ANALISIS AKTIVITAS REKREASI TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN.

(1)

Shelly Novianti Ismanda, 2013

Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ANALISIS AKTIVITAS REKREASI TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN

(Studi Deskriptif Terhadap Mahasiswa Ilmu Keolahragaan )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh

SHELLY NOVIANTI ISMANDA 0900497

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

ANALISIS AKTIVITAS REKREASI TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN

Oleh

Shelly Novianti Ismanda

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Shelly Novianti Ismanda 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Shelly Novianti Ismanda, 2013

Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

SHELLY NOVIANTI ISMANDA 0900497

ANALISIS AKTIVITAS REKREASI TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN

Disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I

Drs. H. Aming Supriyatna, M. Pd. NIP. 19500115 198002 1 001

Pembimbing II

Nur Indri Rahayu, M. Ed. NIP. 19811019 200312 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan FPOK UPI

Drs. Sumardiyanto, M. Pd. NIP. 19621222 198703 1 002


(4)

ABSTRAK

ANALISIS AKTIVITAS REKREASI TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN

Shelly Novianti Ismanda 0900497

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas rekreasi aktif dan aktivitas rekreasi pasif dalam menurunkan tingkat stres, perbedaan antara aktivitas rekreasi aktif dan pasif terhadap penurunan tingkat stres pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan serta hubungan leisure experiences dengan partisipasi waktu luang.

Sampel penelitian adalah mahasiswa Ilmu Keolahragaan angkatan 2011 sebanyak 40 orang. Metode yang digunakan adalah deskriptif komparatif.

Instrumen yang digunakan adalah angket aktivitas waktu luang, angket leisure experiences, angket partisipasi waktu luang, dan angket tingkat stres mahasiswa. Hasil yang diperoleh adalah tidak terdapat hubungan aktivitas rekreasi aktif dalam menurunkan tingkat stres pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan Angkatan 2011. Dan tidak terdapat hubungan aktivitas rekreasi pasif dalam menurunkan tingkat stres pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan Angkatan 2011. Selain itu terdapat perbedaan yang signifikan antara aktivitas rekreasi aktif dan pasif terhadap penurunan tingkat stress. Serta terdapat hubungan partisipasi waktu luang dengan leisure experiences (pengalaman rekreasi) namun hubungan diantara keduanya lemah.

Kata kunci : aktivitas rekreasi aktif, aktivitas rekreasi pasif, tingkat stres mahasiswa, aktivitas waktu luang


(5)

i

Shelly Novianti Ismanda, 2013

Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

ANALYSIS RECREATIONAL ACTIVITIES ON REDUCTION STRESS LEVELS SPORT SCIENCE STUDENTS

Shelly Novianti Ismanda 0900497

This study aims to determine the relationship of active recreation activities and

passive recreation activities in reduction stress levels, difference between active

and passive recreation activities to decrease stress levels in sport science students and relationship leisure experiences with leisure participation.

The research sample is a sport science students class of 2011 included 40 people. The instrument used was a questionnaire leisure activity, questionnaires leisure experiences, questionnaire leisure participation, and questionnaires levels of

student stress. The result is there was no correlation active recreation activities in

reduction stress levels on sport science students class of 2011. And there is no correlation passive recreation activities in reduction stress levels on sport science students class of 2011. Moreover is a significant difference between active and passive recreation activities to reduction stress levels. And there is a correlation leisure participation with leisure experiences but the relationship between the two weak.

Keywords: active recreation activities, passive recreation activities, levels of


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Batasan Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka ... 7

1. Waktu Luang ... 7

2. Rekreasi ... 11

3. Stres ... 16

B. Kerangka Pemikiran ... 22

C. Hipotesis ... 23

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian ... 24

B. Desain Penelitian ... 24

C. Metode Penelitian... 25

D. Definisi Operasional... 25

E. Instrumen penelitian ... 26

F. Teknik Pengumpulan Data ... 28


(7)

vii

Shelly Novianti Ismanda, 2013

Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

H. Uji Validitas dan Reabilitas ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian... 35

B. Pembahasan ... 37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 48

B. Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 50

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 53


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mahasiswa merupakan salah satu unsur modernisasi, tentu juga terkena efek dari modernisasi. Maka mahasiswa juga tidak terlepas dari kekomplekan dari modernisasi tersebut, sehingga mahasiswa juga tidak akan terlepas dari macam-macam penyebab stres yang ada dewasa ini. Misalnya saja seperti stres yang banyak dialami oleh mahasiswa terutama dalam hal pelajaran yang di dapat dari kampus. Masalah pelajaran merupakan masalah yang utama dalam diri mahasiswa karena terkadang mahasiswa tidak bisa dalam belajar, kesulitan memusatkan perhatian pada pelajarannya, kesulitan dalam mencapai prestasi, kesukaran dalam bersaing, dan tidak mampu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya merupakan penyebab stres yang timbul pada diri mahasiswa tersebut. Stres pun muncul pada diri mahasiswa.

Masalah yang umum dihadapi oleh mahasiswa dalam menyusun skripsi adalah, banyaknya mahasiswa yang tidak mempunyai kemampuan dalam tulis menulis, adanya kemampuan akademis yang kurang memadai, serta kurang adanya ketertarikan mahasiswa pada penelitian (Slamet, 2003). Mengerjakan sebuah skripsi telah menjadikan kebanyakan mahasiswa stres, takut, bahkan sampai frustasi dan ada juga yang nekat bunuh diri. Telah banyak contoh kasus mahasiswa yang menjadi lama dalam penyelesaian studinya karena terganjal dengan masalah tugas akhirnya, karena adanya pemikiran pembuatan tugas akhir susah dan berat maka akhirnya banyak mahasiswa menyerahkan pembuatan skripsi ini ke orang lain atau semacam biro jasa pembuatan skripsi, atau membeli atau mencari skripsi orang lain untuk ditiru (Subekti, 2009).

Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang dilakukan oleh Irma, Daud, &Khumas (2005) mengenai stres akademik pada 102 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Makassar diketahui bahwa terdapat 18% mahasiswa


(9)

2

Shelly Novianti Ismanda, 2013

Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mengalami tingkat stres akademik yang rendah, 69% tingkat stres akademik yang sedang, dan 15% mengalami tingkat stres akademik yang tinggi.

