Analisis Sistem Informasi Prosedur Pemberian Pembiayaan Pada Bank Perkreditan Rakyat Syariah Harta Insani Karimah Parahiangan Bandung

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Diera global pasar bebas dan perkembangan teknologi yang semakin canggih dalam dunia bisnis, khususnya dunia perbankan, dimana BANK PERKEREDITAN RAKYAT SYARIAH HARTA INSAN KARIMAH PARAHIANGAN BANDUNG(BPRS HIK-P bandung) sebagai lembaga perbankan yan berfungsi sebagai alat kelengkapan otonomi dan pembangunan daerah yang merupakan subsistem perekonomian nasional mempunyai peranan yang strategis dalam mencapai tujuan pembangunan nasional.

Oleh karena itu, landasan oprasional yang kokoh, mutlak diperlukan oleh manajer agar bank mampu berfungsi secara efisien, sehat, wajar dan mampu menghadapi persaingan serta mampu melindungi dengan baik dana yang dititipkan masyarakat dan pemilik serta menyalurkan ke sector-sektor yang produktif bagi pencapaian sasaran pembangunan secara aman.

Pemberian Pembiayaan dimaksudkan sebagai pembiayaan bank kepada nasabah untuk membiayai kegiatan usahanya dalam jumlah tertentu dengan syarat dan ketentuan yang disepakati.

Dalam aplikasi pengolahan data pemberian kredit, bank sangat membutuhkan kecepatan dan keakyratan antara bagian satu dengan bagian yang terkait lainnya, oleh karena itu, suatu database sangat penting adanya dimana


(2)

berisi suatu informasi data anggota yang diberikan keredit agar antara bagian yang satu dengan bagian yang lain yang terkait dapatberbagi data informasi san untuk mempermudah dalam pembuatan laporan kepada atasan.

Pihak-pihak yang akan menggunakan aplikasi penggunaan data ini adalah bagian administrasi kreditatau bagian oprasional kredit yang akan menginput data nasabah yang permohonan kreditnya disetujui pimpinan cabang dan oprasional administrasi dan debitor atau nasabah yang akan melihat output berupa surat pemberitahuan persetujuan pemberian kredit dan lampiran-lampiran lainnya.

Bertolak dari uraian diatas penulis tertarik untuk mengambil sebuah judul hasil kerja peraktek yaitu “ SISTEM INFORMASI PEMBERIAN PEMBIAYAAN DI PT BPRS HARTA INSANI KARIMAH PARAHIANGAN BANDUNG”

1.1 Identifikasi Dan Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka penelitian ini dapat dirumuskan masalah yang akan di bahas adalah Analisis Sistem Informasi Pemberian Pembiayaan DI PT BPRS HIK-P Bandung.

1.1.1 Identifikasi Masalah

Adapun uraian masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut :

A. Belum efektifnya system informasi prosedur pemberian kredit pada PT BPRS Harta Insani Karimah Parahiangan Bandung.


(3)

B. Penyimpanan data / berkas yang masih manual sehingga sering mengalami penumpukan berkas dan hilangnya berkas.

1.1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

A. Bagaimana sisitem informasi pemberian kredit pada PT BPRS HIK-P Bandung.

B. Dokumen-dokumen apa saja yang digunakan dalam prosedur pemberian pembiayaan pada PT BPRS HIK-P Bandung

1.2 Maksud dan Tujuan

Kerja praktek (KP) merupakan salah satu persyaratan wajib akademik yang wajib dilaksanakan seluruh mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) sebagai langkah awal perkenalan ke dunia kerja yang sesungguhnya dengan membawa bekal apa yang telah dipelajari.

1.2.1 Maksud

Maksud dari pelaksanaan pembiayaan peraktek ini adalah :

A. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kerja praktek program Strata 1 B. Dalam rangka perbandingan antara pelajaran atau teori yang didapat dalam


(4)

1.3.2 Tujuan

Sedangkan tujuan pelaksanaan kerja praktek adalah :

A. Untuk mengetahui system pelayanan prosedur pemberian pembiayaan kepada para nasabahnya pada PT BPRS HIK-P Bandung.

B. Untuk menganalisis Sistem Pemberian Pembiayaan yang sedang berjalan di PT BPR-S HARTA INSANI KARIMAH PARAHIANGAN BANDUNG.

1.3 Batasan Masalah

Untuk mencapai apa yang diharapkan dalam penyusunan laporan kerja praktek dan agar tidak terjadi pengembangan masalah yang akan dibahas maka memerlukan batasan-batasan atau ruang lingkup terhadap masalah yang akan diteliti. Batasan masalah sangat penting dalam menganalisis suatu system agar implementasinya nanti sesuai dengan yang diharapkan. Adapun batasan masalah yang dimaksud adalah :

A. Menganalisis suatu sitem informasi khusus pada PT BPRS HIK-P Bandung mengenai prosedur pemberian pembiayaan yang diberikan pada debitur atau nasabah.

B. Pemberian nasabah hanya berlaku untuk suatu instansi tertentu yaitu instansi yang menjalin kerjasama dengan PT BPRS HIK-P Bandung.


(5)

1.4 Lokasi Dan Jadwal Kerja Praktek

Lokasi kerja praktek yang dilakukan penulis yaitu di PT BPRS HIK-P Bandung yang beralamatkan di jalan Percobaan No.1 Cileunyi Bandung (40394).

Adapun penjadwalan yang dibuat untuk kerja praktek dapat dilihat pada table dibawah ini :

Kegiatan

Bulan

Juni Juli Agustus September Oktober 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pencarian

Tempat KP Pelaksanaan KP

Pengumpulan Data

Penyusunan Laporan Bimbingan Pengumpulan Laporan


(6)

6

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Definisi system menurut [Edd05] :

“Sistem adalah sebagai sekumpulan objek, ide yang yang saling berhubungan dalam mencapai suatu tujuan atau sasaran bersama”.

Definisi system menurut [Azh04] :

“Sistem adalah sekumpulan dari sub bab system / bagian / komponen apapun baik fisik atau pun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Definisi system menurut [jog99] :

“Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertunda”.

Bisa diartikan secara luas, Sistem Informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, procedure atau aturan yang diorganisasikan sacara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.


(7)

Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan aransemen dari orang, data, proses-proses dan antar-muka yang berinteraksi mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan pembuat keputusan manajemen dan para pengguna.

2.1.1 Elemen System

1. Perangkat Keras(Hardware)

Hardware/Perangkat keras adalah peralatan di sistem komputer yang secara fisik terlihat dan dapat dipegang.

2. Perangkat Lunak(Software)

Softwere/Perangkat lunak adalah program yang berisi perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data.

3. Teknisi(Brainware)

Manusia yang terlibat di dalam mengoprasikan serta mengatur sistem komputer.

4. Basis Data(DataBase)

Basis Data terdiri dari 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, hruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.


(8)

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik, atau fat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas system (boundary), lingkungan luar system (environments), penghubung (interface), masukan(input),keluaran(output),pengolahan(proses),dan sasaran atau tujuan. a. Komponen Sistem (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen system atau elemen-elemen system dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari system. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari system untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses system secara keseluruhan.

b. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan sejarah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan system ini memungkinkan suatu system dipandang sebagai suatu kesatuan.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Lingkungan luar sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem yang berpengaruh terhadap operasi sistem. Lingkungan luar dari suatu system adalah apapun diluar batas dari system yang mempengaruhi operasi system. Lingkungan luar system dapat bersifat menguntungkan dan dan dapat juga bersifat merugikan system tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan


(9)

merupakan energi dari system dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari system.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung Sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.

e. Masukan Sistem (Input)

Masukan Sistem adalah data ataupun energi yang dimasukan ke dalam sistem baik berupa masukan perawatan maupun sinyal. Masukan perawatan adalah energy yang dimasukan supaya system tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energy yang diproses untuk didapatkan keluaran.

f. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran sistem adalah hasil dari data atau energi yang di olah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Misalkan untuk system computer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedngkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.


(10)

g. Pengolahan sistem

Pengolahan akan mengubah masukan menjadi keluaran. Saat sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan-bahan baku menjadi keluaran berupa barang jadi.

h. Sasaran Sistem

Suatu system pasti mempunyai tujuan atau sasaran, kalau suatu system tidak mempunyai sasaran, maka operasi system tidak akan berguna. Suatu system akan dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pendangan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dari sistem fisik(physical system).

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. 2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan

sistem buatan manusia(human made system).

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. System buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebutkan denganman-machine.


(11)

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system)dan sistem tentu(probabilistic system).

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat di prediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari system dapat diprediksi. System computer adalah contoh dari system tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sedangkan system tak tentu adalah system yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup(closed system)dan sistem terbuka(open system).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya.

