Penyesuaian Diri Peserta Didik

Dewi Melati, 2014 Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu kemampuan penyesuaian diri sebagai variabel X dan prestasi belajar sebagai variabel Y. pemberian definisi pada variabel bertujuan agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran variabel penelitian dan adanya kejelasan secara operasional. Secara operasional variabel tersebut didefinisikan sebagai berikut :

1. Penyesuaian Diri Peserta Didik

Schneiders 1964: 429 mengungkapkan bahwa penyesuaian diri sebagai : a process involving both mental and behavioral responses, by wich an individual strives to cope successfully with inner needs, tensions, frustration and conflik, and to effect a degree of harmony between these inner demands and those imposed on him by the objective world in wich he lives. Penyesuaian diri pada prinsipnya adalah suatu proses yang mencangkup respon mental dan tingkah laku individu yang berusahan untuk dapat berhasil mengatasi kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya, ketegangan- ketegangan, konflik-konflik dan frustasi yang ada di dalamnya, sehingga terwujud tingkat keselarasan antara tuntutan dari dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan dimana ia tinggal. Ciri-ciri orang yang well adjusted, yaitu mampu mengontrol diri, terhindar dari mekanisme-mekanisme pertahanan psikologis, terhindar dari perasaan frustasi, memiliki pertimbangan dan pengarahan diri yang rasional, mampu belajar untuk mengembangkan kualitas diri, mampu memanfaatkan pengalaman masa lalu serta bersikap objektif dan realistik untuk merespon kebutuhan dan masalah secara matang, efisien, puas dan sehat wholesome. Kemampuan penyesuaian diri peserta didik kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung tahun ajaran 2013-2014 dalam penelitian ini adalah proses menyelaraskan diri dengan norma dan tuntutan lingkungan sekolah agar dapat berhasil memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan menghadapi persoalan diantaranya; mampu mengontrol diri, terhindar dari mekanisme- mekanisme pertahanan psikologis, terhindar dari perasaan frustasi, memiliki Dewi Melati, 2014 Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pertimbangan dan pengarahan diri yang rasional, mampu belajar untuk mengembangkan kualitas diri, mampu memanfaatkan pengalaman masa lalu serta bersikap objektif dan realistik untuk merespon kebutuhan dan masalah secara matang, efisien, puas dan sehat wholesome. Diukur melalui respon jawaban peserta didik terhadap pernyataan-pernyataan berdasarkan tujuh aspek yang dikemukakan oleh Schneiders 1964:274 mengenai karakteristik penyesuaian diri yang positif, yaitu : a Mampu mengontrol emosi yang berlebih absence of excessive emotionality. Aspek ini menekankan adanya kontrol dan ketenangan emosi peserta didik yang memungkinkannya untuk menghadapi permasalahan secara cermat dan dapat menentukan berbagai kemungkinan pemecahan masalah ketika muncul hambatan. Bukan berarti tidak ada emosi sama sekali, tetapi lebih pada kontrol emosi ketika menghadapi situasi tertentu. Dengan indikator sebagai berikut : a Dapat mengontrol emosi b Dapat mengungkapkan emosi secara wajar 2 Mampu mengatasi mekanisme psikologis absence of psychological mechanism. Aspek ini menjelaskan pendekatan terhadap permasalahan lebih mengindikasikan respon yang normal dari pada penyelesaian masalah yang memutar melalui serangkaian mekanisme pertahanan diri yang disertai tindakan nyata untuk mengubah suatu kondisi. Peserta didik dikategorikan normal jika bersedia mengakui kegagalan yang dialami dan berusaha kembali untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Peserta didik dikatakan mengalami gangguan penyesuaian jika peserta didik mengalami kegagalan dan menyatakan bahwa tujuan tersebut tidak berharga untuk dicapai. Dengan indikator sebagai berikut : a Terhindar dari sikap rasionalistik b Terhindar dari sikap agresi c Terhindar dari sikap kompensasi Dewi Melati, 2014 Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3 Mampu mengatasi perasaan frustasi absence of the sense of personal frustration. Peserta didik yang mengalami frustrasi ditandai dengan perasaan tidak berdaya dan tanpa harapan, maka akan sulit bagi peserta didik untuk mengorganisir kemampuan berpikir, perasaan, motivasi dan tingkah laku dalam menghadapi situasi yang menuntut penyelesaian. Dengan indikator sebagai berikut : a Terhindar dari kekecewaan yang mendalam b Terhindar dari tingkah laku yang menyimpang 4 Memiliki pertimbangan rasional dan kemampuan mengarahkan diri rational deliberation and self direction. Peserta didik memiliki kemampuan berpikir dan melakukan pertimbangan terhadap masalah atau konflik serta kemampuan mengorganisasi pikiran, tingkah laku, dan perasaan untuk memecahkan masalah, dalam kondisi sulit sekalipun menunjukkan penyesuaian yang normal. Peserta didik tidak mampu melakukan penyesuaian diri yang baik apabila peserta didik dikuasai oleh emosi yang berlebihan ketika berhadapan dengan situasi yang menimbulkan konflik. Dengan indikator sebagai berikut : a Mampu memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang matang b Mampu mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang diambil 5 Memiliki kemampuan untuk belajar ability to learn. Penyesuaian normal yang ditunjukkan peserta didik merupakan proses belajar berkesinambungan dari perkembangan peserta didik sebagai hasil dari kemampuannya mengatasi situasi konflik dan stres. Dengan indikator sebagai berikut : a Mampu mengembangkan dirinya b Bertanggungjawab terhadap tugas-tugas sekolah dengan baik c Menghargai prestasi yang dicapai disekolah d Memiliki motivasi untuk meningkatkan prestasi belajar Dewi Melati, 2014 Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS TEKNIK PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN MANAJEMEN DIRI DALAM BELAJAR PESERTA DIDIK: Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas VIII di SMP Negeri 16 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

0 11 98

Profil Proaktivitas Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama: Studi deskriptif terhadap siswa kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung Tahun Akademik 2015/2016.

0 3 88

PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL BERDASARKAN PERILAKU ASERTIF PESERTA DIDIK : Studi Deskriptif terhadap peserta didik Kelas VIII SMP Negeri 43 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

1 6 45

PROGRAM BIMBINGAN RESOLUSI KONFLIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK : Penelitian Kuasi Eksperimen pada Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 13 Ambon Tahun Ajaran 2013/2014.

5 38 59

EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK : Penelitian Pra Eksperimen terhadap Peserta Didik Kelas VII MTs Al-Inayah Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 48

PROFIL LOKUS KENDALI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING :Studi Deskriptif Terhadap Peserta Didik SMP Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

0 7 45

KONTRIBUSI INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK : Studi terhadap Peserta Didik Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 51

PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK SMP: StudiDeskriptifterhadap Peserta DidikKelas VII SMP Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 38

PENGGUNAAN TEKNIK SOSIODRAMA DALAM MENGEMBANGKAN KEKOHESIFAN KELOMPOK BELAJAR PESERTA DIDIK : Penelitian Pra Eksperimen terhadap Peserta Didik Kelas XI MAN 1 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014.

0 0 53

METODE BELAJAR MENGGUNAKAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 20