulis melakukan kerja praktek ini adalah untuk memperoleh data dan informasi mengenai pelaksanaan saluran distribusi pada PT. Bio Farma (Persero) Bandung yang digunakan untuk menyusun laporan Kerja Praktek.

Adapun tujuan dari laporan ini adalah :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan saluran distribusi produk vaksin dan serum pada PT. Bio Farma (Persero) Bandung.

2. Untuk mengetahui faktor – faktor yang dipertimbangkan dalam pelaksanaan saluran distribusi produk vaksin dan serum pada PT. Bio Farma (Persero) Bandung.

3. Untuk mengetahui hambatan – hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan saluran distribusi produk vaksin dan serum pada PT. Bio Farma (Persero).

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Selain memperoleh data yang diperlukan dalam menyusun Laporan Kerja Praktek ini, Kerja Praktek ini diharapkan dapat memberikan informasi – informasi yang hasilnya dapat memberikan manfaat antara lain.

1. Bagi Penulis

Diharapkan dapat memperoleh kajian ilmu pengetahuan yang telah didapat selama perkuliahan. Selain itu, kerja praktek ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang seluk beluk perusahaan yang di dalamnya terdapat hal – hal yang berkaitan dengan semua teori yang dipelajari penulis


(5)

2. Bagi Pembaca

Diharapkan dapat menambah wawasan bagi para pembaca pada umumnya dan khususnya bagi rekan – rekan mahasiswa lain tentang saluran distribusi yang salah satu fungsinya adalah untuk meningkatkan volume penjualan di suatu perusahaan, khususnya PT. Bio Farma (Persero) Bandung yang di dalamnya terdapat banyak informasi mengenai hal – hal yang berkaitan dengan saluran distribusi.

3. Bagi perusahaan

Diharapkan dengan adanya kegiatan kerja praktek ini dapat membantu memberikan jalan keluar bagi pihak perusahaan dalam mengatasi hambatan – hambatan yang dirasakan oleh perusahaan, supaya aktivitas perusahaan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

1. Lokasi kerja praktek

Kuliah kerja praktek yang penulis lakukan di PT. Bio Farma (Persero) Bandung yang bertempat di wilayah Jawa Barat tepatnya di Jln. Pasteur No. 28 Bandung 40161, Indonesia. P.O. BOX 1136. Phone (022) 2033755, Fax (022) 2041306. Website : http://www.biofarma.co.id dan mail@biovarma.co.id .


(6)

2 Waktu kerja praktek

Mulai tanggal 12 Juli 2010 sampai dengan 12 Agustus 2010, setiap hari Senin sampai Jum’at mulai pukul 07.00-16.00 WIB.


(7)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

2.1.1 Sejarah Berdirinya PT. Bio Farma (Persero) Bandung

PT. Bio Farma (Persero) Bandung yang beralamat di Jl. Pasteur No. 28 Bandung adalah Badan Usaha Milik Pemerintah (BUMN) yang bergerak dalam usaha produk biologi, yaitu memproduksi vaksin dan serum dan berada di bawah Kementrian Negara BUMN.

Bio Farma adalah adalah satu-satunya industri biologi yang memproduksi vaksin dan sera di indonesia, juga salah satu dari beberapa produsen dunia yang telah mendapatkan perkualifikasi dari WHO terutama untuk vaksin-vaksin yang tergolong dalam Expanded Program on Immunization (EPI). Akibatnya, vaksin-vaksin ini tidak hanya digunakan untuk program imunisasi nasional saja, bahkan telah lulus hingga 100 negara.

Sekalipun di tengah kondisi perekonomian yang sampai saat ini masih kurang menguntungkan, PT. Bio Farma (Persero) Bandung sebagai produsen vaksin yang telah berusia lebih satu abad, hingga kini mampu menunjukan kinerja yang membanggakan. Terbukti bahwa kebutuhan vaksin untuk program imunisasi pemerintah seluruhnya dapat dipenuhi. Bahkan keadaan keuangan yang mapan juga telah dibuktikan PT Bio Farma (Persero) dengan senantiasa membukukan keuntungan yang cukup signivikan.


(8)

Sejarah panjang PT. Bio Farma (Persero) Bandung, yang pada tanggal 6 Agustus 2010 merayakan ulang tahun ke-120, adalah aset yang tak ternilai terhadap eksistensi Bio Farma saat ini.

Sejak berdirinya hingga sekarang PT. Bio Farma (Persero) telah banyak mengalami perubahan selama perkembangannya. Untuk lebih jelasnya berikut ini diuraikan tahapan perkembangan PT. Bio Farma (Persero) sebagai berikut:

Milestone Sejarah PT. BIO FARMA (PERSERO) • Periode 1890 – 1894

Tanggal dikeluarkannya Surat Keputusan Pemerintahan Hindia Belanda, 6 Agustus 1890 tetang pendirian Parc Vaccinogen atau Landskoepok Inrichting di rumah sakit tentara Weltervren – Batavia, merupakan tonggak sejarah awal berdirinya perusahaan Vaksin dan sera di Indonesia.

• Periode 1895 – 1901

Dengan berjalannya waktu dan semakin meningkatnya kegiatan produksi, lembaga ini berubah menjadi Parc Vaccinogen Instituut Pasteur.

