PROFIL KONTROL DIRI DAN DISIPLIN ATLET RENANG JAWA BARAT PERAIH MEDALI EMAS PON XVIII RIAU.

(1)

PROFIL KONTROL DIRI DAN DISIPLIN ATLET RENANG JAWA BARAT PERAIH MEDALI EMAS PON XVIII RIAU

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh :

Gilang Ginanjar H 1000186

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “profil kontrol diri dan disiplin atlet renang jawa barat peraih medali emas pon xviii riau” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang termasuk plagiat dari hasil karya orang lain.

Bandung, Desember 2013

Penulis

GILANG GINANJAR H NIM: 1000186


(3)

(4)

ABSTRAK

PROFIL KONTROL DIRI DAN DISIPLIN ATLET RENANG JAWA BARAT PERAIH MEDALI EMAS PON XVIII RIAU

Pembimbing 1 : Dr. Nina Sutresna Pembimbing 2 : Drs. H. Dede Rohmat N., M.Pd

Gilang Ginanjar H 1000186

Permasalahan yang penulis ajukan pada penelitian ini yaitu mengenai profil kontrol diri dan disiplin atlet renang Jawa Barat peraih medali emas PON XVIII Riau. Selain untuk meraih prestasi, renangpun bermanfaat untuk pendidikan, kesehatan, bahkan rekreasi. Berbicara mengenai prestasi, pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XIIX, cabang olahraga renang dari Jawa Barat tampil sebagai juara umum. Hal tersebut menjadi suatu hal yang baru di daerah Jawa Barat. Raihan prestasi tersebut tentu tidak hanya disebabkan oleh faktor fisik saja, tetapi faktor psikologis pun sangat mempengaruhinya. Kontrol diri dan disiplin pada diri seorang atlet tentu berbeda beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran yang lebih jelas mengenai profil kontrol diri dan disiplin atlet renang Jawab Barat peraih medali emas PON XVIII Riau.

Metode yang penulis gunakan dalam proses penelitian ini adalah metode deskriptif. Sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 8 atlet. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah angket tertutup. Sedangkan teknik pengolahan data dan analisis data yang digunakan adalah teknik persentase melalui data pengamatan.

Penelitian menunjukan bahwa profil kontrol diri atlet renang Jawa Barat peraih medali emas PON XVIII memiliki persentase 80.49%. Sedangkan profil disiplinnya sendiri memiliki persentase 83.58%. Dengan demikian jika persentase tersebut dikategorikan menurut kriteria frekwensi persentase maka kedua aspek tersebut tergolong pada kriteria persentase baik.

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga angkatan 2010 Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan


(5)

THE PROFILE OF SELF CONTROL AND DISCIPLINE

SWIMMING ATHLETES

WEST JAVA WINNING GOLD MEDALS PON XIIX RIAU

( the study of descriptive swimming athletes pon west java )

Gilang Ginanjar Hidayatullah1

; Nina Sutresna2

;

Dede Rohmat N3

Coach Faculity Of Sport

Indonesia University Of Education

Problems writer proposed to research is about profile self-control and discipline athletes pool west java winning gold medals pon xiix riau. Currently sports pool is sports are very popular and very most favorite by the public. It is because besides for achievement, renangpun beneficial for education, health, even recreation. Talk about achievements, on national sports week ( pon ) to xiix, swimming sport branch of west java a winner general. It becomes something new in west java. The achievement of course not only caused by a factor of physical course, but psychological factors is very influence it. Self-control and discipline on the self an athlete of different different. Research is aimed to know the picture more clear about the profile of self control and discipline swimming athletes west said winning gold medals pon xiix riau.

A method of which the author use in the process of this research is a method of descriptive. Samples to this research is as much as 8 jocks. A measuring instrument used in this research is poll closed. While engineering data processing and analysis of data used is a technique the percentage of observation through the data

Research showed that the profile of self-control swimming athletes west java winning gold medals pon xiix having the percentage of 80.49 %. While profile disiplinnya itself has the percentage of 83.58 %. Thus if the percentage was zoned according to criteria frekwensi the percentage of then both the aspect appertain to a criterion the percentage of good.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... iix

DAFTAR GRAFIK... ix

DAFTAR LAMPIRAN... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Batasan Penelitian ... 4

F. Definisi Operasional ... 5

G. Populasi dan Sampel ... 6

H. Struktur Organisasi Skripsi... 7

BAB II KAJIAN TEORI, ANGGAPAN DASAR & HIPOTESIS A. Kajian Teori... 9

1. Hakekat Olahraga Renang... 9

1.1 Karakteristik Cabang Olahraga Renang ... 9

1.2 Renang Sebagai Olahraga Rekreasi, Olahraga Kesehatan, Olahraga Pendidikan dan Olahraga Prestasi... 11

1.2.1 Renang Sebagai Olahraga Rekreasi ... 11

1.2.2 Renang Sebagai Olahraga Pendidikan ………. 11

1.2.3 Renang Sebagai Olahraga Kesehatan ……… 11


(7)

B. Kontrol Diri

1. Pengertian Kontrol Diri (Self Control)…... 13

2. Perkembangan Kontol Diri………... 15

3. Ciri-ciri Kontrol Diri ... 16

4. Aspek-aspek Kontrol Diri ………... 17

5. Jenis-jenis Kontrol Diri ……….… 18

6. Teknik Kontrol Diri ……….. 19

7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kontrol Diri ………….. 19

C. Disiplin ………... 20

1. Pengertian Disiplin... 20

2. Jenis-jenis Disiplin... 23

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin... 24

4. Unsur-unsur Disiplin ………. 25

5. Fungsi Disiplin ……….. 26

6. Indikator Disiplin ……….. 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian ... 29

B. Desain Penelitian ... 29

C. Pendekatan dan Metode Penelitian... 30

D. Devinisi Operasional Variabel... 30

1. Kontrol Diri ……….. 30

2. Disiplin ……… 31

E. Instrumen Penelitian ... 32

1. Jenis Instrumen ... 32

2. Pengembangan Kisi-kisi Instrumen ... 33

F. Proses Pengembangan Instrumen... 35

1. Uji Validitas Instrumen ……… 35

2. Uji Reliabilitas Item ... 40

G. Teknik Pengolahan Data ... 41


(8)

2. Pensekoran ... 41

3. Analisis Data ... 43

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data Kontrol Diri ... 45

B. Hasil Pengolahan dan Analisis Data Disiplin ... 52

C. Diskusi Penemuan ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Kisi-kisi Instrument Pengungkap Kontrol Diri (sebelum uji) 33 3.2 Kisi-kisi Instrument Pengungkap Kedisiplinan (sebelum uji) 34 3.3 Hasil Uji Validitas Item Instrumen Kontrol diri 36 3.4 Hasil Uji Validitas Item Instrumen Kedisiplinan 37 3.5 Kisi-kisi Instrument Pengungkap Kontrol Diri (setelah uji) 37 3.6 Kisi-kisi Instrument Pengungkap Kedisiplinan (setelahuji) 38 3.7 Interprestasi Nilai Keeratan Hubungan (korelasi) 41 3.8 Pola Skor Alternatif Respons 42 3.9 Kriteria Frekuensi Persentase 44

4.1 Data Hasil Penelitian 45

4.2 Hasil Persentase Sub Indikator Kontrol Perilaku 46 4.3 Hasil Persentase Sub Indikator Kontrol Kognitif 47 4.4 Hasil Persentase Sub Indikator Kontrol Keputusan 48