Menurut Selye, dalam bukunya yang berjudul Stress Without Distress, stres adalah segala situasi dimana tuntutan nonspesifik mengharuskan seorang individu untuk merespon atau melakukan tindakan (Potter & Perry, 2005). Stres merupakan hal yang tak terhindarkan dalam hidup manusia. Setiap orang pernah dan akan mengalaminya, dengan kadar ringan berat yang berbeda. Hal ini merupakan pengaruh dari perubahan-perubahan sosial yang serba cepat sebagai konsekuensi modernisasi, industrialisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah mempengaruhi nilai-nilai moral etika dan gaya hidup, dimana tidak semua orang mampu meyesuaikan diri, tergantung atas kepribadian yang dimiliki oleh masing-masing individu (Hawari, 2001). Kondisi stres yang rata-rata dialami mahasiswa UPI khususnya mahasiswa Ilmu Keolahragaan angkatan 2011 salah satunya adalah akumulasi dari tugas yang menumpuk ketika tugas menumpuk pikiran jadi terbebani dua kali lipat dikarenakan tugas satu belum selesai dosen sudah memberi tugas yang lain sehingga mahasiswa akan menjadi kalang kabut (stres) tidak dapat memanagement waktu dengan baik sehingga pada akhirnya tugas tersebut tidak dikerjakan.

Menurut Krippendorf (1994), kegiatan rekreasi merupakan salah satu kegiatan yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Kegiatan tersebut ada yang diawali dengan mengadakan perjalanan ke suatu tempat. Secara psikologi banyak orang di lapangan yang merasa jenuh dengan adanya beberapa kesibukan dan masalah, sehingga mereka membutuhkan istirahat dari bekerja, tidur dengan nyaman, bersantai sehabis latihan, keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan, mempunyai teman bekerja yang baik, kebutuhan untuk hidup bebas, dan merasa aman dari resiko buruk. Melihat beberapa pernyataan di atas, maka rekreasi dapat disimpulkan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan sebagai pengisi waktu luang untuk satu atau beberapa tujuan, diantaranya untuk kesenangan, kepuasan, penyegaran sikap dan mental yang dapat memulihkan kekuatan baik fisik maupun mental. Ketegangan dapat dilepaskan dan energi yang ada dapat digunakan dengan cara-cara yang berguna (efektif).


(10)

3

Kata rekreasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “recreare”yang berarti diperkenankan. Dalam bahasa inggris rekreasi berasal dari kata “to create” yang berarti membentuk atau menciptakan. Sedangkan sinonim kata rekreasi adalah “recreation” yang berarti menyegarkan atau membangun. Oleh karena itu rekreasi dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memperoleh kesegaran. Rekreasi merupakan apa yang terjadi yang berhubungan dengan kepuasan diri dari sebuah pengalaman (Gold, 1980). Selanjutnya, menurut Douglass (1992), rekreasi adalah kegiatan yang menyenangkan dan konstruktif serta menambah pengetahuan dan pengalaman mental dari sumberdaya alam dalam ruang dan waktu yang terluang. Dilihat dari sudut tempat kegiatan rekreasi dilakukan, terdapat rekreasi di dalam ruangan dan rekreasi di luar ruangan. Contoh rekreasi di dalam ruangan seperti menonton tv, membaca, mendengarkan musik sedangkan contoh rekreasi di luar ruangan adalah hiking, outbond dan sebagainya.

Menurut Wing Haryono dalam buku “Pariwisata Rekreasi dan Entertainment“ dikutip dalam tesis M. Tahir (2005: 42) mengatakan bahwa Rekreasi merupakan salah satu kebutuhan fundamental manusia, melalui rekreasi orang dapat menjumpai, mengalami, dan menikmati kebahagiaan hidup (Wing Haryono, 1978). Oleh karena itu berbagai aktivitas rekreasi yang dapat dipilih mahasiswa ilmu keolahragaan sangatlah beragam untuk menurunkan tingkat stress, Kamus Webster mendefinisikan rekreasi sebagai "sarana untuk menyegarkan kembali atau hiburan" (a means of refreshmnet or diversion). Rekreasi dapat dinikmati, menyenangkan, dan bisa pula tanpa membutuhkan biaya. Rekreasi memulihkan kondisi tubuh dan pikiran, serta mengembalikan kesegaran. Rekreasi digunakan untuk mengendurkan ketegangan otak dengan mengalihkan perhatian kepada hal-hal yang menyenangkan. Rekreasi ditegaskan sebagai sebuah hal-hal yang penting untuk kesehatan jiwa karena tekanan yang berat harus disalurkan sehingga tidak menyebabkan frustasi atau depresi.

Rekreasi di luar ruangan termasuk di dalamnya rekreasi alam (outbond, hiking, arung jeram). Wisata alam adalah perwujudan ciptaan manusia, tata hidup seni-budaya serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi (Anonymous, 1986). Rekreasi alam terbuka


(11)

4

Shelly Novianti Ismanda, 2013

Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

merupakan suatu kegiatan rekreasi yang dilakukan tanpa dibatasi adanya bangunan, yang berhubungan dengan lingkungan dan berorientasi pada penggunaan sumberdaya alam seperti air, hujan, pemandangan alam, atau kehidupan bebas. Rekreasi menuntut pilihan berbagai aktivitas oleh individu atau kelompok, baik yang aktif maupun pasif (Gold, 1980).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka penulis dapat merumuskan rumusan masalah atau pertanyaan, yaitu:

1. Apakah terdapat hubungan aktivitas rekreasi aktif dalam menurunkan tingkat stres?

2. Apakah terdapat hubungan aktivitas rekreasi pasif dalam menurunkan tingkat stres?

3. Apakah terdapat perbedaan antara aktivitas rekreasi aktif dan pasif terhadap penurunan tingkat stres?

4. Apakah terdapat hubungan partisipasi waktu luang terhadap leisure experiences?

C. Tujuan Penelitian

Setelah penulis merumuskan masalah penelitian, selanjutnya menetukan tujuan yang ingin dicapai pada penelitian, yaitu:

1. Untuk mengetahui hubungan aktivitas rekreasi aktif dalam menurunkan tingkat stres.

2. Untuk mengetahui hubungan aktivitas rekreasi pasif dalam menurunkan tingkat stres.

3. Untuk mengetahui perbedaan antara aktivitas rekreasi aktif dan pasif terhadap penurunan tingkat stres.

4. Untuk mengetahui hubungan partisipasi waktu luang terhadap leisure experiences.


(12)

5

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:

1. Bagi Lembaga

Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan untuk penelitian selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pengetahuan tentang analisis aktivitas rekreasi terhadap tingkat stres mahasiswa ilmu keolahragaan. Sebagai cerminan untuk kedepannya dapat mengontrol dan menurunkan tingkat stress dengan hal yang positif.

