HASIL PENELITIAN PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH NAGA PUTIH (Hylocereus undatus) TERHADAP KADAR HDL PADA TIKUS PUTIH

commit to user 29

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian Dari 30 tikus yang menjadi subjek penelitian, didapatkan 5 ekor tikus mati pada masa pemberian pakan hiperolestrol.Pada hari ke-9, 10, dan 13, masing- masing satu ekor tikus mati, pada hari ke-12, dua ekor tikus mati.Kelima tikus tersebut berasal dari kelima kelompok perlakuan, yaitu satu tikus mati pada setiap kelompok. Pengukuran kadar HDL dilakukan dua kali terhadap semua kelompok. Pengukuran pertama pre test dilakukan setelah masa pemberian pakan hiperkolestrol selama tujuh hari dan sebelum masa perlakuan, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4 . Data Hasil Pengukuran HDL mgdl Sebelum Masa Perlakuan pre test No Kadar HDL pre test mgdl Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 1 36 37 36 33 33 2 35 35 32 39 37 3 37 33 35 34 38 4 36 35 33 32 36 5 32 34 36 35 35 Rerata 35.20 + 1.924 34.80 + 1.483 34.40 + 1.817 34.60 + 2.702 35.80 + 1.924 Pengukuran kedua post test dilakukan setelah masa perlakuan selama 21 hari, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 5. commit to user 30 Dari data pada Tabel 4dan Tabel 5, dihitung rerata untuk masing-masing kelompok pre test dan post test dan didapatkan hasil yang dapat dilihat pada Gambar 1. Tabel 5 . Data Hasil Pengukuran HDL mgdl Setelah Masa Perlakuan post test No Kadar HDL post testmgdl Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 1 68 36 54 60 64 2 65 33 53 57 63 3 69 37 56 58 61 4 80 36 53 59 64 5 76 34 51 58 61 Rerata 67.40 + 1.517 35.20 + 1.643 53.40 + 1.817 58.40 + 1.140 62.60 + 1.517 Gambar 1 . Rerata Kadar HDL Pre Test dan Post Test Gambar1 menunjukkan adanya perbedaan rerata kadar HDL pre test dan post test. Grafik HDL pre test menunjukkan nilai rata-rata HDL yang hampir sebanding antara kelompoknya, oleh karena pada masa tersebut, semua kelompok 10 20 30 40 50 60 70 80 Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 H D L m g d l Kadar HDL pre test mgdl Kadar HDL post test mgdl commit to user 31 mendapatkan perlakuan yang sama, yaitu pemberian pakan hiperkolestrol selama tujuh hari. Pada grafik HDL post test, didapatkan rerata kadar HDL yang beragam antar kelompoknya. Rerata HDL post test tertinggi terdapat pada kelompok 1. Rerata HDL post test kelompok 2 sebanding dengan rerata HDL pre test-nya karena tidak ada perubahan perlakuan. Peningkatan rerata HDL post testjuga dijumpai pada kelompok 3, 4, dan 5 dengan kadar HDL post test kelompok 5 kelompok 4 kelompok 3. Tabel 6 . Rerata Selisih Kadar HDL Post Test dengan Pre Test. Perhitungan Rerata Selisih Kadar HDL mgdl Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Selisih hasil post test dengan pre test 32.2 + 2.28 0.4 + 2.30 19 + 2.55 23.8 + 3.70 26.8 + 2.95 Gambar 2 . Rerata Selisih Kadar HDL Post Test dengan Pre Test 5 10 15 20 25 30 35 Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 H D L m g dl Rerata selisih kadar HDL commit to user 32 Selanjutnya, untuk mengetahui seberapa besar perubahan kadar HDL post test dengan pre test, dilakukan penghitungan selisih rerata kadar HDL pre test dan post test yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 6 dan Gambar 2. Dari Tabel 6 dan Diagram 2 di atas, dapat diketahui bahwa: a. Selisih antara rerata kadar HDL post test dengan pre test pada kelompok 1 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kadar HDL setelah masa perlakuan, yang bila di rata-rata, sebanyak 32.2 + 2.28 mgdl. b. Selisih antara rerata kadar HDL post test dengan pre test pada kelompok 2 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kadar HDL setelah masa perlakuan, yang bila di rata-rata, sebanyak 0.4 + 2.30 mgdl. c. Selisih antara rerata kadar HDL post test dengan pre test pada kelompok 3 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kadar