4.5 Data Hasil Penelitian 53

4.6 Hasil Persentase Sub Indikator Peraturan 54 4.7 Hasil Persentase Sub Indikator Hukuman 55 4.8 Hasil Persentase Sub Indikator Penghargaan 56 4.9 Hasil Persentase Sub Indikator Konsistensi 56 4.10 Kriteria Frekuensi Persentase 62


(10)

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

3.1 Desain Penelitian 30

4.1 Persentase Sub Indikator Kontrol Perilaku 49 4.2 Persentase Sub Indikator Kontrol Kognitif 50 4.3 Persentase Sub Indikator Kontrol Keputusan 51 4.4 Profil Kontrol Diri Atlet Renang Jawa Barat 52 4.5 Persentase Sub Indikator Peraturan 57 4.6 Persentase Sub Indikator Hukuman 58 4.7 Persentase Sub Indikator Penghargaan 59 4.8 Persentase Sub Indikator Konsistensi 60 4.9 Profil Disiplin Atlet Renang Jawa Barat 61


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Angket Uji Coba Kontrol Diri 70

2 Angket Uji Coba Disiplin 74

3 Data Hasil Uji Validitas Kontrol Diri 78 4 Data Hasil Uji Validitas Disiplin 81

5 Angket Kontrol Diri 84

6 Angket Disiplin 88

7 Data Hasil Penelitian Angket Profil Kontrol Diri 91 8 Data Hasil Penelitian Angket Profil Disiplin 92 9 Hasil Analisis Data Penelitian Angket Profil Kontrol Diri 93 10 Hasil Analisis Data Penelitian Angket Profil Disiplin 97

11 Tabel Distribusi r 104

12 Surat Izin Mengadakan Riset 105

13 Surat Keputusan 106

14 Daftar Bimbingan Skripsi 110


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Renang merupakan salah satu cabang olahraga aquatik yang menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Barat. Menurut Orr dan Tyer (2008:9) yang dialih bahasakan oleh PT Angkasa mengatakan bahwa: “Manusia telah berenang sejak awal jaman, beribu-ribu tahun silam bangsa Mesir, bangsa Asiria, bangsa Yunani dan bangsa Romawi telah melukiskan laki-laki dan perempuan sedang berenang di air.” Pengertian dari berenang itu sendiri dijelaskan pula menurut Wikipedia adalah “suatu kegiatan fisik yang dilakukan didalam air dengan prinsip berpindah tempat dari tempat satu ke tempat lain.”

Terdapat berbagaimacam kejuaraan nasional yang diikuti dan dimenangkan oleh kontingen dari Jawa Barat. Terakhir, pada Pekan Olahraga Nasional ke XVIII di Riau peraih prestasi terbaik yaitu sebagai juara umum adalah team dari daerah Jawa Barat. Kontingen dari Provinsi Jawa Barat menaruh target 16 emas pada cabang olahraga renang pada ajang Pekan Olahraga Nasional tersebut. Tetapi kenyataannya Jawa Barat meraih 22 medali emas dari target awal hanya 16 medali emas. Raihan medali emas yang melebihi jumlah dari target awal yang ditentukan selain membuat bangga tetapi juga menjadikan hal tersebut menarik untuk diteliti, baik itu dari kondisi fisik ataupun kondisi psikologis yang dimiliki oleh atlet itu sendiri.

Keberhasilan yang diraih dalam olahraga prestasi ditentukan oleh berbagai aspek yakni fisik, teknik, taktik dan mental. Pemberian program latihan yang diberikan pada atlet renang pada dasarnya sesuai dengan program yang dimiliki pelatih yang tentu memiliki program yang baik dan telah dirancang sebelumnya bersama dengan team PRSI Jabar agar atlet dapat mencapai puncak prestasi. Pemberian program latihan tentu disesuaikan dengan individu atlet itu sendiri, dikarenakan setiap atlet memiliki nomor gaya masing-masing, sehinga pemberian programpun berbeda satu sama lain yakni dengan memperhatikan aspek fisik, taktik, tenik, dan mental atlet itu


(13)

2

sendiri. Terkait dengan aspek aspek yang disebutkan tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana aspek mental dari atlet renang Jawa Barat.

Menurut teori motivasi kebutuhan, sebagaimana dicetuskan oleh Mc-Cleland yang diterjemahkan oleh Hendry dalam jurnalnya, bahwa “Manusia memiliki kebutuhan berprestasi yang disebut sebagai Need for Achievement atau disingkat N.Ach”. Teori ini mengindikasi bahwa sesungguhnya manusia memiliki kebutuhan untuk berprestasi. Akan tetapi untuk berprestasi tersebut harus didukung oleh semacam mentalitas dan dorongan yang kuat untuk memperolehnya.

Selanjutnya masih Mc-Cleland dalam jurnal yang sama menyatakan “bahwa yang mendorong seseorang berprestasi adalah mentalitas yang kuat. Siapa yang memiliki dorongan mentalitas yang kuat, maka dialah yang akan berprestasi”. Namun demikian, dorongan berprestasi tersebut dapat ditanamkan. Untuk menjadi seseorang yang berprestasi, sesuatu yang penting adalah dukungan mentalitas yang berupa kemauan keras, kerja keras, kerja cerdas dan komitmen atau konsistensi juga faktor bakat yang menjadi salah satu pendukung pencapaian prestasi tersebut.

Salah satu komponen psikologis yang seringkali mempengaruhi keberhasilan atlet baik dalam proses latihan maupun di dalam pertandingan adalah terkait dengan kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan mengontrol diri dan disiplin. Pengertian dari kontrol diri itu sendiri adalah kemampuan seseorang untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang akan membawa ke arah positif bagi individu tersebut. Kontrol diri dapat dikembangkan dan digunakan oleh individu di dalam kehidupan sehari-harinya.

Hal tersebut sesuai dengan yang dijelaskan oleh Santrock (2003:523) yang dialih bahasakan oleh Anggia menjelaskan bahwa :

Jika individu mampu mengendalikan perilakunya dengan baik maka dapat membedakan perilaku yang dapat diterima dan tidak dapat diterima, dan kemampuan menggunakan pengetahuan tentang apa yang dapat diterima itu sebagai perilaku standar untuk membimbing perilakunya sehingga mau menunda pemenuhan kebutuhannya.


(14)

3

Komponen psikologis yang lain sebagaimana penulis jelaskan di atas yakni disiplin. Disiplin adalah sesuatu yang identik dengan ketaatan dan kepatuhan. Secara umum, masyarakat di Negara Indonesia terpandang sebagai masyarakat yang tidak disiplin. Tetapi seorang atlet yang menginginkan juara haruslah memiliki sikap disiplin yang tinggi.

Julie Andrews dalam Sheila Ellison and Barbara An Barnet berpendapat bahwa “Disipline is a form of life training that, once experienced and when practiced, develops an individual’s ability to control themselves”.

Kedua komponen psikologis di atas adalah faktor yang mempengaruhi kondisi psikologis seseorang yang tentunya mempengaruhi pula setiap prestasi yang diraihnya. Maka dari itu penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Profil kontrol diri dan disiplin atlet renang peraih medali emas PON XVIII”

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai profil kontrol diri dan disiplin atlet renang peraih medali emas pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII dari Jawa Barat, dikaitkan dengan hasil prestasi yang diraihnya maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana profil kontrol diri atlet renang Jawa Barat peraih medali emas pada ajang PON XVIII di Provinsi Riau tersebut?