2. Bagi Masyarakat

a. Dengan mengetahui bahwa ada cara yang mudah untuk menurunkan tingkat stress dan berbagai cara positif untuk menurunkan tingkat stres.

b. Bermacam-macam aktivitas rekreasi yang dapat dilakukan pada saat waktu senggang agar dapat menurunkan tingkat stress

3. Bagi Peneliti

a. Menambah wawasan bagi peneliti bahwasannya ada beragam cara untuk penurunan stres.

b. Menambah wawasan bagi peneliti bahwasannya ada penyaluran stres dengan baik.

c. Memberikan konstribusi khususnya bagi studi tentang aktivitas rekreasi dalam menanggulangi stres.

E. Batasan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti melakukan batasan dalam melakukan penelitian terdapat dua variable.

1. Variabel Independen (bebas) adalah Aktivitas Rekreasi Aktif dan Aktivitas Rekreasi Pasif. Bentuk rekreasi aktif, langsung dengan obyek rekreasi, misalnya mendaki gunung, bertamasya ditepi pantai atau bermain tenis.


(13)

6

Shelly Novianti Ismanda, 2013

Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sedangkan pada rekreasi pasif menonton pertunjukan, mengunjungi galeri atau museum atau sekedar jalan-jalan.

2. Variabel Dependen (terikat) adalah Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Angkatan 2011 yang terdiri dari Aspek Fisiologis, Aspek Kognitif, Aspek Emosional dan Aspek Perilaku Sosial.

3. Sampel yang dijadikan objek penelitian adalah Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Angkatan 2011 dengan total keseluruhan 40 orang. Peneliti memilih sampel hanya 40 orang dikarenakan keterbatasan waktu, agar lebih cepat, mudah dan dapat ditangani lebih teliti.

4. Lokasi penelitian adalah Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan. 5. Instrument yang digunakan Kuesioner Tingkat stres mahasiswa yang disusun

oleh Sarafino dalam tesis kholidah (2009:17) yang dikutip dalam skripsi Siti Hutami Suhayat (2011: 42), serta aktivitas rekreasi waktu luang yang diadaptasi dari Beard and Ragheb’s (1983), Caldwell and Colleagues (1992)

Leisure Experience Battery for Adolescents (LEBA), yang dikutip dalam tesis


(14)

24 BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Sampel Penelitian

Penelitian dilakukan di kampus Universitas Pendidikan Indonesia tepatnya di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Populasi dalam penelitian ini adalah sejumlah mahasiswa Ilmu Keolahragaan angkatan 2011 sebanyak 40 orang.

Dalam penelitian ini tidak semua mahasiswa Ilmu Keolahragaan dijadikan sumber data namun hanya sebagian saja (sampel) dalam hal ini peneliti menggunakan Sampling Purposive.

Peniliti memilih sampling purposive karena sampel tidak bisa secara acak karena ditentukan dengan menggunakan pertimbangan tertentu dengan alasan mahasiswa Ilmu Keolahragaan tidak semua sedang mengalami stres.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan ditunjukan oleh gambar 3.1. Gambar tersebut menunjukkan fokus penelitian yang dikaji adalah yaitu menggambarkan perbandingan antara aktivitas rekreasi aktif dan aktivitas rerkreasi pasif dalam menurunkan tingkat stres pada mahasiswa IKOR.

Gambar 3.1 Desain Penelitian r

r

Sumber: Sugiyono (2010:44) Keterangan:

X1= Aktivitas Rekreasi Aktif X1

X2


(15)

25

Shelly Novianti Ismanda, 2013

Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

X2= Aktivitas Rekreasi Pasif Y = Stres

R = Hubungan

Dalam penelitian terdapat dua variabel independent yaitu aktivitas rekreasi aktif dan aktivitas rekreasi pasif serta variabel dependen yaitu tingkat stres pada mahasiswa. Desain penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan aktivitas rekreasi aktif dengan stres, hubungan aktivitas pasif dengan stres, lalu perbedaan antara aktivitas rekreasi aktif dan pasif terhadap tingkat stres pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan angkatan 2011.

C. Metode Penelitian

Dalam bab ini peneliti akan menguraikan mengenai metode ilmiah yang digunakan dalam mencari suatu kebenaran untuk sebuah penelitian, sehingga hasil dari suatu penelitian sesuai dengan tujuan dan hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.

Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif menggunakan penelitian berupa Metode deskriptif komparatif adalah metode dengan menjelaskan dan melakukan perbandingan data hasil penelitian dari dua perlakuan yang berbeda. Pada penelitian ini dibandingkan antara aktivitas rekreasi aktif dan aktivitas rekreasi pasif dalam menurunkan stres mahasiswa IKOR.

D. Definisi Operasional

1. Waktu luang menurut Chris Bull dalam bukunya yang berjudul an

introduction to leisure studies (2003: 37), menjelaskan pengertian waktu

luang adalah jika seseorang tidak sedang bekerja, maka ia memiliki waktu luang.

2. Rekreasi menurut Nurlan Kusmaedi (2002:2) ”Rekreasi adalah suatu kegiatan pengisi waktu luang yang melibatkan fisik, mental/emosi dan sosial yang mengandung sipat pemulihan kembali kondisi seorang dari segala beban yang


(16)

timbul akibat kegiatan kegiatan sehari-hari dan dilaksanakan dengan kesadaran sendiri.”

3. Mahasiswa menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab VI

bagian ke empat pasal 19 bahwasanya “ mahasiswa ” itu sebenarnya hanya

sebutan akademis untuk siswa atau murid yang telah sampai pada jenjang pendidikan tertentu dalam masa pembelajarannya. Mahasiswa yang dimaksud adalah mahasiswa yang masih aktif dalam mengikuti perkuliahan pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.

4. Stress menurut Weinberg & Gould (1995) adalah suatu proses yang mengandung tuntutan substansial, baik fisik maupun psikis untuk dapat dipenuhi oleh individu yang mengalaminya, karena adanya suatu keadaan fisik atau psikis yang kurang seimbang. Jika individu gagal memenuhi tuntutan tersebut, ia harus menanggung konsekuensinya. Stress yang dimaksud dalam penelitian ini adalah emosional, perilaku sosial, fisiologis, dan kognitif (Eustress dan Distress) dikutip dari Siti Hutami Suhayat (2011). 5. Leisure Experiences (Pengalaman Waktu Luang) menurut Barnett (2005)

adalah pengalaman waktu luang mungkin merupakan pendahuluan untuk partisipasi waktu luang. Kesadaran rekreasi, serta persepsi tentang rasa kebosanan, tantangan, dan kecemasan selama waktu luang, diyakini mendahului partisipasi.

E. Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner Tingkat Stres, Aktivitas Waktu Luang, Leisure Experiences dan Partisipasi Waktu Luang.

Dibawah ini merupakan kisi-kisi Tingkat stres yang diadaptasi dari kuesioner Tingkat stres mahasiswa yang disusun oleh Sarafino dalam tesis kholidah (2009:17) yang dikutip dalam skripsi Siti Hutami Suhayat (2011: 42).