• Periode 1902 – 1941

Setelah tahun 1923 menempati gedung barunya di Jln. Pasteur nomor 28 Bandung. Lembaga ini kembali mengubah nama menjadi Landkoepok Inriching en Institut Pasteur dan tahun 1924 – 1942 dipimpin oleh L. Otten.


(9)

• Periode 1942 – 1945

Pada saat Jepang berkuasa, nama lembaga diubah menjadi Bandung Boeki Kenkyushoo dan kegiatannya dipusatkan di Gedung Cacar dan Lembaga Pasteur Bandung yang dipimpin oleh Kikuo Kurauchi.

• Periode 1946 – 1949

Kegiatan lembaga ini berpindah ke Klaten Jawa Tengah. Selama Bandung diduduki Belanda, sehingga Bandung Boeki Kenkyushoo kembali berganti nama menjadi Landskoepok Inrichting en Institut Pateur. Pada periode ini lembaga dipimpin oleh R. M. Sardjito (1945 – 1946) dan beliau merupakan oranng Indonesia pertama yang memimpin lembaga ini.

• Periode 1950 – 1954

Gedung cacar dan Lembaga Pasteur di Bandung kembali menjadi tempat beroperasi dan berlokasinya kegiatan produksi vaksin dan sera.

• Periode 1955 – 1960

Seiring dengan terjadinya nasionalisasi berbagai perusahaan milik pemerintah Belanda, pemerintah Indonesia pada saat itu mengubah Landskoepok Inrichting en Institut Pasteur menjadi Perusahaan Negara Pasteur.

• Periode 1961 – 1977

Melalui Peraturan Pemerintah No. 80 tahun 1961 (Lembaga Negara Tahun 1961 No. 101), perusahaan Negara Pasteur berubah menjadi Perusahaan


(10)

Negara Bio Farma. • Periode 1978 – 1996

Setelah melalui penelitian dan penilaian, bentuk badan usaha Bio Farma resmi menjadi Perusahaan Umum Bio Farma dengan Peraturan Pemerintah RI no. 26 tahun 1978. Periode itu Prof. Dr. Konosuke Fukai telah mengawali upaya transfer teknologi produksi Vaksin Polio dan Campak. • Periode 1997 – Sekarang

Setelah hampir dua puluh tahun berstatus sebagai Perum, melalui Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1997 perusahaan berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) yang selanjutnya dikenal sebagai PT. Bio Farma (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara Perublik Indonesia.

2.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Adapun visi dari perusahaan ini adalah menjadi produsen vaksin dan sera yang berdaya saing global. Sedangkan misi dari perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Memproduksi dan menyediakan vaksin dan sera yang berkualitas internasional untuk kebutuhan Pemerintah dalam rangka program imunisasi nasional, swasta nasional, regional dan internasional.

2. Mengelola Perusahaan agar tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan dengan menetapkan prinsip-prinsip good corporate governance.


(11)

3. Meningkatkan kesejahteraan bagi karyawan, pemegang saham, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya.

2.1.3 Tujuan Perusahaan

Maksud dan tujuan perusahaan adalah menyelenggarakan usaha di bidang produksi biologi dan farmasi dalam arti yang seluas-luasnya yang bertujuan untuk memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan dengan tetap melaksanakan program kesehatan yang mengutamakan kemampuan umum lain yang ditetapkan oleh pemegang saham.

Disamping itu, sesuai dengan visi dan misi tersebut, PT. Bio Farma (Persero) mengerahkan segenap kemampuannya untuk meraih tujuan perusahaan yaitu :

1. Menjadi perusahaan yang memiliki kinerja yang baik, ditinjau dari aspek keuangan, pelanggan, proses internal, organisasi, dan sumber daya manusia. 2. Sumber pendapatan, artinya perusahaan diharapkan dapat memainkan peran

sebagai sumber pendapatan .

3. Meningkatkan produksi yang berkualitas internasional.

4. Memberikan nilai yang tinggi untuk produk kepada pelanggan.


(12)

2.2 Stuktur Organisasi

Dibawah ini adalah gambar struktur organisasi di direktorat pemasaran PT. Bio Farma (Persero) Bandung, sebagai berikut :

STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT PEMASARAN PT BIO FARMA (PERSERO) BANDUNG

Sumber : PT. Bio Farma (Persero) Bandung

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Direktorat Pemasaran PT. Bio Farma (Persero) Bandung

Struktur organisasi perusahaan merupakan bangunan fungsi bagian-bagian manajemen yang tersusun dari suatu kesatuan hubungan yang menunjukan tingkatan fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam manajemen perusahaan DIVISI PELAYANAN JASA DIVISI PENJUALAN DALAM NEGRI DIVISI PENUNJANG PEMASARAN DIVISI PEMASARAN EKSPORT DIREKTUR PEMASARAN Bagian Pemasaran Sektor Swasra Bagian Pemasaran Sektor Pemerintah Bagian Pemasaran Produk Lain Bagian Promosi Bagian Manajemen Produk Bagian Distribusi Bagian Pemasaran Eksport Institusi Bagian Pemasaran Eksport Umum Sie Pen jualan Sie Admi nistrasi Pen jualan Sie Admi nistrasi Pen jualan Sie Admi nistrasi Pen jualan Sie Pen jualan Sie Pen jualan Sie Promo si Lang sung Sie Promosi Tidak Langsung Sie Stok Barang Jadi Sie Pengiri man Sie Eksport Intitusi Sie Adminis trasi Eksport Intitusi Sie Adminis Trasi Eksport Umum Sie Administrasi Penjualan Eksport Umum


(13)

Pada penerapan struktur organisasi di lingkungan PT Bio Farma (Persero) Bandung terbentuk garis penghubung sebagai tanda atau gambaran tentang adanya hubungan kerja antara satu bagian dengan bagian lainnya, di mana wewenang dari pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi dibawahnya untuk semua bidang pekerjaan.

2.3 Deskripsi Jabatan

Dibawah ini adalah uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian distribusi di direktorat pemasaran tempat penulis melakukan kerja praktek adalah sebagai berikut :

1. Kepala Bagian Distribusi Tugas :

a. Menyusun rencana distribusi tahunan, bulanan, mingguan. b. Mengkoordinir aktivitas dari tiap seksi yang dibawahinya.

c. Memantau dan mengupayakan tingkat pencapaian pendistribusian yang dilakukan.

d. Melaksanakan dan menjabarkan kebijakan dari divisi pemasaran.

e. Membantu ketersediaan stok barang jadi dan mengatur jadwal pendistribusian.

f. Memonitoring ke daerah-daerah si seluruh provinsi di Indonesia untuk kelancaran pendistribusian vaksin dan serum untuk program pemerintah.


(14)

g. Memantau kesiapan stok gudang barang jadi untuk kelancaran kegiatan pendistribusian yang akan dilakukan.

h. Menyusun jadwal pengiriman atas dasar pola perminaan dari program pemerintah dan dari non pemerintah.

i. Memeriksa dan menandatangani laporan mingguan tentang pengiriman dan persediaan dari seluruh hasil produksi untuk dilaporkan kepada kepala divisi penunjang pemasaran atau direktur pemasaran.

Wewenang :

a. Memeriksa dan menyetujui kartu absensi dan lembur karyawan di bagian distribusi.

b. Memberikan peringatan lisan kepada karyawan di bagian distribusi yang melanggar ketentuan-ketentuan disiplin kerja yang berlaku.

c. Memberikan penilaian kepada karyawan di bagian distribusi, bila perlu memberikan usulan kepada kepala divisi penunjang pemasaran untuk promosi.

d. Merencanakan perbaikan-perbaikan dari sistem yang pernah ada, guna kelancaran proses pendistribusian.

e. Menyetujiu bon permintaan, perintah pengiriman, surat pengantar pengiriman, bon perbaikan, bon pembelian, dan korespondensi.

f. Memberikan otorisasi atas dokumen atau laporan sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku.


(15)

Tanggung jawab :

a. Bertanggung jawab pada kelancaran pendistribusian seluruh hasil produksi dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya.

b. Menyelesaikan seluruh tugan yang telah diberikan oleh atasan dengan baik.

c. Memperhatikan segala kebijakan direksi dan ketentuan direktur pemasaran.

2. Kepala Seksi Stok Barang Jadi

Tugas :

1. Membuat bon permintaan barang ke bagian produksi untuk kebutuhan permintaan maupun non permintaan.

2. Mengerjakan pengadmistrasian untuk penerimaan dan pengeluaran vaksin dan serum.

3. Menyusun kebutuhan dengan kepala seksi pengiriman untuk memberikan informasi ke bagian produksi.

4. Melakukan koordinasi dengan kepala seksi pengiriman untuk memberikan informasi mengenai stok vaksin dan serum serta waktu kadaluarsanya. 5. Membuat laporan mingguan stok gudang kepada kepala bagian. Wewenang :

1. Mengatur pembagian tugas pelaksanaan seksi gudang barang jadi.

2. Memonitor dan mengusulkan hasil kerja staf di seksinya bilamana melakukan pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan disiplin kerja.


(16)

3. Mengusulkan ide-ide baru kepada kepala bagian distribusi untuk menunjang perbaikan-perbaikan yang mungkin dilakukan di seksi stok barang jadi.

Tanggung jawab :

1. Bertanggung jawab atas kelancaran ketersediaan stok barang jadi sesuai dengan kebutuhan baik itu untuk program pemerintah maupun non pemerintah.

2. Bertanggung jawab atas dipatuhinya kebijakan dari direksi dan ketentuan dari direksi dan ketentuan dari direktur pemasaran oleh staf di seksinya.

3. Kepala Seksi Pengiriman

Tugas :

a. Koordinasi dengan kepala seksi stok barang jadi untuk kebutuhan vaksin dan serum yang akan didistribusikan

b. Koordinasi dengan perusahaan angkutan untuk pendistribusiannya. c. Koordinasi dengan tenaga pelaksana untuk pelaksanaan pengepakan. d. Memberikan data-data kepada bagian distribusi untuk selanjutnya

dipergunakan untuk menyusun jadwal pengiriman vaksin dan serum baik mingguan maupun bulanan bersama-sama dengan kepala bagian distribusi.

e. Mengawasi dan memerikasa pengadministrasian dari pengiriman vaksin dan serum.