2. Bagaimana profil disiplin atlet renang Jawa Barat peraih medali emas pada ajang PON XVIII di Provinsi Riau tersebut?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan penelitian tersebut di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : “untuk mengetahui profil kontrol diri dan disiplin atlet renang dari Jawa Barat peraih medali emas PON XVIII di Provinsi Riau”.


(15)

4

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian di atas, maka yang diharapkan penulis melalui penelitian ini adalah manfaat secara teoritis dan secara praktis, yang di paparkan sebagai berikut :

1. Manfaat secara teoritis

a. Sebagai bahan bacaan bagi khalayak umum yang bergelut dalam bidang olahraga renang serta kaitannya dengan profil atlet PON XVIII yang meraih medali emas dari Jawa Barat pada ajang tersebut.

b. Sebagai dokumentasi bagi pengurus cabang olahraga renang di Jawa Barat.

c. Dapat dijadikan referensi dalam menentukan olahraga yang sesuai dengan kondisi psikologis yang dimiliki.

2. Manfaat secara praktis

a. Dapat dijadikan bahan pengembangan dalam suatu ilmu kepelatihan olahraga terutama psikologis olahraga, serta bahan penelitian lebih lanjut dalam rangka penyempurnaan sumber daya manusia dalam cabang olahraga renang khususnya di Provinsi Jawa Barat.

b. Dapat dijadikan masukan untuk para pelatih dalam mencari bibit bibit atlet sesuai dengan kondisi psikologis yang dimiliki sehingga pelatih akan tahu bagaimana cara melatih atlet yang memiliki kondisi psikologis yang unik sehingga seluruh atlet tersebut sama-sama dapat berprestasi.

E. Batasan Penelitian

Dalam suatu penelitian perlu dilakukan pembatasan masalah, agar ruang lingkup penelitian yang dilakukan penulis tidak terlalu meluas dan permasalahannya yang harus dipecahkan jelas secara terperinci.


(16)

5

1. Masalah yang ditelaah dalam penelitian ini adalah profil psikologis yang secara spesifik diarahkan pada komponen psikologi mengenai kontrol diri dan disiplin atlet renang dari Jawa Barat peraih medali emas PON XVIII Riau.

2. Instrument penelitian menggunakan angket yang disusun oleh peneliti dengan mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Averill tentang kontrol diri, dan teori yang dikemukakan oleh Hurlock tentang disiplin.

3. Hasil prestasi adalah prestasi yang diraih atlet Jawa Barat pada saat Kejuaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII yang diselenggarakan di Provinsi Riau 2012.

F. Definisi Operasional

Pada poin ini dijelaskan mengenai definisi istilah yang digunakan menjadi suatu kerangka acuan peristilahan dalam penelitian ini. Definisi operasional yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Kontrol Diri (Self Control)

Menurut Mahoney dan Thoresen (dalam Roberts, 1975:2) kontrol diri merupakan komponen yang secara utuh (integrative) yang dilakukan individu terhadap lingkungannya. Individu yang memiliki kontrol diri yang tinggi akan menggunakan cara-cara yang tepat untuk berprilaku dalam kondisi yang berbeda atau bervariasi. Individu cenderung akan merubah prilakunya sesuai dengan permintaan situasi social disekitarnya sehingga dapat mengatur kesan yang dibuat oleh prilakunya lebih responsif terhadap petunjuk situasional, lebih fleksibel, berusaha untuk memperlancar interaksi social, bersikap hangat dan terbuka.

Berdasarkan penjelasan di atas juga menurut pendapat beberapa ahli maka kontrol diri dapat disimpulkan sebagai suatu aktivitas pengendalian tingkah laku. Pengendalian tingkah laku mengandung makna, yaitu melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu untuk bertindak. Semakin tinggi kontrol diri semakin intens pengendalian terhadap tingkah laku.


(17)

6

2. Disiplin

Disiplin pada hakekatnya adalah taat dan rasa tanggung jawab untuk tidak melanggar ketentuan, tata tertib dan nilai-nilai yang dianggap baik oleh masyarakat (Sudibyo, 1989:49).

Dari definisi-definisi di atas juga menurut pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta melalui proses latihan yang dikembangkan menjadi serangkaian perilaku yang didalamnya terdapat unsure-unsur ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, ketertiban dan semua yang dilakukan sebagai tanggung jawab yang bertujuan untuk mawas diri.

3. Atlet

Atlet dalam bahasa yunani: athlos yang berarti “kontes” menurut Wikipedia Indonesia atlet adalah orang yang ikut serta dalam suatu kompetisi olahraga kompetitif. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa atlet renang adalah orang orang yang berprestasi dan berkecimpung dalam kompetisi olahraga.

G. Populasi dan Sampel

Untuk Mendapatkan gambaran sesuai yang diharapkan dalam penelitian ini diperlukan adanya sumber data. Yang dimaksud dengan sumber data pada penelitian adalah populasi dan sampel. Lutan (2007: 80) menjelaskan bahwa: “populasi adalah sekelompok dimana peneliti ingin merealisasikan temuan penelitiannya”. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah atlet renang Jawa Barat, sedangkan sampel menurut Ismiyanto, sample adalah sebagian dari totalitas subjek penelitian atau sebagian populasi yang diharapkan dapat mewakili karakteristik populasi yang penetapannya dengan teknik-teknik tertentu”. Sampel dalam penelitian ini adalah Atlet renang PRSI Jawa Barat yang mengikuti kejuaraan renang pada Pekan Olahraga Nasional ke XVIII di Pekanbaru Riau dan mendapatkan medali pada cabang olahraga renang ini, yaitu sebanyak 8 orang atlet.


(18)

7

H. Struktur Organisasi Skripsi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Batasan Penelitian F. Definisi Operasional G. Struktur Organisasi Skripsi

BAB II KAJIAN TEORI, ANGGAPAN DASAR & HIPOTESIS A. Kajian Teori

1. Hakekat Olahraga Renang

1.1 Karakteristik Cabang Olahraga Renang

1.2 Renang Sebagai CAbang Olahraga Rekreasi, Olahraga Kesehatan, Olahraga Pendidikan, dan Olahraga Prestasi

1.2.1 Renang Sebagai Olahraga Rekreasi 1.2.2 Renang Sebagai Olahraga Pendidikan 1.2.3 Renang Sebagai Olahraga Kesehatan 1.2.4 Renang Sebagai Olahraga Prestasi B. Kontrol Diri

C. Disiplin

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian


(19)

8

B. Desain Penelitian

C. Pendekatan dan Metode Penelitian D. Devinisi Operasional Variabel E. Instrumen Penelitisan

F. Proses Pengembangan Instrumen G. Teknik Pengolahan Data

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data Kontrol Diri

B. Hasil Pengolahan dan Analisis Data Disiplin C. Diskusi Penemuan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan

B. Saran

Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran


(20)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian

Penelitian dilaksanakan di tempat latihan para atlet renang PON Jawa Barat yaitu di kolam renang Karang Setra yang beralamat di Jalan Sirnagalih No 15 Kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet renang dari Jawa Barat yang meraih medali emas pada Pekan Olahraga Nasional XVIII yang diselenggarakan di Provinsi Riau.

Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Terkait dengan total sampling Sugiyono (2011:68) menjelaskan “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Berdasarkan data perenang yang meraih medali emas pada PON XVIII adalah sebanyak 8 orang dan sampel yang digunakan adalah sebanyak 8 orang.

