Pengolahan data Analisis Data

Lilis Rani Nur’aeni, 2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN EMPATI PESERTA D ID IK SEKOLAH MENENGAH ATAS SE- KECAMATAN SOREANG TAHUN PELAJARAN 20142015 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 55 3 Hitung persentil kumulatit cp. 4 Cari titik tengan dari persentil kumulatif mid cp 5 Konversikan nilai mid cp ke dalam harga z dengan melihat tabel. 6 Untuk menghilakan tanda negatif pada skala, maka harga z koreksi menjadi Zc, dengan cara menambahkan harga mutlak harga z terkecil. Contoh perhitungan penetapan skor dengan cara aposteriori pada item nomor 1 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.3 Contoh Penentuan Skor Skala Likert Secara Aposteriori STM TM KM M SM F 4 4 21 216 205 P 0,009 0,009 0,047 0,480 0,456 Cp 0,009 0,018 0,064 0,544 1,000 mid.p.cp 0,004 0,013 0,041 0,304 0,772 Z -2,652 -2,226 -1,739 -0,513 0,745 Zc 0,426 0,913 2,139 3,397 Dari tabel tersebut diketahui bahwa pada item nomor 1 pola skor yang digunakan adalah pada kolom terakhir yaitu zc. Tidak dilakukan pembulatan dalam menentukan skor karena untuk mendapatkan skor yang tepat dan terhindar dari kesalahan akibat pembulatan skor. Pola skor yang telah ditentukan untuk tabulasi data dapat dilihat pada manual instrumen empati.

3.7.3 Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan untuk menetapkan norma pada instrumen empati. Pengolahan data dilakukan dengan mengkoversikan skor mentah menjadi skor matang dengan menggunakan skor T yang dikembangkan oleh W. A. McCall pada tahun 1939 Kaplan Saccuzo, 2012 hlm. 49. Konversi skor dilakukan agar mendapatkan skor yang bermakna dan refresentatif. Berikut merupakan langkah-langkah konversi skor mentah menjadi skor matang. 1 Menghitung skor ideal masing-masing Lilis Rani Nur’aeni, 2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN EMPATI PESERTA D ID IK SEKOLAH MENENGAH ATAS SE- KECAMATAN SOREANG TAHUN PELAJARAN 20142015 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 56 2 Mengkonversi skor responden menjadi skor baku, dengan rumus berikut Kaplan Saccuzo, 2012 hlm. 41 : Keterangan : X = skor responden yang hendak diubah menjadi skor T = rata-rata skor kelompok s = standar deviasi skor kelompok 3 Konversi skor Z menjadi skor T, dengan rumus Kaplan Saccuzo, 2012 hlm. 49 : T = 10Z + 50 Keterangan : Skor T = Skor T atau skor matang yang dicari 50 = konstanta nilai tengah sebagai rata-rata 10 = konstanta standar deviasi Z = skor baku 4 Mengelompokkan data menjadi lima kategori dengan pedoman sebagai berikut : Tabel 3.4 Konversi Skor T Skala Skor T Kategori Skor Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Lilis Rani Nur’aeni, 2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN EMPATI PESERTA D ID IK SEKOLAH MENENGAH ATAS SE- KECAMATAN SOREANG TAHUN PELAJARAN 20142015 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 57 Keterangan : T = Skor T responden µ = Rata-rata kelompok = Deviasi standar Lilis Rani Nur’aeni, 2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN EMPATI PESERTA D ID IK SEKOLAH MENENGAH ATAS SE- KECAMATAN SOREANG TAHUN PELAJARAN 20142015 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan pada BAB I maka berikut kesimpulan dari proses pembakuan instrumen empati di SMA se-Kecamatan Soreang yang meliputi uji validitas item, uji reliabilitas instrumen, norma dan manual instrumen empati, dan gambaran empati peserta didik SMA.

5.1.2 Uji Validitas Item

Uji validitas item dilakukan dengan dua tipe yaitu face validity dan dengan menggunakan daya pembeda. Hasil uji face validity atau validitas tampilan adalah ada dua item yang tidak sesuai dengan konstruk. Kedua item tersebut pada akhirnya tidak dipergunakan dalam instrumen karena memiliki bias dengan sub-skala yang lain dan kurang mencerminkan empati. Untuk mengetahui redaksi dari item dapat dipahami atau tidak dilakukan uji keterbacaan kepada peserta didik SMA yang menghasilkan ada beberapa item yang redaksinya kurang dipahami sehingga perlu diperbaiki. Uji daya pembeda item dilakukan untuk mengetahui validitas item yaitu dengan menggunakan rumus uji t dan menghasilkan sembilan item yang memiliki daya pembeda yang tidak signifikan. Item yang daya pembedanya tidak signifikan kurang layak digunakan sehingga item tersebut tidak dipergunakan.

5.1.3 Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan pendekatan satu kali pengukuran dan menggunakan rumus alpha cronbach untuk mengestimasi reliabilitas instrumen. Nilai koefesien yang didapat mengindikasikan bahwa instrumen empati memiliki