DAFTAR TABEL Halaman
2.1.Bagan SintaksFase-Fase Pembelajaran Kooperatif 14
3.1.Kisi-kisi Test Hasil Belajar 23
3.2.Rancangan Penelitian 24
4.1.Tabel Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Pretest Siswa 36
4.2.Tabel Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Postest Siswa 38
4.3.Tabel Persentasi Pengamatan Afektif Siswa 39
4.4.Tabel Pengujian Normalitas Data Penelitian 40
4.5.Tabel Pengujian Homogenitas Data Penelitian 40
4.6.Tabel Perbandingan Peningkatan Nilai Rata-rata Hasil Belajar 41
4.7.Tabel Perbandingan Persentase siswa yang menjawab 43
Benar Postest ditinjau dari Aspek Kognitif C1-C6 4.8.Tabel Ringkasan data ketercapaian aspek kognitif C1-C6
44 4.9.Tabel Tingkat Penguasaan Materi Kelas NHT dengan Kelas TPS
46
DAFTAR GAMBAR Halaman
3.1. Skema Prosedur Penelitian 26
4.1. Histogram Perbandingan Nilai Pretest Siswa 37
4.2. Histogram Perbandingan Nilai Postest Siswa 38
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
Lampiran 1. Silabus 53
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 54
Lampiran 3. Test Hasil Belajar 71
Lampiran 4. Kunci Jawaban 78
Lampiran 5.Lembar Observasi Afektif Belajar Siswa Pertemuan I 79
Tipe NHT Lampiran 6.Lembar Observasi ASfektif Belajar Siswa Pertemuan I
82 Tipe TPS
Lampiran 7.Lembar Observasi Afektif Belajar Siswa Pertemuan II 86
Tipe NHT Lampiran 8.Lembar Observasi ASfektif Belajar Siswa Pertemuan II
90 Tipe TPS
Lampiran 9.Skor Afektif Siswa Petemuan I dan II dengan Menggunakan 94 Model Pembelajaran Numbered Head Together NHT
Kelas VIIIB Lampiran 10.Skor Afektif Siswa Petemuan I dan II dengan Menggunakan 97
Model Pembelajaran Tipe Think Pair and Share TPS Kelas VIIIC
Lampiran 11.Penjelasan Skala Penilaian Afektif 100
Lampiran 12.Tabel Hasil UJi Validitas, Reliabilitas dan Tingkat 102
Kesukaran Soal Lampiran 13.Tabel Daya Beda Butir Soal
104 Lampiran 14.Perhitungan Validitas Tes
107 Lampiran 15.Perhitungan Reliabilitas Tes
110 Lampiran 16.Perhitungan Taraf Kesukaran Tes
111 Lampiran 17.Perhitungan Daya Pembeda Tes
113 Lampiran 18.Data Hasil Belajar Siswa
115 Lampiran 19.Rata–rata, Standar Deviasi dan Varians Nilai Pre-Test
117
Lampiran 20.Rata–rata, Standar Deviasi dan Varians Nilai Post-test 119
Lampiran 21.Uji Normalitas 121
Lampiran 22.Perhitungan Homogenitas Varians 125
Lampiran 23.Pengujian Hipotesis 127
Lampiran 24.Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas VIIIB NHT X1 pada 130 Soal Pretest
Lampiran 25.Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas VIIIC TPS X1 pada 131
Soal Pretest Lampiran 26.Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas VIIIB NHT X2 pada 132
Soal Postest Lampiran 27.Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas VIIIC NHT X2 pada 133
Soal Postest Lampiran 28.Rekapitulasi Jumlah Siswa yang Menjawab Benar pada
134 Tiap Butir Soal Postest
Lampiran 29.Data Ketercapaian Aspek Kognitif C1-C6 pada Kelas 135
VIIIB NHT Lampiran 30. Data Ketercapaian Aspek Kognitif C1-C6 pada Kelas
136 VIIIC TPS
Lampiran 31.Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Menjawab Benar 137
Postest Ditinjau dari Aspek Kognitif C1 – C6 Lampiran 32.Rekapitulasi Data Ketercapaian Aspek Kognitif C1-C6
138 Lampiran 33. Ketuntasan Belajar Secara Perorangan dan Klasikal
139 Lampiran 34. Tingkat Penguasaan Materi Siswa
143 Lampiran 35.Dokumentasi Penelitian
147
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting bagi perkembangan peradaban manusia dalam suatu bangsa. Bangsa yang
mempunyai peradaban maju adalah bangsa yang mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia saat ini
memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, tentunya harus dilakukan suatu usaha untuk meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan. Salah satu diantaranya
