Al-Qur’an Dasar Hukum Zakat
Lafaz- lafaz tersebut mengandung arti zakat. Kedua, dari segi banyak pujian dan janji baik yang diberikan Allh kepada orang yang berzakat, diantaranya
seperti dalam surat Al-Mukminun 23 ayat 1-4 :
Artinya: Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang- orang yang khusyu dalam sembahyangnya,dan orang-orang yang
menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tiada berguna,Dan orang-orang yang menunaikan zakat,
29
Ketiga, dari segi banyaknya ancaman dan celaan Allah kepada orang yang tidak mau membayar zakat di antaranya seperti dalam surat Fussilat 41 ayat 6-
7:
30
Artinya: Katakanlah, Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang
Maha Esa, Maka tetaplah pada jalan yang Lurus menuju kepadanya dan mohonlah ampun kepadanya. dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang
yang mempersekutukan-Nya, yaitu orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka kafir akan adanya kehidupan akhirat
.
31
29
Ibid, h. 342.
30
Ibid, h.477
31
Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqih, Jakarta: Kencana, 2003, h. 38-39.
Q.S. At-Taubah 9 ayat 103:
Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan, dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketenteraman jiwa bagi mereka, dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
32
MenurutM. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah. Dalam ayat ini Allah memerintahkan kaum muslimin untuk melaksanakan shalat secara baik dan
berkesinambungan, serta memerintahkan untuk menunaikan zakat dengan sempurna baik kadar ataupun cara pemberiannya tanpa menunda-nunda.
33
2. Hadits
Selain dari Al- Qur‟an, dasar hukum wajibnya zakat dijelaskan dalam
hadits Nabi SAW,
خ ل عب خ س ع ه لص ل ل ق اج
ب ع ه عت ل
س ع ه لص ل ل ق ل ل ل ق جل ا
ت ح ل لصت كّل ت ت اصل ت ش ب
Artinya: “
Dari Abi Ayyub RA, bahwa seseorang berkata kepada Nabi SAW “berikanlah kepadaku amal apa yang dapat memasukkan saya ke surga”
ia berkata, “apakah yang itu, lalu apakah untuk itu? Maka hendaklah kamu menyembah Allah, tidak mensekutukan-Nya dengan sesuatu
32
Departemen Agama RI, Op. Cit., h. 203.
33