Disamping apa yang telah disebutkan di atas, sumber-sumber zakat lainnya masih perlu digali sesuai perkembangan zaman. Sumber-sumber penggalian zakat,
menurut Schul Hadi Poernomo, adalah semua hasil bumi yang bernilai ekonomis, yaitu seluruh hasil manusia yang menguntungkan.
E. Mustahik Zakat
Abu Dawud meriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw. Lalu berkata kepada beliau, “berilah aku bagian dari harta
sedekah”, lalu Rasulullah berkata kepadanya, “sesungguhnya Allah tidak rela akan keputusan nabinya maupun orang lain dalam hal sedekah, sehingga Allah
memberi keputusan sendiri dalam hal sedekah, sehingga Allah memberi keputusan sendiri dalam hal sedekah ini dan dia membagikan harta sedekah
kepada 8 golongan, jika memang kamu termasuk salah satu diantara delapan golongan tersebut, maka aku akan memberikan hakmu. Dalam Al-
Qur‟an menjelaskan dan menentukan pihak-pihak yang berhak mendapatkan zakat. Ayat
ini pada mulanya turun sebagai bantahan terhadap orang-orang munafik yang iri jika melihat harta zakat dan mereka mencela Rasulullah saw. Karena beliau tidak
memenuhi keinginan mereka mendapatkan sebagian harta harta.
57
Allah swt. Berfirman dalam Al-
Qur‟an surat At-Taubah ayat 60:
57
Said Hawwa, Al Islam, Cetakan 1, Jakarta: Bulan Bintang, 1972, h. 71.
Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang- orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para muallaf yang dibujuk
hatinya, untuk memerdekakan budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan,
sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
58
Adapun penjelasan mengenai 8 golongan tersebut ialah sebagai berikut:
1. Fakir dan Miskin
Menurut I mam mazhab Syafi‟i, Maliki, dan Hambali selain Hanafi, fakir
adalah mereka yang tidak mempunyai harta atau penghasilan yang layak dalam memenuhi keperluannya: sandang, pangan, tempat tinggal, dan segala keperluan
pokok lainnya, baik untuk dirinya sendiri atau pun bagi mereka yang menjadi tanggungannya. Miskin adalah yang mempunyai harta atau penghasilan layak
dalam memenuhi keperluannya dan orang yang menjadi tanggunganya, tapi tidak sepenuhnya tercukupi.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa yang berhak atas zakat fakir dan miskin, ialah sebagai berikut:
a. Mereka yang tak punya harta dan usaha sama sekali.
b. Mereka yang punya harta atau usahatapi tidak mencukupi untuk diri dan
keluarganya, yaitu penghasilanya tidak memenuhi separuh atau kurang dari kebutuhan.
c. Mereka yang punya harta atau usaha yang hanya dapat mencukupi separuh
atau lebih kebutuhan untuk diri dan tanggungannya, tapi tidak buat seluruh kebutuhan.
59
58
Departemen Agama RI, Op.Cit.,h. 203.
59
Yusuf Qardhawi, Op. Cit., h. 513-514.