C. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi terjadi dengan bertambahnya produksi dan semakin dewasanya konsumen. Target inilah yang dikejar oleh Islam lewat
konsep ekonominya di bidang konsumen.Bertambahnya hasil produksi saat ini mendorong konsumen untuk lebih leluasa dalam memilih, membeli, dan
menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan.Dalam pengambilan keputusan ini konsumen cenderung dipengaruhi oleh faktor psikologis,
lingkungan sosial dan budaya dari konsumen.5 Perilaku konsumtif merupakan suatufenomena yang banyak melanda
kehidupan masyarakat dewasa ini. Kebiasaan dan gaya hidup sekarang ini cepat mengalami perubahan dalam waktu yang relatif singkat menuju ke arah
yang kianmewah dan berlebihan, misalnya dalam hal penampilanyang dapat mendorong pada perilaku konsumtif. Perilaku konsumtif ini cenderung harus
mengeluarkan biaya yang lebih tinggikarena bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan saja tetapilebih mengarah pada pemenuhan tuntutan keinginan.6
Manusia itu terdiri dari unsur jasmani dan rohani yang dilengkapi dengan akal dan hati.Unsur-unsur manusia itu memiliki kebutuhannya
masing-masing.Guna mempertahankan hidupnya manusia perlu makan, minum dan perlindungan.
Seperti dalam QS.al- A‟râf 7 : 31
5 Ahmad Azhar Basyir,
Asas-asas Hukum Muamalah Hukum Perdata Islam
, Yogyakarta : UII Press, 2000, h. 1
6 Umer Chapra
, Islam Dan Tantangan
, Gema Insan, Jakarta, 2000, h. 1
َ ۚآ ف ۡس َ ا ب ۡشٱ ا ج ۡس ل ع ۡ ي ا خ داء ٓي بٰي
يف ۡس ۡلٱ بحي
Artinya : “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap
memasuki mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-
lebihan”7 Pembauran budaya materialisme, utilitarisme, dan hedonisme pada
masyarakat pedesaan telah menimbulkan perubahan perilaku yang sangat luar biasa pada umat Islam.Dorongan untuk hidup bebas sudah tentu memaksa
mereka meninabobokan kesadarannya pada ajaran agama.Hal inilah kiranya yang telah melanda sebagian besar masyarakat desa Jaya Tinggi.Konsumtif
merupakan suatu kegiatan yang secara langsung dapat menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan tujuan memperoleh
kepuasan yang dapat berakibat menghabiskan nilai guna barang atau jasa. Sebagaimana yang terjadi pada masyarakat pedesaan yang sering sekali
mengalami masalah konsumsi yang senantiasa berubah-ubah.8 Mengenai perilaku konsumtif, sebagian masyarakat menyatakan
kebutuhan dan keinginannya, namun tidak memahami motivasi mereka secara lebih mendalam, apakah barang yang dibeli sesuai dengan kebutuhan atau
hanya sebagai keinginan yang hanya dinilai sebagai alat pemuas saja sehingga sering pula bereaksi tidak sesuai dengan kebutuhan. Saat ini, kegiatan
konsumtif yang dilakukan oleh masyarakat pedesaan tidak hanya didorong
7Departemen Agama RI,
Al-Quran Dan Terjemahannya
, Diponogoro:Bandung, 2014, h. 122
8 Yusuf Qardawi,
Norma dan Etika Ekonomi Islam
Cet.1; Jakarta: Gema Insani, 1997, h. 138.