Metode Pengumpulan Data HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF Hubungan Antara Harga Diri Dan Konformitas Dengan Perilaku Konsumtif.

aitem yang gugur dan 20 aitem yang valid dengan koefisien validitas berkisar antara 0,203 sampai 0,469, sedangkan uji koefisien reliabilitas menunjukkan koefisien reliabilitas 0,680 yang berarti andal.

3. Uji asumsi

a. Uji Normalitas. Berdasarkan uji normalitas pada variable harga diri diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z=0,766 ;p=0,6 ; p0,05, hasil uji normalitas variable konformitas diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z=0,639 ;p=0,809 ; p0,05. dan hasil uji normalitas variable perilaku konsumtif diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z=0,771 ;p=0,592 ; p0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebaran data ketiga variable berdistribusi normal. b. Uji Linearitas. Berdasarkan uji linieritas diperoleh nilai F sebesar 11,316 dengan p=0,974 p0,05. variable konformitas dengan perilaku konsumtif mempunyai nilai F sebesar 50,693 dengan p=0,187 p0,05.Hasil tersebut menunjukkan bahwa variable bebas harga diri dan konformitas memiliki korelasi yang searah linear.

4. Sumbangan Efektif

Sumbangan efektif variabel harga diri dan konformitas terhadap perilaku konsumtif adalah sebesar 34. Hal ini berarti masih terdapat 66 variabel lain yang mempengaruhi perilaku konsumtif, misalnya konsep diri, kepribadian, kebudayaan, dan sebagainya.

5. Kategorisasi

Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel perilaku konsumtif memiliki rerata empirik RE sebesar 49,14 dan rerata hipotetik RH sebesar 65, perilaku konsumtif pada subjek penelitian tergolong rendah. Variabel harga diri memiliki rerata empirik RE sebesar 74,39 dan rerata hipotetik RH sebesar 60, harga diri pada subjek penelitian tergolong tinggi. Variabel konformitas memiliki rerata empirik RE sebesar 35,54 dan rerata hipotetik RH sebesar 50, konformitas pada subjek penelitian tergolong rendah.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa terdapat hubungan antara harga diri dan konformitas dengan perilaku konsumtif dilihat pada hasil F=28,128, signifikansi F=0,000. Jadi hipotesis yang penulis ajukan terbukti. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Nitisusastro 2012 bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif diantaranya adalah faktor internal dan eksternal individu, faktor internal terdiri dari persepsi, kepribadian, pembelajaran motivasi dan sikap, sedangkan faktor eksternal dari individu meliputi budaya, keluarga, kelas sosial, referensi kelompok dan dinamika lingkungan di sekitar konsumen. Berdasarkan hasil analisis harga diri dengan perilaku konsumtif diperoleh hasil RX1Y Beta= -2,515, p=0.013, p0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara harga diri dengan perilaku konsumtif, yaitu bila seorang remaja memiliki harga diri yang tinggi maka perilaku konsumtif rendah, begitu pula sebaliknya apabila seorang remaja memiliki harga diri yang rendah maka perilaku konsumtif tinggi. Hal ini senada dengan pendapat dari Sarwono 2001 dimana pada masa-masa remaja adalah masa untuk mencari identitas diri dan mereka ingin eksistensinya diakui di lingkungan sekitar. Berdasarkan hasil analisis konformitas dengan perilaku konsumtif diperoleh hasil RX2Y Beta=6,255, p=0,000, p0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara konformitas dengan harga diri. Apabila remaja memiliki konformitas yang tinggi maka perilaku konsumtif tinggi, begitu pula sebaliknya apabila seorang remaja memiliki konformitas yang rendah maka perilaku konsumtif rendah. Hurlock 1999 mengungkapkan karena remaja lebih banyak berada di luar rumah bersama dengan teman-teman sebaya maka pengaruh teman sebaya lebih besar daripada pengaruh keluarga. Ketika pendapat remaja berbeda dengan pendapat kelompok, maka kemungkinan remaja akan merasa