B. Desain Penelitian

Di bawah ini merupakan desain penelitian deskriptif menurut Arikunto (2006: 186) :

Gambar 3.1 Desain Penelitian

(Arikunto-Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek, 2006: 186) POPULASI

SAMPEL

UJI COBA ANGKET

ANGKET

ANALISIS


(21)

30

C. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Definisi dari pendekatan tersebut dirumuskan oleh Arikunto (2010:27) “..penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan data hasilnya.” Pendekatan kuantitatif dipilih untuk mendapatkan gambaran umum dari aspek kontrol diri dan kedisiplinan atlet renang Jawa Barat peraih medali emas PON XVIII Riau.

Metode penelitian adalah metode deskriptif, dengan tujuan mendapatkan gambaran mengenai kontrol diri serta kedisiplinan para atlet renang Jawa Barat yang meraih medali emas pada PON XVIII. Penggambaran kontrol diri serta kedisiplinan menjadi dasar pengembangan pembinaan kondisi psikologis.

D. Definisi Operasional Variable

Sebagai upaya menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam menafsirkan, maka dijelaskan definisi operasional masing-masing variable dalam penelitian sebagai berikut.

1. Kontrol Diri

Kontrol diri dalam penelitian didefinisikan sebagai kemampuan para atlet renang Jawa Barat peraih medali emas PON XVIII untuk dapat mengatur tingkah laku dengan melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk bertindak, yang diwujudkan dengan kontrol perilaku, kontrol kognitif, dan kontrol keputusan. Seperti yang dikemukakan oleh Averill (Muharsih, 2006:22) ada berbagai macam aspek dari kontrol diri, Averill menyebutkan kontrol diri dengan sebutan kontrol personal, yaitu terdiri dari:

Kontrol perilaku (behavior control) menunjukan kemampuan atlet untuk memodifikasi sesuatu keadaan yang tidak menyenangkan. Indikator seorang atlet dapat mengontrol perilakunya ditandai dengan; a) atlet memiliki kemampuan untuk mengontrol perilaku yang berdasarkan dari dalam diri, dan b) kemampuan mengontrol


(22)

31

stimulus, merupakan kemampuan atlet untuk dapat mengetahui kapan suatu stimulus yang tidak dikehendaki akan muncul. Ditandai dengan atlet mendahulukan pekerjakan yang lebih penting dan mengendalikan diri terhadap hal-hal negatif dari lingkungan. Kontrol kognitif (cognitive control) menunjukan yaitu kemampuan atlet untuk mengolah informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterprestasi, menilai, atau memadukan suatu kejadian. Kemampuan ini meliputi kemampuan mengantisipasi peristiwa atau keadaan melalui berbagai pertimbangan dan kemampuan menafsirkan suatu peristiwa atau keadaan dengan cara memperhatikan segi-segi positif secara sub jektif. Kontrol keputusan (decision control) yaitu kemampuan siswa untuk memilih tindakan sesuai dengan yang diyakini atau disetujui, ditandai dengan siswa memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan dapat bertanggung jawab terhadap keputusannya berdasarkan keyakinan sendiri.

2. Disiplin

Kedisiplinan yang dimaksud dalam penelitian adalah kontrol diri atlet renang Jawa Barat yang meraih medali emas pada PON XVIII dalam menaati tata tertib di tempat latihan dan atau peraturan lain yang ada di tempat latihan dengan rasa tanggung jawab, sehingga atlet mampu berperilaku disiplin.

Aspek-aspek disiplin dituangkan ke dalam indikator sebagaimana penulis sarikan dari Hurlock (1978: 86-92) yang dialih bahasakan oleh Anggia (2006:22-25) sebagai berikut:

a. Peraturan yang berfungsi sebagai patokan atau standar untuk bertingkah laku yang harus dipenuhi oleh atlet di lapangan dengan bersungguh-sungguh menjalankan peraturan denga penuh rasa tanggung jawab. Atlet yang bertanggung jawab terhadap peraturan ditandai dengan siswa yang mengatur waktu saat latihan dimulai, berlatih di lapang, istirahat dan pulang berlatih, bertanggung jawab terhadap tugas-tugas sekolah, dan tidak melakukan tindakaan kekerasan, merokok atau membuat keributan di lapangan. Ditunjukan dengan atlet mampu berperilaku dan berpenampilan sesuai dengan


(23)

32

tata tertib yang dibuat oleh pelatih, dengan cara berbicara dan bersikap sopan terhadap pelatih, penjaga kolam renang, penjaga penginapan, teman dan berpenampilan rapi sesuai dengan peraturan pelatih.

b. Hukuman merupakan sanksi yang diberikan oleh pihak pelatih terhadap atlet yang melakukan pelanggaran dalam upaya menegakkan peraturan atau tata tertib lapangan, sehingga atlet dapat bertanggung jawab untuk menerima sanksi atas pelanggaran yang dilakukan.

c. Penghargaan merupakan pemberian hadia (reward) atas hasil yang baik. Penghargaan tidak hanya berbentuk materi tetapi dapat juga berbentuk pujian kata-kata, dan senyuman.

d. Konsistensi adalah komitmen terhadap peraturan yang timbul atas dasar tanggung jawab dan kesadaran diri tanpa adanya paksaan dan tekanan dari luar, sehingga siswa dapat menjalankan peraturan tanpa ada paksaan dari orang lain. E. Instrumen Penelitian

1. Jenis Instrumen

Dalam penelitian data dikumpulkan dengan menggunakan instrument berupa angket untuk memperoleh gambaran mengenai kontrol diri dan disiplin atlet di lapangan. Angket yang digunakan dalam penelitian adalah angket berjenis tertutup. Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan cek (√). Angket yang digunakan menggunakan skala Likert dengan alternated respon pertanyaan terentang antara satu sampai lima. Kelima alternatif respon tersebut diurutkan dari kemungkinan kesesuaian tertinggi sampai dengan kemungkinan kesesuaian terendah, yaitu: 1) Sangat Sesuai (SS); 2) Sesuai (S); 3) Kadang-kadang (K); 4) Tidak Sesuai (TS); dan 5) Sangat Tidak Sesuai (STS).


(24)

33

2. Pengembangan Kisi-Kisi Instrumen

Kisi-kisi instrument untuk mengungkap kontrol diri dan disiplin atlet yang dikembangakan dari definisi operasional variabel penelitian. Terdapat dua poin kisi-kisi instrument yaitu; 1) kisi-kisi-kisi-kisi instrumen kontrol diri yang terdiri dari aspek-aspek kontrol diri; 2) kisi-kisi kedisiplinan atlet terdiri dari aspek-aspek kedisiplinan siswa.

