Konsep Dasar Algoritma Semut

yang sejenis satu spesies. Peninggalan fermon merupakan cara dari semut untuk mengingat jalan pulang, selain itu hal tersebut juga berfungsi untuk berkomunikasi dengan koloninya. Dalam kejadian sehari – hari, algoritma semut biasa diterapkan dalam beberapa persoalan seperti berikut: 1. Traveling Salesman Problem TSP Merupakan sebuah permasalahan dalam pencarian jalur terpendek. Dimana dalam pencarian jalur terpendek semua titik harus dilewati. Contoh: pengantar surat yang harus mengantar semua surat pada alamat tujuan. 2. Quadratic Assigment Problem QAP Merupakan masalah dalam meng-asign sejumlah n resources untuk ditempatkan pada sejumlah m lokasi dengan meminimalisir biaya assignment. 3. Job-shop Scheduling Problem JSP Merupakan sebuah permasalahan dalam penjadwalan sejumlah j pekerjaan menggunakan sejumlah m mesin sedemikian rupa agar seluruh pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang minimal.

2.4.2. Konsep Dasar

Pada siklus semut, setiap semut akan berperan sebagai agen yang : • Akan berpindah dari kota i ke kota j, pada interval antara t dan t+1. Kota j dipilih atas dasar probabilitas terhadap jarak dC i , C j dan jumlah jejak pada edgejalur yang menghubungkan antara C i dan C j • Akan mengunjungi kota yang belum pernah dikunjungi sebelumnya. Hal ini diimplementasikan dengan cara menyimpan semua kota yang telah dikunjungi semut hingga semut tersebut menyelesaikan perjalanannya, dan akan mereset kembali setelah semut itu menyelesaikan satu siklus. • Setelah selesai dalam satu siklus semut itu akan meninggalkan jejak pada setiap edge yang dilaluinya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Misalkan Ʈ adalah intensitas jejak semut pada edgei,j pada saat t, maka setelah suatu semut menyelsaikan perjalanan dalam suatu siklus, intensitas jejak akan berubah menjadi: Dengan ρ adalah koefisien dengan nilai 0 sampai 1, sedemikian hingga 1- ρ menunjukan penguapan jejak, dan ∑ ΔƮ � − t,t+N adalah jejak yag ditingkalkan oleh semut k pada edge i,j pada saat antara t sampait+1, yang dihitung sebagai berikut: Q = Konstanta � = panjang jalur untuk perjalanan semut k Tabu List digunakan untuk menyimpan nama kota yang telah dikunjungi oleh semut. Tabu s adalah kota ke s yang dikunjngi oleh semut k. Sehingga jika kota sudah dilewati maka akan disimpan di Tabu s dan tidak boleh dipilih lagi. Sehingga Tabu k= 1, 2,..,m dikosongkan. Probabilitas transisi dari kota i ke kota j diberikan dengan formula sebagai berikut: Parameter dan digunakan untuk mengendalikan tingkat kepentingan relatif dari jejak dan visibilitas. Ʈ t+N = ρƮ t + ΔƮ t,t+N ΔƮ t,t+N = ∑ ΔƮ � − t,t+N ΔƮ t,t+N = { � � ; � �� � � � , � � � � � � �� ; � � �� � � � , � � � � � � �� � = { [Ʈ t ] [� ] ∑[Ʈ t ] [� ] ; � � � ; � ∉ � Gambar 2. 2 Rumus Intensitas Jejak Gambar 2. 3 Rumus Penguapan Jejak Gambar 2. 4 Rumus mencari jejak yang ditinggalkan Gambar 2. 5 Rumus Probabilitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.4.3 Cara Kerja Aloritma Semut