Gilang Ginanjar H, 2014 Profil Kontrol Diri Dan Disiplin Atlet Renang Jawa Barat Peraih Medali Emas PON XVIII Riau
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Renang  merupakan  salah  satu  cabang  olahraga  aquatik  yang  menjadi kebanggaan  masyarakat  Jawa  Barat.  Menurut  Orr  dan  Tyer  2008:9  yang  dialih
bahasakan oleh PT Angkasa mengatakan bahwa : “Manusia telah berenang sejak awal
jaman,  beribu-ribu  tahun  silam  bangsa  Mesir,  bangsa  Asiria,  bangsa  Yunani  dan bangsa  Romawi  telah  melukiskan  laki-laki  dan  perempuan  sedang  berenang
di  air.” Pengertian dari berenang itu sendiri dijelaskan pula
menurut Wikipedia adalah “suatu kegiatan fisik yang dilakukan didalam air dengan prinsip berpindah tempat dari tempat
satu ke tempat lain.” Terdapat  berbagaimacam  kejuaraan  nasional  yang  diikuti  dan  dimenangkan
oleh kontingen dari Jawa Barat. Terakhir, pada Pekan Olahraga Nasional ke XVIII di Riau  peraih  prestasi  terbaik  yaitu  sebagai  juara  umum  adalah  team  dari  daerah  Jawa
Barat.  Kontingen  dari  Provinsi  Jawa  Barat  menaruh  target  16  emas  pada  cabang olahraga  renang  pada  ajang  Pekan  Olahraga  Nasional  tersebut.  Tetapi  kenyataannya
Jawa  Barat  meraih  22  medali  emas  dari  target  awal  hanya  16  medali  emas.  Raihan medali  emas  yang  melebihi  jumlah  dari  target  awal  yang  ditentukan  selain  membuat
bangga tetapi juga menjadikan hal tersebut menarik untuk diteliti, baik itu dari kondisi fisik ataupun kondisi psikologis yang dimiliki oleh atlet itu sendiri.
Keberhasilan  yang  diraih  dalam  olahraga  prestasi  ditentukan  oleh  berbagai aspek yakni fisik, teknik, taktik dan mental. Pemberian program latihan yang diberikan
pada  atlet  renang  pada  dasarnya  sesuai  dengan  program  yang  dimiliki  pelatih  yang tentu  memiliki  program  yang  baik  dan  telah  dirancang  sebelumnya  bersama  dengan
team  PRSI  Jabar  agar  atlet  dapat  mencapai  puncak  prestasi.  Pemberian  program latihan  tentu  disesuaikan  dengan  individu  atlet  itu  sendiri,  dikarenakan  setiap  atlet
memiliki  nomor  gaya  masing-masing,  sehinga  pemberian  programpun  berbeda  satu sama lain yakni dengan memperhatikan aspek fisik, taktik, tenik, dan mental atlet itu
Gilang Ginanjar H, 2014 Profil Kontrol Diri Dan Disiplin Atlet Renang Jawa Barat Peraih Medali Emas PON XVIII Riau
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
sendiri.  Terkait  dengan  aspek  aspek  yang  disebutkan  tersebut,  peneliti  tertarik  untuk meneliti bagaimana aspek mental dari atlet renang Jawa Barat.
Menurut  teori  motivasi  kebutuhan,  sebagaimana  dicetuskan  oleh  Mc-Cleland yang  diterjemahkan  oleh  Hendry  dalam  jurnalnya,  bahwa
“Manusia  memiliki kebutuhan  berprestasi  yang  disebut  sebagai  Need  for  Achievement  atau  disingkat
N.Ach ”.  Teori  ini  mengindikasi  bahwa  sesungguhnya  manusia  memiliki  kebutuhan
untuk  berprestasi.  Akan  tetapi  untuk  berprestasi  tersebut  harus  didukung  oleh semacam mentalitas dan dorongan yang kuat untuk memperolehnya.
Selanjutnya  masih  Mc-Cleland  dalam  jurnal  yang  sama  menyatakan “bahwa
yang  mendorong  seseorang  berprestasi  adalah  mentalitas  yang  kuat.  Siapa  yang memiliki dorongan mentalitas yang kuat, maka dialah yang akan berprestasi
”. Namun demikian,  dorongan  berprestasi  tersebut  dapat  ditanamkan.  Untuk  menjadi  seseorang
yang  berprestasi,  sesuatu  yang  penting  adalah  dukungan  mentalitas  yang  berupa kemauan  keras,  kerja  keras,  kerja  cerdas  dan  komitmen  atau  konsistensi  juga  faktor
bakat yang menjadi salah satu pendukung pencapaian prestasi tersebut. Salah  satu  komponen  psikologis  yang  seringkali  mempengaruhi  keberhasilan
atlet  baik  dalam  proses  latihan  maupun  di  dalam  pertandingan  adalah  terkait  dengan kemampuan  yang  berkaitan  dengan  kemampuan  mengontrol  diri  dan  disiplin.
Pengertian dari kontrol diri itu sendiri adalah kemampuan seseorang untuk menyusun, membimbing,  mengatur  dan  mengarahkan  bentuk  perilaku  yang  akan  membawa  ke
arah  positif  bagi  individu  tersebut.  Kontrol  diri  dapat  dikembangkan  dan  digunakan oleh individu di dalam kehidupan sehari-harinya.
Hal  tersebut  sesuai  dengan  yang  dijelaskan  oleh  Santrock  2003:523  yang dialih bahasakan oleh Anggia menjelaskan bahwa :
Jika  individu  mampu  mengendalikan  perilakunya  dengan  baik  maka  dapat membedakan  perilaku  yang  dapat  diterima  dan  tidak  dapat  diterima,  dan
kemampuan  menggunakan  pengetahuan  tentang  apa  yang  dapat  diterima  itu sebagai perilaku standar untuk membimbing perilakunya sehingga mau menunda
pemenuhan kebutuhannya.
Gilang Ginanjar H, 2014 Profil Kontrol Diri Dan Disiplin Atlet Renang Jawa Barat Peraih Medali Emas PON XVIII Riau
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Komponen  psikologis  yang  lain  sebagaimana  penulis  jelaskan  di  atas  yakni disiplin.  Disiplin adalah  sesuatu  yang identik  dengan ketaatan dan kepatuhan. Secara
umum,  masyarakat  di  Negara  Indonesia  terpandang  sebagai  masyarakat  yang  tidak disiplin.  Tetapi  seorang  atlet  yang  menginginkan  juara  haruslah  memiliki  sikap
disiplin yang tinggi. Julie Andrews dalam Sheila Ellison and Barbara An Barnet berpendapat bahwa
“Disipline  is  a  form  of  life  training  that,  once  experienced  and  when  practiced, develops an individual’s ability to control themselves”.
Kedua komponen psikologis di atas adalah faktor yang mempengaruhi kondisi psikologis seseorang yang tentunya mempengaruhi pula setiap prestasi yang diraihnya.
Maka dari itu penulis in gin melakukan penelitian dengan judul “Profil kontrol diri dan
disiplin atlet renang peraih medali emas PON XVIII ”
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah