Masalah Penataan Bangunan Permasalahan Keluarga

6 Wayan Grya menyadari pentingnya untuk menyiapkan tabungan untuk masa depan. Selain itu, Bapak I Wayan Grya juga harus menyisihkan hasil panennya untuk ikut dalam kegiatan arisan perkumpulan pertanian di Desa Buahan setiap kali petani panen sekitar 3-4 bulan sekali.

2.1.2 Masalah Kesehatan

Untuk isu terkait kesehatan, penulis tidak menemukan suatu indikasi suatu penyakit parah yang dialami oleh keluarga Bapak I Wayan Grya. Namun, dari sisi Penulis menangkap, keluhan kesehatan yang dialami oleh keluarga I Wayan Grya, khususnya Beliau dan istrinya adalah terkait kelelahan fisik dan tekanan psikis. Untuk kelelahan fisik, sudah dapat dipastikan dialami oleh Beliau dan istrinya mengingat jenis pekerjaan yang dilakoni tergolong membutuhkan aktivitas fisik yang banyak yaitu di ladang. Untuk tekanan psikis, Penulis dapat menyimpulkan demikian berdasarkan cerita yang disampaikan Bapak I Wayan Grya dalam suatu kunjungan yang dilakukan oleh Penulis. Selain aspek pekerjaan kelelahan fisik dan tekanan psikis, hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengenai asupan gizi pada keluarga I Wayan Grya. Karena keluarga beliau hanya mengkonsumsi sayuran dari ladang mereka, maka daripada itu kebutuhan gizi keluarga masih kurang Disisi lain Penulis merasa terdapat masalah lain yang berpotensi mengganggu kesehatan keluarga I Wayan Grya, yang mana tidak tersedianya fasilitas MCK yang baik ditakutkan akan menimbulkan permasalahan kesehatan, hal ini berkaitan dengan Hygienists yang nantinya akan mempenguruhi kualitas kesehatan keluarga Bapak I Wayan Grya. Disamping itu, mereka jarang menerapkan pola hidup sehat dengan mencuci tangan sebelum dan setelah makan, setelah buang air dan setelah datang dari ladang. Hal ini dikarenakan pasokan air bersih yang kurang. Ditambah lagi dengan penggunaan dari penampungan air hujan untuk aktivitas sehari-hari. Walau Bapak I Wayan Grya mengaku baik-baik saja saat menggunakan air hujan, tapi beliau merasa air hujan tidak layak untuk diminum atau dimasak. Karena itulah Bapak I Wayan Grya harus membeli air bersih untuk minum dan memasak sehari-harinya.

2.1.3 Masalah Penataan Bangunan

Terkait masalah penataan bangunan, berdasarkan observasi yang dilakukan Penulis, penataan bangunan di rumah Bapak I Wayan Grya sebenarnya cukup baik jika dilihat dari luas 7 lahan rumah Beliau. Rumah Bapak I Wayan Grya terdiri dari satu bangunan permanen dan dapur seperti gubuk, kondisi rumah permanen beliau hanya ada ruang tamu dan 1 kamar tidur, namu kondisi rumah beliau di bagian atas untuk plat atap atau plafon sama sekali tidak ada, jadi angin dengan leluasa dapat masuk ke rumah beliau. Saat ini bangunan rumah keluarga Bapak I Wayan Grya sudah lebih baik dari sebelumnya. Walau bagian luar bangunan masih berupa tembok batako dan belum dicat, tetapi bagian dalam bangunan sudah dicat. Bangunan keluarga Bapak I Wayan Grya saat ini sudah lebih baik dari sebelumnya, karena dibantu oleh anak anak mereka. Bangunan baru juga sudah berisi jendela dan ventilasi yang baik untuk sirkulasi udara. Selain itu, ruangan di dalam bangunan juga sudah di plester dengan baik sehingga rumah beliau sudah layak huni Bangunan rumah Bapak I Wayan Grya terdiri dari ruang tamu, satu kamar dan satu dapur terpisah seperti gubuk. Satu kamar merupakan kamar tidur untuk Bapak I Wayan Grya dan istrinya, untuk ruang tamu yang berukuran 3 x 3 meter dapat memuat sekitar 6 orang sehingga ruang tamu dapat berfungsi dengan baik, selain itu ruang tamu yang berfungsi untuk menyambut tamu, ruangan ini juga dipakai untuk berkumpul keluarga beliau. Di dalam dapur rumah Bapak I Wayan Grya juga sudah lebih baik setelah diperbaiki. selain dapur terdapat ruang tamu yang digunakan sebagai ruang keluarga karena terdapat TV berukuran kecil . Ruangan itu juga digunakan sebagai ruang tamu sekaligus ruangan untuk berkumpul. Ruangannya cukup kecil namun cukup tertata dan bersih. Halaman rumah Bapak I wayan Grya tidak terlalu luas dan masih kosong tidak berisi tanaman hias ataupun tanaman lainnya, dieseblahrumah beliau terdapat rumah adik nya dan terdapat penampungan air hujan dengan luas 8 meter persegi dan dapat menampung 300 liter air hujan, namun saat hujan jarang datang beliau harus membeli air bersih selama 3 hari sekali untuk keperluan sehari hari dan untuk konsumsi sehari hari untuk keluarga beliau. Rumah Bapak I Wayan Grya lebih tinggi dari jalan dan akses menuju ke rumah sedikit licin dan berpasir karena itu perlu kehati-hatian saat berkunjung ke rumah Bapak I Wayan Grya. Selain itu, rumah Bapak I Wayan Grya tidak berisi pintu pagar. 8

2.2 Masalah Prioritas