2.2. Pengertian Informasi

Informasi sangat penting didalam suatu organisasi, suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Informasi sangat penting artinya bagi suatu sistem sehingga dapat di definisikan sebagai berikut:


(12)

“Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian (event) yang nyata (pack) di gunakan untuk pengambilan

keputusan.” [Jog95]

2.3. Pengertian Sistem Informasi

System informasi dalam sebuah system meliputi pemasukan data (input) kemudian diolah melalui suatu model dalam pemrosesan data, dan hasil informasi akan ditangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnya sehingga membentuk siklus informasi yang diperoleh dari system informasi sebagai system khusus dalam organisasi untuk mengolah informasi tersebut. Menurut [Rob03] Sistem informasi didefinisikan sebagai berikut :

suatu system dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan

kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar

tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan sebelumnya, jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan kumpulan prosedur yang saling berhubungan dalam suatu jaringan kerja yang bergerak bersama-sama menghasilkan suatu informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.


(13)

2.4. Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur 2.4.1 Flow Map

Suatu flow map digambarkan sebagai pemetaan hubungan antara bagian-bagian kerja melalui dokumen baik berupa laporan maupun formulir. Flow map digunakan untuk menganalisis bagaimana hubungan antara sub bagian kerja yang akan menggerakan sistem.setelah diketahui bagian – bagian yang terlibat dalam sistem maka akan di ketahui berapa jumlah entitas yang terkait dengan sistem yang dianalisis dan dirancang.

2.4.2 Diagram Kontek

Diagram kontek adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari Data Flow Diagram yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memeberi gambaran tentang keseluruhan sistem.

Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses, tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan di buat. Secara kalimat dapat dikatakan bahwa diagram kontek ini berisi

“siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem.”


(14)

1. Siapa saja pihak yang akan memberikan data kesistem. 2. Data apa saja yang diberikannya kesistem.

3. Kepada siapa sistem harus memberi informasi atau laporan, dan 4. Apa saja isi/jenis laporan yang harus dihasilkan sistem.

2.4.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram adalah merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh professional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Diagram Flow Diagram juga merupakan himpunan kelompok data yang saling berhubungan dan diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah, kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan yang tidak perlu.

Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD: 1. Kesatuan Luar (External Entity)

Merupakan kesatuan luar (external entity) dilingkungan luar sistem dapat berupa orang, organisasi atau sistem yang lainnya yang menerima input atau memberi input dari sistem kesatuan luar digambarkan dalam bentuk kotak. 2. Arus Data (Data Flow)

Menuju dari data yang dapat berupa input bagi sistem disimbolkan dalam bentuk panah.


(15)

3. Proses (Process)

Kegiatan yang dilakukan oleh sistem dari arus data yang masuk untuk menghasilkan arus data keluaran, proses disimbolkan dengan bentuk lingkaran.

4. Data Simpanan (Data Store)

Data simpanan merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database pada sistem komputer, simpanan data dapat disimbolkan dengan garis horizontal paralel yang ditutup salah satu ujungnya.

2.4.4 ERD (Entity Relation Diagram)

Adalah suatu model jaringan yang menjelaskan penyimpanan data pada abstraksi level tinggi karena ERD memodelkan struktur data & hubungan antara data, maka pengujian model dengan ERD dilakuakan denagan tanpa mengabaikan proses yang dilakuakan, komponen yang penting dalam pembuatan ERD adalah:

2.5. Pengertian Bank

Masyarakat pada umumnya telah mengetahui bahwa bank itu adalah tempat menabung, menyimpan uang ataupun meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan. Berikut akan disampaikan dua definisi bank, sebagai berikut:

a) Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, tentang Perbankan menyatakan: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit


(16)

atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

b) Menurut Prof. G.M. Verryn Stuart mendefinisikan: Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dariorang lain maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral.

c) Somary berpendapat bahwa bank adalah suatu badan yang berfungsi sebagai pengambil dan pemberi kredit, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bank merupakan tempat penyimpanan uang, pemberi atau penyalur kredit dan juga perantara dalam lalu lintas pembayaran.

2.6. Fungsi Bank

Fungsi perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun, penyalur dan pelayan jasa dalam lalulintas pembayaran dan peredaran uang di masyarakat yang bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Secara ringkas fungsi bank dapat dibagi menjadi sebagai berikut:


(17)

a) Penghimpun dana Untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana maka bank memiliki beberapa sumber yang secara garis besar ada tiga sumber, yaitu:

1) Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu pendirian.

2) Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui usaha perbankan seperti usaha simpanan giro, deposito dan tabanas. 3) Dana yang bersumber dari Lembaga Keuangan yang diperoleh dari

pinjaman dana yang berupa Kredit Likuiditas dan Call Money (dana yang sewaktu-waktu dapat ditarik oleh bank yang meminjam)

b) Penyalur/pemberi Kredit Bank dalam kegiatannya tidak hanya menyimpan dana yang diperoleh, akan tetapi untuk pemanfaatannya bank menyalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukan dana segar untuk usaha. Tentunya dalam pelaksanaan fungsi ini diharapkan bank akan mendapatkan sumber pendapatan berupa bagi hasil atau dalam bentuk pengenaan bunga kredit. Pemberian kredit akan menimbulkan resiko, oleh sebab itu pemberiannya harus benar-benar teliti dan memenuhi persyaratan. c) Penyalur dana Dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada

masyarakat dalam bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan, pemilikan harta tetap.

d) Pelayanan Jasa Bank dalam mengemban tugas sebagai “pelayan lalu-lintas pembayaran uang” melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain


(18)

pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya.

2.7. Jenis-jenis Pembiayaan.

PT.BPR SYARIAH HARTA INSANI KARIMAH PARAHIANGAN BANDUNG menyediakan layanan pembiayaan untuk pengadaan modal kerja, investasi dan konsumtif yang dikelola secara syariah sehingga lebih mudah, fleksibel dan lebih menentramkan karena terbebas dari penetapan beban bunga. Pembiayaan terbagai atas :

1. PENGADAAN / JUAL BELI BARANG a. Murabahah

Adalah pembiayaan dengan prinsip jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati, dengan pihak bank selaku penjual dan nasabah selaku pembeli,

Karakteristiknya adalah penjual harus memberitahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya, pembayaran dapat dilakukan secara angsuran sesuai dengan kesepakatan bersama. Pembiayaan ini cocok untuk yang membutuhkan tambahan asset namun, kekurangan dana untuk melunasi secara sekaligus.

b. Istisna

Adalah akad jual beli barang (Mashm’) antara pemesan (mutashni’) dengan penerimaan pesanan(shani’).


(19)

Spesifikasi dan harga barang pesanan disepakati diawal akad dengan pembayaran dilakukan secara bertahap sesuai kesepakatan.

Apabila bank bertindak sebagaiShani’ kemudian menunjuk pihak lain untuk membuat barang(Mashm’)maka hal ini disebut istishna Parallel.

c. Bai As Salam

Adalah akad jual beli barang pesanan (Muslam Fiih)antara pembeli(muslam) dengan penjual(muslamillaih).

Spesifikasi dan harga barang pesanan disepakati diawal akad dan pembayaran dilakukan dimuka secara penuh. Apabila bank bertindak sebagai Muslam kemudian memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang (Muslam Fiih)maka hal ini disebut Salam Parallel.

2. PEMBIAYAAN USAHA PRODUKTIF a. Mudharobah

Adalah pembiayaan atas dasar prinsip bagi hasil sesuai dengan kesepakatan. Pembiayaan ini dapat disalurkan untuk berbagi jenis usaha yakni perdagangan, perindustrian, dan pertanian serta jasa.

b. Mudharabah Muqayyadah

Jenis mudharabah ini merupakan simpanan khusus (restricted investment) dimana pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank. Misalnya disyaratkan digunakan untuk bisnis tertentu, atau disyaratkan digunakan dengan akad tertentu, atau diisyaratkan digunakan digunakan untuk nasabah tertentu.


(20)

Karakteristik jenis simpanan ini adalah sebagai berikut :

1) Sebagai tanda bukti simpanan, bank menerbitkan bukti simpanan khusus. Bank wajib memisahkan dana dari rekening lainnya. Simpanan khusus dicatat pada pos tersendiri dalam rekening administrative.

2) Dana simpanan khusus harus disalurkan secara langsung kepada pihak yang diamanatkan oleh pihak dana.

3) Bank menerima komisi atau jasa mempertemukan kedua pihak. Sedangkan antara pemilik dana dan pelaksana usaha berlaku nasabah bagi hasil.

c. Musyarakah

Adalah pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, yang porsinya disesuaikan dengan proposal penyertaan. Cocok bagi yang telah memiliki usaha dan bermaksud mengembangkannya namun masih kekurangan dana.

