Bakteri Resistensi Bakteri Tinjauan Pustaka

20°C dalam waktu selama 3 hari sampai bahan-bahan yang larut, melarut Ansel, 1989. Keuntungan maserasi adalah senyawa yang bersifat labil terhadap panas tidak akan rusak atau hilang, cara kerja dan alat yang digunakan sederhana. Sedangkan kerugian metode ini adalah cairan penyari yang digunakan relatif banyak, penggojokan yang rutin agar proses penyarian berlangsung optimal Depkes, 1986.

3. Bakteri

a. Escherichia coli Sistematika dari Escherichia coli sebagai berikut: Divisi : Protophyta Kelas : Schizomycetes Bangsa : Eubacteriales Suku : Enterobacteriaceae Marga : Escherichia Jenis : Escherichia coli Salle, 1961 Escherichia coli termasuk bakteri Gram negatif, berbentuk batang pendek kokobasil, mempunyai flagel, berukuran 0,4-0,7 µm x 1,4 µm. Escherichia coli dapat meragi laktosa dan bersifat mikroaerofilik Radji, 2011. Enterobactericeae merupakan fakultatif anaerob atau aerob yang dapat memfermentasi karbohidrat, memiliki struktur antigenik yang komplek, dan menghasilkan beberapa toksin yang mematikan. Escherichia coli dan bakteri enterik lain membentuk koloni yang bundar, cembung, halus dengan bagian tepi yang nyata. Bakteri ini menghasilkan tes positif terhadap indol, lisin dekarboksilase, dan memfermentasi manitol serta menghasilkan gas dari glukosa Jawetz et al., 2005. b. Staphylococcus aureus Sistematika dari Staphylococcus aureus sebagai berikut: Divisi : Protophyta Kelas : Schizomycetes Bangsa : Eubacteriales Suku : Micrococcaceae Marga : Staphylococcus Jenis : Staphylococcus aureus Salle, 1961 Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri yang mudah tumbuh pada sebagian besar pembenihan bakterologik dalam keadaan aerobik atau mikroaerobik, tumbuh paling cepat pada suhu kamar 37ºC, paling baik membentuk pigmen pada suhu kamar 20ºC dan pada media dengan pH 7,2-7,4 koloni pada pembenihan padat berbentuk bulat, halus menonjol, dan berkilau- kilau membentuk pigmen. Stafilokokus biasanya terdapat pada kulit, hidung atau tenggorokan manusia. Staphylococcus aureus bersifat meragikan karbohidrat dengan lambat, menghasilkan asam laktat tetapi tidak menghasilkan gas Jawetz et al ., 2005.

4. Resistensi Bakteri

Resistensi adalah kemampuan bakteri untuk mempertahankan dirinya dari paparan antibakteri. Resisten dapat terjadi secara alamiah atau berkembang menyebabkan bakteri yang bersifat peka atau sensitif berubah menjadi resisten terhadap antibiotik. Untuk mengatasi bakteri resisten ini dengan meningkatkan dosis antibiotik Priyanto, 2008. Hal ini terjadi karena pool gen bakteri mengalami perubahan, pembelahan sel yang cepat, dan genom haploid. Organisme dapat mentransfer materi genetik di dalam dan antarspesies Gillespie, 2009. Salah satu penyebab terjadinya resisten mikroba adalah penggunaan antibiotik yang tidak tepat Wattimena, 1991. Secara garis besar bakteri dapat menjadi resisten terhadap suatu antimikroba melalui tiga mekanisme yaitu obat tidak dapat mencapai target di dalam sel mikroba, inaktivasi obat mikroba menghasilkan enzim yang dapat merusak antimikroba, dan mikroba mengubah tempat ikatan binding site antimikroba Setiabudy et al., 2007.

5. Uji Aktivitas Antibakteri

Dokumen yang terkait

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Batang Sawo Manila (Manilkara achras) terhadap Staphylococcus epidermidis dan Klebsiella pneumonia serta Bioautografinya

0 6 16

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG SAWO MANILA (Manilkara achras) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Batang Sawo Manila (Manilkara achras) Terhadap Staphylococcus epidermidis Dan Klebsiella pneumonia Serta Bioautografi.

0 3 13

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG SAWO MANILA (Manilkara achras) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Batang Sawo Manila (Manilkara achras) Terhadap Staphylococcus epidermidis Dan Klebsiella pneumonia Serta Bioautografi.

0 3 12

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Batang Sawo Manila (Manilkara achras) Terhadap Staphylococcus epidermidis Dan Klebsiella pneumonia Serta Bioautografi.

0 3 8

DAFTAR PUSTAKA Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Batang Sawo Manila (Manilkara achras) Terhadap Staphylococcus epidermidis Dan Klebsiella pneumonia Serta Bioautografi.

0 4 4

AKTIVIBATANG Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Batang Sawo Manila (Manilkara achras) Terhadap Escherichia coli Multiresisten Dan Staphylococcus aureus Multiresisten Serta Bioautografinya.

0 2 14

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG SAWO MANILA (Manilkara achras) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Batang Sawo Manila (Manilkara achras) Terhadap Escherichia coli Multiresisten Dan Staphylococcus aureus Multiresisten Se

0 3 13

DAFTAR PUSTAKA Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Batang Sawo Manila (Manilkara achras) Terhadap Escherichia coli Multiresisten Dan Staphylococcus aureus Multiresisten Serta Bioautografinya.

0 3 4

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Air(Impatiens Balsamina L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Multiresisten Dan Escherichia Coli Multiresisten Serta Bioautografinya.

0 4 9

PENDAHULUAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL TANAMAN SERAI (Cymbopogon nardus (L.) Rendle) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli MULTIRESISTEN SERTA BIOAUTOGRAFINYA.

0 1 17