56
Solfarina, 2012 Pembelajaran Ikatan Kimia Berbasis E-Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir
Reflektif Bagi Mahasiswa Calon Guru Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
E. Teknik Pengolahan Data
Setelah data dikumpulkan dilakukan pengolahan dan analisis.Teknik analisis data penelitian dilakukan sesuai dengan jenis instrumen yang digunakan
yaitu jenis data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif meliputi pendapat guru mengenai materi ikatan kimia yang diperlukan, karakteristik mahasiswa yang
berkaitan dengan e-learning, penilaian pembelajaran dan pendapat tentang pembelajaran dianalisis secara deskriptif. Demikian juga dengan data aktifitas
mahasiswa diolah secara deskriptif. Data kuantitatif berupa keterampilan berpikir reflektif dan pemahaman mahasiswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Skor
pretes dan postes digunakan untuk menghitung N-gain normalized gain dengan rumus:
N-gain
=
� � − � � �
� ��� �� � − � � �
N-gain diinterpretasikan berdasarkan skala Hake 1998 yaitu tinggi jika bernilai 0,71-1, sedang jika bernilai 0,31-0,70 dan rendah jika bernilai 0,00-0,30..
Selanjutnya data N-Gain diolah dengan SPSS 17.
144
Solfarina, 2012 Pembelajaran Ikatan Kimia Berbasis E-Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir
Reflektif Bagi Mahasiswa Calon Guru Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
Berdasarkan hasil, temuan dan pembahasan didapatkan bahwa pembelajaran ikatan kimia berbasis e-learning dapat meningkatkan keterampilan
berpikir reflektif dan pemahaman mahasiswa secara signifikan pada kelas e-learning dan pendamping. Hal ini berimplikasi kepada pentingnya e-learning
sebagai alternatif pembelajaran.
A. Kesimpulan
Berdasarkan temuan dan pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal dalam penelitian ini yaitu:
1. Pembelajaran ikatan kimia berbasis e-learning untuk meningkatkan
keterampilan berpikir reflektif mahasiswa memiliki karakteristik: a Pembelajaran dimulai dengan permasalahan yang berkaitan dengan
ikatan kimia yang menuntut prediksi, klarifikasi dan relevansi untuk memotivasi berpikir reflektif. b Pembimbingan komunitas dan individu.
c Klarifikasi dan relevansi dalam memberikan jawaban. d Dosen sebagai pengarah sehingga pemahaman mahasiswa adalah proses yang
dikendalikan mahasiswa. e Aktifitas pembelajaran dapat sebagai bahan penelusuran dosen dan mahasiswa sebagai pendukung berpikir reflektif.
2. Pembelajaran ikatan kimia berbasis e-learning dapat meningkatkan
keterampilan berpikir reflektif mahasiswa melalui pembelajaran e-learning