9
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Permasalahan yang dihadapi oleh Ibu Ni Nganti diperoleh setelah beberapa kali melakukan kunjungan ke rumah keluarga dampingan, identifikasi permasalahan tersebut
menggunakan metode wawancara dengan melakukan percakapan dengan narasumber yaitu Ibu Ni Ngantididampingi oleh menantu dan cucunya. Adapun hal-hal yang dilakukan untuk
memperoleh informasi antara lain berdiskusi dengan anggota keluarga Ibu Ni Nganti, serta melihat-lihat suasana tempat tinggal beliau.
Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Ibu Ni Nganti sesuai dengan hasil wawancara serta pengamatan dengan keluarga dampingan adalah sebagai berikut:
2.1 Permasalahan Keluarga
Adapun beberapa permasalahan yang diahadapi oleh keluarag Ibu Ni Nganti adalah sebagai beriku:
2.1.1 Ekonomi
Sejak kepergian suaminya, Ibu Ni Nganti memenuhi kebutuhan sehari-harinya dari hasil jerih payahnya sendiri yaitu bertani dan dibantu oleh kedua anak beserta
menantunya.Karena mata pencaharian utama Ibu Ni Nganti adalah sebagai petani yang mendapatkan gaji atau upah yang tidak menentu, Ibu Ni Nganti berinisiatif untuk selalu
menyisihkan uangnya untuk ditabung yang bertujuan untuk dapat digunakan dalam kebutuhan yang sangat penting.
Mata pencaharian dari Ibu Ni Nganti adalah sebagai petani dan menjual hasil kebunnya sendiri dengan pendapatan yang kecil. Uang yang diperoleh juga tidak banyak. Kendala dari
Ibu Ni Nganti adalah disaat uang yang telah diperoleh dari hasil bertani tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari. Kendala yang sering dihadapi oleh Ibu Ni Nganti ini juga
disaat musim jeruk dan sayuran telah habis, penghasilan dari Ibu Ni Nganti ini juga akan menurun.Meskipun anak dari Ibu Ni Ngantijuga beternak babi, namun tidak jarang juga
masalah perekonomian juga sering ditemui oleh keluarga tersebut.Hal ini diakibatkan cucu dari Ibu Ni Nganti sedang menempuh pendidikan sehingga Ni Nganti harus tetap berusaha
memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.
2.1.2 Penataan Bangunan
Pada pekarangan rumah Ibu Ni Nganti terdapat 3 bangunan yang terdiri dari bangunan tempat tinggal Ni Nganti dan anak beserta keluarga anaknya.Bangunan tempat tinggal Ibu Ni
Nganti sendiri dapat dibilang sangat memprihatinkan.Bangunan tersebut terdiri dari 1 kamar
10
tidur dan 1 dapur. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Ni Nganti, pada saat hujan, air hujan dapat menggenang pada kamar Ibu Ni Nganti akibat atap bangunan yang bocor.
Sementara dapur yang letaknya bersebelahan dengan kamar Ibu Ni Nganti berupa gubuk kecil. Interior dari kamar dan dapur Ibu Ni Nganti masih menggunakan batako saja dan
belum diberi lantai atau keramik masih beralas semen.
2.1.3 Kesehatan