Almajid, 2015 PENGARUH KOMPETENSI SISWA TERHADAP DAYA SAING LULUSAN PADA PROGRAM
ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 11 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
merupakan kecenderungan kuat untuk berbuat, melakukan sesuatu sesuai dengan perasaan dan pengetahuaannya terhadap objek.
2.1.1.2 Kompetensi Siswa Administrasi Perkantoran
Administrasi perkantoran merupakan suatu bagian dari manajemen yang berhubungan dengan pelayanan service dalam perolehan, pencatatan dan
penganalisisan informasi, perencanaan, serta pengkomunikasian agar organisasi dapat merawat aktivanya, menegembangkan fungsi fungsi dan kegiatanya, serta
mencapai sasaranya mengembangkan fungsi fungsi dan kegiatanya, serta mencapai sasaranya dengan optimal. Menurut Kurikulum SMK 2004 2004: 8
menyebutkan bahwa “kompetensi Siswa Administrasi Perkantoran adalah kompetensi kejuruan yang dapat membekali peserta didik dengan kompetensi
yang spesifik sesuai dengan kebutuhan dunia kerja pada bidang keahlian yang dipilihya”.
Seiring dengan tuntutan dunia bisnis yang semakin berkembang, fungsi administrasi perkantoran mengalami pergeseran dari fungsi statis ke fungsi
dinamis. Administrasi Perkantoran dewasa ini tidak hanya berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan kertas paper works dan ketatausahaan clerical works saja,
melainkan mencakup pengelolaan informasi yang harus dikelola secara sistemais agar berguna dalam pembuatan keputusan. Dengan perkataa lain, Administrasi
perkantoran telah mengalami perubahan paradigm structural Sastradipoera, 2001:109. Pergeseran paradigma tersebut dapat dilihat dari sejumlah indikator
seperti disajikan dalam Tabel berikut :
Tabel 2.1 Perubahan Paradigma Manajemen Perkantoran
Paradigma Konvensional Paradigma Struktural
1. Bersifat tayloristik,
manajemen perkantoran sebagai kajian organisasi
tingkat bawah.
2. Bersifat klerikalistik,
manajemen perkantoran sebagai pekerjaan tatausaha
paper works.
3. Bersifat teknis, manajemen
1. Bersifat Druckeristik, manajemen
perkantoran sebaga kajian menegenai system informasi untuk pembuatan
keputusan.
2. Bersifat Fungsionalistik, manajemen perkantoran berfungsi a menghimpun
dan merekam data intern dan ekstern organisasi, b menganalisis data agar
menjadi informasi yang signifikan, c
Almajid, 2015 PENGARUH KOMPETENSI SISWA TERHADAP DAYA SAING LULUSAN PADA PROGRAM
ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 11 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Paradigma Konvensional Paradigma Struktural
perkantoran hanya berhubungan denga
keputusan-keputusan operatif teknis.
4. Bersifat sekunder,
manajemen perkantoran merupakan fungsi sekunder
terhadap tujuan pokok usaha, manajemen produksi
berfungsi sebelum manajemen perkatoran
berfungsi. menyajikan informasi untuk pembuatan
keputusan, dan d merawat aktiva. 3.
Bersifat manajerial, manajemen perkantoran menyajikan informasi untuk
proses pembuatan keputusan bagi semua hirarki manajemen, baik keputusan
teknis, keputusan eksekutif, maupun keptusan manajerial.
4. Bersifat partisipatif, manajemen
perkantoran mempunyai fungsi yang sama dengan fungsi manajemen lainya.