(17)

Wewenang :

a. Mengatur pembagian tugas kerja kepada tenaga pelaksana yang ada di deksi pengiriman.

b. Memonitor hasil kerja staf di seksinya dan mengusulkan kepada kepala bagian distribusi untuk promosi dan demosi.

c. Mengusulkan ide-ide baru kepada kepala bagian distribusi untuk menunjang perbaikan-perbaikan bilamana dipandang perlu.

Tanggung jawab :

a. Bertanggung jawab atas kelancaran pengiriman vaksin dan serum baik itu untuk sektor pemerintah maupun non pemerintah.

b. Bertanggung jawab atas dipatuhinya kebijakan dari direksi dan ketentuan dari direktur pemasaran oleh staf di direksinya.

4. Pelaksana di bidang distribusi Tugas :

a. Melaksanakan proses pengepakan dan pengiriman produk.

b. Menjaga dan melaksanakan pekerjaan kebersihan di lingkungan direktorat pemasaran.

2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan

Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PT Bio Farma (Persero) Bandung adalah sebagai berikut :

1. Penggadaan produk biologi dan farmasi.


(18)

3. Melakukan penelitian produk biologi dan farmasi baik yang dilakukan sendiri maupun kerjasama dengan pihak lain, dikaitkan dengan penyakit menular di masa mendatang.

4. Melakukan pengawasan mutu dan pengembangan produk biologi dan farmasi. 5. Memproduksi jenis-jenis produk biologi dan farmasi khusus lainnya yang

ditugaskan oleh Mentri Kesehatan.

6. Laboraturium kesehatan masyarakat yang meliputi kegiatan pemeriksaan/isolasi mikro organisma, dianosa, serta pengamatan penyakit menular pada masyarakat.

7. Laboraturium reference/rujukan untuk beberapa macam mikro organisme.

PT Bio Farma (Persero) Bandung sendirin dalam kegiatan produksinya menjadi empat jenis yang berbeda yaitu vaksin, serum, diagnostika, dan reagensia. Dimana tiap jenis produk ini masih dibagi lagi menjadi beberapa produk yang berbeda. Berikut ini adalah pembagian tiap produk yang dihasilkan oleh PT. Bio Farma (Persero) Bandung :

Tabel 2.1

Produk Vaksin dan Serum

NO PRODUK JENIS

1. VAKSIN a. Vaksin Bacterial (Bacterial Vaccines) o Vaksin BCG Kering.

o Vaksin Jerap Difteri Tetanus.

o Vaksin Jerap Difteri Tetanus Pertusus. o Vaksin Tetanus.


(19)

b. Vaksin Virus (Viral Vaccines) o Vaksin Polio Oral (20 dosis). o Vaksin Polio Oral (19 dosis). o Vaksin Campak Kering.

o Vaksin Hepatitis B Rekombinan.

o Vaksin Hepatitis B Rekombinan (Uniject). o Vaksin Rabies Kering untuk Manusia. 2. SERUM a. Serum Anti Difteri.

b. Serum Anti Tetanus.

c. Serum Anti Bisa Ular Polivalen. d. Serum Anti Rabies.

3. DIASNOSTIKA a. PPD (Purifed Protein Derivative) b. Blood grouping sera.

c. Sera Diagnostik.

d. Bacterial Suspension (Antigen Widal) 4. REAGENSIA a. Asam Klorida 0,1N.

b. Asam Sulfosalisilat 20%. c. Larutan Benedict. d. Larutan Eosin 2%.

e. Larutan Giemza dalam Methamol. f. Methanol.

g. Larutan Gabbet. h. Larutan Turk.

i. Larutan Carbol Fuchsin. j. Larutan Acid Alcohol. k. Mitilen Blue Countrer Stain.


(20)

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

PT. Bio Farma (Persero) Bandung adalah tempat dimana penulis melaksanakan kerja praktek. Penulis ditempatkan pada Sie Stok Barang Jadi bagian Distribusi Divisi Penunjang Pemasaran.

Dalam menjalankan Kerja Praktek diharapkan penulis dapat membantu dan mendukung dalam proses perusahaan terutama di Bagian Distribusi.

Bagian Distribusi ini mempunyai tugas membantu kelancaran distribusi produk sesuai dengan kebutuhan penjualan, menerima order pemesanan, menjaga kualitas produk barang jadi sebelum dipasarkan, pengecekan barang, pengeluaran dan pemasukan produk dalam coold room, membantu pengisian administrasi, membereskan administrasi pengiriman untuk distributor, pengepakan, pengiriman, dan pemusnaha produk yang sudah kadaluarsa.

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan penulis selama melaksanakan Kerja Praktek di PT. Bio Farma (Persero) Bandung pada intinya adalah membantu kegiatan dari karyawan. Adapun kegiatan rutin yang dilakukan oleh penulis antara lain :


(21)

2. Membantu pengisian administrasi seperti stok barang, pengisian produk, memasukan data pada program SIAP (Sistem Informasi Administrasi Pemasaran) dan PPIC (Product Planing Inventory Control), pengisian jumlah dan berat vaksin juga serum yang akan dikirim, mengisi PP (Perintah Pengiriman) dan SP (Surat Pengantar).

