23
senyatanya telah ada, serta berpotensi untuk tumbuh, hidup dan berkembang sesuai dengan potensi dan kekhasan daerah. Dengan demikian isi dan jenis
otonomi bagi setiap daerah tidak selalu sama dengan di daerah lainnya. Adapun otonomi
yang bertanggung
jawab adalah
otonomi yang
dalam penyelenggaraannya harus benar-benar sejalan dengan tujuan dan maksud
pemberian otonomi, yang pada dasarnya untuk mengembangkan daerah termasuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang merupakan bagian utama dari tujuan
nasional.
24
2.2 Peraturan Daerah
Kota Denpasar sebagai daerah otonom memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus sendiri daerahnya berupa unsur-unsur pemerintahan yang
diserahkan secara luas oleh pemerintah pusat sesuai dengan ketentuan Undang- Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Peraturan daerah pada
umumnya dapat diartikan sebagai instrumen aturan yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam rangka menyelenggarakan
pemerintahan daerah di masing-masing daerah otonom. Dimana peraturan daerah itu adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah dengan bertujuan bersama Kepala Daerah, Gubernur atau Bupati Wali Kota. Peraturan Daerah terdiri atas Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan
Daerah Kabupaten Kota. Sesuai dengan ketentuan Pasal 11 Undang-Undang No 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah diatur urusan pemerintahan konkuren sebagaimana
24
Ibid, hal.8.
24
dimaksud dalam Pasal 9 ayat 3 yang menjadi kewenangan daerah terdiri atas urusan pemerintahan wajib dan urusan pilihan,dan Pasal 12 menyebutkan:
1 Urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 2 meliputi: a.
Pendidikan; b.
Kesehatan; c.
Pekerjaan umum dan penataan ruang; d.
Perumahan rakyat dan kawasan permukiman; e.
Ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat; dan f.
Sosial; 2
Urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat 2 meliputi:
a. Tenaga kerja;
b. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
c. Pangan;
d. Pertahanan;
e. Lingkungan hidup;
f. Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
g. Pemberdayaan masyarakat dan desa;
h. Pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
i. Perhubungan;
j. Komunikasi dan Informatika;
k. Koperasi, usaha kecil dan menengah;
l. Penanaman modal;
m. Kepemudaan dan olahraga;
n. Statistik;
o. Persandian;
p. Kebudayaan;
q. Perpustakaan; dan
r. Kearsipan;
3 Urusan Pemerintahan pilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat
1 meliputi: a.
Kelautan dan perikanan; b.
Pariwisata; c.
Pertanian; d.
Kehutanan; e.
Energi dan sumber daya mineral; f.
Perdagangan; g.
Perindustrian; dan h.
Transmigrasi.
25
Seperti yang telah dikemukakan Peraturan Daerah tersebut merupakan peraturan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan bertujuan
bersama Kepala Daerah dan memuat materi muatan berupa penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan serta memuat materi muatan lokal sesuai
dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.
2.3 Penegakan Hukum