Kisi-kisi instrument untuk mengungkap kontrol diri dan kedisiplinan siswa dikembangkan dari definisi operasional variable penelitian. Kisi-kisi instrument disajikan dalam Tabel 3.1 sebagai berikut.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Pengungkap Kontrol Diri (Sebelum Uji Coba)

Aspek Indikator Sub Indikator Nomor

Soal Jumlah Positif Negatif

1. Kontrol Perilaku (Behavioral Control a. Mampu mengontrol perilaku Kontrol perilaku berdasarkan faktor dari dalam diri

1 – 8 8 1,3,

5,8 2,4, 6,7 b. Mampu mengontrol stimulus Mendahulukan pekerjaan yang lebih penting

9-16 8 9,10,11,16 12,13,14,15

Mengendalikan diri terhadap hal-hal negatif dari lingkungan

17-23 7 20,21,22,23 17,18,19

2. Kontrol Kognitif (Cognitive Control) a. Mampu mengantisipasi peristiwa Mampu memilih tindakan untuk mengatasi masalah

24-30 7 24,25,26,28 27,29,30

b. Mampu menafsirkan peristiwa

Dapat memikirkan manfaat dari suatu peristiwa

31-37 7 31,33,36 32,34,35,37

3. Kontrol keputusan (Decisional Control) a. Mampu mengambil keputusan Bertanggung jawab terhadap keputusan berdasarkan keyakinan sendiri

38-43 6 41,42,43 38,39,40


(25)

34

Kisi-kisi instrument kedisiplinan disajikan dalam Tabel 3.2 sebagai berikut. Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Pengungkap Kedisiplinan Atlet (Sebelum Uji Coba)

Aspek Indikator Sub Indikator Nomor

Soal Jumlah Positif Negatif

1. Peraturan a. Etika/sopan santun Berbicara dan berperilaku sopan terhadap pelatih, staf manajemen club, penjaga tempat latihan, teman baik maupun dilapang ataupun di luar

1 – 6 6 1,2,

3

4,5,6

b. Kehadiran Ketepatan waktu

ketika datang ke lapang dan mulai latihan

7-13 6 10,11,12 7,8,9

c. Berpakaian dan berpenampilan

Cara berpakaian dan berpenampilan sesuai aturan pelatih

13-16 4 14,16 13,15

d. Kegiatan latihan di kolam, dan di rumah

1) Keaktifan berlatih di lapang

17-18 2 17 18

2) Mengikuti semua kegiatan latihan

19-23 5 20,23 19,21,22

3) Menyelesaikan tugas latihan di tempat latihan

24-25 2 24,25 -

4) Menyelesaikan tugas latihan di rumah

26-28 3 28 26,27

5) Membiasakan berlatih di rumah secara rutin

29-30 2 29,30 -


(26)

35

prasarana di tempat latihan

untuk menjaga dan merawat sarana prasarana

2. Hukuman a. Ketaatan dalam

menaati peraturan atau tata tertib di tempat latihan Tidak merokok, tidak melakukan tindakakn kekerasan, membuat keributan, perkelahian

35-38 4 35 36,37,38

b. Penerimaan diri terhadap sanksi yang diberikan pelatih Memiliki kesadaran untuk menerima sanksi apabila melanggar

peraturan atau tata tertib yang ada

39-41 3 39 40,41

3. Penghargaan Penerimaan dari lingkungan tempat latihan Pengharapan pujian atas apa yang dilakukan

42-48 3 - 42,43,48

4. Konsistensi Komitmen dalam melaksanakan peraturan atau tata tertib di tempat latihan

Komitmen untuk berlatih

45-47 3 45, 46,47

Jumlah 47 21 26

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa sub indikator telah diwakili oleh sebuah pertanyaan atau bahkan lebih. Hal tersebut dilakukan karena apabila saat instrument telah di uji coba kan dan telah di uji validitasnya, jika salah satu pertanyaan dari sub indikator itu tidak valid, maka akan dapat terwakili oleh pertanyaan lainnya yang masih berkaitan.

F. Proses Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas Item

Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Pengujian validitas butir item yang dilakukan dalam penelitian adalah seluruh item yang terdapat dalam angket yang mengungkapkan control diri dan kedisiplinan siswa. Pengujian alat


(27)

36

pengumpul data menggunakan rumus product-moment yang dituliskan dalam Riduwan (2012:138) sebagai berikut :

r hitung = n Σ xy –( Σx )(Σy)

{n Σ x2 –(Σ x)2 } {n Σ y2 –(Σ y)2 Keterangan :

r hitung = Koefisien Korelasi

Σ xi = Jumlah skor item

Σ yi = Jumlah skor total (seluruh item) n = Jumlah responden

Pengujian validitas dilakukan terhadap 43 item angket control diri dan 47 item kedisiplinan atlet dengan jumlah subjek 30 atlet tampak bahwa hasil pengujian validitas terhadap 43 item untuk mengukur control diri menunjukan bahwa tujuh item dinyatakan tidak valid yakni nomor 3, 4, 17, 25, 29, 35 dan 40. Dengan demikian maka ketujuh item tersebut tidak akan diikut sertakan dalam analisis data selanjutnya. Dengan kata lain, instrument yang digunakan untuk analisis data variable control diri terdiri dari 36 item. Adapun item pertanyaan yang dianggap valid dan tidak valid dapat dilihat pada table 3.4 berikut.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Item Instrumen Kontrol Diri


(28)

37

Valid 1, 2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 39,

41, 42, 43

36

Tidak Valid 3, 4 ,17 ,25 ,29 ,35, 40 7

Hasil pengujian terhadap 47 item untuk mengukut kedisiplinan atlet menunjukan bahwa terdapat 10 item dinyatakan tidak valid, yakni nomor 1, 2, 5, 10, 20, 22, 25, 31, 33 dan 36. Dengan demikian maka kesepuluh item tersebut tidak akan diikut sertakan dalam analisis data selanjutnya, dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut.

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Item Instrumen Kedisiplinan Atlet

Kesimpulan No Item Jumlah

Valid 3, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13,

14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 30, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46,

47

37

Tidak Valid 1, 2, 5, 10, 20, 22, 25, 31, 33, 36

10

Setelah dilakukannya uji validitas instrument, maka diperoleh item soal yang telah valid dan akan diikut sertakan dalam pengolahan data. Berikut adalah kis-kisi angket kontrol diri setelah dilakukan uji validitas.


(29)

38

Tabel 3.5

Kisi-kisi Pengungkapan Instrument Kontrol Diri (Setelah Uji Validitas)

Aspek Indikator Sub Indikator Nomor Soal

Jumlah Positif Negatif 1. Kontrol Perilaku (Behavioral Control a. Mampu mengontrol perilaku Kontrol perilaku berdasarkan faktor dari dalam diri

1 – 6 6 1,

3,6 2, 4,5 b. Mampu mengontrol stimulus Mendahulukan pekerjaan yang lebih penting

7-14 8 7,8,9,14 10,11,12,13

Mengendalikan diri terhadap hal-hal negatif dari lingkungan

15-20 6 17,18,19,20 15,16

2. Kontrol Kognitif (Cognitive Control) a. Mampu mengantisipasi peristiwa Mampu memilih tindakan untuk mengatasi masalah

21-25 5 21,22,24 23,25

b. Mampu menafsirkan peristiwa

Dapat memikirkan manfaat dari suatu peristiwa

26-31 6 26,28,30 27,29,31

3. Kontrol keputusan (Decisional Control) a. Mampu mengambil keputusan Bertanggung jawab terhadap keputusan berdasarkan keyakinan sendiri

32-36 5 34,35,36 32,33

Jumlah 36 20 16


(30)

39

Tabel 3.6

Kisi-kisi Pengungkapan Instrumen Disiplin (setelah Uji Validitas)

Aspek Indikator Sub Indikator Nomor

Soal

Jumla h

Positif Negatif 1. Peraturan a. Etika/sopan

santun Berbicara dan berperilaku sopan terhadap pelatih, staf manajemen club, penjaga tempat latihan, teman baik maupun dilapang ataupun di luar