Bentuk pembiayaan ini bentuk penyaluran dana dimana bank dan nasabah masing-masing bertindak sebagai mitra usaha dengan sama-sama menyediakan dana / barang untuk membiayaai suatu kegiatan usaha tertentu.

3. JASA PENYEWAAN BARANG a. Ijarah / Multi Jasa

Adalah pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana dimana bank bertindak sebagai penyedia dana dalam membiayai sebagai atau seluruh barang barang atau jasa.


(21)

4. PEMBIAYAAN KEBAJIKAN a. Qardhul Hasan

Adalah bentuk penyaluran dana dimana bank bertindak sebagai penyedia dana untuk memberikan pinjaman kepada nasabah berdasarkan kesepakatan tanpa disertai dengan margin. Pembiayaan ini untuk membiayai mustahik yang mempunyai keahlian, dana berasal dari shadaqah dan infak. Bank tidak menetapkan besarnya shadaqah / infaq, semata-mata tergantung kepada kesanggupan dan keikhlasan nasabah.

5. JASA PEMBIAYAAN LAINNYA a. Rahn

Adalah fasilitas pinjaman yang diberikan PT.BPR SYARIAH HARTA INSANI KARIMAH PARAHIANGAN kepada masyarakat dengan jaminan berupa harta bergerak dengan mengikuti prinsip gadai yang sesuai dengan syariah.

2.8. Tujuan Pemberian Pembiayaan

Tujuan pemberian pembiayaan adalah untuk meningkatkan taraf hidup dan meningkatkan usaha masyarakat. Pihak-pihak masyarakat dan masyarakat dibagi dalam :

1) Kecil dan mikro 2) Menengah


(22)

3) Besara

Keunggulan-keunggulan dari pembiayaan diantaranya :

1) Rasa tentram, karena dengan pembiayaan syariah terhindar dari transaksi yang ribawi

2) Rasa aman, karena prinsip syariah akan memberikan pembiayaan yang lebih adil

3) Rasa tenang, karena tidak ada beban bunga yang ditetapkan didepan.

2.9. Syarat-syarat Permohonan Pembiayaan 2.8.1 Pembiayaan Umum

Syarat-syarat Permohonan Pembiayaan (Perorangan) : 1. Foto copy KTP suami istri (1 lembar)

2. Foto copy surat nikah (1 lembar) 3. Foto copy kartu keluarga (1 lembar) 4. Foto copy jaminan (BPKB/Sertifikat) 5. Foto copy rekening Listrik (1 lembar)

6. Foto copy slip gaji dan surat ket.Bekerja (1 lembar) 7. Pas foto ukuran 3X4 suami/istri (1 lembar)

8. Foto jaminan kendaraan/ rumah

Syarat-syarat permohonan pembiayaan (perusahaan) : 1 Foto copy KTP Pengurus (1 lembar)


(23)

3 Foto copy surat izin tempat usaha (1 lembar) 4 Foto copy tanda daftar perusahaan (1 lembar) 5 Foto copy rekening Koran terakhir (1 lembar) 6 Foto copy anggaran dasar (1 lembar)

7 Laporan keuangan 2tahun dan laporan keuangan periode berjalan. 8 Foto copy surat-surat jaminan

9 Foto lokasi usaha

Syarat-syarat permohonan pembiayaan (karyawan) :

1. Pemohon bersetatus pegawai negeri, swasta, BUMN, BUMD, dan pensiunan

2. Pemohon mempunyai penghasilan tetap dan mampu mengangsur (minimal 50% dari pendapatan gaji/ take home pay+50% dari pendapatan/penghasilan bersih lainnya).

3. Pemohon minimal berusia 21 tahun dan telah memiliki KTP serta kartu keluarga sesuai KTP serta kartu keluarga sesuai domisili.

4. Slip gaji terakhir dan bukti penghasilan 5. Surat persetujuan suami istri

6. Foto copy surat nikah (bagi yang sudah menikah)

7. Surat keterangan masa kerja dari atasan minimal 2 tahun sebagai pegawai tetap

8. Surat kuasa untuk memotong atau menyalurkan gaji (dari pemohon kepada bendaharawan di instansi tempat pemohon bekerja/ penerima pensiun)


(24)

9. Surat pernyataan bendaharawan bersedia memotong/ menyalurkan gaji pemohon melalui rekening di PT.BPR SYARIAH HARTA INSANI KARIMAH PARAHIANGAN.


(25)

2

PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan

Disini penulis akan memaparkan tinjauan umum dari PT.BPRS HIK-P Bandung adalah sebagai berikut :

3.1.1 Sejarah Singkat PT BPRS HIK-P Bandung

BPRS Harta Insan Karimah (HIK) Parahyangan efektif beroperasi pada bulan September 2006. Semula bernama BPRS TOAT (yang didirikan pada tahun 1994), yang kemudian melalui proses akuisi berubah menjadi BPRS Harta Insan Karimah Parahyangan.

BPRS Harta Insan Karimah Parahyangan merupakan salah satu dari jaringan BPRS, dibawah Group Holding Harta Insan Karimah yang sangat concern dalam pengembangan ekonomi masyarakat, khususnya Usaha Kecil & Menengah (UKM) melalui kegiatan usaha perbankan yang berbasiskan syariah Islam.

Sejak mulai beroperasi, BPRS HIK Parahyangan telah menunjukkan kinerja yang sangat baik, dan telah mendapat kepercayaan masyarakat disekitar lokasi atau wilayah BPRS HIK Parahyangan. Total aset bank di tahun 2007 meningkat 1.135% dari tahun 2006, yaitu sebesar Rp 58.136.246.000.


(26)

26

BPRS HIK Parahyangan berkomitmen untuk mempertahankan serta meningkatkan pertumbuhan usaha secara berkesinambungan, dengan kondisi keuangan dan kualitas aktiva produktif yang terjaga dengan baik, untuk menjadi BPRS yang sehat dan terpercaya .

Kinerja PT BPR SYARIAH HARTA INSANI KARIMAH PARAHIYANGAN sampai dengan bulan juni 2007 secara umum menunjukan suatu pencapaian hasil yang baik, dari segi pertumbuhan asset, volume bisnis maupun pencapaian laba yang menunjukan pencapaian hasil diatas anggaran yang ditetapkan.

Dari aspek likuiditas PT. BPR SYARIAH HARTA INSANI KARIMAH PARAHIANGAN mampu memabtau likuiditas dalam posisi yang likuid dengan return yang optimal. Pengembangan jariangan usaha dan peningkatan kualitas pelayanan, perbaikan system informasi baik berupa perbankan system dan prosedur operasi maupun perbaikan system informasi teknologi terus dikembangkan.

Pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan disertai dengan perbaikan system dan prosedur operasi serta kualitas produk dan jasa disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Seluruh langkah kebijakan yang diambil tetap bertumpu pada azas profesionalisme, khususnya praktek-praktek perbankan yang prudent dan antisipatif terhadap perubahan lingkungan bisnis yang ada disertai dengan arah bisnis yang focus serta kerja keras seluruh lapisan PT. BPR SYARIAH HARTA INSANI KARIMAH PARAHIANGAN.


(27)

27

Dengan arah bisnis dan kebijaksanaan demikian PT. BPR SYARIAH HARTA INSANI KARIMAH PARAHIANGAN dapat tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan sesuai yang diharapkan semua pihak.

3.1.2 Visi, Misi Dan Oprasional

PT. BPR SYARIAH HARTA INSANI KARIMAH PARAHIANGAN menetapkan Visi yaitu :Menjadi BPR Syariah yang terpercaya”

Dan misi yang dipegangnya yaitu :

1. Menjalankan kegiatan usaha perbankan sesuai syariah Islam

2. Menjalankan kegiatan usaha untuk kesejahteraan, share holder, dan seluruh karyawan.

3. Menjalankan kegiatan usaha secara professional dan menjaga kepercayaan masyarakat.

Sistem Operasional berdasarkan peraturan pemerintah NO. 72 Tahun 1992 disempurnakan dengan Undah-undang No.10 Tahun 1998 tentang Bank berdasarkan bagi hasil yaitu system syariah Islam.

3.1.3 Operasional Perusahaan

System Operasional berdasarkan Peraturan Pemerintah No.72 Tahun 1992 disempurnakan dengan Undang-undang No.10 Tahun 1998 tentang Bank Berdasarkan bagi Hasil yaitu Sistem Syariah Islam.


