Metode Pengumpulan data Metode Penelitian

yang telah berkumpul diolah secara sistematis dengan menggunakan pola berfikir : 1. Induktif. Yaitu menarik kesimpulan, berawal dari yang khusus, lalu pada yang umum, atau menemukan ciri-ciri yang ada pada masalah hingga dapat dikelompokan ke dalam nash. Metode induktif ini juga dapat digunakan dalam mengolah hasil penelitian lapangan yang berangkat dari pendapat perorangan kemudian dijadikan pendapat dan pengetahuan yang bersifat umum.Kemudian penulis mengadakan perbandingan antara teori dengan kenyataan yang terjadi di lapangan guna mengambil kesimpulan.20 2. Deduktif. Yaitu menguraikan masalah-masalah yang umum sehingga menjadi khusus, atau menguraikan nash yang bersifat umum dan menafsirkannya sehingga masalah dapat dijumpai. Metode ini digunakan untuk memperoleh gambaran umum mengenai tentang menilai bagaimana prilaku konsumtif masyarakat pedesaan Desa Jaya Tinggi Kecamatan Kasui Kabupaten Way kanan, melalui penelaahan sebagai literatur. Dari gambaran umum tersebut, kemudian di tarik kesimpulan yang bersifat khusus.21 20 Ibid, h.94 21 Lexi J.S Moloeng, Op, Cit, h. 113

BAB II LANDASAN TEORI

A. Intensitas Kebutuhan Manusia

Tolak ukur kebutuhan menurut intensitas kegunaan berhubungan dengan prioritas atau kadar penting atau tidaknya suatu kebutuhan. Jika bermacam-macam kebutuhan manusia diurutkan, maka akan kita temukan beberapa kelompok barang atau jasa yang paling dibutuhkan atau paling penting dalam keberlangsungan hidup, ada yang dianggap sebagai barang pelengkap saja agar kehidupan menjadi lebih nyaman, dan ada juga yang dianggap sebagai kebutuhan mewah yang dapat meningkatkan gengsi dan status sosial.22 Jenis kebutuhan manusia dapat diklasifikasikan menurut intensitas kegunaan, waktu, sifat, dan subjeknya.Klasifikasi jenis kebutuhan manusia ini muncul karena perkembangan kebutuhan manusia yang harus dipenuhi.Harta merupakan anugerah Allah dan merupakan alat untuk mencapai tujuan hidup jika diusahakan dan dimanfaatkan secara benar. Sebaliknya, harta juga dapat menjerumuskan ke dalam kehinaan jika diusahakan dan dimanfaatkan tidak sesuai dengan ajaran Islam.23Adanya keterbatasan sumber daya yang tersedia menyebabkan manusia dihadapkan pada pilihan-pilihan yang bersifat individu maupun kolektif. 22 Masadi Ghufron, Fiqh Muamalah Kontekstual Jakmia ,PT.Raja Grafindo Persada, November 2002 cet-1.h.169 23 Unun Roudlotul Jannah “ Preferensi Konsumsi dalam Islam; Telaah Atas Konsep Maslahah Pada Perilaku Konsumsi, ” Vol. 5 No. 2 Justitia Islamica : Ponorogo, 2008, h. 85