3. Mengarsipkan data pesanan vaksin ada serum. Alur arsip data :

o Order barang dari fax, surat, atau telepone, dicatatkan pada buku khusus permintaan.

o Data lalu diimput ke program SIAP (Sistem Informasi Administrasi Pemasaran) kemudian di masukkan ke dalam PP.

o Mencetak PP dicetak 2 rangkap untuk di tandatangani oleh kepala bagian distribusi dan kepala seksi stok barang jadi.

o Data di masukan ke dalam buku besar distributor pengeluaran vaksin dan serum (untuk interen administrasi).

o Membuat SP untuk bukti barang sudah terjual.

o Lalu kemudian diadakan pengepakan.

Untuk laporan triwulan, data akan dimasukan pada program PPIC (Product Planing Inventory Control) yang tersambung ke seluruh pihak perusahaan. 4. Memfiling data pengiriman barang per bulan.

5. Mengecek kecocokan antara PP dan SP.


(22)

7. Membantu pengepakan, menempelan stiker, mencetak barcode pada kemasan vaksin.

Pada dasarnya semua tugas yang diberikan oleh pembimbing, oleh penulis dapat dilaksanakan dengan memperhatikan petunjuk dan cara pelaksanaan yang diberikan oleh pembimbing yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada unit organisasi dimana penulis melaksanakan kuliah kerja praktek.

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1 Pelaksanaan Saluran Distribusi Produk Vaksin dan Serum pada PT. Bio Farma (Persero) Bandung

Saluran distribusi merupakan salah satu komponen penting dalam perusahaan untuk memasarkan produk yang dapat mempengaruhi sukses atau tidaknya suatu perusahaan. Maka dari itu pemilihan saluran distribusi harus tepat dan efisien agar arus penjualan barang dan jasa dari produsen ke konsumen berjalan lancar. Menurut Djaslim Saladin ( 2003 : 107 ) saluran distribusi adalah : “ Seperangkat lembaga yang melakukan kegiatan ( fungsi ) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status kepemilikan dari produsen ke konsumen “.

Saluran distribusi yang digunakan dalam suatu perusahaan sangat berpengaruh terhadap penjualan produk. Sebelum kita memilih saluran distribusi, kita sebaiknya terlebih dahulu mengetahui jenis dan produk yang dihasilkan. Hal ini perlu untuk menentukan saluran distribusi karena produsen harus berorientasi terhadap produk yang dihasilkan. Tipe saluran distribusi yang tepat bagi suatu pasar, belum tentu tepat bagi pasar lain. Karena saluran distribusi harus sesuai


(23)

dengan bidang usaha suatu pasar sehingga dapat meningkatkan hasil penjualan dan juga dapat memperluas daerah pemasaran.

Dalam hal melaksanakan saluran distribusi barangnya PT Bio Farma (Persero) Bandung mempunyai tujuan, yakni ingin meningkatkan penjualan produk vaksin dan serum. Dalam melakukan penyaluran barang kepada konsumen, PT Bio Farma (Persero) Bandung menggunakan saluran distribusi tidak langsung dengan Two Level Channel / saluran dua tingkat.

Distribusi tidak langsung atau saluran tidak langsung adalah pelaksanaan distribusi yang dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan jasa perantara-perantara seperti distributor atau perwakilan pabrik. Dimana pada PT Bio Farma (Persero) Bandung ini dilakukan dengan saluran dua tingkat yaitu penjualan yang mempunyai dua perantara penjualan sebelum produk sampai ke konsumen. Dibawah ini adalah gambar distribusinya :

o Distribusi Dalam Negri

Gambar 3.1 Distribusi Dalam Negri o Distribusi ke Luar Negri

Gambar 3.2 Distribusi ke Luar Negri PT Bio Farma

(Persero) Bandung

Distributor (Swasta)

Pemerintah Dalam Negri (Dinas Kesehatan)

RS atau Dokter Konsumen

PT Bio Farma (Persero) Bandung

Agen Luar Negri Yang Bersangkutan


(24)

Saluran dua tingkat ini dilakukan karena berbagai pertimbangan. Yang pertama adalah pertimbangan jenis produk yang dihasilkan oleh perusahaan , yang kedua pertimbangan jarak yang harus ditempuh pada saat pengiriman barang dan yang ketiga persiapan distributor .

Produk yang dihasilkan oleh PT Bio Farma (Persero) Bandung adalah produk yang harus diperhatikan suhu udaranya karena vaksin dan serum itu adalah produk ethical yang perlakuannya tidak sama dengan produk lain seperti obat-obatan. Diperlukan suhu yang berbeda untuk setiap produk. Maka dari itu diperlukan cold room (gudang penyimpanan vaksin dan serum dengan ketinggian suhu yang telah diatur menurut keperluan) untuk menyimpan vaksin dan serum tersebut.

Sedangkan pertimbangan jarak yang harus di tempuh, ini juga berkaitan dengan produk vaksin dan serum pada saat akan dikirimkan, karena pada saat pengiriman pun harus diperhatikan suhu udaranya maka diperlukan pengepakan yang benar agar suhu vaksin dan serum yang akan dikirim tidak berubah selama perjalanan, box yang digunakan untuk pengepakan adalah box polyurethan yang fungsinya seperti termos yang dapat mempertahankan suhu, produk akan disusun didalamnya dibalut styrofoam, dimasukan water pack (water pack ada beberapa warna sesuai suhunya dan digunakan sesuai kebutuhan produk, fungsinya adalah untuk menjaga suhu di dalam box), dan digunakan pelastik gelembung untuk melindungi vaksin agar bila terguncang tidak akan pecah. Suhu mobil pengangkut selama perjalanan pun harus di sesuaikan.