(28)

28

3.3.4 STRATEGI DAN SASARAN

1) Mengembangkan captive market yang sudah ada

2) Membuka pangsa pasar baru sehingga mendukung performa usaha yang sehat dan produktif

3) Meningkatkan pelayanan dan efisiensi biaya

4) Meningkatkan sumber daya insani

5) Perluasan pelayanan dan market dengan membuka kantor cabang dan kantor kas baru.

a. Tujuan jangka panjang :

Menjadi bank syariah yang terpercaya, menguntungkan , dan memberi banyak manfaat bagi masyarakat, pelaku bisnis atau usaha dan umat serta masyarakat, khususnya di bidang jasa perbankan dengan melalui pembiayaan serta penghimpunan dana dan jasa lainnya.

b. Tujuan jangka pendek :

1) Meningkatkan pertumbuhan aset

2) Meningkatkan pembiayaan dan dana pihak ketiga, khususnya yang bebannya lebih murah

3) Memperoleh profitabilitas yang baik

4) Menumbuhkembangkan sumber daya insani

5) Penambahan pelayanan dengan membuka kantor cabang dan kantor kas


(29)

29

3.2 STRUKTUR ORGANISASI

Suatu perusahaan akan tercermin dalam organisasinya, sehingga sturuktur organisasi itu harus menunjukan suatu kerangka kerja yang melukiskan adanya pembagian kerja kedalam bagian-bagian sehingga menggambarkan suatu kerjasama dalam mencapai tujuan. Dalam struktur organisasi akan terlihat dengan jelas saluran-saluran untuk memberi perintah yang bersumber dari pucuk pimpinan sampai bawahan yang

bertugas operasional, yaitu para karyawan.

Struktur organisasi menunjukan pula garis-garis pertanggung jawaban dari atasan sampai bawahan atas tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Disamping iu juga merupakan hubungan antara tingkatan tingkatan yang sama.

Struktur organisasi adalah suatu rangka kerja yang menyatakan berbagai fungsi menurut pola yang dikehendaki, sedangkan tujuan struktur organisasi adalah untuk mendapatkan efisiensi dan efekifitas dari semua anggota organisasi yang ada didalamnya. Setiap perusahaan menginginkan tujuan perusahaan dapat tercapai, untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan struktur organisasi yang jelas agar setiap karyawan yang menjadi anggota organisasi tersebut mengerti tujuan dan wewenang masing-masing.


(30)

(31)

31

3.3 DESKRIPSI KERJA

Dalam mendeskripsikan tugas, penulis hanya menjelaskan tentang entitas yang terlibat dalam sistem yaitu :

A. DIREKSI Uraian Tugas :

1) Memimpin dan bertanggung jawab penuh atas seluruh aktivitas perusahaan

dalam rangka memusarkan produk dan jasa bank serta memberikan layanan

yang unggul kepada nasabah.

2) Melaksanakan seluruh tugas pokok secara efektif dan efisien serta membina hubungan kerja dengan seluruh pihak internal dan ekternal dalam

upaya menunjang kelancaran tugas oprasional.

3) Melakukan pengembangan pengendalian dan pengelolaan administrasi secara efisien.

4) Bertanggung jawab sepenuhnya untuk membina dan mengembangankan

SDM dalam usaha meningkatkan prestasi dan mutu kerja para pegawai.


(32)

32

B. KEPALA CABANG Uraian Tugas Pokoknya :

1) Meminpin dan bertanggung jawab penuh atas seluruh aktivitas cabang dalam rangka memusarkan produk dan jasa bank serta memberikan layananyang unggul kepada nasabah.

2) Melaksanakan seluruh tugas pokok cabang secara efektif dan efisien serta membina hubungan kerja dengan seluruh pihak internal dan ekternal dalam upaya menunjang kelancaran tugas oprasional.

3) Melakukan pengembangan pengendalian dan pengelolaan administrasi secara efisien.

4) Bertanggung jawab sepenuhnya untuk membina dan mengembangankan

SDM dalam usaha meningkatkan prestasi dan mutu kerja para pegawai.

5) Menyusun, mengusulkan dan menerima penetapan rencana kerja dan anggaran tahunan cabang dari kantor pusat.

6) KA. DIV OPERASIONAL Uraian Tugas Pokoknya :

7) Menyusun dan merumuskan rencana kerja dan anggaran tahunan unit serta


(33)

33

8) Memasarkan pembiayaan sigma ritel kepada nasabah atau bukan nasabah.

9) Memproses permohonan dan mengelola pembiayaan komersial segmenritel.

10) Melakukan pembinaan kepada debitur komersial. 11) Melakukan pemantauan kepada debitur komersial.

12) Melakukan penelitian potensi ekonomi dan menyusun peta bisnis 13) perkreditan di daerah kerja cabang.

14) Memproses dan mengelola permohonan pemberian kredit.

15) Menyusun dan menyampaikan usulan rencana kerja dan anggaran tahunan unit kerja kepada bagian pemasaran.

16) Meneliti kelengkapan data sesuai dengan persyartan yang telah ditentukan.

17) CUSTOMER SERVICE Uraian Tugas Pokoknya :

1) Melayani pembukuan, perubahan dan penutupan rekening nasabah (giro,

tabunagn dan deposito).

2) Menyiapkan formulir aplikasi pembukuan rekening dan kartu contohnya:tanda tangan.

3) Memonitor perkembangan rekening dan nasabah.

4) Melayani dan memproses permintaan nasabah untuk pembuatan buku cek atau bilyet giro.


(34)

34

5) Melayani dan memproses permintaan nasabah untuk pemblokiran cek atau bilyet giro.

6) Melayani dan membuat permintaan surat keterangan bank.

7) Mengadministrasikan dan pengkinian data daftar hitam bank Indonesia karena penarikan cek atau bilyet giro kosong.

8) Melayani permintaan nasabah untuk pembayaran rekening telepon (SOPP)

9) Pemberian penjelasan kepada nasabah mengenai produk dan jasa-jasa BPR SYARIAH HARTA INSANI KARIMAH PARAHIANGAN serta keunggulanya.

10) Membantu bidang pemasaran dalam memasarkan dan mempromosikan produk dan jasa-jasa BPR SYARIAH HARTA INSANI KARIMAH PARAHIANGAN serta keunggulanya.

11) Melayani permintaan nasabah atas pertanyaan saldo rekening nasabah. 12) Melayani telepon masuk.

13) Menampung dan melayani keluhan dari nasabah.

14) Mencetak laporan monitoring transaksi atau laporan melebihi limit. 15) Melakukan analisis atas transaksi nasabah yang melebihi limit

berdasarkan kewajiban transaksi tersebut.

16) Menerapkan prinsip mengenal nasabah dan anti pencucian uang. 17) Menyusun laporan transaksi keuangan mencurigakan untuk

disampaikan


(35)

35

19) Melakukan pengkinian profil nasabah dan profil transaksinya.

18) KA. DIV KEUANGAN Uraian Tugas Pokoknya :

1) Sebagai pemimpin yang mengawasi kerja bawahanya di bagian administrasi kredit.

2) Memberikan persetujuan atas pemberian kredit kepada debitur atas persetujuan pimpinan cabang.

3) Menyusun, mengusulkan dan menerima penetapan rencana kerja dan anggaran dari pimpinan cabang.

19)KA. DIV MARKETING Uraian Tugas Pokoknya :

1) Memeriksa kelayakan dan kelengkapan calon debitur, seperti data debitur,KTP, surat nikah, Kartu Keluarga, NPWP, IMB,PMB dan lain-lain sesuai ketentuan.

2) Input data pada system informasi debitur setelah dilakukan pengikatan kredit .

3) Mendebet tagihan rekening debitur yang telah jatuh tempo.

4) Membuat laporan berisi tentang tunggakan yang telah jatuh tempo. 5) Membukukan transaksi yang menyangkut:

a. Dropping fasilitas


(36)

36

c. Penutupan fasilitas

d. Pembebanan provisi atau komisi atau bunga e. Pembayaran angsuaran ( poko dan bunga) f. Tunggakan pokok

g. Tunggakan bunga

6) Melakukan posting atas outstanding pinjaman yang dicatat dalam buku pembantu administrasi kredit dan mencocokan angka pada buku besar neraca pada modul pembukuan pada setiap akhir yang bertujuan untuk menjamin kebenaran pembukuan atas setiap transaksi yang terjadi. 7) Mengelola administrasi pinjaman, baik pada kartu pinjaman maupun

buku pembantu administarasi kredit.

8) Melakukan perhitungan bunga untuk masing-masing jenis pinjaman dan melakukan pendebetan atas rekening nasabah untuk pembayaran angsuran pokok dan bunga.

9) Membuat laporan bulanan : a. Rencana pendapatan bunga b. Realisasi pendapatan bunga

c. Realisasi pendapatan provisi atau komisi d. Tunggakan bunga atau pokok pinjaman e. Mutasi kredit

f. Laporan perkembangan kredit yang diberika.

g. Melakukan pemeliharan pinjaman terhadap data-data transaksi pinjaman.


(37)

37

10) TELLER

Uraian Tugas Pokoknya :

 Memberikan pelayan kepada debitur yang akan mengambil uang Saat pencairan setelah permohonannya dikabulkan dan lain-lain.