1 – 3 3 1 2,3

b. Kehadiran Ketepatan waktu

ketika datang ke lapang dan mulai latihan

4-8 5 7,8 4,5,6

c. Berpakaian dan berpenampilan

Cara berpakaian dan berpenampilan sesuai aturan pelatih

9-12 4 10,12 9,11

d. Kegiatan latihan di sekolah, dan di rumah

1) Keaktifan berlatih di lapang

13-14 2 13 14

2) Mengikuti semua kegiatan latihan

15-17 3 17 15,16

3) Menyelesaikan tugas latihan di tempat latihan

18 1 18 -

4) Menyelesaikan tugas latihan di rumah

19-21 3 21 19,20

5) Membiasakan berlatih di rumah secara rutin

22-23 2 22,23 -

e. Menjaga sarana prasarana di tempat latihan

Memiliki kesadaran untuk menjaga dan merawat sarana prasarana

24-25 2 24 25

2. Hukuman a. Ketaatan dalam

menaati peraturan atau tata tertib di tempat latihan Tidak merokok, tidak melakukan tindakakn kekerasan, membuat keributan,


(31)

40

perkelahian b. Penerimaan diri

terhadap sanksi yang diberikan pelatih Memiliki kesadaran untuk menerima sanksi apabila melanggar

peraturan atau tata tertib yang ada

29-31 3 29 30,31

3. Penghargaan Penerimaan dari lingkungan tempat latihan Pengharapan pujian atas apa yang dilakukan

32-34 3 - 32,33,34

4. Konsistensi Komitmen dalam melaksanakan peraturan atau tata tertib di tempat latihan

Komitmen untuk berlatih

35-37 3 35, 36,37

Jumlah 37 15 22

2. Uji reliabilitas Item

Setelah validitas masing-masing item diuji, selanjutnya instrument tersebut diuji tingkat reliabilitasnya. Reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik. (Arikunto, 2006;178). Instrument yang sudah dapat dipercaya atau reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabilitas instrument merupakan derajat keajegan skor yang diperoleh oleh subjek penelitian dengan instrumen yang sama dengan kondisi yang berbeda. Rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas alat ukur tentang kontrol diri dan disiplin adalah dengan rumus metode Alpha yang dituliskan dalam Riduwan (2009:115) sebagai berikut:

r11 = 1 –

Keterangkan :

r11 = Nilai Reliabilitas


(32)

41

St = Varians total K = Jumlah item

Berdasarkan perhitungan reliabilitas dengan menggunakan bantuan program Microsoft excel 2007, maka diperoleh koefisien reliabilitas pada angket kontrol diri atlet renang PON Jawa Barat yaitu sebesar 0.786. Berdasarkan kriteria Riduwan yang dapat dilihat pada tabel 3.8, angket tersebut memiliki tingkat reliabilitas Tinggi. Dengan demikian, angket kontrol diri atlet renang PON Jawa Barat dapat dikatakan memadai untuk digunakan sebagai instrument penelitian.

Sedangkan mengenai instrument disiplin atlet, berdasarkan perhitungan reliabilitas dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2007, maka diperoleh koefisien reliabilitas pada angket disiplin atlet renang PON Jawa Barat yaitu sebesar 0.891. Berdasarkan criteria Riduwan yang dapat dilihat pada tabel 3.8, angket tersebut memiliki tingkat reliabilitas Sangat Tinggi. Dengan demikian, disiplin diri atlet renang PON Jawa Barat dapat dikatakan memadai untuk digunakan sebagai instrument penelitian.

Tabel 3.7

Interpretasi Nilai Keeratan Hubungan (Korelasi)

Antara 0, 800 – 1, 000 Sangat Tinggi

Antara 0, 600 – 0, 799 Tinggi Antara 0, 400 – 0, 599 Cukup Tinggi

Antara 0, 200 – 0, 399 Rendah

Antara 0, 000 – 0, 199 Sangat Rendah


(33)

42

G. Teknik Pengolahan Data 1. Verifikasi Data

Verifikasi data adalah suatu langkah pemeriksaan terhadap data yang diperoleh dalam rangka pengumpulan data, sehingga verifikasi data ini bertujuan untuk menyeleksi atau memilih data yang memadai untuk diolah, dengan cara memilih lembar daftar cek yang telah diisi dengan lengkap. Dari hasil verifikasi tersebut diperoleh data yang diisikan responden menunjukan kelengkapan dan cara pengisian yang sesuai dengan petunjuk, atau jumlah data sesuai dengan subjek dan semuanya memenuhi persyaratan untuk dapat diolah.

2. Pensekoran

Instrumen dalam penelitian kuantitatif adalah menggunakan kuisioner atau angket. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian adalah angket tertutup, yaitu atlet diberi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang menggambarkan kontrol diri dan kedisiplinan siswa disertai dengan alternative jawaban. Angket tertutup jawaban sudah disediakan sehingga atlet hanya bertugas memilih jawaban dengan memberikan tanda checklist (√) pada soal yang telah disediakan dengan jawaban seperti pada Tabel 3.3 sebagai berikut.

Tabel 3.8

Pola Skor Opsi Alternatif Respons Model Summated Ratings (Likert)

Pertanyaan

Skor Empat Opsi Alternatif Respon

SS S K TS STS

Favorable (+) 5 4 3 2 1


(34)

43

Pada alat ukur, setiap item diasumsikan memiliki nilai 1-5 dengan bobot tertentu. Bobotnya ialah:

a. Untuk pilihan jawaban sangat sesuai (SS) memiliki skor 5 pada pernyataan positif atau skor 1 pada pernyataan negatif.

b. Untuk pilihan jawaban sesuai (S) memiliki skor 4 pada pertanyaan positif atau skor 2 pada pernyataan negatif.

c. Untuk pilihan jawaban kadang-kadang (K) memiliki skor 3 pada pertanyaan positif atau skor 3 pada pertanyaan negatif

d. Untuk pilihan jawaban tidak sesuai (TS) memiliki skor 2 pada pernyataan positif atau 4 pada pernyataan negatif.

e. Untuk pilihan jawaban sangat tidak setuju (STS) memiliki skor 1 pada pertanyaan positif atau skor 5 pada pernyataan negatif.

3. Analisis Data

Agar analisis data dalam penelitian ini berjalan dengan lancer, maka penulis menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melihat dan memutuskan hasil sah atau tidak sah. Setelah angket dibagikan kepada sumber data, penulis mengumpulkan kembali yang kemudian diperiksa untuk melihat dan memutuskan keabsahan pengisian angket tersebut. Karena dikhawatirkan dalam pengisian angket responden tidak mengisi pertanyaan sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan.

2. Memberikan nilai pada setiap butir pertanyaan dalam angket yang telah

dijawab oleh responden dengan criteria penilaian sebagaimana telah dijelaskan pada sub judul sebelumnya mengenai pensekoran.

3. Mengelompokan setiap butir pertanyaan

4. Menjumlahkan nilai seluruh pertanyaan untuk setiap responden. 5. Menganalisa data untuk memperoleh kesimpulan penelitian.


