Kurang lebih 2 bulan pasien bingung, klien jalan-jalan di sekitar kampung dan bicara sendiri, kadang-kadang bicara kotor. Kurang lebih 1
minggu klien tidak bisa tidur, dan tidak mau makan minum selama 3 hari dan lebih banyak menyendiri.
C. Mekanisme koping
Termasuk koping maladaptive. Klien mengatakan setiap ada masalah klien menghindar kadang-kadang klien membanting gelas plastik ke lantai.
D. Data Fokus
Data subyektif : klien mengatakan mandi 1x sehari, klien mengatakan malas mandi, klien mengatakan jarang keramas kadang-kadang 1x seminggu,
klien mengatakan jarang gosok gigi, ganti baju 1x sehari. Dan untuk data obyektifnya : rambut tidak rapi, badan bau, pakaian kotor, nafas bau, klien
tidak mau mandi. Berdasarkan data tersebut penulis menegakkan diagnosa keperawatan, Defisit perawatan diri : berpakaian dan mandi berhubungan
dengan menurunnya motivasi klien untuk melakukan perawatan diri.
Analisa data yang kedua, penulis mendapatkan data subyektif : klien mengatakan mau mandi ketika disuruh perawat, kllien mengatakan malas
mandi. Sedangkan untuk data obyektifnya, yaitu : klien tampak kotor, klien tampak tidak rapi, badan bau, klien tampak lemas, lesu berjalan tidak tegap,
menyendiri sehingga ini menyebabkan klien malas untuk melakukan perawatan diri, klien kurang bisa berinteraksi dengan orang lain, klien tampak
mondar-mandir di dalam ruangan. Dari data tersebut maka penulis
menegakkan diagnosa keperawatan, Menurunnya motivasi perawatan diri berhubungan dengan isolasi sosial : menarik diri.
E. Hasil Penelitian
Dari diagnosa defisit perawatan diri : berpakaian dan mandi berhubungan dengan menurunnya motivasi klien untuk melakukan perawatan
diri didapatkan evaluasi sebagai berikut : TUK I didapatkan hasil Subyektif : klien mengatakan, “nama saya Tn. M umur 31 th, biasa di panggil Tn. M.
rumah saya Blora”. Sedangkan Obyektifnya: klien mau berkenalan dan menjabat tangan, klien mau duduk berdampingan dengan perawat, kontak
mata klien kurang. Assesment : masalah TUK I tercapai. Planning : Lanjut TUK 2 Kontrak waktu untuk pertemuan berikutnya, dan pertahankan BHSP.
TUK II didapatkan hasil, Subyektif : Klien mengatakan tanda kebersihan diri adalah badan bersih, tidak bau, penampilan rapi. Obyektif : klien tampak
sudah lebih mengerti tantang kebersihan diri. Assesment : TUK 2 teratasi. Planning : lanjut ke TUK III. Validasi tanda kebersihan diri. Siapkan TUK III
pentingnya kebersihan diri TUK III didapatkan hasil, Subyektif : klien mengatakan kebersihan diri biar badan seger, klien mengatakan biar bersih.
Obyektif : Klien setelah diajarkan TUK 3 lebih memahami tentang kebersihan diri. Assesment : TUK III teratasi. Planning : lanjut ke TUK IV, Validasi TUK
III tentang pentingnya kebersihan diri. Persiapkan untuk TUK 4 cara kebersihan diri. TUK IV didapatkan hasil, Subyektif : klien mengatakan cara
makan dengan sendok, mandi dengan sabun dan air. Obyektif : klien tampak lebih paham setelah dilakukan TUK 4. Assesment : TUK IV teratasi. Planning