 Memberikan pelayanan terhadap nasabah yang akan menabung(menyimpan uangnya)

3.4 ANALISA PEMBIAYAAN

Analisa pembiayaan diperlukan agar BPRS memperoleh keyakinan bahwa pembiayaan yang diberikan dapat dikempalikan oleh nasabahnya. Jenis-jenis aspek yang dianalisa secara umum dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

a. Analisa terhadap kemauan bayar, disebut analisa kualitatif, aspek yang dianalisa mencakup karakter / watak dan komitmen dari nasabah.

b. Analisa terhadap kemauan bayar, disebut dengan analisa kuantitatif.

1. Pemberian criteria pembiayaan adalah sebagai berikut :

a. Jangan pernah memberikan pembiayaan apabila pertimbangan lebih kepada : a. Belas Kasihan

b. Kenalan (Persaudaraan / Teman)

c. Nasabah yang terhormah (Terkenal, disegani status social tinggi, dll) b. Utamakan berdasarkan unsur-unsur :

a. Kekayaan usaha b. Kemampuan bembayar


(38)

38

2. Sebelum melalkuakan analisa pembiayaan, ada aspek-aspek yang yang perlu dinilai sebelum melakukan analisa pembiayaan, adalah sebagai berikut :

a. Kemampuan memperoleh keuntungan

b. Sisa pembiayaan dengan pihak lain (kalau ada) c. Bebas rutin diluar kegiatan usaha.

3. Analisa kuantitatif :

a. Pendekatan yang dilakukan dalam perhitungan kuantitatif, yaitu untuk menentukan kemampuan bayar dan perhitungan kebutuhan modal kerja nasabah adalah dengan pendekatan bersih

b. Hal-hal yang diperlukan dilakukan dalam analisa kuantitatif adalah: 1) Analisa rugi laba masa lalu (wawancara + pengumpulan data). 2) Hitung semua penerimaan diluar usaha.

3) Hitung semua biaya diluar kegiatan usaha seperti keluarga, pendidikan, dll.

4) Hitung pendapatan bersih (1) + (2)–(3)

5) Tentukan perbandingan bersih (rasio angsuran) dengan pendapatan bersih (rasio angsuran)

6) Besarnya angsuran dihitung dari pendapatan bersihnya sesuai dengan kebijakan BPRS.

7) Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah : Rasio angsuran X pendapatan Bersih X jangka waktu


(39)

39

c. Contoh perhitungan

1) Perhitungan laba usaha :

Penjualan usaha : 2.000.000 Harga pokok barang : 1.200.000 Biaya usaha : 200.000

Laba usaha : 600.000

2) Perhitungan kemampuan Bayar :

Laba usaha perbulan : 600.000 Pendapatan lain

-istri : 200.000

- lainnya : 100.000

Jumlah pendapatan : 900.000

3) Biaya diluar usaha :

Kebutuhan Rumah Tangga : 300.000 Biaya pendidikan : 100.000 Biaya lain-lain : 100.000 500.000 Pendapatan bersih : 400.000


(40)

40

 Rasio angsuran (max 50%)  Nilai pemberian yang diberikan :

Rasio angsuran X pendapatan bersih X jangka waktu 40% X 400.000 X 4 bulan = 640.000

4. Prinsip-prinsip pemberian kredit

Dalam melakukan penilaian permohonan pembiayaan BPRS bag. Marketing harus memperhatikan beberapa prinsip utama yang berkaitan dengan kondisi secara keseluruhan calon nasabah. Didunia perbankan prinsip penilaian dikenal dengan 5C + 1 S :

a. Charakter

Penilaian terhadap karakter atau kepribadian calon penerima pembiayaan dengan tujuan untuk memperkirakan kemungkinan bahwa penerima pembiayaan dapat memenuhi kewajiban.

b. Capacity

Penilaian secara subyektif tentang kemampuan penerimaan pembiayaan untuk melakuakan pembayaran kemampuan diukur dengan catatan prestasi penerima pembiayaan dimasa lalu yang didukung dengan pengamatan dilapangan atau sasaran usahanya, contoh took, karyawan,alat-alat, pabrik, serta metode kegiatan.


(41)

41

c. Capital

Penilaian terhadap kemampuan modal yang dimiliki oleh calon penerima pembiayaan yang diukur dengan posisi perusahaan secara keseluruhan yang ditujukan oleh rasio financial komposisi modalnya.

d. Collateral

Jaminan yang dimiliki oleh calon penerima pembiayaan. Penilaian ini bertujuan untuk lebih meyakinkan bahwa jika suatu resiko kegagalan pembayaran tercapai terjadi, maka jaminan dapat dipakai sebagai pengganti dari kewajiban.

e. Condition

BPRS harus melihat kondisi ekonomi yang terjadi dimasyarakat secara sfesifik melihat adanya keterkaitan dengan jenis usaha yang dilakukan oleh calon penerima pembiayaan. Hal tersebut karena kondisi eksternal berperan besar dalam proses terjalnya usaha calon penerima pembiayaan.

f. Syariah

Penilaian ini dilakukan untuk mengajukan bahwa usaha yang akan dibiayai benar-benar usaha yang tidak melanggar syariah sesuai dengan fatwa DSN “pengelola tidak boleh menyalahi hokum syariah islam dalam tindakannya yang berhubungan dengan mudharobah”.


(42)

✁6

ANALISIS SISTEM

4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi dari bagian-bagian yang terkait baik dari dalam maupun dari luar organisasi.

4.1.1 Analisa Dokumen

Dokumen – dokumen yang terkait pada sistem prosedur pemberian Pembiayaan pada BPR SYARIAH HARTA INSANI KARIMAH PARAHIANGAN, hal ini berkaitan dengan terbentuknya diagram alur dokumen (flowmap), diantarnya adalah:

1. Dokumen Pemberitahuan Persetujuan Pemberian Pembiayaan

Dokumen ini dibuat setelah permohonan kredit disetujui oleh pimpinan dan pinsi administrasi dimana berisikan mengenai Perjanjian, aturan-aturan dan syarat-syarat kredit yang harus dipenuhi oleh pihak debitur sesuai dengan ketentuan yang berlaku di BPR SYARIAH HARTA INSANI KARIMAH PARAHIANGAN.

2. Dokumen Perhitungan pinjaman dan saldo uang yang diterima

Dokumen ini dikeluarkan oleh pelaksana Pembiayaan berisikan mengenai rincian diantaranya besarnya plafond , besarnya uang angsuran yang harus dibayar, jangka waktu pinjaman, tgl realisasi, tgl berakhirnya realisasi dan


(43)

besarnya uang pinjaman yang diterima setelah dipotong. Adapun hal-hal yang menyangkut perhitungan pinjaman secara detail adalah sebagai berikut :

A. Administrasi Pembayaran Kredit

Setiap pembayaran angsuran dari debitur baik pokok, bunga maupun

denda harus ditatausahakan dengan baik oleh bank. Sebagai tanda bukti pembayaran maka debitur diberikan slip/kwitansi pembayaran. Untuk debitur yang telah melunasi kewajibannya kepada bank, maka perlu dilaksanakan hal-hal sebagai berikut:

1. Diberi kwitansi bukti pelunasan yang dicantumkan tanggal pelunasan, dan di paraf oleh pejabat yang berwenang sebagai tanda pengesahan atas pelunasan kredit tersebut. Sedangkan data debitur yang ada dalam program komputer akan menghilang dengan sendirinya dalam jangka waktu tertentu yang terlebih dahulu di back up untuk administrasi bank. Dan dokumen-dokumen di simpan di tempat yang terpisah (khusus untuk yang sudah lunas).

2. Bukti asli kepemilikan agunan kredit diserahkan kepada debitur serta dibuat surat tanda penyerahan/penerimaan dan menandatangani tanda terima dalam buku register serah terima agunan.

3. Apabila debitur yang bersangkutan berhalangan hadir pada saat pengambilan bukti asli kepemilikan agunan kredit, maka orang yang akan mengambil bukti tersebut harus menyerahkan asli surat kuasa yang bermaterai dari debitur.


(44)

4. Data pembiayaan yang sudah lunas dipindahkan dari data pembiayaan yang masih efekif serta diadministrasikan secara terpisah.

5. Bukti pelunasan kredit tersebut harus diagendakan dengan baik oleh kantor cabang.

B. Administrasi Pelunasan Kredit

Setiap pembayaran angsuran dari debitur baik pokok, bunga, maupun denda harus diatatausahakan dengan baik oleh bank, sebagai tanda bukti diberikan slip/kwitansi pembayaran.Lancar, yaitu pembayaran pokok maupun bunga dibayar tepat pada waktunya.