(35)

44

Untuk memperoleh hasil akhir yaitu berupa gambaran tentang kontrol diri dan disiplin atlet renang PON Jawa Barat, penulis menggunakan perhitungan dengan rumus sebagai berikut:

P =

x 100%

Keterangan :

P = Jumlah atau besarnya persentase yang dicari Σx1 = Jumlah skor berdasarkan alternative jawaban Σxn = Jumlah skor total

Dengan menggunakan rumus tersebut di atas, maka akan diperoleh data yang hendak dicari. Untuk mempermudah dalam penafsiran dan penyimpulan data, dalam hal ini penulis memilih parameter yang dikemukakan oleh Arikunto dalam Sarwanto (2010:54), dengan menafsirkan kriteria penilaian persentase sebagai berikut :

TABEL 3.9

KRITERIA FREKUENSI PERSENTASE

Rentang Nilai Kriteria

76 – 100% Baik 56 – 75% Cukup 40 – 55% Kurang


(36)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, perhitungan, serta analisis data, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa profil mengenai kontrol diri atlet renang Jawa Barat peraih medali emas PON XVIII Riau adalah sebesar 80.62%. jika melihat kepada kriteria frekuensi persentase. Maka aspek kontrol diri yang dimiliki keseluruhan atlet renang tersebut adalah berada pada kategori baik. Sedangkan pada profil disiplin, persentase yang diperolehnya adalah sebesar 83.58%. Maka berdasarkan kriteria frekuensi persentase, perlolehan persentase aspek disiplin atlet renang Jawa Barat peraih medali emas PON XVIII Riau berada pada kategori baik

B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah ditempuh oleh penulis serta kesimpulan yang diambil dari hasil pengolahan data penelitian, penulis ingin menyampaikan beberapa saran yang dapat mengembangkan olahraga renang khususnya di daerah Jawa Barat.

1. Selain kondisi fisik, seorang pelatih juga sangat penting memperhatikan kondisi psikologis atletnya. Maka dari itu seorang pelatih sebaiknya menyediakan waktu untuk berkumpul dan saling bertukar pikiran bersama atletnya. Hal demikian disebabkan karena dengan banyaknya atlet yang seorang pelatih bina, maka dipastikan setiap atlet memiliki keanekaragaman cara dalam mengontrol dirinya sehingga seorang pelatih tidak bisa menyamakan perlakuan kepada setiap atlet 2. Bagi para pelatih harus dapat membedakan cara melatih atlet yang memiliki

kontrol diri dan disiplin kurang dengan atlet yang memiliki kontrol diri dan disiplin cukup baik. Adapun cara pembedaan dalam proses pelatihannya adalah dengan cara membededakan gaya kepemimpinan pelatih terhadap atlet saat melakukan latihan agar masing-masing atlet menjadi lebih disiplin dan terkontrol .


(37)

67

3. Pelatih sendiri harus mampu menunjukan sikap mampu mengontrol diri dan disiplin pada agar menjadi panutan bagi para atlet yang ia bina.

4. Sebagai lembaga yang mewadahi para calon sarjana yang bergelut dalam dunia olahraga. Sangat penting untuk memberikan pelajaran lebih mendalam dibidang psikologi. Karena psikologi adalah suatu bidang ilmu yang tidak mudah untuk dipelajari. Hal tersebut dikarenakan oleh setiap individu mempunyai kondisi psikologi yang berbeda, kemauan yang berbeda dan juga bakat yang berbeda. Sehingga lembaga yang mencetak para pelatihm harus lebih menekankan mahasiswanya untuk belajar psikologi.

5. Sarang untuk peneliti, harus lebih peka terhadap situasi dan kondisi di lingkungan tempat penelitian, karena setiap hal yang ada didalam lingkungan penelitian bisa menjadi sebuah bahan yang lebih menarik untuk digabungkan dengan teori yang sebenarnya.


(38)

DAFTAR PUSTAKA

Angle, (2012).Perkembangan Intelegensi Remaja.[Online].Tersedia:

http://februl.wordpress.com/tag/definisi-intelegensi-menurut-para-ahli/ Arikunto, Suharsimi (2010) Prosedur Penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta

Chaplin, J.P (2011). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Google (2010). Pengertian dan Definisi Psikologis.[Online]. Tersedia:

http://carapedia.com/pengertian_definisi_psikologis_info2055.html Google (2010) Peraturan dan Nomor dalam Perlombaan. [Online].

Tersedia:http://thomson-thomsblog.blogspot.com/2010/05/peraturan-dan-nomor-dalam-perlombaan.html

Google (2010) Kenapa Renang Bisa Ringankan Ashma. [Online]. Tersedia:

(http://m.detik.com/healt/read/2010/05/04/150052/1350920/763/kenapa-renang-bisa-ringankan-ashma?)

Google.(2011).Disiplin.[Online].Tersedia:http://suaranuraniguru.wordpress.com/2011/1 2/01/disiplin/

Google.(2012). Pengertian Emosi Menurut Para Ahli.[Online].Tersedia:

http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-emosi-menurut-para-ahli.html Google (2012) Pengertian Kedisiplinan.[Online]

Tersedia:http://www.psychologymania.com/2012/10/pengertian-kedisiplinan.html Google (2012) Unsur-unsur

Disiplin.[Online]Tersedia:http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/2114582-unsur-unsur-disiplin/#ixzz2U1MXIMC8

Hall, C.S &Lindzey.G (1993).Teori-Teori Sifat dan Behavioristik.Yogyakarta: Kanisius. Haller, D (2011). Belajar Berenang. Bandung: Pionir Jaya Bandung

Hurlock, E. B (1980).Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: ERLANGGA

Husdarta (2010).Psikologi Olahraga, Bandung: Alfabeta Ibrahim, R. (2012). Psikologi Kepelatihan, Bandung: RedPoint.


(39)

69

Meytasari, A. (2012) Kontribusi Kontrol Diri Terhadap Kedisiplinan Siswa Di Sekolah dan Impilkasinya Bagi Program Bimbingan dan Konseling. Skripsi Sarjana Pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan

Marlina, L. (2008) Renang. Jakarta: Ganeca Exact. Nasution (2011). Metode Research, Jakarta: Bumi Aksara.

Nitalgia, W. (2012). Profile Kepribadian Atlet Pencak Silat Kota Bandung, Skripsi Sarjana pada FPOK UPI Bandung: tidak diterbitkan

Nurhasan, (2008).Modul mata Kuliah Statistika. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Orr, C. Rob dan B. Tyler, Jene (2008).Dasar-Dasar Renang, Bandung: Angkasa.

Rachmilawati, R. dkk (2012).“Self Control dan Self Management”. Makalah tugas

Psikologi Sosial II. Bandung

Sepvalda, E. (2010). Motivasi Orang Tua Siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Bumi Siliwangi Kota Bandung Ditinjau Dari Motif Ekonomi, Sosial Dan Prestasi. Skripsi Sarjana pada FPOK UPI Bandung: tidak diterbitkan

Subino (1983), Psikologi, Bandung: ABA YAPARI Bandung Sudjana (2005).Metoda Statistika, Bandung: Tarsito


(1)

Pada alat ukur, setiap item diasumsikan memiliki nilai 1-5 dengan bobot tertentu. Bobotnya ialah:

a. Untuk pilihan jawaban sangat sesuai (SS) memiliki skor 5 pada pernyataan positif atau skor 1 pada pernyataan negatif.

b. Untuk pilihan jawaban sesuai (S) memiliki skor 4 pada pertanyaan positif atau skor 2 pada pernyataan negatif.

c. Untuk pilihan jawaban kadang-kadang (K) memiliki skor 3 pada pertanyaan positif atau skor 3 pada pertanyaan negatif

d. Untuk pilihan jawaban tidak sesuai (TS) memiliki skor 2 pada pernyataan positif atau 4 pada pernyataan negatif.

e. Untuk pilihan jawaban sangat tidak setuju (STS) memiliki skor 1 pada pertanyaan positif atau skor 5 pada pernyataan negatif.