HDL setelah masa perlakuan, yang bila di rata-rata, sebanyak 19 + 2.55 mgdl. d. Selisih antara rerata kadar HDL post test dengan pre test pada kelompok 4 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kadar HDL setelah masa perlakuan, yang bila di rata-rata, sebanyak 23.8 + 3.70 mgdl. e. Selisih antara rerata kadar HDL post test dengan pre test pada kelompok 5 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kadar HDL setelah masa perlakuan, yang bila di rata-rata, sebanyak 26.8 + 2.95 mgdl. B. Analisis Data 1. Uji normalitas Berdasarkan hasil uji statistik yang ditunjukkan pada lampiran D, hasil uji normalitas kadar HDL pre test adalah p=0.223 pada kelompok 1, p=0.777 commit to user 33 pada kelompok 2, p=0.254 pada kelompok 3, p=0.427 pada kelompok 4, dan p=0.928. Signifikansi dari kelima kelompok tersebut adalah p0.05, maka dapat disimpulkan bahwa semua kelompok data pre test memiliki distribusi yang normal. Hasil uji normalitas kadar HDL post test adalah p=0.492 pada kelompok 1, p=0.490 pada kelompok 2, p=0.826 pada kelompok 3, p=0.814 pada kelompok 4, dan p=0.086. Signifikansi dari kelima kelompok tersebut adalah p0.05, maka dapat disimpulkan bahwa semua kelompok data post test memiliki distribusi yang normal. 2. Uji homogenitas Berdasarkan uji statistik yang ditunjukkan pada lampiran E, hasil uji homogenitas kadar HDL pre test adalah p=0.814. Dari hasil tersebut p0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variansi data adalah homogen. Hasil uji homogenitas kadar HDL post test adalah p=0.869. Dari hasil tersebut p0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variansi data adalah homogen. Setelah didapatkan hasil uji normalitas dan homogenitas yang keduanya sama-sama tidak signifikan, baik untuk kelompok pre test dan post test, pengujian dapat dilanjutkan dengan menggunakan uji parametrik. 3. One-wayANOVA Berdasarkan hasil uji statistik yang dapat dilihat pada lampiran F, didapatkan nilai signifikansi pada kadar HDL pre test adalah p=0.819 p0.05, maka dapat disimpulkan bahwa H diterima. Hal ini menunjukkan bahwa commit to user 34 kelima kelompok tikus yang diberi perlakuan yang sama dari awal penelitian hingga pengukuran kadar HDL pre test, tidak menunjukkan perbedaan kadar HDL yang bermakna. Hasil uji pada kadar HDL post test didapatkan nilai signifikansi sebesar p=0.000 p0.05, maka dapat disimpulkan H ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kadar HDL yang bervariasi antarkelompok oleh karena perlakuan antarkelompok yang berbeda-beda. 4. Post Hoc Test Dengan ditolaknya H pada uji ANOVA kadar HDL post test, maka dikatakan terdapat satu atau lebih perbedaan rerata yang bermakna yang terjadi pada kelompok-kelompok, namun dengan menggunakan ANOVA saja tidak diketahui pasangan kelompok mana yang memiliki perbedaan rerata tersebut. Oleh karena itu, setelah uji one-way ANOVA dilakukan uji lanjut, yaitu post hoc test. Tabel 7 . Hasil Post Hoc Test terhadap Kadar HDL Post Test Kelompok Kelompok P value Perbedaan rerata Kelompok 1 Kelompok 2 0.000 Bermakna Kelompok 3 0.000 Bermakna Kelompok 4 0.000 Bermakna Kelompok 5 0.001 Bermakna Kelompok 2 Kelompok 3 0.000 Bermakna Kelompok 4 0.000 Bermakna Kelompok 5 0.000 Bermakna Kelompok 3 Kelompok 4 0.003 Bermakna Kelompok 5 0.000 Bermakna Kelompok 4 Kelompok 5 0.003 Bermakna commit to user 35 Berdasarkan uji statistik yang ditunjukkan pada lampiran G, didapatkan hasil seperti pada tabel 7. 5. Uji t Berpasangan paired t test Berdasarkan uji statistik yang ditunjukkan pada lampiran H didapatkan hasil p=0.000 p0.05 pada kelompok 1, 3, 4, dan 5. Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar HDL pre test dengan post test pada kelompok 1, 3, 4, dan 5. Pada kelompok 2, didapatkan hasil p=0.717 p0.05, hal ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara kadar HDL pre test dengan post test pada kelompok 2. commit to user 36

BAB V PEMBAHASAN