Nunung Taryati, 2014 Interaksi Sosial Anak Low Vision dalam Bermain dengan Teman Sebaya di Sekolah Inklusi
Mutiara Bunda Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1. Bagaimanakah kemampuan interaksi anak low vision di sekolah
inklusi? 2.
Bagaimanakah sikap teman-teman regular dan teman yang memiliki hambatan lainnya terhadap anak low vision dalam interaksi melalui
kegiatan bermain? 3.
Bagaimanakah permasalahan-permasalahan yang dihadapi anak low vision dalam interaksi melalui kegiatan bermain?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: a.
Memperoleh data yang dapat memberikan gambaran tentang kemampuan anak low vision dalam berinteraksi dengan lingkungan
sekolah b.
Memperoleh data yang dapat memberikan gambaran tentang interaksi anak low vision dengan teman sebaya di lingkungan
sekolah dalam kegiatan bermain
2. Kegunaan
Adapun kegunaan penelitian dapat penulis rangkum menjadi dua bagian, yaitu :
a. Bagi lembaga, sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan
ilmu pendidikan terutama dikaitkan dengan hal-hal yang mempengaruhi keberhasilan belajar anak
b. Bagi guru, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan
informasi kepada guru tentang kemampuan anak low vision dalam berinteraksi dengan teman sebaya dalam bermain di sekolah inklusi
c. Bagi penulis, dapat menambah wawasan atau pengetahuan mengenai
interaksi sosial anak low vision dengan teman sebaya dalam bermain di sekolah inklusi
Nunung Taryati, 2014 Interaksi Sosial Anak Low Vision dalam Bermain dengan Teman Sebaya di Sekolah Inklusi
Mutiara Bunda Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
d. Sebagai bahan infomasi bagi mahasiswa dan masyarakat untuk lebih
mengetahui interaksi sosial anak low vision dengan teman sebaya dalam bermain di sekolah inklusi
Nunung Taryati, 2014 Interaksi Sosial Anak Low Vision dalam Bermain dengan Teman Sebaya di Sekolah Inklusi
Mutiara Bunda Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain studi kasus. Metode penelitian deskriptif dilaksanakan dengan memfokuskan pada upaya
untuk mendeskripsikan dan menganalisa aspek-aspek perkembangan interaksi sosial anak.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
daripada generalisasi. Mengamati obyek maupun subyek merupakan salah satu kegiatan penting
yang harus dilakukan peneliti dalam penelitian kualitatif. Kegiatan ini harus terjadi dalam suasana wajar tanpa kondisi yang dimanipulasi dikondisikan, agar
data yang diperoleh benar-benar alamiah dan tidak manipulatif. Kegiatan penting lainnya, yaitu berinteraksi dengan lingkungan terutama dengan subjek penelitian.
Dalam hal ini, peneliti harus mampu menciptakan hubungan baik agar informasi yang dibutuhkan akan mudah diperoleh. Selanjutnya peneliti harus mampu
memahami bahasa dan tafsiran yang terungkap, baik dari objek maupun subjek penelitian agar tidak memunculkan pembiasaan yang tidak diharapkan. Kegiatan
ini berkenaan dengan kemampuan menganalisis dari peneliti.
A. Tempat dan Subjek Penelitian