11
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini yang merupakan sebuah ”model pembelajaran biokimia melalui analisis kasus-kasus olahraga” kelak akan memperluas wawasan dan
memperkaya pengetahuan tentang strategi pembelajaran biokimia yang sesuai dengan konteks di mana biokimia tersebut diterapkan. Dengan demikian hasil penelitian ini
kelak dapat digunakan oleh: 1.
Mahasiswa, terutama fakultas ilmu keolahragaan untuk mengatasi kesulitan belajar mahasiswa, dalam mempelajari sains dan biokimia pada khususnya, mengevaluasi
dan meningkatkan literasi sport-biochemistry dan hasil belajar mahasiswa. 2.
Dosen pengampu matakuliah biokimia di fakultas ilmu keolahragaan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa memahami dan mengaplikasian konsep,
prinsip, hukum, dan teori biokimia, menjelaskan dan untuk memberikan landasan pengetahuan biokimia untuk mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dalam
bidang dan profesinya masing-masing. 3.
Dosen pengampu matakuliah yang berbasis sains di program studi ilmu keolahragaan, seperti: fisiologi, ilmu gizi olahraga, biomekanika dan psikologi
untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa memahami konsep, hukum dan teori dalam bidang ilmu setiap matakuliah dalam konteks keolahragaan sehingga menjadi
lebih jelas keterkaitannya dengan aktivitas olahraga yang diminati mahasiswa. 4.
Dosen pengampu matakuliah bidang sains di berbagai program studi lain selain program studi sains, seperti: farmasi, kesehatan, pertanian, industri untuk
memudahkan mahasiswa memahami materi sains dan lebih mendekatkan sains dengan konteks bidang ilmu mahasiswa.
12
5. Ilmuwan atau peneliti di bidang keolahragaan terutama untuk mengembangkan ilmu
keolahragaan, konsep kepelatihan dan pendidikan olahraga di Indonesia yang melibatkan aspek-aspek biokimia dalam kajian fisiologi olahraga.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional diperlukan untuk menjelaskan arti atau makna dari istilah- istilah yang digunakan dalam tulisan ini, yaitu:
1. Kasus-kasus olahraga adalah isu, fakta, atau masalah-masalah dalam biokimia olahraga, baik dalam olahraga prestasi maupun olahraga kesehatan masyarakat yang
sudah menjadi isu publik, seperti: kasus doping darah dan obat tertentu, program diet dan olahraga, penjenuhan oksigen hemoglobin sebelum pertandingan, dan
pemberian pisang kepada atlet menjelang suatu kompetisi. 2.
Literasi sport-biochemistry LiSBi adalah kapasitas menggunakan ilmu pengetahuan biokimia untuk mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan, menginterpretasi dan
menjelaskan isu-isu, kasus, fenomena keolahragaan yang mengandung aspek-aspek biokimia serta menarik kesimpulan berdasarkan fakta, agar dapat membuat keputusan
secara tepat untuk mengatasi berbagai masalah keolahragaan dalam kehidupannya. 3.
Level literasi sport-biochemistry mahasiswa adalah tingkat literasi sport- biochemistry dalam skala Bybee 1997, yaitu: 1 sport-biochemistry illiteracy, 2
nominal sport biochemistry literacy, 3 functional sport-biochemistry literacy, 4 conceptual sport-biochemistry literacy dan 5 multidimentional sport-biochemistry
literacy yang dicapai mahasiswa berdasarkan skor yang diperolehnya melalui tes sport-biochemistry literacy.
BAB III METODE PENELITIAN