maupun sosial dan berbagai fasilitas yang menunjang kegiatan kepariwisataan di Kota Batam.
2. Atraksi Wisata
Atraksi wisata dapat diartikan segala sesuatu yang terdapat di daerah wisata yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu
daerah. Sesuatu yang dapat menarik wisatawan yang meliputi benda-benda tersedia di alam, hasil ciptaan manusia dan tata cara hidup masyarakat.
Menurut Trihatmodjo dalam Yoeti 1996:5, atraksi dapat dibedakan menjadi:
a. Site attraction tempat yang menarik, tempat dengan iklim yang nyaman,
pemandangan yang indah dan tempat bersejarah; b.
Event attraction tempat yang berkaitan dengan pariwisata, misalnya konferensi, pameran peristiwa olahraga, festival dan lain-lain.
Menurut Marioti dalam Yoeti 1996:172 atraksi wisata adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata yang merupakan daya
tarik agar orang ingin berkunjung ke suatu tempat daerah tujuan wisata. Adapun jenis-jenis atraksi wisata adalah sebagai berikut:
a. Benda- benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta, yang dalam
istilah pariwisata disebut dengan Natural Amenities. Termasuk ke dalam kelompok ini ialah:
1 iklim, misalnya cuaca cerah clean air, banyak cahaya matahari
sunny day, sejuk mild, kering dry, panas hot, hujan wet, dan sebagainya;
2 bentuk tanah dan pemandangan land configurations and landscape;
3 hutan belukar the sylvan elemen, misalnya hutan yang luas, banyak
pohon-pohon; 4
fauna dan flora seperti, tanaman-tanaman yang aneh uncommon vegetation, burung-burung birds, ikan fish, binatang buas wild
life, cagar alam national park, daerah perburuan hunting and photographic dan sebagainya;
5 pusat-pusat kesehatan health centre dan yang termasuk dalam
kelompok ini, misalnya sumber air mineral natural spring of natural water, mandi lumpur mud bath, sumber air panas hot spring,
dimana kesemuanya itu diharapkan dapat menyembuhkan macam- macam penyakit;
6 hasil ciptaan manusia man made suplay, kelompok ini dapat dibagi
kedalam 4 bagian penting yaitu: benda-benda yang bersejarah, kebudayaan dan keagamaan historical, cultural and religious;
7 tata cara hidup masyarakat the way life tata cara hidup tradisional
dari suatu masyarakat merupakan salah satu sumber yang amat penting untuk ditawarkan kepada para wisatawan. Bagaimana kebiasaan
hidupnya, adat istiadatnya, semuanya merupakan daya tarik bagi wisatawan daerah ini.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat diketahui bahwa ada tiga jenis atraksi wisata yaitu, benda yang sudah tersedia di alam, hasil ciptaan
manusia kebudayaan dan tata cara hidup dalam masyarakat.
3. Wisata Bahari
Wisata pantai termasuk pada kegiatan wisata bahari atau wisata kelautan. Adapun yang dimaksud dengan wisata pantai atau wisata bahari
ialah wisata yang obyek dan daya tariknya bersumber dari potensi bentang laut seascape maupun bentang darat pantai coastal landscape.
Dari banyaknya pengertia wisata bahari yang banyak digunakan adalah pengertian yang diuraikan oleh Chadil Fandeli yaitu “Wisata bahari
adalah wisata yang berupa kegiatan berenang, snorkeling, menyelam, berlayar, berselancar, memancing, berjemur, rekreasi pantai, fisiografi
bawah air, dan lain-lain Chafid Fandeli 2002.
4. Kawasan Wisata
Menurut Chuck Y. Gee 1985: 39, suatu resort atau kawasan wisata adalah merupakan tujuan terakhir bagi kunjungan wisatawan di
satu daerah wisata, oleh karena itu satu kawasan harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas, produk pelayanan dan fasilitas akomodasi yang
dibutuhkan oleh wisatawan.
B. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu penelitian. Dengan pemilihan metode yang tepat akan membantu
keberhasilan suatu penelitian, karena selain memberikan arah terhadap pelaksanaan penelitian atau memberikan petunjuk bagaimana penelitian itu
dilaksanakan juga akan memperjelas langkah-langkah penelitian itu. Metode penelitian menurut Arikunto 2010: 151 adalah cara yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya, data yang dikumpulkan bisa primer maupun sekunder.
Metode penelitian pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif , dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono 2012:54 menjelaskan
bahwa penelitian deskriptif adalah “suatu metode dalam penelitian status sekelompok,manusia, suatu objek atau suatu kondisisuatu sistem pemikiran,
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”. Peneliti deskriptif disini bertujuan untuk memperoleh deskripsi atau
gambaran mengenai atraksi wisata yang ada di Pantai Nongsa.
C. Metode Analisis
1. Identifikasi Faktor Fisik Pantai Nongsa
a. Teknik Observasi
Metode observasi adalah cara mengumpulkan data berlandaskan pada pengamatan langsung terhadap gejala fisik obyek penelitian. Pengamatan
terhadap beberapa tindakan responden jauh lebih obyektif dan akurat daripada mengunakan metode survei. Dengan metode observasi, informasi dapat
dikumpulkan dari pengamatan fisik dan mekanis terhadap hal yang dijadikan obyek penelitian. Misalnya, catatan mekanik mengenai jalan raya, diperoleh
dengan cara mencatat jumlah mobil yang melewati jalan itu beserta waktu yang digunakannya. Peneliti dapat menggunakan alat otomatis untuk
mengamati atraksi wisata dan menghitung jumlah pengunjung. Keuntungan metode observasi adalah mengenai ketepatan dan
kemampuannya mencatat perilaku responden. Ini juga mengurangi terjadinya bias dari pewawancara. Sedangkan kekurangan dari metode ini yakni lebih
mahal daripada metode survei dan tidak mungkinnya untuk dekerjakan di banyak tempat secara bersamaan. Berikut Inventarisasi data penelitian yang
dapat dilihat pada tabel 3.1:
Tabel 3.1 Inventarisasi Data Penelitian
No Kegiatan
Jenis Data Sumber Data
Keterangan Primer Sekunder
1. Observasi
Seascape •
Angin •
Gelombang •
Arus laut •
Pasang surut •
Biota pantai •
Bahaya tsunami Coastal landscape
• Bentuk pantai
• Bentuk butir Pasir
Tipologis •
Peta lokasi •
Zonasi •
Luas wilayah Ruang
• Jenis bangunan
• Fasilitas wisata
Jumlah wisatawan BMKG
Kecamatan Nongsa
2. Survei
Wawancara
Kuesioner
Sumber: Peneliti, 2013
b. Teknis Analisis Data
Teknis analisis data yang digunakan adalah teknik wawancara interview. Menurut Sugiyono 2012:137 wawancara digunakan sebagai
teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti
ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikitkecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri
pada laporan tentang diri sendiri, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Sutrisno Hadi 1986 mengemukakan bahwa anggapan
yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode wawancara dan juga kuesioner adalah sebagai berikut:
1 bahwa subyek responden adalah orang yang paling tahu tentang
dirinya sendiri; 2
bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya;
3 bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti.
2. Identifikasi Persepsi Wisatawan, Pengelola serta Masyarakat
a. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian Arikunto, 2010. Adapun populasi menurut Nazir 1999 adalah kumpulan dari individu dengan
kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Pernyataan tersebut senada dengan apa yang dikemukakan oleh Nazir 1999 bahwa sampel adalah bagian
dari populasi. Dengan demikian sampel adalah suatu bagian subset dari populasi yang dianggap mampu mewakili populasi yang akan diteliti.