(25)

Setelah produk sampai ke tangan distributor maka produk tidak langsung di kirimkan pada rumah sakit atau dokter yang telah memesannya, akan tetapi produk akan dimasukan ke cold room yang telah disediakan oleh distributor untuk tetap menjaga suhunya sebelum dipergunakan di rumah sakit atau oleh dokter.

Karena pelaksanaan saluran distribusi adalah salah satu langkah yang penting dan harus diperhatikan oleh sebuah perusahaan, agar tidak terjadi hambatan dalam proses penyaluran barang dari produsen ke konsumen. Maka sebelum memutuskan saluran distribusi apa yang akan di gunakan, perusahaan harus memperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan saluran distribusi tersebut. Sehingga dapat diperoleh saluran distribusi yang tepat sesuai dengan kemampuan dan kondisi perusahaan serta tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.

3.3.2 Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan Dalam Pelaksanaan Saluran Distribusi Produk Vaksin dan Serum pada PT. Bio Farma (Persero) Bandung

Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan saluran distribusi sebagai berikut :

o Pertimbangan Pasar

Produk yang di produksi oleh PT. Bio Farma (Persero) Bandung adalah produk untuk pasar konsumen, setelah produk diambil oleh para disributor yang tersebar di seuruh indonesia dan dunia maka yang akan menjadi perngecernya adalah Rumah Sakit atau dokter-dokter.


(26)

o Pertimbangan Produk

Produk yang dihasilkan oleh PT. Bio Farma (Persero) Bandung adalah produk yang harus diperhatikan suhu udaranya karena vaksin dan serum itu adalah produk ethical yang perlakuannya tidak sama dengan produk lain seperti obat-obatan. Diperlukan suhu yang berbeda untuk setiap produk. Bila tidak diperhatikan maka produk tersebut akan mudah rusak. Satu lagi adalah karena nilai atau harga produk ini relatif mahal maka saluran distribusinya pendek saja. Hal ini lah yang harus dipertimbangkan pihak perusahaan dalam pelaksanaan saluran distribusi

o Pertimbangan Perantara

Karena pertimbangan produk yang mudah rusak seperti di jelaskan di atas, maka diperlukan distributor yang memiliki perlengkapan untuk menyimpan produk ini sebelum di salurkan lagi. Perlengkapannya adalah distributor harus memiliki cold room untuk menyimpan produk sebelum di salurkan kembali.

o Pertimbangan Perusahaan

PT. Bio Farma (Persero) Bandung adalah salah satu perusahaan besar dan satu-satunya peusahaan yang memproduksi vaksin dan serum di Indonesia bahkan Asia Tenggara, jadi sumber pembiayaan, pengalaman dan kemampuan manajemen, serta pengawasan saluran pun sudah matang , terlatih dan tersusun dengan rapih.


(27)

3.3.3 Hambatan-Hambatan yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Saluran Distribusi Produk Vaksin dan Serum pada PT. Bio Farma (Persero) Bandung

Dalam pelaksanaan saluran distribusi PT. Bio Farma (Persero) Bandung terdapat beberapa hambatan. Apabila hambatan – hambatan itu tidak cepat diatasi, maka dapat menghambat kegiatan dan kemajuan perusahaan. Di bawah ini beberapa hambatan yang dihadapi PT. Bio Farma (Persero) Bandung :

o Jadwal pendistribusian. Hal ini biasanya terjadi apabila perusahaan ekspedisi atau distributor yang akan mengangkut produk terlambat datang atau sampai ke gudang distribusi sehingga produk-produk yang sebelumnya telah dikemas menjadi terlantar. Akibatnya bagian distribusi harus mengatur ulang jadwal pengiriman barangnya dan masa aktif dari waksin dan serum pun akan berkurang.

o Cold room atau tempat penyimpanan vaksin dan serum di bagian distribusi yang biasanya terganggu entah karena rusak atau kelistrikan yang buruk.

o Pengisian pembukuan atau pengarsipan yang biasanya tidak seimbang karena kekurang telitian pada saat pengisiannya.


(28)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh pada saat melaksanakan kerja praktek pada PT. Bio Farma (Persero) Bandung yang menyangkut tentang pelaksanaan saluran distribusi, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan saluran distribusi pada PT. Bio Farma (Persero) Bandung menggunakan saluran distribusi tidak langsung dengan Two Level Channel / saluran dua tingkat yaitu penjualan yang mempunyai dua perantara penjualan sebelum produk sampai ke konsumen. Produsen - distributor -pengecer - konsumen. Saluran dua tingkat ini dilakukan karena berbagai pertimbangan. Yang pertama adalah pertimbangan jenis produk yang dihasilkan oleh perusahaan , yang kedua pertimbangan jarak yang harus ditempuh pada saat pengiriman barang, dan yang ketiga persiapan distributor . Pelaksanaan saluran distribusi pada PT. Bio Farma (Persero) Bandung sudah sempurna walaupun sesekali terjadi kendala dan hambatan. Tapi selama ini kendala dan hambatan tersebut bisa diatasi dengan baik yaitu dengan cara kerja sama setiap anggota.

