JAJANG SUHARNADI, 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN
BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
51
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi terhadap hasil penyelidikannya
serta proses-proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
Sumber: Arends 2008:57 disampaikan.
Moestafa dan Sondang 2013: 255
3.5 Instrumen Penelitian
“Instrumen penelitian atau alat penelitian merupakan sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang dalam melaksanakan tugas dan
mencapi tujuan secara lebih efektif dan efisien”. Suharsimi Arikunto, 2013 : 40 Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes
kemampuan berpikir kreatif. Suharsimi Arikunto 2013:46 menjelaskan “Tes
merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok”. Tes digunakan untuk mengukur variabel terikat kemampuan berpikir
kreatif, digunakan The Torrance Test of Creative Thinking TTCC. Dalam penelitian ini tes hanya dilakukan dua kali yaitu pre test yang dilakukan sebelum
perlakuan treatment dan post test yang dilakukan setelah perlakuan treatment. Adapun lagkah-langkah sistematis dari penyusunan tes kemampun berpikir kreatif
adalah : a.
Menentukan SK, KD, Indikator dan tujuan pembelajaran b.
Membuat kisi-kisi tes Kisi-kisi menggambarkan penyebaran jumlah pokok uji yang akan dibuat
untuk pokok bahasan dan jenjang tertentu. Pembuatan kisi-kisi tertulis sebagai rancangan tes harus merujuk pada kompetensi dasar, indikator pembelajaran,
sub materi pokok uji, dan jumlah soal.
JAJANG SUHARNADI, 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN
BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
52
c. Menyusun tes kemampuan berpikir kreatif
d. Melakukan uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda.
e. Merevisi tes kemampuan berpikir kreatif sampai di dapat hasil tes yang valid.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Alat Tes Kemampuan Berpikir Kreatif
KOMPETENSI INTI: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR ASPEK BERPIKIR KREATIF
NO SOAL
Menganalisis permasalahan
ketenagakerjaan di Indonesia
Merumuskan cara-cara untuk
meningkatkan kualitas tenaga
kerja Berpikir lancar fluency: Menghasilkan
banyak gagasanjawaban yang relevan ditandai dengan kemampuan menemukan
berbagai macam penyelesaian masalah dan memilih salah satu diantaranya.
1.
Berpikir luwes fleksibel: Menghasilkan gagasan-gagasan yang seragam ditandai
dengan kemampuan menyelesaikan masalah dengan cara beragam.
2. Berpikir orisinal: memberikan jawaban
yang tidak lazim, lain dari yang lain, yang jarang diberikan kebanyakan orang ditandai
dengan kemampuan menyelesaikan masalah dengan cara sendiri.
3.
Berpikir terperinci elaborasi: Memperluas suatu gagasan ditandai dengan kemampuan
merinci dalam menyelesaikan suatu masalah
4.
JAJANG SUHARNADI, 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN
BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
53 Megeneralisasi
sistem upah yang berlaku di
Indonesia Berpikir lancar fluency: Menghasilkan
banyak gagasanjawaban yang relevan ditandai dengan kemampuan menemukan
berbagai macam penyelesaian masalah dan memilih salah satu diantaranya.
5.
Berpikir luwes fleksibel: Menghasilkan gagasan-gagasan yang seragam ditandai
dengan kemampuan menyelesaikan masalah dengan cara beragam.
6. Berpikir orisinal: memberikan jawaban
yang tidak lazim, lain dari yang lain, yang jarang diberikan kebanyakan orang ditandai
dengan kemampuan menyelesaikan masalah dengan cara sendiri.
7.
Berpikir terperinci elaborasi: Memperluas suatu gagasan ditandai dengan kemampuan
merinci dalam menyelesaikan suatu masalah
8. Memperjelas
jenis-jenis pengangguran
dan sebab- sebabnya
Berpikir lancar fluency: Menghasilkan banyak gagasanjawaban yang relevan
ditandai dengan kemampuan menemukan berbagai macam penyelesaian masalah dan
memilih salah satu diantaranya. 9.
Berpikir luwes fleksibel: Menghasilkan gagasan-gagasan yang seragam ditandai
dengan kemampuan menyelesaikan masalah dengan cara beragam.
10. Berpikir orisinal: memberikan jawaban
yang tidak lazim, lain dari yang lain, yang jarang diberikan kebanyakan orang ditandai
dengan kemampuan menyelesaikan masalah dengan cara sendiri.
11.
Berpikir terperinci elaborasi: Memperluas suatu gagasan ditandai dengan kemampuan
merinci dalam menyelesaikan suatu masalah
12.
JAJANG SUHARNADI, 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN
BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
54
Sumber:kisi-kisi alat tes
3.6 Analisis Alat Tes