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrument Skala Stres

No Aspek Yang Dinilai Pernyataan Positif Negatif 1 Aspek Fisiologis 2,5 10,16


(17)

Shelly Novianti Ismanda, 2013

Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2 Aspek Kognitif 1,6 9,15 3 Aspek Emosional 3,7 11,14 4 Aspek Perilaku Sosial 4,8 12,13

Dibawah ini merupakan kisi-kisi aktivitas rekreasi (waktu luang) yang diadaptasi dari Beard and Ragheb’s (1983), Caldwell and Colleagues (1992)

Leisure Experience Battery for Adolescents (LEBA) yang dikutip dalam tesis

Jennifer Campbell (2007:52).

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrument Aktivitas Waktu Luang

No Variabel Sub

Variabel Indikator

1 Aktivitas Waktu Luang A. Aktifitas Rekreasi Aktif

Olahraga rekreasi beregu (misalnya, belajar basket)

Kompetisi Olahraga Individu (misalnya, lomba renang) Olahraga rekreasi individu (misalnya, jogging)

Kegiatan fisik (misalnya, angkat besi, yoga, aerobik) Pergi berolahraga atau acara olahraga

Pergi ke tempat hiburan (restauran, tempat nongkrong) Latihan band atau paduan suara

Bermain musik atau bernyanyi

Melukis, memahat, menggambar atau menciptakan seni visual lainnya

Mengemudi untuk kesenangan Belanja

Pergi keluar untuk makan

Berpartisipasi dalam organisasi mahasiswa Menghabiskan waktu dengan keluarga / kerabat Bergaul dengan teman-teman

B. Aktifitas Rekreasi

Pasif

Menonton televisi

Menonton film ke bioskop atau diam dirumah Bermain games

Bermain Kartu

Minum (misalnya, minum kopi atau teh diluar) Berjudi (misalnya, bermain poker, kasino) Mendengarkan musik


(18)

Pergi menonton konser Menghadiri drama musikal Santai, berpikir dan merenung

2 Leisure Experiences

Waktu Luang

Kesadaran Rasa Bosan Tantangan Distress

3 Leisure Participation

Waktu Luang

Partisipasi Aktif Partisipasi Pasif Keanekaragaman

Skala yang digunakan untuk mengetahui alternative jawaban dari responden adalah skala likert. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010: 93), “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Tabel 3.3 Skala Likert Angket Tingkat Stres Dan Aktivitas Rekreasi (Aktivitas Waktu Luang)

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban

SS = Sangat Setuju 5

S = Setuju 4

R = Ragu-Ragu 3

TS = Tidak Setuju 2

STS = Sangat Tidak Setuju 1

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peniliti menggunakan pengumpulan data berupa angket atau kuesioner. Langkah pertama adalah membagikan angket kepada mahasiswa Ilmu Keolahragaan Angkatan 2011, kemudian peneliti menginstruksi dan menjelaskan cara pengisian dan maksud dari pembagian angket. Setelah itu, sampel diberi waktu 20 menit untuk melakukan pengisian angket hingga selesai. Lalu, peneliti mengumpulkan angket kembali dan memeriksa angket.


(19)

Shelly Novianti Ismanda, 2013

Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

G. Analisis Data

Analisis data atau pengolahan data merupakan salah satu langkah yang penting dalam melakukan suatu penelitian, dikarenakan kesalahan dalam analisis dapat berpengaruh dalam pengambilan sebuah kesimpulan. Terutama apabila digunakan generalisasi kesimpulan untuk masalah yang akan diteliti. Suatu kesimpulan akan didapat dari pengolahan data tersebut.

Analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan Uji T dalam hal ini menggunakan Independent T Test. Independent T Test digunakan untuk menguji perbedaan yang signifikan diantara dua kelompok sampel.

H. Uji Validitas Dan Realibilitas

Sebelum penelitian dan menggunakan suatu kuesioner, kuesioner tersebut harus diuji cobakan terlebih dahulu (uji instrument) kepada subjek dengan keadaan yang sama namun bukan pada sampel yang diteliti. Peneliti mengadakan uji validitas dan realibilitas dengan membagikan kuesioner yang telat peneliti buat kepada 23 mahasiswa UPI. Hasil uji validitas dan realibilitas dari pengujian instrumet peneliti analisis dengan menggunakan teknik perangkat lunak Statistical

Product And Service Solution (SPSS) For Windows Versi 16.0. menggunakan

kuesioner Tingkat stres mahasiswa yang disusun oleh Sarafino dalam tesis kholidah (2009:17) yang dikutip dalam skripsi Siti Hutami Suhayat (2011: 42) serta aktivitas rekreasi waktu luang yang diadaptasi dari Beard and Ragheb’s (1983), Caldwell and Colleagues (1992) Leisure Experience Battery for Adolescents (LEBA), yang dikutip dalam tesis Jennifer Campbell (2007:52).

Tabel 3.4 Hasil Uji Instrument Tiap Item Angket Aktifitas Waktu Luang Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Q2 79.15 213.818 .424 .915

Q3 78.90 206.726 .721 .911


(20)

Q5 79.70 215.168 .260 .918

Q6 78.85 207.818 .629 .912

Q7 79.05 200.261 .733 .910

Q8 79.45 201.945 .673 .911

Q9 79.45 194.892 .695 .910

Q10 80.40 201.832 .516 .914

Q11 79.85 198.450 .669 .911

Q12 79.65 199.082 .650 .911

Q13 81.55 217.208 .245 .917

Q14 78.85 203.713 .654 .911

Q15 79.75 201.039 .612 .912

Q16 79.25 196.408 .745 .909

Q17 80.30 206.537 .413 .916

Q18 80.15 213.082 .280 .918

Q19 79.85 213.924 .260 .918

Q24 79.10 209.989 .472 .914

Q25 79.60 203.726 .480 .915

Q26 79.80 196.063 .614 .912

Q27 79.40 199.832 .672 .911

Q28 78.80 210.589 .410 .915

Q31 78.20 214.063 .469 .915

Q32 78.35 212.661 .556 .914

Berdasarkan hasil uji validitas dan reabilitas diatas dengan reability scale didapatkan hasil uji per item statistik. Nisfianoor (2009:229) yang dikutip dalam

penelitian skripsi Siti Hutami Suhayat (2011:47) bahwa “tiap item yang bernilai lebih dari 0,2 berarti item instrument tersebut valid dan reliabel”. Berdasarkan

hasil uji instrument didapatkan item Q2, Q3, Q4, Q5, Q6, Q7, Q8, Q9, Q10, Q11, Q12, Q13, Q14, Q15, Q16, Q17, Q18, 19, Q24, Q25, Q26, Q27, Q28, Q31, dan Q32 dinyatakan valid dan reliabel dikarenakan item tersebut memiliki nilai diatas 0,2. Pernyataan diatas sudah mewakili aspek yang ingin dinilai.