1. Pelunasan kredit sebelum jatuh tempo diatur dengan surat edaran tersendiri.

2. Debitur harus melunasi kredit sekaligus apabila:

a. Mutasi/pindah tugas keluar daerah, sementara gaji pegawai dimana debitur bekerja tidak disalurkan melalui BPRS HARTA INSANI KARIMAH PARAHIANGAN BANDUNG atau hanya dilandasi perjanjian kerjasama.

b. Mengundurkan diri, pensiun, PHK, atau penyebab lain Mengakibatkan pegawai berhenti bekerja.

c. Apabila debitur pindah keluar daerah namun pembayaran gaji instansi/perusahaan tersebut didaerah yang dituju masih dilakukan

melalui Bank Jabar-Banten atau dilandasi perjanjian kerjasama, maka penyelesaian kredit debitur dilakukan melalui perkiraan antar kantor. 3. Dokumen kwitansi-kwitansi


(45)

Dokumen ini dikeluarkan oleh pelaksana Pembiayaan berisikan mengenai peryataan pelunasaan kredit kepeda bank dimana si debitur akan melakukan peminjaman uang lagi ke bank.

4. Dokumen Form Permohonan Kredit (FPK)

Dokumen ini dikeluarkan oleh customer service berisikan mengenai data debitur, persyaratan-persyaratan, besarnya plafond, jangka waktu yang diajukan oleh calon debitur, tujuan pinjaman uang besarnya pinjaman yang diajukan, dari instansi mana dll.

5. Dokumen berita acara

Dokumen yang menyatakan bahwa pemohon benar-benar bekerja di instansi tersebut.

6. Dokumen laporan

Dokumen yang berisi data-data mengenai debitur yang telah melakukan permohonan kredit yang nantinya oleh pelaksana KGB akan di serahkan ke pimpinan cabang dan pinsi administrasi.

7. Dokumen Tanda Penyerahan Dan Penerimaan

Dokumen ini berisi telah diterimanya agunan dari pihak debitur sebagai bukti untuk jaminan selama kredit belum lunas.

8. Dokumen data keputusan KGB

Dokumen ini berisikan data pemohon, data permohonan kredit perhitungan sumber pengembalian kredit, data tambahan, rekomendasi danlain-lain. 9. Dokumen perjanjian KGB


(46)

Perjanjian kredit dibuat dengan akta dibawah tangan atau dibuat akta otentik (notariil).

a. Pembuatan perjanjian kredit dengan akta dibawah tangan ini biasanyatelah dibuat oleh pihak bank, debitur tinggal menyetujuinya. Besarnya plafond untuk dibawah tangan maksimal Rp.75.000.000,00. b. Pembuatan perjanjian kredit akta notarill, perjanjian ini melibatkan

notaries. Besarnya plafond kredit perjanjian ini yaitu diatas Rp.75.000.000,00.

Dalam perjanjian kredit ini juga dibahas tentang pengikatan agunan, diantaranya:

a. Agunan yang berupa tanah dan segala benda yang berkaitan dengan tanah diikat dengan pembebanan hak tanggungan.

b. Apabila agunan tambahan yang diserahkan berupa deposito, pengikatan agunan dibawah tangan secara gadai dan dilengkapi surat kuasa pencairan kuasa secara notariil.

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

1. Bagian customer service memberikan Form Permohonan Pembiayaan yang belum diisi kepada debitur.

2. Debitur menerima dan mengisi Form Permohonan Pembiayaan tersebut. 3. Debitur menyerahkan Form Permohonan Pembiayaan (FPP) yang telah

diisi beserta persyaratan yanglengkap termasuk dokumen-dokumen seperti Surat Keputusan (SK) ke customer service.


(47)

4. Customer service menerima FPP dan memeriksa kelengkapan dokumennya.

5. Kemudian Customer service menyerahkan FPKP dan dokumen ermohonan kredit tersebut ke analisis kredit.

6. Analisis kredit menerima FPP dan dokumen permohonan Pembiayaan dari customer service kemudian melakukan survey langsung ke instansi tempat debitur bekerja tentang jaminan yang diagunkan kepada pihak bank, dan juga survey berdasarkan dokumen permohonan kredit atau persyaratanpersyaratan termasuk surat-surat keputusan (SK) dari instansi tempat bekerja.

7. Setelah data-data hasil survey dikumpulkan lalu analisis Pembiayaan menganalisa data-data tersebut kemudian membuat berita acara dua rangkap yang kemudian diserahkan ke debitur untuk ditanda tangani dan diketahui oleh atasannya, yang menyatakan bahwa pemohon benar-benar bekerja di instansi tersebut.

8. Debitur menerima berita acara tersebut kemudian ditandatangani dan diserahkan kembali ke analisis pembiayaan.

9. Kemudian berita acara (2 lembar) yang telah ditandatangani oleh

debitur dan telah diyatakan valid, oleh analisis pembiayaan yang satu diarsipkan bersama dokumen dan yang satunya lagi diserahkan ke pelaksana pembiayaan beserta FPP.


(48)

10. Pelaksana Pembiayaan menerima berita acara dan FPP tersebut kemudian mengecek dan menginputkan data debitur berdasarkan FPP dan berita acara ke komputer.

11. Pelaksana Pembiayaan meminta persyaratan yang belum lengkap ke debitur, Bila persyaratan sudah lengkap / tidak ada masalah maka calon debitur diberi nomor perjanjian pembiayaan pada Map-nya dan di inputkan ke computer oleh pelaksana Pembiayaan.

12. Pelaksana Pembiayaan mencetak Surat Pemberitahuan Persetujuan Pembiayaan (SP4) [3rangkap], kwitansi-kwitansi [3rangkap], dokumen Perhitungan pinjaman dan saldo uang yang diterima [2rangkap], dokumen perjanjian Pembiayaan [2rangkap], dokumen data keputusan Pembiayaan [2rangkap] dan dokumen data penyerahan / penerimaan [2rangkap].

13. Pelaksana pembiayaan menyerahkan (SP4) [2rangkap], dok.data keputusan Pembiayaan [2rangkap] dan perjanjian Pembiayaan [2rangkap] ke pimpinan, pinsi administrasi dan debitur untuk ditandatangani dan untuk debitur ditambah dengan kwitansi-kwitansi [3rangkap], dok.tanda penyerahan / penerimaan dan dokumen Perhitungan pinjaman dan saldo uang yang diterima [2rangkap].

14. Debitur, pimpinan kantor cabang dan pinsi administrasi menyerahkan dokumen-dokumen yang telah ditandatangani ke pelaksana Pembiayaan.


(49)

15. Pelaksanat Pembiayaan menyerahkan SP4 1 lembar ke debitur yang dipakai untuk melakuakan realisasi/pencairan saat penarikan uang di teller dan dokumen lainnya di arsipkan.

16. Pelaksana Pembiayaan mengarsipakan dokumen-dokumen lainnya dan mecetak laporan data-data debitur pemohon Pembiayaan 2 rangkap dimana yang satu untuk diserahkan kepada pimpinan kantor, satunya lagi untuk diarsipkan.

4.1.2.1 FlowMap

Diagram Alir Dokumen (Flow Map) merupakan gambaran antara entity yang terlihat berupa aliran-aliran dokumen yang ada. Bagian alir dokumen disebut juga bagian alir formulir yang merupakan bagian alir yang menunjukan arus dari laporan formulir termasuk tembusannya, mengenai sumber dari alir dokumen tersebut dapat digambarkan pada Flow Map berikut.

Keterangan :

1. Surat Pemberitahuan Persetujuan Pembiayaan (SP4) 2. Form Permohonan Pembiayaan (FPP)

3. Surat Keputusan (SK) 4. Pembiayaan


(50)

Gambar 4.1.2.1. Flow Map Sistem yang berjalan Lap.data2 deb.pemohon pembiayaan Perjanjian pembiayaan Data keputusan TTD SP4 TTD Perjanjian pembiayaan Data keputusan SP4 Perjanjian pembiayaan Data keputusan TTD SP4 TTD Data perjanjian Data keputusan SP4 P’syaratan tdk lengkap P’syaratan tdk lengkap Mengcek & m’inputkan FPP isi cek Berita acara TTD Dok.persyarat

an cek FPP isi cek

Melakukan survai

FPP isi cek Dok.Persyaratan cek Data-data hasil survai Member no.perjanjian Menganalisa data2 survai

Map telah diberi no FPP isi cek

Dok.persyaratan Data2 hasil analisa

Mencetak SP4, kwt & dok2 Membuat berita acara Berita acara Berita acara TTD Berita acara TTD Penyerahan & penerimaan ppinjaman

