Profil Keluarga Dampingan Pendidikan Kesehatan

6 BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN Salah satu program wajib dalam KKN-PPM adalah kegiatan pendampingan keluarga.Yang mana satu orang mahasiswa wajib mendampingi satu keluargaselama masa KKN-PPM ini berlangsung.Keluarga yang dijadikan sebagai KK dampingan adalah keluarga yang kesulitan secara ekonomi sehingga harus dibantu.Nantinya mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasikan masalah yang dihadapi oleh keluarga tersebut dan bisa memberikan solusi dan motivasi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat KKN-PPM Universitas Udayana Periode XIII tahun 2016 merupakan bentuk pengabdian mahasiswa di masyarakat secara langsung dan terpadu. Adanya KKN-PPM diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan empati dan kepedulian terhadap permasalahan masyarakat ekonomi lemah dan mampu memberdayakan mereka, dan dapat menolong diri mereka sendiri. KKN-PPM kali ini tidak jauh berbeda dengan KKN-PPM konvensional sebelumnya, dimana pada KKN-PPM ini mahasiswa Universitas Udayana datang ke desa yang telah ditentukan oleh Universitas dengan membawa sejumlah program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan baik secara kelompok maupun individu melalui kerja sama dengan pihak- pihak terkait.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Ibu Ni Nganti merupakan salah satu penduduk asli dan bertempat tinggal di Desa Sekardadi, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Status dari Ibu Ni Nganti adalah telah menikah dan dari pernikahannya tersebut Ibu Ni Ngantidikaruniai 2 orang anak perempuan dan 2 anak laki-laki. Pada saat ini Ibu Ni Nganti tinggal bersama kedua anak laki-laki beserta menantunyadikarenakan suami Ibu Ni Nganti telah meninggal dunia tiga tahun yang lalu. Adapun profil Keluarga Dampingan yang didampingi selama KKN periode 2016 adalah sebagai berikut: Tabel 1. Profil KK Dampingan No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket. 1. I Wayan Kantor Kawin Alm 74Tahun - Bertani Kepala Keluarga 2. Ni Ketut Nganti Kawin 70 Tahun - Bertani Istri 3. Ni Nengah Bani Kawin 40 Tahun SD Bertani Anak 7 4. I Ketut Rida Kawin 45 Tahun SD Bertani Anak 5. Ni Wayan Narum Kawin 43 Tahun SD Bertani Anak 6. I Ketut Kalin Kawin 37 Tahun SD Bertani Anak

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Melalui wawancara serta mengamati lingkungan tempat tinggal Ibu Ni Nganti diperoleh data mengenai perekonomian keluarga Ibu Ni Nganti. Pendapatan dan pengeluaran dari keluarga Ibu Ni Nganti yaitu sebagai berikut.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Melalui pendekatan personal dan secara kekeluargaan, informasi yang diperoleh dari keluarga Ibu Ni Nganti, sumber penghasilan keluarga IbuNi Nganti berasal dari hasil berkebun jeruk dan sayur dari IbuNi Ngantisendiri yang di bantu anaknya. Ibu Ni Ngantimembiayai seluruh kebutuhan sehari-hari dengan atau penghasilan yang sangat kecil atau tidak menentu dan keperluan Ni Nganti juga dibantu oleh anaknya. Keluarga Ibu Ni Nganti memiliki lahan atau kebun sendiri, kebunnya ditanami jeruk, cabai dan sayuran, kebun tersebut tidak terlalu luas dan terletak di kediamannya. Pendapatan yang diperoleh dari hasil berkebun tidaklah banyak dikarenakan panen hanya dapat dilakukan pada musim tertentu, dan berdasarkan hasil wawancara pendapatan yang diperoleh perharinya adalah dari hasil penjualan sayuran yaitu Rp. 40.000.

1.2.2 PengeluaranKeluarga a.

Kehidupan sehari-hari Keluarga Ibu Ni Nganti termasuk dalam katagori keluarga yang sederhana dalam memenuhi kebutuhannya dan terbatas hanya pada kebutuhan pokok saja.Untuk memenuhi kebutuhan pokok, Ibu Ni Ngantiyang telah ditinggalkan oleh suaminya dua setengah tahun lalu akibat sakit mengeluarkan biaya yang tidak menentu. Meskipun memiliki dua orang anak, namun untuk keperluan sehari-hari Ibu Ni Nganti mengeluarkan biayai sendiri karena dapur Ibu Ni Nganti dan kedua anak laki-lakinya yang telah menikah letaknya terpisah. Untuk kebutuhan lauk pauk Ibu Ni Nganti hanya mengandalkan hasil bertani di ladang. Untuk kebutuhan sembayang, keluarga Ibu Ni Ngantijuga mengeluarkan biaya yang tidak menentu. Untuk kebutuhan air, ketika tidak terjadi hujan keluarga Ibu Ni Ngantimembayar hingga Rp.150.000,00-Rp.200.000,00bulan. Kebutuhan air yang banyak tersebut diakibatkan oleh karena anak dari Ibu Ni Ngantibeternak babi, disisi lain hal tersebut juga disebabkan oleh tidak tersedianya jasa pipa saluran air ke rumah melainkan harus membeli air yang dijual 8 keliling dengan menggunakan tangki dengan harga dapat mencapai Rp.180.000,00tangki. Sementara itu, untuk kebutuhan listrik keluarga beliau membayar biaya sekitar Rp 60.000,00bulan. Untuk Ibu Ni Nganti yang kedua anak laki-lakinya telah menikah maka biaya listrik maupun air dibiayi oleh keluarga kedua anak laki-lakinya tersebut.

b. Pendidikan

Untuk biaya pendidikan, Ibu Ni Nganti sendiri tidak mengeluarkan biaya pendidikan karena kedua anak Ibu Ni Nganti tidak sedang menempuh pendidikan.

c. Kesehatan

Untuk masalah kesehatan, Ibu Ni Nganti biasanya berobat ke Bidan dan Puskesmas terdekat. Biaya pengeluaran untuk masalah kesehatan tidak dianggarkan secara khusus oleh Ibu Ni Nganti karena Ibu Ni Nganti mendapatkan bantuan JKBM sehingga dapat meringankan beban beliau untuk masalah biaya pengobatan. d. Sosial Diusianya yang sudah tua, Ibu Ni Nganti sudah dibebaskan dari anggaran khusus untuk keperluan sosial seperti iuran rutin di desa, pura dan banjar, serta pengeluaran suka duka pengeluaran apabila ada pernikahan, kematian, upacara, atau apabila ada kerabat yang sakitsehingga dapat meringankan beban beliau untuk masalah biaya pengobatan. 9 BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH Permasalahan yang dihadapi oleh Ibu Ni Nganti diperoleh setelah beberapa kali melakukan kunjungan ke rumah keluarga dampingan, identifikasi permasalahan tersebut menggunakan metode wawancara dengan melakukan percakapan dengan narasumber yaitu Ibu Ni Ngantididampingi oleh menantu dan cucunya. Adapun hal-hal yang dilakukan untuk memperoleh informasi antara lain berdiskusi dengan anggota keluarga Ibu Ni Nganti, serta melihat-lihat suasana tempat tinggal beliau. Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Ibu Ni Nganti sesuai dengan hasil wawancara serta pengamatan dengan keluarga dampingan adalah sebagai berikut:

2.1 Permasalahan Keluarga