Tabel 3.5 Hasil Uji Instrument Tiap Item Angket Leisure Experiences Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Q3 21.50 19.947 .385 .800


(21)

Shelly Novianti Ismanda, 2013

Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Q4 20.75 20.303 .437 .792

Q5 21.20 19.853 .485 .786

Q6 20.70 17.589 .711 .751

Q7 20.20 20.063 .511 .784

Q12 20.45 18.682 .549 .776

Q15 21.00 16.421 .648 .759

Q19 21.15 18.450 .444 .796

Berdasarkan hasil uji validitas dan reabilitas diatas dengan reability scale didapatkan hasil uji per item statistik. Nisfianoor (2009:229) yang dikutip dalam

penelitian skripsi Siti Hutami Suhayat (2011:47) bahwa “tiap item yang bernilai lebih dari 0,2 berarti item instrument tersebut valid dan reliabel”. Berdasarkan

hasil uji instrument didapatkan item Q3, Q4, Q5, Q6, Q7, Q12, Q15, dan Q19 dinyatakan dinyatakan valid dan reliabel dikarenakan item tersebut memiliki nilai diatas 0,2. Pernyataan diatas sudah mewakili aspek yang ingin dinilai.

Tabel 3.6 Hasil Uji Instrument Tiap Item Angket Partisipasi Waktu Luang

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Q1 92.75 404.513 .356 .945

Q3 92.75 404.724 .294 .945

Q4 92.45 390.261 .667 .943

Q5 92.60 397.621 .508 .944

Q6 92.40 387.937 .777 .943

Q7 92.55 386.787 .777 .943

Q8 92.75 393.882 .583 .944

Q9 92.70 401.168 .396 .945

Q10 92.55 392.682 .646 .944

Q11 92.65 399.292 .431 .945

Q12 91.80 400.274 .235 .947

Q13 92.20 391.326 .718 .943

Q14 92.00 387.684 .692 .943

Q15 91.65 385.397 .678 .943

Q16 91.80 389.642 .572 .944


(22)

Q18 92.35 401.082 .415 .945

Q19 92.40 391.516 .659 .943

Q20 92.55 394.682 .528 .944

Q21 92.60 399.937 .385 .945

Q22 92.70 399.905 .504 .944

Q23 91.65 389.187 .360 .947

Q24 92.30 395.695 .455 .945

Q25 91.45 386.261 .648 .943

Q27 91.35 384.029 .477 .946

Q28 92.35 388.345 .683 .943

Q29 92.10 391.674 .509 .944

Q30 92.40 400.884 .444 .945

Q31 92.70 391.905 .837 .943

Q32 92.70 397.484 .530 .944

Q33 92.60 402.147 .394 .945

Q34 92.55 387.103 .837 .942

Q35 92.55 392.471 .726 .943

Q36 92.45 394.682 .643 .944

Q37 92.25 387.987 .665 .943

Q38 92.45 399.945 .447 .945

Q39 91.90 392.937 .450 .945

Q41 92.60 403.516 .399 .945

Q42 92.40 397.516 .578 .944

Q43 92.55 400.682 .575 .944

Q44 92.60 398.674 .621 .944

Q45 92.10 387.989 .743 .943

Q47 91.70 390.642 .436 .945

Q48 91.10 389.568 .386 .946

Berdasarkan hasil uji validitas dan reabilitas diatas dengan reability scale didapatkan hasil uji per item statistik. Nisfianoor (2009:229) yang dikutip dalam

penelitian skripsi Siti Hutami Suhayat (2011:47) bahwa “tiap item yang bernilai lebih dari 0,2 berarti item instrument tersebut valid dan reliabel”. Berdasarkan

hasil uji instrument didapatkan item Q1, Q3, Q4, Q5, Q6, Q7, Q8, Q9, Q10, Q11, Q12, Q13, Q14, Q15, Q16, Q18, Q19, Q20, Q21, Q22, Q23, Q24, Q25, Q27, Q28, Q29, Q30, Q31, Q32, Q33, Q34, Q35, Q36, Q37, Q38, Q39, Q40, Q41, Q42, Q43, Q44, Q45, Q47, dan Q48 dinyatakan valid dan reliabel dikarenakan item tersebut memiliki nilai diatas 0,2. Pernyataan diatas sudah mewakili aspek yang ingin dinilai.


(23)

Shelly Novianti Ismanda, 2013

Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.7 Hasil Uji Instrument Tiap Item Angket Tingkat Stres Mahasiswa

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Q2 13.35 11.397 .395 .669

Q4 12.95 12.155 .575 .616

Q5 13.20 11.747 .616 .601

Q6 13.35 13.187 .382 .668

Q7 11.70 10.958 .431 .657

Q9 11.95 13.208 .257 .707

Berdasarkan hasil uji validitas dan reabilitas diatas dengan reability scale didapatkan hasil uji per item statistik. Nisfianoor (2009:229) yang dikutip dalam

penelitian skripsi Siti Hutami Suhayat (2011:47) bahwa “tiap item yang bernilai lebih dari 0,2 berarti item instrument tersebut valid dan reliabel”. Berdasarkan hasil uji instrument didapatkan item Q2, Q4, Q5, Q6, Q7, dan Q9 dinyatakan dinyatakan valid dan reliabel dikarenakan item tersebut memiliki nilai diatas 0,2. Pernyataan diatas sudah mewakili aspek yang ingin dinilai.

Tabel 3.8 Hasil Reabilitas Instrument Angket Aktifitas Waktu Luang Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.917 25

Tabel 3.9 Hasil Reabilitas Instrument Angket Leisure Experiences Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items


(24)

Dalam buku pendekatan statistik Nisfianoor (2009: 229) yang dikutip dalam

penelitian skripsi Siti Hutami Suhayat (2011: 46) bahwa “apabila nilai cronbach

alpa lebih besar dari 0,05 berarti hasil uji validitas dan reliabilitas dari suatu

instrument adalah valid dan reliabel.” Hasil angket atau kuesioner aktifitas waktu luang adalah 0,917 lebih besar dari 0,05 berarti angket atau kuesioner ini valid dan reliabel serta angket atau kuesioner leisure experiences adalah 0,804 lebih besar dari 0,05 berarti angket ini valid dan reliabel.