2. Factor – factor yang perlu dipertimabangkan dalam saluran distribusi produk vaksin dan serum pada PT. Bio Farma (Persero) Bandung ini adalah pertimbangan pasar, pertimbangan barang, pertimbangan perantara, dan


(29)

pertimbangan perusahaan. Semuanya sangat penting untuk dipertimbangkan demi kelancaran saluran distribusi yang akan dilaksanakan.

3. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam saluran distribusi produk vaksin dan serum pada PT. Bio Farma (Persero) Bandung ini adalah jadwal pendistribusian yang terlambat, masalah yang terjadi pada cold room, dan kesalahan pada saat pengisian pembukuan.

4.2 Saran

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh PT. Bio Farma (Persero) Bandung yang diidentifikasikan dari faktor-faktor yang menghambat dan mendukung dalam proses pelaksanaan aktivitas distribusi, maka di bawah ini adalah saran-saran yang dapat penulis berikan :

1. Untuk pelaksanaan saluran distribusian tidak langsung dengan saluran dua tingkat, sebaiknya petugas yang melaksanakannya terus memperhatikan setiap pekerjaannya yang dilakukan. Setiap petugas harus melakukan tugasnya dengan baik. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat terjadi sewaktu-waktu. Dan hal ini juga dilakukan untuk kelancaran pengiriman barang. Bila suatu saat terjadi masalah, maka masalah itu harus segera diselesaikan agar tidak terjadi kekacauan yang lebih besar. 2. PT. Bio Farma (Persero) Bandung sebaiknya selalu memperhatikan

faktor-faktor dalam pelaksanaan saluran distribusi. Faktor-faktor-faktor ini sangat penting karena menyangkut kelangsungan perusahaan. Jika salah satu faktor kurang diperhatikan mungkin bisa mengakibatkan saluran distribusi jadi tersendat.


(30)

Contohnya, bila kita kurang memperhatikan pertimbangan produk, mungkin saja produk yang dikirimkan akan rusak dan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.

3. Sebelum membuat jadwal pendistribusian, PT. Bio Farma (Persero) Bandung sebaiknya melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan perusahaan ekspedisi atau distributor. Hal ini dimaksudkan untuk dapat menyesuaikan jam pada saat barang akan dikirimkan agar tidak terjadi keterlambatan.

Melakukan pengecekan yang rutin pada cold room agar tidak terjadi gangguan pada saat melakukan penyimpanan vaksin dan serum di dalamnya.

Staff yang mengurus pembukuan dan pengarsipan diharapkan lebih teliti dan berkonsentrasi pada saat pengisian pembukuan atau pengarsipan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan pemasukan data yang bisa mengakibatkan kesulitan pada saat melakukan pencocokan data.


(31)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

dalam menempuh jenjang S1

Program Studi Manajemen

Oleh :

Yanti Febriyanti

21207024

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(32)

Karya, Bandung

Kolter Philip. 2005 dialih bahasakan oleh Benyamin Moula. “Manajemen Pemasaran” Edisi Bahasa Indonesia Jilid 2; PT. Prenhalindo, Jakarta.


(33)

Nama : Yanti Febriyanti

NIM : 21207024

Jurusan : Manajemen

Fakultas : Ekonomi

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 10 Februari 1989

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Kp. Areng Ds. Wangunsari RT. 01/10 Kec. Lembang Kab. Bandung 40391

Riwayat Pendidikan :

TAHUN KETERANGAN

Lulus 1994-1995 TK Bayangkara

Lulus 1995-2001 SD Pancasila Lembang

Lulus 2001-2004 SMP Negri 1 Lembang

Lulus 2004-2007 SMA Negri 1 Lembang


(34)

ii

Segala puji bagi Allah SWT. Yang senantiasa melimpahkan berkah, rahmat

serta hidayahNya, dan hanya atas petunjuknya jualah penulis dapat menyelesaikan

kuliah Kerja Praktek ini.

Adapun tujuan penyusunan laporan kerja praktek ini adalah guna memenuhi

salah satu persyaratan dalam program kuliah Fakultas Ekonomi pendidikan Strata

I Universitas Komputer Indonesia. Dalam penyusunan laporan ini, penulis

mengambil judul ” Tinjauan Pelaksanaan Saluran Distribusi Produk Vaksin

dan Serum pada PT. Bio Farma (Persero) Bandung”.

Dalam pelaksanaan studi kasus dan penyusunan laporan akhir ini penulis

banyak menemui kesulitan, tetapi berkat adanya bantuan yang diberikan dari

berbagai pihak akhirnya penulis dapat mengatasi kesulitan – kesulitan tersebut.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih atas

semua bantuan yang telah diberikan dalam penyelesaian laporan kerja praktek ini

kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, selaku Rekor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

3. Ibu Linna Ismawati, SE., M.,Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen


(35)

iii Kerja Praktek.

6. Ibu Dra. Rahma Wahdiniwaty, M.SI., selaku Dosen Wali Program Studi

Manajemen-I angkatan 2007 Universitas Komputer Indonesia.

7. Seluruh Dosen dan Staf Program Studi Manajemen Universitas Komputer

Indoneia yang telah memberikan ilmunya.