DEBITOR CS ANALISA

PEMBIAYAAN PELAKSANA PEMBIAYAAN PIMPINAN ADMIN PEMBIAYAAN Data penyerahan dan peneriamaan Data-data pembiayaan Perjanjian pembiayaa n Perhitungan pinjaman KWT SP4 SP4 Kwt TTD TTD Perhitungan pinjaman TTD Perjanjian pembiayaan TTD

penyerahan & penerimaan ttd Menyerah kan SP4 Mencetak lap.data2 deb.pemohon pembiayaan Lap.data2 deb.pemohon pembiayaan SP4 Data penyerahan dan penerimaan pinjaman Perhitungan pinjaman Data keputusan Kwt ttd SP4

Data penyerahan & penerimaan pinjaman Perhitungan pinjaman perjanjia n Data kputusan SP4 kwt P’syaratn tdk lkp Berita acara Dok.Persyara tan cek FPP isi cek Berita acara M’cek FPP& dok.Persya ratan Dokumen Persyaratan FPP isi FPP Dokumen Persyaratan FPP isi FPP


(51)

4.1.2.2.1 Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah bagian dari flow map diagram (DFD) yang berfungsi memetakan model lingkungan, yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem, dan menggambarkan bagaimana hubungan antara sistem dan entitas yang terlibat. Gambarnya adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1.2.2. Diagram Konteks Sistem yang Berjalan

Keterangan :

1. Surat Pemberitahuan Persetujuan Pembiayaan (SP3)

2. Form Permohonan Pembiayaan (FPP)

3. Surat Keputusan (SK)

4. Pembiayaan

SI PROSEDUR PEMBERIAN PEMBIAYAAN

PIMPINAN DEBITUR

SP4+KWT+DATA KEPUTUSAN+PERJANJIAN PEMBIAYAAN+TANDA PENYERAHAN/PENERIMAAN+PERHITUNGA

N PINJAMAN YANG BELUM DI TTD

SP4 + DATA KEPUTUSAN + PERJANJIAN PEMBIAYAAN+LAP.DATA-DATA PERMOHONAN

PEMBIAYAAN

SP4+KWT+PERINCIAN BAYAR+YG TLH TTD SP4

TTD FPP+P’syaratan


(52)

4.1.2.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) yang berjalan adalah representasi grafik dari sebuah sistem Data Flow Diagram yang berjalan menggambarkan komponen – komponen sebuah sistem aliran –aliran data diantara komponen–komponen tersebut, asal, tujuan dan penyimpanan dari data tersebut.

Gambar 4.1.2.3 DFD Sistem yang Berjalan

Keterangan :

1. Surat Pemberitahuan Persetujuan Pembiayaan (SP3)

2. Form Permohonan Pembiayaan (FPP)

3. Surat Keputusan (SK)

4. Pembiayaan

SP3 SP3

FPP & Berita Acara dicek

FPP & Berita Acara di cek FPP & Berita Acara

FPP & Berita Acara FPP & Berita Acara

FPP & DOK

FPP persyaratan dok SP3 TTD

FPP dok. SK

8. lap. Data pemohin pembiayaan 7. membuat SP3 6. memberi no.perjanjian pembiayaan 5. mengcek & menginput data debitur 4. membuat berita acara 3. menganalis a dok. Hasil survai 2. melakukan survai 1. mengecek FPP + persyarata n dok. PIMPINAN DEBITUR


(53)

4.1.3 Evaluasi Sistem

Berdasarkan hasil analisa penulis terhadap sistem informasi yang sedang berjalan dalam proses pengolahan data nasabah / pelanggan masih banyak kekurangan dan masih perlu adanya perbaikan-perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan / nasabah.

No. Kendala Penyelesaian 1. Masih ada keterlambat dan

tidak akurat dalam proses pelaporan / pencatatan pengaduan pelanggan dikarnakan system yang sedang berjalan masih bersipat manual

perlu adanya perbaikan-perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan / nasabah karena untuk sebuah Bank diperlukan suatu Sistem Informasi yang baik, yang dapat melayani kebutuhan informasi dari para pegawai khususnya untuk masalah Pembiayaan, misalkan dalam pembuatan-dokumen-dokumen agar bisa lebih cepat dan akurat dalam penyajiannya.

2. Penyimpanan data / berkas yang masih manual sehingga sering mengalami penumpukan berkas dan hilangnya berkas


(54)

46

KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Kesimpulan

Pembiayaan yaitu kredit yang diberikan kepada orang yang mampu memenuhui persyaratan dan mampu memenuhinya yang disalurkan melalui BPR SYARIAH HARTA INSANI KARIMAH PARAHIANGAN atau telah melakukan perjanjian terlebih dahulu. Pembiayaan ini merupakan pembiayaan yang berisiko rendah, debiturnya banyak dan merupakan sumber pendapatan bank yang paling besar.

Berdasarkan pangalaman selama praktek kerja lapangan yang telah dilakukan penulis pada PT. PT BPR SYARIAH HARTA INSANI KARIMAH PARAHIANGAN BANDUNG, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

Dalam Kegiatan pemberian pembiayaan meliputi beberapa tahap:

1. Persiapan Pembiayaan

Tahap awal dimana calon debitur diwawancarai oleh pihak bank mengenai persyaratan-persyaratan, penentuan besarnya plafond, besarnya suku bunga dan penjelasan lain tentang persyaratan pembiayaan.


(55)

1. Analisa Pembiayaan

Yaitu memeriksa keabsahan dokumen-dokumen yang disyaratkan.

2. Perjanjian Pembiayaan

Dalam perjanjian pembiayaan terdapat dua perjanjian, yaitu:

a. Perjanjian dibawah tangan. b. Perjanjian secara notariil 4. Realisasi Pembiayaan

Permasalahan yang terjadi yaitu banyaknya debitur yang melakukan realisasi setiap harinya.

5. Administrasi Pembiayaan

Dokumen yang masuk dicatat secara komputerisasi dan berkasnya disimpan diruang arsip:

a. Administrasi pembayaran b. Administrasi Pelunasan. 6. Pengawasan Pembiayaan

Pengawasan dilakukan dengan cara mengecek kebenaran surat rekomendasi dari atasan tempat debitur bekerja, apakah benar debitur bekerja disana. Pengawasan juga dilakukan apabila ada debitur yang pindah tugas/mutasi.

BPR SYARIAH HARTA INSANI KARIMAH PARAHIANGAN BANDUNG melakukan kerjasama dengan lembaga asuransi yang bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya kerugian apabila debitur meninggal dunia, pensiun, pindah tugas (mutasi).


(56)

Pihak BPR SYARIAH HARTA INSANI KARIMAH PARAHIANGAN BANDUNG melakukan konfirmasi kepada lembaga asuransi untuk debitur yang meninggal dunia.

5.2. Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan adalah:

1. Prasarana dan saran yang menyangkut pemberian Pembiayaan ditambah seperti tempat tunggu/kursi, Alat bantu nasabah untuk mengetahui tentang pembiayaan, dan peralatan lainnya.

2. Sumber daya manusia untuk bagian kredit di tambah.

3. Untuk meningkatkan daya saing, disarankan ketentuan-ketentuan pembiayaan selalu diperbaiki dan disesuaikan secara berkala dengan keadaan nasabah terkini namun tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian sebagai ciri khas pengelolaan dalam dunia perbankan.


(57)

SYARIAH HARTA INSANI KARIMAH PARAHIANGAN

BANDUNG

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah kerja praktek Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh:

YUYUN ANGGIANA NURILAH NIM. 1.05.06.433

Bandung, Oktober 2009

Pembimbing Jurusan, Pembimbing Lapangan,

Dadang Munandar, S.E, M.SI Mira Ika Kartika

NIP. 4127.70.26.019

Ketua Jurusan Manajemen Informatika

Dadang Munandar,S.E.M.SI. NIP. 4127. 70. 26. 019


(58)

SYARIAH HARTA INSANI KARIMAH PARAHIANGAN

BANDUNG

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah kerja praktek Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh:

YUYUN ANGIANA N NIM. 10506344

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(59)

i

Salah satu tugas perbankan adalah membantu kelancaran produksi dan pembangunan guna meningkatkan taraf hidup rakyat. Untuk merealisasikan itu semua, bank penyediaan kredit perbankan dimana salah satunya PT. BPR SYARIAH HARTA INSANI KARIMAH PARAHIANGAN BANDUNG dibidang perbankan dan pembiayaan.

pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Dalam pelaksanaan prosedur pemberian Pembiayaan, banyak informasi yang diperlukan untuk menghadapi ini, penulis penulis mencoba membuat dokumentasi sistem informasi yang sedang berjalan dalam pembiayaan. Untuk mengembangkan Sistem Informasi peminjaman pembiayaan ini, alat yang digunakan adalah Diagram Kontek dan Diagram Alur Data.

Dengan program aplikasi yang ada maka proses pengolahan data pembiayaan PT.BPR SYARIAH HARTA INSANI KARIMAH PARHIANGAN BANDUNG dapat terkomputerisasi dengan baik dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan khususnya dalam peminjaman pembiayaan.