Tabel 3.10 Hasil Uji Instrument Angket Partisipasi Waktu Luang Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.945 43

Tabel 3.11 Hasil Uji Instrument Angket Tingkat Stres Mahasiswa Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.694 6

Dalam buku pendekatan statistik Nisfianoor (2009: 229) yang dikutip dalam

penelitian skripsi Siti Hutami Suhayat (2011: 46) bahwa “apabila nilai cronbach

alpa lebih besar dari 0,05 berarti hasil uji validitas dan reliabilitas dari suatu instrument adalah valid dan reliabel.” Hasil Angket atau kuesioner Partisipasi Waktu Luang menggunakan reliability scale didapat hasil 0,945 lebih besar dari 0,05 berarti angket ini valid dan reliabel sedangkan angket atau kuesioner tingkat stres mahasiswa adalah 0,694 lebih besar dari 0,05 berarti angket ini valid dan reliabel.


(25)

48

Shelly Novianti Ismanda, 2013

Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dalam Bab IV maka peneliti memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Tidak terdapat hubungan aktivitas rekreasi aktif dalam menurunkan tingkat stres pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan Angkatan 2011.

2. Tidak terdapat hubungan aktivitas rekreasi pasif dalam menurunkan tingkat stres pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan Angkatan 2011.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara aktivitas rekreasi aktif dan pasif terhadap penurunan tingkat stres.

4. Terdapat hubungan partisipasi waktu luang dengan leisure experiences (pengalaman rekreasi) jadi semakin kecil partisipasi waktu luang pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan maka semakin kecil pula leisure experiences (pengalaman rekreasi) pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan namun hubungan diantara keduanya rendah.

B. Saran

Dari penelitian ini guna penyempurnaan hasil penelitian, maka penulis mengemukakan berbagai saran sebagai berikut:

1. Perlu dilanjutkan penelitian faktor apa yang lebih besar mempengaruhi seseorang dalam melakukan aktivitas rekreasi, partisipasi rekreasi yang paling sering dilakukan seseorang serta hubungan yang akurat antara aktivitas rekreasi aktif dan pasif terhadap penurunan tingkat stres.

2. Bagi mahasiswa Ilmu Keolahrgaan Angkatan 2011, agar lebih paham bahwasannya aktivitas rekreasi aktif maupun pasif dapat menurunkan tingkat stres karena aktivitas rekreasi selain menghilangkan rasa bosan, memacu tantangan pada diri sendiri, kesadaran dalam diri ketika melakukannya namun dapat juga menurunkan tingkat stres.


(26)

49

3. Untuk lembaga diharapkan lebih menguatkan kepada mahasiswa dalam mata kuliah Sport and Recretion dan Sport Psichology dikarenakan dalam bidang kajian tersebut memiliki berbagai macam kesinambungan.

4. Pemilihan sampel harus lebih banyak dalam hal ini menggunakan random

sampling.

5. Untuk penelitian berikutnya menggunakan eksperimen agar data (hasil) yang didapat lebih akurat serta pemilihan angket (pernyataan-pernyataan) tidak terlalu ilmiah sehingga sampel lebih mudah mengerti.

6. Untuk penelitian berikutnya faktor-faktor (masalah, angket) yang diteliti lebih spesifik.


(27)

50

Shelly Novianti Ismanda, 2013

Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Archer, J dan Carroll, C. 2003. Student Stress. Tanggal diakses 20 Januari 2010 http://www.counsel.ufl.edu/selfHelp/studentstress.asp

Aulia, C (2008). Pengaruh Olahraga terhadap kesehatan. Makalah pada Ujian Akhir Sekolah SMA Don bosco, Padang.

Bandung

Butar-butar, Antonius Soren. 2011. Skripsi Olahraga Rekreasi Pelaku Bisnis Seluler Di Kota Bandung. Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan. Universitas Pendidikan Indonesia.

Campbell, Jennifer. 2007. Thesis Adolescent Identity Development: The Relationship With Leisure Lifestyle And Motivation. Canada. University of Waterloo.

Chirs Bull, Jayne House, and Mike Weed. (2003). “An Intiduction To Leisure Studies”. Harlow: Prentice Hall

Cox, R. H. (2002). Sport psychology: Concepts and applications. New York: McGraw Hill.

Curtis, A. J. (2000). “Health Psychology”. New York : Routledge

Dadan, Rudiana (2009). Pemanfaatan Waktu Senggang Orangtua Pasca Pensiun (Skripsi: Tidak Diterbitkan). Bandung:Universitas Pendidikan Indonesia. Deci, E. L. (1985). Intrinsic motivation and self-determination in human behavior.

New York: Division of Plenum Publishing.

Folkman, S. (1984). “Personal Control in Stres and Coping Stress Processes : A Theoritical Analisys”. Journal of Personality and Social Psychology, 46

(4), 839-852.

Gaston, J. L. (2003). A study of student athletes' motivation toward sports and academics. Dissertation Abstracts International, 63/07, 2474.

Giriwijoyo, H.Y.S.Santosa (2007). Ilmu kesehatan Olahraga. Bandung : fakultas pendidikan olahraga dan kesehatan UPI.


(28)

51

Gorge, Torkildesen. 1992. Leisure and Recreation.

(http://devinisiwaktuluang.in/ceb). Diaskes 7 mei 2011.

Gratton Chriss and Jones Ian. (2004). Research Methods For Sport Studies. New York: Routledge.

Griwijoyo, Santosa H Y S Dan Sidik, Dikdik Zafar. 2010. Ilmu Faal Olahraga. Pendidikan Kepelatihan Olahraga.Bandung

Haryono, Wing. 1978. Pariwisata Rekreasi dan Entertainment, Ilmu Publishers: http://digilib.petra.ac.id. Pengertian waktu senggang

http://repository.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0704265_chapter3.pdf (17 Februari 2012)

http://repository.upi.edu/seminarview.php?no_seminar=113 (25 April 2011) http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_skripsi=5457 (12 Agustus 2012)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19556/2/Chapter%20II.pdf (tidak diterbitkan)

http://samianstats.files.wordpress.com/2008/10/korelasional-spss1.pdf (2008: 10) http://www.academia.edu/4343370/Peran_Neuroticism_dan_Problem_Focused_C oping_dalam_Menjelaskan_Stres_Akademik_pada_Mahasiswa_Tingkat_ Akhir_FISIP_Universitas_Brawijaya (tidak diterbitkan)

Ikbal, Kiki Muhamad. 2011. Skripsi Pengaruh Gaya Hidup Aktif Terhadap Kondisi Tekanan Darah. Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan. Universitas Pendidikan Indonesia.

Kusmaedi, Nurlan (2002) Olahraga rekreasi dan olahraga tradisional. Bandung :FPOK UPI

Lazarus, R. S. (1999). Stress and emotion: A new synthesis. New York: Springer Publishing.