8. Bapak Dhany Rachmadan, SE, selaku pembimbing di perusahaan.

9. Seluruh Staff distribusi divisi penunjang pemasaran dan karyawan PT. Bio

Farma (Persero) Bandung, terutama Ibu Situ, Ibu Fenny, Bapak Hendy,

Bapak Agung , Bapak Budi, Bapa Dadan, dll. Yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

10. Keluargaku tercinta, terutama mama yang selalu mendoakan dan

memberikan dukungan moril serta materil kepada penulis dalam

menyelesaikan laporan ini.

11. Niko atas doa dan dukungannya yang tidak pernah putus kepada penulis.

12. Teman – teman di kelas MN-1, terima kasih atas dorongan dan

kebersamaannya.

13. Serta pihak – pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terima

kasih atas segala bantuannya hingga laporan kerja praktek ini dapat selesai.

Berpijak pada kenyataan bahwa tidak ada satu pun hasil karya manusia yang


(36)

iv

rekan – rekan sekalian atas segala bantuan dan dukungannya yang diberikan

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini

dengan lancar.

Sebagai harapan teratas dari penulis, semoga saja laporan ini dapat

bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya terutama rekan – rekan mahasiswa/i

dan bisa dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandung, Oktober 2010


(1)

TINJAUAN PELAKSANAAN SALURAN DISTRIBUSI

PRODUK VAKSIN DAN SERUM PADA PT. BIO FARMA

(PERSERO) BANDUNG

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

dalam menempuh jenjang S1

Program Studi Manajemen

Oleh :

Yanti Febriyanti

21207024

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Djalim Salidin. 2003. Intisari Pemasaran Dan Unsur-Unsur Pemasaran. Linda Karya, Bandung

Kolter Philip. 2005 dialih bahasakan oleh Benyamin Moula. “Manajemen Pemasaran” Edisi Bahasa Indonesia Jilid 2; PT. Prenhalindo, Jakarta.


(3)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi :

Nama : Yanti Febriyanti NIM : 21207024 Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 10 Februari 1989 Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Kp. Areng Ds. Wangunsari RT. 01/10 Kec. Lembang Kab. Bandung 40391

Riwayat Pendidikan :

TAHUN KETERANGAN

Lulus 1994-1995 TK Bayangkara Lulus 1995-2001 SD Pancasila Lembang Lulus 2001-2004 SMP Negri 1 Lembang Lulus 2004-2007 SMA Negri 1 Lembang


(4)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Yang senantiasa melimpahkan berkah, rahmat serta hidayahNya, dan hanya atas petunjuknya jualah penulis dapat menyelesaikan kuliah Kerja Praktek ini.

Adapun tujuan penyusunan laporan kerja praktek ini adalah guna memenuhi salah satu persyaratan dalam program kuliah Fakultas Ekonomi pendidikan Strata I Universitas Komputer Indonesia. Dalam penyusunan laporan ini, penulis mengambil judul ” Tinjauan Pelaksanaan Saluran Distribusi Produk Vaksin dan Serum pada PT. Bio Farma (Persero) Bandung”.

Dalam pelaksanaan studi kasus dan penyusunan laporan akhir ini penulis banyak menemui kesulitan, tetapi berkat adanya bantuan yang diberikan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat mengatasi kesulitan – kesulitan tersebut.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih atas semua bantuan yang telah diberikan dalam penyelesaian laporan kerja praktek ini kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, selaku Rekor Universitas Komputer Indonesia.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

3. Ibu Linna Ismawati, SE., M.,Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia.


(5)

iii

4. Ibu Elvira Azis, SE, M.T., selaku Koordinator Kerja Praktek Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia.

5. Ibu Trustorini Handayani, SE.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing Laporan Kerja Praktek.

6. Ibu Dra. Rahma Wahdiniwaty, M.SI., selaku Dosen Wali Program Studi Manajemen-I angkatan 2007 Universitas Komputer Indonesia.

7. Seluruh Dosen dan Staf Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indoneia yang telah memberikan ilmunya.

8. Bapak Dhany Rachmadan, SE, selaku pembimbing di perusahaan.

9. Seluruh Staff distribusi divisi penunjang pemasaran dan karyawan PT. Bio Farma (Persero) Bandung, terutama Ibu Situ, Ibu Fenny, Bapak Hendy, Bapak Agung , Bapak Budi, Bapa Dadan, dll. Yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

10. Keluargaku tercinta, terutama mama yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan moril serta materil kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

11. Niko atas doa dan dukungannya yang tidak pernah putus kepada penulis. 12. Teman – teman di kelas MN-1, terima kasih atas dorongan dan

kebersamaannya.

13. Serta pihak – pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terima kasih atas segala bantuannya hingga laporan kerja praktek ini dapat selesai. Berpijak pada kenyataan bahwa tidak ada satu pun hasil karya manusia yang sempurna baik dalam tata ejaan kalimat maupun isinya oleh karena itu penulis


(6)

iv

mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk masa yang akan datang demi kemajuan dan perkembangan diri penulis sendiri.

Akhirnya sekali lagi penulis ucapkan terima kasih kepada bapak, ibu, serta rekan – rekan sekalian atas segala bantuan dan dukungannya yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini dengan lancar.

Sebagai harapan teratas dari penulis, semoga saja laporan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya terutama rekan – rekan mahasiswa/i dan bisa dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandung, Oktober 2010