Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

b. Uji Homogenitas Data

Untuk menguji tingkat homogenitas data, peneliti menggunakan pendekatan SPSS Dwi Priyatno, 2008:33. Kriteria untuk menafsirkan apakah data variabel tersebut homogen atau tidak, yaitu apabila nilai sig lebih besar dari 0,05 maka data variabel tersebut homogen. Namun apabila nilai sig lebih kecil dari 0,05 maka data variabel tersebut tidak homogen.

c. Menguji Hipotesis

1 Untuk menguji hipotesis 1, yaitu membuktikan bahwa model pembelajaran inkuiri yang berorientasi pada keterampilan proses lebih besar pengaruhnya daripada model pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan teknik terhadap pengembangan kreativitas siswa Sekolah Dasar, digunakan “Pengujian Dua Sampel Tidak Berhubungan Independent Sample t-test” yaitu melalui pembandingan gain kelompok eksperimen dengan gain kelompok kontrol. Dalam hal ini data diolah dan dianalisis menggunakan program SPSS Dwi Priyatno, 2008:92-98. Kriteria untuk menafsirkan kelompok yang lebih besar pengaruhnya terhadap pengembangan kreativitas, yaitu jika nilai t-hitung t- tabel maka Ho ditolak, artinya ada perbedaan antara kedua kelompok. Sedangkan jika nilai t-hitung t-tabel maka Ho diterima, artinya tidak ada perbedaan antara kedua kelompok. t-tabel dengan derajat kebebasan df n-2, dengan pengujian 1 sisi signifikansi = 0,05. 2 Untuk menguji hipotesis 2, dan 3, yaitu membuktikan bahwa model pembelajaran inkuiri yang berorientasi pada keterampilan proses sebagai kelompok eksperimen lebih besar pengaruhnya daripada model pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan teknik sebagai kelompok kontrol terhadap pengembangan kreativitas ditinjau dari karakteristik aptitude dan non aptitude siswa Sekolah Dasar, digunakan “Pengujian Dua Sampel Tidak Berhubungan Independent Sample t-test” yaitu melalui perbandingan gain aptitude maupun non aptitude kelompok eksperimen dengan gain aptitude maupun non aptitude kelompok kontrol. Dalam hal ini data diolah dan dianalisis menggunakan program SPSS Dwi Priyatno, 2008:92-98. Kriterian pengujian: Ho ditolak jika t-hitung t-tabel Ho diterima jika t-hitung t-tabel Kriteria untuk menafsirkan kelompok yang lebih besar pengaruhnya terhadap pengembangan kreativitas, yaitu jika nilai t-hitung t-tabel maka Ho ditolak, artinya ada perbedaan antara kedua kelompok. Sedangkan jika nilai t- hitung t-tabel maka Ho diterima, artinya tidak ada perbedaan antara kedua kelompok. t-tabel dengan derajat kebebasan df n-2, dengan pengujian 1 sisi signifikansi = 0,05 dapat dilihat pada t-tabel dalam lampiran 9. Sebagai data penunjang guna melengkapi data yang masih memerlukan informasi tambahan dan juga untuk memverifikasi data yang masih memerlukan kejelasan, maka untuk menghindari kekeliruan dalam penafsiran atau penarikan kesimpulan yaitu dengan cara melakukan wawancara tidak terstruktur, maksudnya mengajukan sejumlah pertanyaan terbuka sesuai dengan konteks peristiwa pembelajaran. 200

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan Kreativitas mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Melalui kreativitas yang dimilikinya, manusia memberikan bobot dan makna terhadap kehidupan. Kreativitas dapat tercirikan melalui aptitude kognitif dan non aptitude sikap. Dijelaskan betapa pentingnya kreativitas, maka kreativitas perlu dipupuk dan dikembangkan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kreativitas, seperti di sekolah melalui peranan guru, di rumah melalui peranan orang tua, dan juga lingkungan, sangat berperan terhadap pengembangan kreativitas. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kreativitas di sekolah adalah melalui peranan guru dalam menerapkan model pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran inkuiri yang berorientasi pada keterampilan proses dan model pembelajaran langsung yang berorientasi pada keterampilan teknik. Berdasarkan analisis data tentang penerapan kedua model pembelajaran tersebut yang diberikan selama satu semester, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Model pembelajaran inkuiri lebih signifikan daripada model pembelajaran langsung terhadap pengembangan kreativitas siswa Sekolah Dasar. 2. Model pembelajaran inkuiri lebih signifikan daripada model pembelajaran langsung terhadap pengembangan kreativitas ditinjau dari ciri aptitude yang meliputi kelancaran, fleksibilitas, orisinalitas, elaborasi dan evaluasi pada siswa Sekolah Dasar. 3. Model pembelajaran inkuiri lebih signifikan daripada model pembelajaran langsung terhadap pengembangan kreativitas ditinjau dari ciri non- aptitude yang meliputi rasa ingin tahu, imajinatif, tertantang oleh kemajemukan, berani mengambil resiko, sifat menghargai pada siswa Sekolah Dasar.

B. Implikasi 1. Implikasi Teoretis

a. Keberhasilan pencapaian tujuan penelitian, khususnya pengembangan kreativitas pada siswa Sekolah Dasar Kelas V dipengaruhi oleh model pembelajaran inkuiri yang diterapkan dalam pelajaran pendidikan jasmani. Model ini cocok dipakai untuk mengembangkan kreativitas, karena dalam prosesnya siswa diberi kebebasan untuk bereksplorasi dan mengekspresikan dirinya melalui aktivitas jasmani. b. Pendidikan jasmani jika dikemas sebaik mungkin terbukti dapat merubah pandangan negatif yang sering dilontarkan terhadap pelajaran pendidikan jasmani. Masih adanya pandangan yang selama ini pada sebagian sekolah pendidikan jasmani hanya dianggap oleh siswa untuk pengisi waktu, menghilangkan rasa jenuh, hanya bersifat main-main saja. Ternyata melalui pendidikan jasmani dapat mengembangkan kreativitas siswa, khususnya dengam menerapkan model pembelajaran inkuiri.