(60)

ii

One of banking main duty is to help production and development to in crease people welfare to realize to duty, the bank provide banking creditis. One of thes is PT. BPR SYARIAH HARTA INSANI KARIMAH PARAHIANGAN BANDUNG wich active in banking and credit.

Credit is a money supplying or bills, base in loaning agreement between bank with other side who must pay its debt over a period of time with some interest.

In execution of retired credit prosent gift action service, some information are needed. in this final report, the writer record document concering the current information system of retired credit.to develop information system credit loaning, appliance was used is Diagram Context and Data Flow Diagram.

With the this application program, then date processing of credit loaning in PT. BPR SYARIAH HARTA INSANI KARIMAH PARAHIANGAN BANDUNG can computerized much better and expected can improve company perpormance specially in credit loaning.


(61)

iii

Dengan segala kerendahan hati, penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Alloh SWT atas karunia-NYA, seingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja peraktek ini. Laporan kerja peraktek ini berjudul “ Analisis Sistem Informasi Pemberian Kredit di PT BPR Syariah Parahiangan Bandung”.

Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapat bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan rsa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Eddy suryanto soegoto. M.Sc selaku Rektor di Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

3. Bapak Dadang Munandar, SE, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatikadan sekaligus Dosen wali penulis.

4. Ibu Mira selaku pembimbing di instansi tempat penulis kerja eraktek.

5. Semua pegawai yag berada di PT BPRS Parahiangan Bandung yang telah membantu penulis menyelesaikan tugas kerja peraktek.

6. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan, semangat baik secara moril dan materil.

7. Keluarga kakak-kakak ku yang tercinta yang telah memberikan semangat yang sangat berarti dalam menyelesaikan laporan ini.


(62)

iv Menyelesaikan laporan keja perkatek ini.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan laporan ini.

Penulis menyadari adanya keterbatasan yang menyertai dalam proses penuisan laporan kerja peraktek ini. Mengingat kemampuan dan pengalaman penulis yang masih terbatas dalam penelitian lapangan, teknik pengolahan data maupun teknik penyajian data. Sehingga segala koreksi maupun saran yang bersifat membangun akan banyak membantu dalam penyempurnaan laporan ini.

Penulis berharap agar laporan kerja peraktek ini dapat mencapai tujuan seperti yag diharapkan oleh lembaga maupun instansi.

BANDUNG, OKTOBER 2009

YUYUN ANGGIANA NURILAH NIM : 10506433


(63)

v Lembar Judul

Lembar Pengesahan……… i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACK ……… iii

KATA PENGANTAR……… iv

DAFTAR ISI ……… vi

DAFTAR GAMBAR……… ix

DAFTAR TABLE ……… xi

DAFTAR SIMBOL ……… xi

BAB I PENDAHULUAN ………. 1

1.1 Latar Belakang …..……….……… 1

1.2 Identifikasi Masalah ……… 2

1.3 Maksud dan Tujuan ……… 3

1.4 Batasan Masalah ……… 3

1.5 Lokasi Dan Jadwal Kerja Praktek………4

1.5.1 Lokasi Kerja Praktek……….4


(64)

vi

2.1 Pengertian Sistem ….……… 5

2.1.1 Elemen Sistem .……….. 6

2.1.2 Karakteristik Sistem ……….. 6

2.1.3 Klasifikasi Sistem………. 8

2.2 Pengertian Sistem ….……….. 9

2.3 Pengertian Sistem Informasi ………...……… 10

2.4 Metode Analasis dan Perancangan Terstruktur ...………… 10

2.4.1 Flow map …………...………. 10

2.4.2 Diagram Konteks ….………. 11

2.4.3 Data Flow Diagram…….……… 11

2.4.1 ERD……..…………...………. 12

2.5 Pengertian Bank……….… 12

2.6 Fungsi Bank………....………… 13

2.7 jenis-jenis Pembiayaan………...………… 14

2.8 Tujuan Pemberian Pembiayaan………....………… 18

2.9 Syarat-syarat Permohonan Pembiayaan……… 18

2.9.1 Pembiayaan Umum……...………. 18

BAB III PROFIL PERUSAHAAN……… 20

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan……….…….. 20

3.1.1 Sejarah Singkat PT BPR Syariah HIK-P Bandung.…. 20


(65)

vii

3.1.4 Strategi Dan Sasaran……….……….... 22

3.2 Struktur Organisasi ………... 23

3.3 Deskripsi Kerja ………. 26

3.3 Analisa Pembiayaan………. 31

BAB IV ANALISIS SISTEM ……… 35

4.1. Analisis Sistem ………. 35

4.1.1. Analisis Dokumen ……… 35

4.1.2. Analisis Prosedure yang sedang Berjalan ……… 39

4.1.2.1. Flow Map ……… 41

4.1.2.2. Diagram Kontek ……….. 43

4.1.2.3. Data Flow Diagram ………. 44

4.1.3. Evaluasi Sistem yang Berjalan ……… 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……… 46

5.1.Kesimpulan ….……….. 46

5.2.Saran .………. 48 DAFTAR PUSTAKA


(66)

viii

Gambar 3.2 Setruktur Organisasi……….. 42 Gambar 4.1.2.1 Flow Map Sistem Yang Berjalan……….. 42 Gambar 4.1.2.2 Diagram Konteks Sistem Yang Berjalan………….. 43 Gambar 4.1.2.3 DFD Sistem YangBerjalan……….. 42


(67)

ix


(68)

x

Simbol Dalam Flow Map…….……….. xi Simbol Dalam DFD……..……….. xii


(1)

DAFTAR ISI

Lembar Judul

Lembar Pengesahan……… i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACK ……… iii

KATA PENGANTAR……… iv

DAFTAR ISI ……… vi

DAFTAR GAMBAR……… ix

DAFTAR TABLE ……… xi

DAFTAR SIMBOL ……… xi

BAB I PENDAHULUAN ………. 1

1.1 Latar Belakang …..……….……… 1

1.2 Identifikasi Masalah ……… 2

1.3 Maksud dan Tujuan ……… 3

1.4 Batasan Masalah ……… 3

1.5 Lokasi Dan Jadwal Kerja Praktek………4

1.5.1 Lokasi Kerja Praktek……….4


(2)

vi

BAB II LANDASAN TEORI ………. 5

2.1 Pengertian Sistem ….……… 5

2.1.1 Elemen Sistem .……….. 6

2.1.2 Karakteristik Sistem ……….. 6

2.1.3 Klasifikasi Sistem………. 8

2.2 Pengertian Sistem ….……….. 9

2.3 Pengertian Sistem Informasi ………...……… 10

2.4 Metode Analasis dan Perancangan Terstruktur ...………… 10

2.4.1 Flow map …………...………. 10

2.4.2 Diagram Konteks ….………. 11

2.4.3 Data Flow Diagram…….……… 11

2.4.1 ERD……..…………...………. 12

2.5 Pengertian Bank……….… 12

2.6 Fungsi Bank………....………… 13

2.7 jenis-jenis Pembiayaan………...………… 14

2.8 Tujuan Pemberian Pembiayaan………....………… 18

2.9 Syarat-syarat Permohonan Pembiayaan……… 18

2.9.1 Pembiayaan Umum……...………. 18

BAB III PROFIL PERUSAHAAN……… 20

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan……….…….. 20

3.1.1 Sejarah Singkat PT BPR Syariah HIK-P Bandung.…. 20


(3)

3.1.3 Oprasional Perusahaan……….………… 22

3.1.4 Strategi Dan Sasaran……….……….... 22

3.2 Struktur Organisasi ………... 23

3.3 Deskripsi Kerja ………. 26

3.3 Analisa Pembiayaan………. 31

BAB IV ANALISIS SISTEM ……… 35

4.1. Analisis Sistem ………. 35

4.1.1. Analisis Dokumen ……… 35

4.1.2. Analisis Prosedure yang sedang Berjalan ……… 39

4.1.2.1. Flow Map ……… 41

4.1.2.2. Diagram Kontek ……….. 43

4.1.2.3. Data Flow Diagram ………. 44

4.1.3. Evaluasi Sistem yang Berjalan ……… 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……… 46

5.1.Kesimpulan ….……….. 46

5.2.Saran .………. 48 DAFTAR PUSTAKA


(4)

viii

DATAR GAMBAR

Gambar 3.2 Setruktur Organisasi……….. 42 Gambar 4.1.2.1 Flow Map Sistem Yang Berjalan……….. 42 Gambar 4.1.2.2 Diagram Konteks Sistem Yang Berjalan………….. 43 Gambar 4.1.2.3 DFD Sistem YangBerjalan……….. 42


(5)

DATAR TABEL


(6)

x

DATAR SIMBOL

Simbol Dalam Flow Map…….……….. xi Simbol Dalam DFD……..……….. xii