untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Sedangkan menurut Nurjannah 2004 bahwa defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan
aktivitas perawatan diri mandi, berhias, makan, toileting. Personal hygiene menurut Potter dan Perry 2006, adalah suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana
seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya. Berdasarkan pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa Defisit
Perawatan Diri Personal Hygiene adalah kurangnya kebersihan dan kesehatan diri pada seseorang.
III. TINJAUAN KASUS
A. Biodata
1. Identitas klien
Nama : Tn. M
Umur : 31 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Alamat : Blora
No. RM : 049547
Tanggal dirawat : 24-04-2013
B. Alasan Masuk
Kurang lebih 2 bulan pasien bingung, klien jalan-jalan di sekitar kampung dan bicara sendiri, kadang-kadang bicara kotor. Kurang lebih 1
minggu klien tidak bisa tidur, dan tidak mau makan minum selama 3 hari dan lebih banyak menyendiri.
C. Mekanisme koping
Termasuk koping maladaptive. Klien mengatakan setiap ada masalah klien menghindar kadang-kadang klien membanting gelas plastik ke lantai.
D. Data Fokus
Data subyektif : klien mengatakan mandi 1x sehari, klien mengatakan malas mandi, klien mengatakan jarang keramas kadang-kadang 1x seminggu,
klien mengatakan jarang gosok gigi, ganti baju 1x sehari. Dan untuk data obyektifnya : rambut tidak rapi, badan bau, pakaian kotor, nafas bau, klien
tidak mau mandi. Berdasarkan data tersebut penulis menegakkan diagnosa keperawatan, Defisit perawatan diri : berpakaian dan mandi berhubungan
dengan menurunnya motivasi klien untuk melakukan perawatan diri.
Analisa data yang kedua, penulis mendapatkan data subyektif : klien mengatakan mau mandi ketika disuruh perawat, kllien mengatakan malas
mandi. Sedangkan untuk data obyektifnya, yaitu : klien tampak kotor, klien tampak tidak rapi, badan bau, klien tampak lemas, lesu berjalan tidak tegap,
menyendiri sehingga ini menyebabkan klien malas untuk melakukan perawatan diri, klien kurang bisa berinteraksi dengan orang lain, klien tampak
mondar-mandir di dalam ruangan. Dari data tersebut maka penulis