Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

64 Berdasarkan dari Tabel 3.10 di atas, menunjukkan bahwa hasil uji tingkat kesukaran kemampuan komunikasi siswa dengan jumlah seluruhnya 8 item soal tentang kemampuan komunikasi matematik. Dari 8 item soal tersebut terdapat 3 item soal yang dinyatakan dengan tingkat kesukaran komunikasi matematik kriteria mudah, dan terdapat 5 item soal yang dinyatakan dengan tingkat kesukaran komunikasi matematik kriteria sedang. Yang termasuk pada kriteria soal mudah yaitu soal nomor 1, 2 dan nomor 7. Sedangkan yang termasuk pada kriteria soal sedang yaitu soal nomor, 3, 4, 5, 6, dan nomor 8. Jumlah rata-rata terbesar 0,975 dengan kriteria mudah yaitu terdapat pada soal nomor 1, sedangkan jumlah rata-rata terkecil dengan kriteria sedang yaitu terdapat pada soal nomor 8. Untuk mengetahui secara lengkap mengenai hasil perhitungan tingkat kesukaran soal kemampuan komunikasi matematik dapat dilihat pada Lampiran F10.

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan terdiri atas beberapa tahapan, diawali dengan tahapan pengkajian teori-teori belajar, sampai dengan tahapan analisis data dan membuat kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh. Untuk lebih jelasnya, prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1 alur penelitian di bawah ini : 65 Gambar 3.1 Alur Penelitian Alur penelitian berdasarkan Gambar 3.1 di atas, menjelaskan tentang prosedur penelitian yang dilakukan, prosedur penelitian tersebut terdiri dari berbagai langkah. Sebagai langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti, yaitu Pengkajian Teori-teori Belajar Studi Pendahuluan Penyusunan rancangan pembelajaran dengan Pendekatan Realistik. Penyusunan rancangan pembelajaran biasakonvensional. Penyusunanan, ujicoba, revisi dan pengesahan instrumen Penentuan Subjek Pretes Implementasi Pembelajaran Postes Analisis Data Kesimpulan Mengkaji Kondisi Lapangan Pengkajian Kurikulum KTSP 2006 66 melakukan observasi pendahuluan melalui wawancara dengan guru yang mengajar matematika untuk memperoleh informasi-informasi,diantaranya informasi tentang apakah guru memperhatikan pengetahuan awal siswa sebelum pelajaran matematika dilaksanakan dan apabila siswa mengalami hambatan atau kesulitan dalam pemahaman konsep matematika bagaimana cara yang dilakukan oleh guru untuk menangani masalah siswa tersebut. Langkah kedua yaitu peneliti dan guru bersama-sama untuk menyepakati proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan realistik, kesepakatan itu diantaranya tentang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan realistik dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan, dalam hal ini peneliti bertugas sebagai observer dan partner guru, waktu pelaksanaan proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan oleh guru dan peneliti. Langkah ketiga dalam penelitian yaitu peneliti melakukan ujicoba instrumen yang telah disusun sebelumnya, ujicoba instrumen tersebut terdiri dari ujicoba instrumen pretes dan ujicoba instrumen angket. Setelah melakukan ujicoba instrumen, langkah keempat yang dilakukan peneliti adalah menentukan populasi, dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah siswa Sekolah Dasar yang berada di Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Setelah menentukan populasi, peneliti mencoba untuk memperkenalkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan realistik dan memberikan pelatihan-pelatihan tentang bagaimana cara dan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan realistik kepada guru-guru yang bersangkutan. 67 Setelah sampel ditentukan, peneliti memberikan tes awal kepada kedua kelompok kemudian menentukan mean dan simpangan baku dari masing-masing kelompok untuk mengetahui kesamaan tingkat penguasaan kedua kelompok terhadap konsep matematika. Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti mengusahakan agar kondisi kedua kelompok tetap sama, kecuali pada pemberian perlakuan. Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen adalah pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan realistik sedangkan pada kelompok kontrol adalah pembelajaran matematika dengan pengajaran biasa konvensional. Setelah proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan realistik dan pembelajaran konvensional telah selesai dilakukan, peneliti memberikan tes akhir kepada kedua kelompok untuk mengetahui kemampuan koneksi matematika. Pengolahan hasil data yang diperoleh menggunakan uji beda setelah sebelumnya dilakukan pengujian normalitas dan homogenitas variabel data yang ada, untuk menguji apakah perbedaan kemampuan penalaran dan komunikasi matematika siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol signifikan atau hanya terjadi secara kebetulan saja. Setelah hasil data diuji dan didapatkan perbedaan kemampuan penalaran dan komunikasi matematika siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan pengolahan data statistik menggunakan program SPSS versi 17, kemudian peneliti melakukan analisis data skala sikap dan wawancara dengan guru dengan tujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran 68 realistik menyenangkan bagi siswa dan apakah pembelajaran realistik lebih efektif bila diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari. Setelah data-data tentang penelitian sudah lengkap diperoleh, serta peneliti sudah menganalisis perbedaan dari peningkatan kemampuan penalaran dan kemampuan komunikasi antara pembelajaran dengan menggunakan pendekatan realistik dan pembelajaran konvensional, maka sebagai langkah terakhir dari penelitian, peneliti melaporkan data yang diperoleh dari lapangan kemudian menarik kesimpulan dari hasil yang didapat selama penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Pendekatan realistic mathematics education untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa kelas VIII SMPIT Ruhama Depok

0 8 199

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA SMK KELAS X MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa SMK Kelas X Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME)(PTK Siswa Kelas

0 2 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA SMK KELAS X MELALUI PEMBELAJARAN Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa SMK Kelas X Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME)(PTK Siswa Kelas X di SMK Muhammadi

0 4 15

PENGARUH REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI Eksperimen Pembelajaran Matematika Berbasis Realistic Mathematics Education Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Kela

0 2 18

PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN PENALARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATIC Peningkatan Komunikasi Dan Penalaran Matematika Dengan Strategi Pembelajaran Realistic Mathematic Education (Rme) Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang (PTK Pada

0 2 17

PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN PENALARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATIC Peningkatan Komunikasi Dan Penalaran Matematika Dengan Strategi Pembelajaran Realistic Mathematic Education (Rme) Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang (PTK Pada

0 2 13

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA Penerapan Pembelajaran Realistic Mathematics Education (Rme) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 5 Karangrejo

0 4 10

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) PADA SISWA SEKOLAH DASAR (PTK Pembelajaran Matematika

0 1 9

PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATIon rme

1 0 12

REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP Lisna Nurani *) Abstrak - REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP (lisna)

0 0 12