Sumber : Sastradipoera 2001: 109-110 Sastradipoera 2011: 109-110 menyebutkan bahwa :
Pergeseran paradigma tentunya berimplikasi pada tuntutan kompetensi yang harus dikuasai oleh para calon tenaga kerja pada bidang keahlian
administrasi perkantoran. Sehngga, SMK Program Keahlian Admninistrasi Perkantoran harus membekali siswanya tidak hanya dengan keterampilan teknis
klerikal dan ketatausahaan, melainkan lebih menekankan pada penguasaan teknologi informasi.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia SKKNI bidang keahlian sekretarisAdministrasi perkantoran meliputi kompetensi umum, kompetensi
utamainti, dan kompetensi khusus. Selanjutnya, dalam SKKNI bidang sekretaris juga dideskripsikan pemaketan unit-unit kompetensi berdasarkan jenjang
pekerjaan dan kualifikasi pendidikan secara garis besar, pemaketan unit-unit kompetensi tersebut dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 2.2 Jenjang Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan
Sektor Pelatihan
Sektor Pendidikan
Vokasional Sektor
pendidikan Akademik
Level Jenjang Pekerjaan
Sertifikat I Sekretaris junior,Operator,
Receptionist, Office Assistant, Tata Usaha
Almajid, 2015 PENGARUH KOMPETENSI SISWA TERHADAP DAYA SAING LULUSAN PADA PROGRAM
ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 11 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Sertifikat II SMK
Junior Administrative Assistant Sertifikat III
D1 Administrative Assistant
Sertifikat IV D2
Senior Administrative Assistant D3
Executive Administrative Assistant D4
Senior Executive Administrative Assistant
S1 Office Manager
S2 Senior Office Manager
Sumber : SKKNI Sekretaris, Direktorat Dikmenjur 2013:13 Dari Tabel di atas, terlihat bahwa lulusan SMK Program Keahlian
Administrasi Perkantoran diproyeksikan untuk bekerja pada level Junior Administrative Assistant dengan lingkup tugas administrasi seperti membuat
dokumen, Spread sheet, dan bahan presentasi melalui pemakaian software yang sesuai; menggunakan internet untuk mencari data; menerima dan meneruskan
telepon masuk kepada yang dituju; dan membantu pekerjaan yang dilimpahkan baik oleh Administrative Assistant maupun executive Administrative Assistant
SKKNI Sekretaris 2003. Kompetensi Merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh siswa. Pada
dasarnya kompetensi adalah suatu pemilikan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan. Kurikulum SMK 2004 2004:8 Menyeb
utkan bahwa “kompetensi siswa Administrasi Perkantoran adalah kompetensi kejuruan yang membekali
peserta didik dengan kompetensi-kompetensi spesifik yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Lebih spesipik lagi, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP SMK Program Keahlian Admninistrasi Perkantoran mendeskripskan indikator khusus
kompetensi Administrasi Perkantoran yang harus dimiliki bagi tiap-tiap lulusan adalah sebagai berikut:
Tabel 2 3 Indikator Kompetensi Administrasi Perkantoran
Kapabilitas Indikator
1 Konseptual
Daya tangkap yang baik Berpikir analitis
2 Sosial
Komunikatif Hangat
Inisiatif tinggi
Almajid, 2015 PENGARUH KOMPETENSI SISWA TERHADAP DAYA SAING LULUSAN PADA PROGRAM
ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 11 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Kapabilitas Indikator
3 Sikap kerja
Sistematis Perfeksionis
Terencana
4 Teknis
Bekerja dengan manajemen tools Pelaporan kerja baik
Filling sistem baik Traffic manajemen baik
2.1.1.3 Kompetensi Siswa SMK Menurut Ekasari 2005:16 menjelaskan bahwa kompetensi yang harus
dikuasai siswa terdiri dari atas kompetensi dasar, kompetensi umum, kompetensi teknis atau operasional, dan kompetensi professional selanjutnya, kencana
2006:39-41 merinci kompetensi-kompetensi tersebut sebagai berikut: 1.
Kompetensi dasar Kompetensi dasar merupakan kompetensi atau kecakapan awal yang
perlu dikuasai untuk menguasai kompetensi lain yang lebih tinggi. Berbicara, membaca, dan berhitung termasuk kedalam kompetensi ini.