Lianasari, Dwi (2009). Sumber Stres-Literatur. Universitas Indonesia

Miller N.P., dan Robinson D.M., 1963, The Leisure Age: Its Challenge to


(29)

52

Shelly Novianti Ismanda, 2013

Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Prof. Dr. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung. Alfabeta, cv.

Rahayu, Nur Indri dan Suhayat, Siti Hutami. (2011). Hubungan Olahraga

Rekreasi Dan Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan. Proceeding. April 25, 2011.

Rasyid, Syaikh Madun (2005). Hiburan dan Waktu Luang. Jakarta Timur. Pustaka Al-Kautsar

Santoso, Singgih. 2010. Mastering Spss 18. Jakarta. PT Elex Media Komputindo Saputra, Yudha M; Sunarya, Endang; Badruzaman, 2006, Pengantar Filsafat

Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi, Bandung, Fakultas

Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia. Sarafino, E. P. (1998). Health Psychology. Biopsychosocial Interaction. New

York : John Wiley & Sons, Inc.

Satiadarma, Monty. P. (2000). Dasar – Dasar Psikologi Olahraga. Jakarta.

Pustaka Sinar Harapan.

Suherman Adang, Rahayu Nur Indri, dan Damayanti Imas. (2013). Metode

Penelitian Olahraga. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga Dan

Kesehatan.

Tahir, M. (2005). Tesis Pemanfaatan Ruang Kawasan Tepi Pantai Untuk

Rekreasi Dalam Mendukung Kota Tanjungpinang Sebagai Waterfront City. Semarang: Magister Pembangunan Wilayah Dan Kota. Universitas

Diponegoro.

Waitz, Grete; Stromme, Sigmund; Railo, Willi S. 1983. Conquer Stress with Grete Waitz, (terjemahan Sinta A. W). Bandung: Angkasa.

Walgito, Bimo (2001). Psikologi Kelompok. Yogyakarta; Andi

Yudha M. Saputra, 2000, Pendidikan Rekreasi, Jakarta, dikdasmen., Depdikbud Yuti, Oksa A (2008). Ekonomi Pariwisata. Jogjakarta. Kompas


(1)

Dalam buku pendekatan statistik Nisfianoor (2009: 229) yang dikutip dalam penelitian skripsi Siti Hutami Suhayat (2011: 46) bahwa “apabila nilai cronbach alpa lebih besar dari 0,05 berarti hasil uji validitas dan reliabilitas dari suatu instrument adalah valid dan reliabel.” Hasil angket atau kuesioner aktifitas waktu luang adalah 0,917 lebih besar dari 0,05 berarti angket atau kuesioner ini valid dan reliabel serta angket atau kuesioner leisure experiences adalah 0,804 lebih besar dari 0,05 berarti angket ini valid dan reliabel.

Tabel 3.10 Hasil Uji Instrument Angket Partisipasi Waktu Luang Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.945 43

Tabel 3.11 Hasil Uji Instrument Angket Tingkat Stres Mahasiswa Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.694 6

Dalam buku pendekatan statistik Nisfianoor (2009: 229) yang dikutip dalam penelitian skripsi Siti Hutami Suhayat (2011: 46) bahwa “apabila nilai cronbach alpa lebih besar dari 0,05 berarti hasil uji validitas dan reliabilitas dari suatu instrument adalah valid dan reliabel.” Hasil Angket atau kuesioner Partisipasi Waktu Luang menggunakan reliability scale didapat hasil 0,945 lebih besar dari 0,05 berarti angket ini valid dan reliabel sedangkan angket atau kuesioner tingkat stres mahasiswa adalah 0,694 lebih besar dari 0,05 berarti angket ini valid dan reliabel.


(2)

48

Shelly Novianti Ismanda, 2013

Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dalam Bab IV maka peneliti memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Tidak terdapat hubungan aktivitas rekreasi aktif dalam menurunkan tingkat stres pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan Angkatan 2011.

2. Tidak terdapat hubungan aktivitas rekreasi pasif dalam menurunkan tingkat stres pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan Angkatan 2011.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara aktivitas rekreasi aktif dan pasif terhadap penurunan tingkat stres.

4. Terdapat hubungan partisipasi waktu luang dengan leisure experiences (pengalaman rekreasi) jadi semakin kecil partisipasi waktu luang pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan maka semakin kecil pula leisure experiences (pengalaman rekreasi) pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan namun hubungan diantara keduanya rendah.

B. Saran

Dari penelitian ini guna penyempurnaan hasil penelitian, maka penulis mengemukakan berbagai saran sebagai berikut:

1. Perlu dilanjutkan penelitian faktor apa yang lebih besar mempengaruhi seseorang dalam melakukan aktivitas rekreasi, partisipasi rekreasi yang paling sering dilakukan seseorang serta hubungan yang akurat antara aktivitas rekreasi aktif dan pasif terhadap penurunan tingkat stres.

2. Bagi mahasiswa Ilmu Keolahrgaan Angkatan 2011, agar lebih paham bahwasannya aktivitas rekreasi aktif maupun pasif dapat menurunkan tingkat stres karena aktivitas rekreasi selain menghilangkan rasa bosan, memacu tantangan pada diri sendiri, kesadaran dalam diri ketika melakukannya namun dapat juga menurunkan tingkat stres.


(3)

49

3. Untuk lembaga diharapkan lebih menguatkan kepada mahasiswa dalam mata kuliah Sport and Recretion dan Sport Psichology dikarenakan dalam bidang kajian tersebut memiliki berbagai macam kesinambungan.

4. Pemilihan sampel harus lebih banyak dalam hal ini menggunakan random sampling.

5. Untuk penelitian berikutnya menggunakan eksperimen agar data (hasil) yang didapat lebih akurat serta pemilihan angket (pernyataan-pernyataan) tidak terlalu ilmiah sehingga sampel lebih mudah mengerti.

6. Untuk penelitian berikutnya faktor-faktor (masalah, angket) yang diteliti lebih spesifik.


(4)

50

Shelly Novianti Ismanda, 2013

Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Archer, J dan Carroll, C. 2003. Student Stress. Tanggal diakses 20 Januari 2010 http://www.counsel.ufl.edu/selfHelp/studentstress.asp

Aulia, C (2008). Pengaruh Olahraga terhadap kesehatan. Makalah pada Ujian Akhir Sekolah SMA Don bosco, Padang.

Bandung

Butar-butar, Antonius Soren. 2011. Skripsi Olahraga Rekreasi Pelaku Bisnis Seluler Di Kota Bandung. Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan. Universitas Pendidikan Indonesia.