melakukan evaluasi kualitas sistem pendidikan secara menyeluruh. Biologi adalah salah satu bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman
belajar untuk memahami konsep dan proses sains. Konsep menjadi dasar untuk mengidentifikasi tujuan suatu sistem. Tidak dapat disangkal bahwa konsep
merupakan hal yang sangat penting. Hamalik, 2008 menyatakan konsep dan bagaimana konsep tersebut dipahami oleh siswa merupakan hal yang sama
penting dalam proses belajar mengajar sangat mempengaruhi sikap, keputusan dan cara memecahkan masalah. Untuk itu yang terpenting terjadi belajar yang
bermakna tidak hanya menuang air dalam gelas. Dalam pembelajaran biologi di sekolah masih banyak menggunakan
metode ceramah sehingga pelajaran lebih berpusat pada guru. Ini mengakibatkan siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran dan siswa merasa bosan dalam
menerima pelajaran Abas, 2009. Dalam proses pembelajaran banyak model pembelajaran yang bisa diterapkan oleh guru sehingga siswa lebih antusias dalam
menerima pelajaran. Masalah bersumber dari dalam dan luar diri siswa, dari
masalah ini penulis hanya membatasi masalah dari luar diri siswa yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together NHT
dengan tipe Think Pair and Share TPS. Model pembelajaran kooperatif yang dapat melibatkan siswa secara aktif,
diantaranya adalah Think Pair and Share TPS dan Numbered Head Together NHT. Model pembelajaran dilakukan oleh guru dengan membagi siswa di dalam
kelas untuk bekerja secara berpasangan, kemudian saling mengungkapkan
gagasan dan saling melengkapi, secara lisan mengiktisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari. Sedangkan model pembelajaran kooperatif Numbered
Head Together NHT dilakukan oleh guru dalam melemparkan pertanyaan pada
salah satu angggota kelompok dan setiap anggota kelompok akan saling
membantu demi tanggung jawab dan nama baik kelompok. Dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair and Share dan Numbered Head Together ini
diharapkan siswa dalam memahami dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru. Kedua model pembelajaran tersebut diharapkan dapat
mengarahkan siswa untuk berpikir serta mengaplikan kemampuan mereka Rizkiana, 2012.
Model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together NHT sangat cocok diterapkan pada pembelajaran biologi karena dalam mempelajari biologi
tidak cukup hanya mengetahui dan menghapal konsep-konsepnya saja tetapi juga dibutuhkan suatu pemahaman serta kemampuan menyelesaikan persoalan biologi
dengan baik dan benar. Melalui model pembelajaran ini siswa dapat
mengemukakan pemikirannya, saling bertukar pendapat, saling bekerja sama jika ada teman dalam kelompok mengalami kesulitan. Hal ini dapat meningkatkan
daya serap siswa untuk mengkaji dan menguasai materi pelajaran biologi sebagai nantinya akan meningkatkan hasil belajar biologi siswa Pieters, 2010.
Menurut Rahmat,
2011 hasil
penelitian dengan
menggunakan implementasi
model pembelajaran
kooperatif tipe
NHT dalam
upaya meningkatkan hasil belajar biologi siswa pada materi sistem ekskresi mengalami
hasil yang minimal dimana rata-rata hasil belajar 75. Menurut Ario, 2011 hasil penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif pendekatan struktural
NHT untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIIIA SMP Negeri 23 Pekan Baru mengalami hasil yang signifikan yaitu 85. Konsep dalam
mata pelajaran biologi cukup luas, salah satunya materi tentang sistem gerak tumbuhan. Materi sistem gerak pada tumbuhan juga merupakan materi kompleks
dan cukup luas bahasannya mulai dari tropisme, nasti, taksis. Oleh karena itu dengan menggunakan model Think Pair and Share TPS dan Numbered Head
Together NHT yang melibatkan siswa berperan aktif dalam kegiatan belajar