Masalah Perekonomian Masalah Kesehatan

5

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Identifikasi dan prioritas masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan diperoleh setelah beberapa kali kunjungan ke rumah keluarga dampingan dan dilakukan dengan pendekatan kekeluargaan. Identifikasi permasalahan dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan melakukan percakapan oleh narasumber yaitu Bapak I Wayan Grya beserta keluarga untuk mengidentifikasi permasalahan yang dialami. Penulis datang bertamu ke rumah Bapak I Wayan Grya dan interaksi dilakukan dengan santai seperti berbincang-bincang dengan beliau sembari mengamati keadaan rumah beliau. Topik yang dibicarakan tidak kaku hanya menurut pada acuan laporan namun cenderung lebih fleksibel mengenai keseharian keluarga Bapak I Wayan Grya.

2.1 Permasalahan Keluarga

Kurun waktu lima minggu pendampingan, Penulis melakukan 20 kali pertemuaan dengan keluarga Bapak I Wayan Grya. Pertemuan-pertemuan tersebut digunakan untuk melakukan identifikasi masalah dan mencoba menyusun suatu solusi pemecahan dari masalah yang dihadapi, beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini adalah sebagai berikut :

2.1.1 Masalah Perekonomian

Jika dilihat dari sisi perekonomian keluarga, salah satu hal yang dikhawatirkan oleh Bapak I Wayan Grya adalah terkait kelangsungan hidup beliau, karena termasuk keluarga yang kurang mampu, sedangkan kebutuhan sehari hari yang harus dipenuhi, seperti untuk membeli air bersih, keperluan di lading seperti halnya untuk membeli pupuk dan insectisida untuk keperluan lading nya, jika panen yang beliau tunggu gagal panen, beliau akan merugi besar, karena disamping sebagai petani beliau sebagai buruh dan pendapatan beliau juga tidak mencukupi, dan jika saat piodalan di desa Buahan, iuran wajib menjadi beban tanggungan beliau serta melakukan kegiatan ngayah di desa Buahan. Kondisi keuangan yang tidak menentu membuat keluarga Bapak I Wayan Grya cukup terkendala dalam menyisihkan pendapatan yang dimiliki. Meskipun demikian, keluarga Bapak I 6 Wayan Grya menyadari pentingnya untuk menyiapkan tabungan untuk masa depan. Selain itu, Bapak I Wayan Grya juga harus menyisihkan hasil panennya untuk ikut dalam kegiatan arisan perkumpulan pertanian di Desa Buahan setiap kali petani panen sekitar 3-4 bulan sekali.

2.1.2 Masalah Kesehatan

Untuk isu terkait kesehatan, penulis tidak menemukan suatu indikasi suatu penyakit parah yang dialami oleh keluarga Bapak I Wayan Grya. Namun, dari sisi Penulis menangkap, keluhan kesehatan yang dialami oleh keluarga I Wayan Grya, khususnya Beliau dan istrinya adalah terkait kelelahan fisik dan tekanan psikis. Untuk kelelahan fisik, sudah dapat dipastikan dialami oleh Beliau dan istrinya mengingat jenis pekerjaan yang dilakoni tergolong membutuhkan aktivitas fisik yang banyak yaitu di ladang. Untuk tekanan psikis, Penulis dapat menyimpulkan demikian berdasarkan cerita yang disampaikan Bapak I Wayan Grya dalam suatu kunjungan yang dilakukan oleh Penulis. Selain aspek pekerjaan kelelahan fisik dan tekanan psikis, hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengenai asupan gizi pada keluarga I Wayan Grya. Karena keluarga beliau hanya mengkonsumsi sayuran dari ladang mereka, maka daripada itu kebutuhan gizi keluarga masih kurang Disisi lain Penulis merasa terdapat masalah lain yang berpotensi mengganggu kesehatan keluarga I Wayan Grya, yang mana tidak tersedianya fasilitas MCK yang baik ditakutkan akan menimbulkan permasalahan kesehatan, hal ini berkaitan dengan Hygienists yang nantinya akan mempenguruhi kualitas kesehatan keluarga Bapak I Wayan Grya. Disamping itu, mereka jarang menerapkan pola hidup sehat dengan mencuci tangan sebelum dan setelah makan, setelah buang air dan setelah datang dari ladang. Hal ini dikarenakan pasokan air bersih yang kurang. Ditambah lagi dengan penggunaan dari penampungan air hujan untuk aktivitas sehari-hari. Walau Bapak I Wayan Grya mengaku baik-baik saja saat menggunakan air hujan, tapi beliau merasa air hujan tidak layak untuk diminum atau dimasak. Karena itulah Bapak I Wayan Grya harus membeli air bersih untuk minum dan memasak sehari-harinya.

2.1.3 Masalah Penataan Bangunan