3. Analisis Data

Agar analisis data dalam penelitian ini berjalan dengan lancer, maka penulis menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melihat dan memutuskan hasil sah atau tidak sah. Setelah angket dibagikan kepada sumber data, penulis mengumpulkan kembali yang kemudian diperiksa untuk melihat dan memutuskan keabsahan pengisian angket tersebut. Karena dikhawatirkan dalam pengisian angket responden tidak mengisi pertanyaan sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan.

2. Memberikan nilai pada setiap butir pertanyaan dalam angket yang telah

dijawab oleh responden dengan criteria penilaian sebagaimana telah dijelaskan pada sub judul sebelumnya mengenai pensekoran.


(2)

44

Untuk memperoleh hasil akhir yaitu berupa gambaran tentang kontrol diri dan disiplin atlet renang PON Jawa Barat, penulis menggunakan perhitungan dengan rumus sebagai berikut:

P =

x 100%

Keterangan :

P = Jumlah atau besarnya persentase yang dicari

Σx1 = Jumlah skor berdasarkan alternative jawaban Σxn = Jumlah skor total

Dengan menggunakan rumus tersebut di atas, maka akan diperoleh data yang hendak dicari. Untuk mempermudah dalam penafsiran dan penyimpulan data, dalam hal ini penulis memilih parameter yang dikemukakan oleh Arikunto dalam Sarwanto (2010:54), dengan menafsirkan kriteria penilaian persentase sebagai berikut :

TABEL 3.9

KRITERIA FREKUENSI PERSENTASE

Rentang Nilai Kriteria

76 – 100% Baik

56 – 75% Cukup

40 – 55% Kurang


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, perhitungan, serta analisis data, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa profil mengenai kontrol diri atlet renang Jawa Barat peraih medali emas PON XVIII Riau adalah sebesar 80.62%. jika melihat kepada kriteria frekuensi persentase. Maka aspek kontrol diri yang dimiliki keseluruhan atlet renang tersebut adalah berada pada kategori baik. Sedangkan pada profil disiplin, persentase yang diperolehnya adalah sebesar 83.58%. Maka berdasarkan kriteria frekuensi persentase, perlolehan persentase aspek disiplin atlet renang Jawa Barat peraih medali emas PON XVIII Riau berada pada kategori baik

B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah ditempuh oleh penulis serta kesimpulan yang diambil dari hasil pengolahan data penelitian, penulis ingin menyampaikan beberapa saran yang dapat mengembangkan olahraga renang khususnya di daerah Jawa Barat.

1. Selain kondisi fisik, seorang pelatih juga sangat penting memperhatikan kondisi psikologis atletnya. Maka dari itu seorang pelatih sebaiknya menyediakan waktu untuk berkumpul dan saling bertukar pikiran bersama atletnya. Hal demikian disebabkan karena dengan banyaknya atlet yang seorang pelatih bina, maka dipastikan setiap atlet memiliki keanekaragaman cara dalam mengontrol dirinya sehingga seorang pelatih tidak bisa menyamakan perlakuan kepada setiap atlet 2. Bagi para pelatih harus dapat membedakan cara melatih atlet yang memiliki

kontrol diri dan disiplin kurang dengan atlet yang memiliki kontrol diri dan disiplin cukup baik. Adapun cara pembedaan dalam proses pelatihannya adalah


(4)

67

3. Pelatih sendiri harus mampu menunjukan sikap mampu mengontrol diri dan disiplin pada agar menjadi panutan bagi para atlet yang ia bina.

4. Sebagai lembaga yang mewadahi para calon sarjana yang bergelut dalam dunia olahraga. Sangat penting untuk memberikan pelajaran lebih mendalam dibidang psikologi. Karena psikologi adalah suatu bidang ilmu yang tidak mudah untuk dipelajari. Hal tersebut dikarenakan oleh setiap individu mempunyai kondisi psikologi yang berbeda, kemauan yang berbeda dan juga bakat yang berbeda. Sehingga lembaga yang mencetak para pelatihm harus lebih menekankan mahasiswanya untuk belajar psikologi.

5. Sarang untuk peneliti, harus lebih peka terhadap situasi dan kondisi di lingkungan tempat penelitian, karena setiap hal yang ada didalam lingkungan penelitian bisa menjadi sebuah bahan yang lebih menarik untuk digabungkan dengan teori yang sebenarnya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Angle, (2012).Perkembangan Intelegensi Remaja.[Online].Tersedia:

http://februl.wordpress.com/tag/definisi-intelegensi-menurut-para-ahli/ Arikunto, Suharsimi (2010) Prosedur Penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta

Chaplin, J.P (2011). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Google (2010). Pengertian dan Definisi Psikologis.[Online]. Tersedia:

http://carapedia.com/pengertian_definisi_psikologis_info2055.html Google (2010) Peraturan dan Nomor dalam Perlombaan. [Online].

Tersedia:http://thomson-thomsblog.blogspot.com/2010/05/peraturan-dan-nomor-dalam-perlombaan.html

Google (2010) Kenapa Renang Bisa Ringankan Ashma. [Online]. Tersedia:

(http://m.detik.com/healt/read/2010/05/04/150052/1350920/763/kenapa-renang-bisa-ringankan-ashma?)

Google.(2011).Disiplin.[Online].Tersedia:http://suaranuraniguru.wordpress.com/2011/1 2/01/disiplin/

Google.(2012). Pengertian Emosi Menurut Para Ahli.[Online].Tersedia:

http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-emosi-menurut-para-ahli.html Google (2012) Pengertian Kedisiplinan.[Online]

Tersedia:http://www.psychologymania.com/2012/10/pengertian-kedisiplinan.html Google (2012) Unsur-unsur

Disiplin.[Online]Tersedia:http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/2114582-unsur-unsur-disiplin/#ixzz2U1MXIMC8

Hall, C.S &Lindzey.G (1993).Teori-Teori Sifat dan Behavioristik.Yogyakarta: Kanisius. Haller, D (2011). Belajar Berenang. Bandung: Pionir Jaya Bandung


(6)

69

Meytasari, A. (2012) Kontribusi Kontrol Diri Terhadap Kedisiplinan Siswa Di Sekolah dan Impilkasinya Bagi Program Bimbingan dan Konseling. Skripsi Sarjana Pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan

Marlina, L. (2008) Renang. Jakarta: Ganeca Exact. Nasution (2011). Metode Research, Jakarta: Bumi Aksara.

Nitalgia, W. (2012). Profile Kepribadian Atlet Pencak Silat Kota Bandung, Skripsi Sarjana pada FPOK UPI Bandung: tidak diterbitkan

Nurhasan, (2008).Modul mata Kuliah Statistika. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Orr, C. Rob dan B. Tyler, Jene (2008).Dasar-Dasar Renang, Bandung: Angkasa.

Rachmilawati, R. dkk (2012).“Self Control dan Self Management”. Makalah tugas

Psikologi Sosial II. Bandung

Sepvalda, E. (2010). Motivasi Orang Tua Siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Bumi Siliwangi Kota Bandung Ditinjau Dari Motif Ekonomi, Sosial Dan Prestasi. Skripsi Sarjana pada FPOK UPI Bandung: tidak diterbitkan

Subino (1983), Psikologi, Bandung: ABA YAPARI Bandung Sudjana (2005).Metoda Statistika, Bandung: Tarsito