2. Kompetensi Umum
Kompetensi umum
merupakan penguasaan
kecakapan dan
keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan, baik dalam kehidupan kelaurga, di sekolah, di masyarakat ataupun di lingkungan kerja.
3. Kompetensi Teknis atau Operasional dan pengetahuan dalam
kenyataan, kehidupan atau pekerjaan. 4.
Kompetensi Professional Kompetensi Professional sudah merupakan kompetensi tingkat tinggi
yang mencakup kemampuan dalam proses analisis, sinstesis, evaluative, pemecahan masalah serta kemampuan melakukan inovasi.
Menurut Suherman 2008 “Kompetensi” competency adalah kata yang setara dengan kemampuan. Siswa yang telah memiliki kompetensi mengandung
arti bahwa siswa telah memahami, memaknai dan memanfaatkan materi pelajaran yang telah dipelajari. Dengan kata lain, seorang siswa telah bisa melakukan
Almajid, 2015 PENGARUH KOMPETENSI SISWA TERHADAP DAYA SAING LULUSAN PADA PROGRAM
ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 11 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
psikomotorik sesuatu berdasarkan ilmu yang telah dimilikinya, yang pada tahap selanjutnya menjadi kecakapan hidup life skill.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi operasional atau teknis pada dasarnya memiliki aspek-aspek yang sama dengan
kompetensi professional, yaitu perilaku atau performansi, pengetahuan , keterampilan, proses, penyesuain diri, sikap dan nilai. Perbedaanya terletak pada
kompleksitas dan tingkat kesukaranya. Komptensi operasional-teknis terkait dengan operasi, tugas, atau pekerjaan yang lebih sederhana, bersifat mekanistis
dan reatif lebih mudah. Sedangkan kompetensi profesional berhubungan dengan tugas yang lebih kompeleks, problematik, dan melibatkan kemampuan tahap
tinggi dalam proses menganalisis, menilai, menarik keputusan, memecahkan masalah, dan menciptakan hal baru.
Sesuai dengan tuntutan KBK, Nurjaman 2007:14 merinci empat kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa, yakni sebagai berikut:
1. Kompetensi akademik, artinya peserta didik harus memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam mengatasi tantangan dan persoalan hidup secara independen dengan mengaplikasikan atau
menerapkan teori, konsep, kaidah, prinsip, dan model dalam kehidupan.
2. Komepetensi Okupasional, artinya peserta didik harus memiliki
kesiapan dan mampu beradaptasi terhadap dunia kerja. 3.
Kompetensi kultural, artinya peserta didik harus mampu menempatkan diri sebaik-baiknya dalam system budaya dan tata nilai masyarakat
yang pluralistik. 4.
Kompetensi temporal, artinya peserta didik tetap eksis dalam menajalani kehidupan, serta mampu memanfaatkan ketiga kemampuan
dasar yang telah dimiliki sesuai dengan perkembangan zaman. Berdasarkan uraian diatas dapat dijelaskan bahwa kompetensi yang harus
dimiliki siswa selama proses dan sesudah pembelajaran adalah kemampuan kognitif, pemahaman, penalaran, aplikasi, analisis observasi identifikasi,
investigasi, eksplorasi, koneksi, komunikasi, ikuiri, hipotesis, generalisasi, kreativitas pemecahan masalah, kemampuan afektif pengendalian diri yang
Almajid, 2015 PENGARUH KOMPETENSI SISWA TERHADAP DAYA SAING LULUSAN PADA PROGRAM
ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 11 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
mencakup kesadaran diri, pengelolaan suasana hati, pengendalian implusi, motivasi aktifitas positif, empati, dan kemampuan psikomotorik sosiaisasi dan
kepribadian yang mencakup kemampuan argumentasi, presentasi, perilaku”.
2.1.1.4 Dimensi Kompetensi Lulusan