Campbell, Jennifer. 2007. Thesis Adolescent Identity Development: The Relationship With Leisure Lifestyle And Motivation. Canada. University of Waterloo.

Chirs Bull, Jayne House, and Mike Weed. (2003). “An Intiduction To Leisure Studies”. Harlow: Prentice Hall

Cox, R. H. (2002). Sport psychology: Concepts and applications. New York: McGraw Hill.

Curtis, A. J. (2000). “Health Psychology”. New York : Routledge

Dadan, Rudiana (2009). Pemanfaatan Waktu Senggang Orangtua Pasca Pensiun (Skripsi: Tidak Diterbitkan). Bandung:Universitas Pendidikan Indonesia. Deci, E. L. (1985). Intrinsic motivation and self-determination in human behavior.

New York: Division of Plenum Publishing.

Folkman, S. (1984). “Personal Control in Stres and Coping Stress Processes : A Theoritical Analisys”. Journal of Personality and Social Psychology, 46

(4), 839-852.

Gaston, J. L. (2003). A study of student athletes' motivation toward sports and academics. Dissertation Abstracts International, 63/07, 2474.

Giriwijoyo, H.Y.S.Santosa (2007). Ilmu kesehatan Olahraga. Bandung : fakultas pendidikan olahraga dan kesehatan UPI.


(5)

51

Gorge, Torkildesen. 1992. Leisure and Recreation. (http://devinisiwaktuluang.in/ceb). Diaskes 7 mei 2011.

Gratton Chriss and Jones Ian. (2004). Research Methods For Sport Studies. New York: Routledge.

Griwijoyo, Santosa H Y S Dan Sidik, Dikdik Zafar. 2010. Ilmu Faal Olahraga. Pendidikan Kepelatihan Olahraga.Bandung

Haryono, Wing. 1978. Pariwisata Rekreasi dan Entertainment, Ilmu Publishers: http://digilib.petra.ac.id. Pengertian waktu senggang

http://repository.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0704265_chapter3.pdf (17

Februari 2012)

http://repository.upi.edu/seminarview.php?no_seminar=113 (25 April 2011) http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_skripsi=5457 (12 Agustus 2012) http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19556/2/Chapter%20II.pdf (tidak

diterbitkan)

http://samianstats.files.wordpress.com/2008/10/korelasional-spss1.pdf (2008: 10) http://www.academia.edu/4343370/Peran_Neuroticism_dan_Problem_Focused_C oping_dalam_Menjelaskan_Stres_Akademik_pada_Mahasiswa_Tingkat_ Akhir_FISIP_Universitas_Brawijaya (tidak diterbitkan)

Ikbal, Kiki Muhamad. 2011. Skripsi Pengaruh Gaya Hidup Aktif Terhadap Kondisi Tekanan Darah. Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan. Universitas Pendidikan Indonesia.

Kusmaedi, Nurlan (2002) Olahraga rekreasi dan olahraga tradisional. Bandung :FPOK UPI

Lazarus, R. S. (1999). Stress and emotion: A new synthesis. New York: Springer Publishing.

Lianasari, Dwi (2009). Sumber Stres-Literatur. Universitas Indonesia

Miller N.P., dan Robinson D.M., 1963, The Leisure Age: Its Challenge to Recreation, wadsworth Publishing Company, Inc.,


(6)

Shelly Novianti Ismanda, 2013

Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Prof. Dr. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung. Alfabeta, cv.

Rahayu, Nur Indri dan Suhayat, Siti Hutami. (2011). Hubungan Olahraga Rekreasi Dan Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan. Proceeding. April 25, 2011.

Rasyid, Syaikh Madun (2005). Hiburan dan Waktu Luang. Jakarta Timur. Pustaka Al-Kautsar

Santoso, Singgih. 2010. Mastering Spss 18. Jakarta. PT Elex Media Komputindo Saputra, Yudha M; Sunarya, Endang; Badruzaman, 2006, Pengantar Filsafat

Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi, Bandung, Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia. Sarafino, E. P. (1998). Health Psychology. Biopsychosocial Interaction. New

York : John Wiley & Sons, Inc.

Satiadarma, Monty. P. (2000). Dasar – Dasar Psikologi Olahraga. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan.

Suherman Adang, Rahayu Nur Indri, dan Damayanti Imas. (2013). Metode Penelitian Olahraga. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan.

Tahir, M. (2005). Tesis Pemanfaatan Ruang Kawasan Tepi Pantai Untuk Rekreasi Dalam Mendukung Kota Tanjungpinang Sebagai Waterfront City. Semarang: Magister Pembangunan Wilayah Dan Kota. Universitas Diponegoro.

Waitz, Grete; Stromme, Sigmund; Railo, Willi S. 1983. Conquer Stress with Grete Waitz, (terjemahan Sinta A. W). Bandung: Angkasa.

Walgito, Bimo (2001). Psikologi Kelompok. Yogyakarta; Andi

Yudha M. Saputra, 2000, Pendidikan Rekreasi, Jakarta, dikdasmen., Depdikbud Yuti, Oksa A (2008). Ekonomi Pariwisata. Jogjakarta. Kompas


Dokumen yang terkait

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PRODI ILMU KEOLAHRAGAAN MELALUI JALUR SNMPTN 2013.

0 14 20

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK DAN MUROTAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES MAHASISWA S1 SEMESTER AKHIR Pengaruh Terapi Musik Klasik Dan Murotal Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa S1 Semester Akhir Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 18

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK DAN MUROTAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES MAHASISWA S1 SEMESTER AKHIR Pengaruh Terapi Musik Klasik Dan Murotal Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa S1 Semester Akhir Universitas Muhammadiyah Surakarta.

1 8 11

EFEK ANTIOKSIDAN VITAMIN E TERHADAP STRES OKSIDATIF AKIBAT LATIHAN FISIK PADA MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN.

0 1 52

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI TINGKAT.

0 1 9

PERBANDINGAN MOTIVASI BEROLAHRAGA BERDASARKAN OLAHRAGA KOMPETISI DAN OLAHRAGA REKREASI: Studi Komparasi Terhadap Mahasiswa Ilmu Keolahragaan 2014.

5 8 67

HUBUNGAN AKTIVITAS REKREASI AKTIF DAN AKTIVITAS REKREASI PASIF TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES ATLET CATUR MAHASISWA PERCAMA UPI.

10 25 36

PENGARUH HIPNOTERAPI TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA PENDERITA GASTRITIS PSIKOSOMATIS Pengaruh Hipnoterapi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Pada Penderita Gastritis Psikosomatis.

1 5 18

GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI DAN AKTIVITAS FISIK MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN.

6 21 29

Pengaruh Pemberian Program Zumba Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa | Veronica | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 4958 15865 2 PB

0 0 6