3 interaksi obat yang terjadi pada penelitian studi penggunaan obat pada pasien
kanker payudara di RS TNI AL Dr. Ramelan Surabaya Okwinsa, 2011. Jika DRPs terdeteksi maka sangatlah penting untuk bagaimana cara mengatasinya
dengan tepat. Identifikasi DRPs merupakan suatu hal yang utama dimana seorang tenaga kesehatan yang bersangkutan dapat memberikan pelayanannya kepada
pasien Seto et al., 2004. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi adanya DRPs potensial obat
salah, dosis rendah, dosis tinggi dan interaksi obat dalam pengobatan penyakit kanker payudara di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah RSUD “X”
tahun 2010.
2. METODE PENELITIAN
a. Alat dan Bahan
Alat penelitian adalah lembar pengumpulan data meliputi identitas pasien, diagnosa, nama obat, frekuensi pemberian, dosis, tinggi badan, berat badan dan
data laboratorium SGOT, SGPT dan Cr. Analisis berdasarkan NCCN 2008, Drug Interaction Fact, Drug Information,
dan Drug Information Handbook.
Bahan yang digunakan dari rekam medik pasien kanker payudara di instalasi rawat inap RSUD “X” tahun 2010.
b. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Instalasi rawat inap RSUD “X”.
c. Jalannya Penelitian
1. Perizinan
Peneliti mengurus surat izin penelitian dari fakultas kepada RSUD “X” untuk mendapatkan persetujuan penelitian dan pengambilan data pasien.
2. Penelusuran Data
Penelusuran data dengan observasi rekam medik di instalasi rawat inap RSUD “X” tahun 2010. Pencatatan data dalam lembar pengumpulan data. Data
yang diambil nomor register, umur, berat badan, tinggi badan, keluhan, diagnosa utama dan terapi nama obat, dosis, aturan pakai dan rute pemberian.
3. Pengolahan Data
Menganalisis data dari rekam medik untuk mengetahui karakteristik pasien, obat dan identifikasi DRPs.
4
d. Cara Analisis Data
Data yang telah diperoleh dianalisis dengan metode deskriptif meliputi: a.
Karakteristik pasien antara lain: jenis kelamin, umur dan stadium kanker. b.
Karakteristik obat menurut semua obat yang diberikan selama rawat inap. c.
Identifikasi DRPs kategori obat salah, dosis rendah, dosis tinggi dan interaksi obat.
Untuk menghitung angka kejadian dan persentasenya sebagai berikut: a.
Persentase kasus kejadian DRPs dihitung jumlah kasus yang mengalami DRPs dibagi jumlah pasien kanker payudara dikalikan 100.
b. Persentase kejadian DRPs dihitung dari jumlah kejadian DRPs tiap
kategori dibagi jumlah pasien kanker payudara dikalikan 100.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Pasien
1. Usia
Tabel 1. Karakteristik Pasien Kanker Payudara Berdasarkan Usia di RSUD
“X”
Tahun 2010
Usia Tahun Jumlah
n=95 15-24 0 0
25-44 36 37,89
45-64 52 54,74
≥ 65 7
7,37 Jumlah 95 100
Risiko kanker payudara bertambah sebanding pertambahan usia, hubungan ini diduga karena pengaruh hormonal. Faktor hormonal dapat menyangkut
menstruasi dan status menopause Azamris, 2006. Tabel 1 menunjukkan kanker payudara terjadi pada usia 25-44 tahun ada 37,89 karena usia ini merupakan
masa reproduktif sehingga kadar hormon estrogennya masih tinggi. Kehamilan yang terlambat memungkinkan berisiko terserang kanker. Pada perempuan usia
45-64 tahun paling banyak terserang kanker 52 karena perempuan yang memiliki siklus menstruasi lebih dan perempuan yang mengalami menopause
terlambat berisiko tinggi terserang kanker Jardines, et al., 2011.
2. Jenis Kelamin