Kebijakan Hutang Debt Ratio

commit to user 17 Malalui penjelasan balancing model of agency cost, Mahadwarta 2002 menyatakan bahwa kebijakan hutang mempengaruhi kebijakan dividen dengan hubungan yang negatif. Perusahaan dengan tingkat hutang yang tinggi akan berusaha untuk mengurangi agency cost of debt-nya dengan mengurangi hutang, sehingga untuk membiayai investasinya digunakan pendanaan dari aliran cost internal. Pemegang saham akan merelakan aliran kas internal yang sebelumnya dapat digunakan untuk pembayaran dividen untuk membiayai investasi.

7. Kebijakan Hutang Debt Ratio

1. Pengertian Hutang Hutang atau sering disebut dengan istilah kewajiban adalah tun- tutan-tuntutan dari pihak luar, yaitu kewajiban ekonomis yang harus dibayar kepada pihak luar. Pihak-pihak di luar perusahaan tersebut disebut kreditur. Menurut Munawir 2001, hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpe- nuhi, hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditur. Kebijakan hutang perusahaan merupakan tindakan manajemen perusahaan yang akan mendanai operasional perusahaan dengan menggunakan modal yang berasal dari hutang. Hal ini berkaitan erat dengan struktur modal yang dipilih perusahaan. Struktur modal adalah perimbangan antara modal asing atau hutang dengan modal sendiri. commit to user 18 Pemilik perusahaan lebih menyukai perusahaan menggunakan hutang pada tingkat tertentu agar harapan pemilik perusahaan dapat tercapai. Disamping itu perilaku manajer dan komisaris perusahaan juga dapat dikendalikan. Berdasarkan teori pecking order manajer keuangan tidak memperhitungan tingkat hutang secara optimal. Kebijakan pendanaan ditentukan oleh tingkat kebutuhan investasi. Jika perusahaan memperoleh kesempatan untuk investasi maka perusahaan akan mencari dana untuk mendanai inevestasi tersebut. Manajemen perusahaan akan menentukan kebijakan pendanaan itu dengan dana internal, baru kemudian dengan dana eksternal termasuk hutang. Jika dana internal sudah mencukupi maka manajemen tidak perlu menggunakan kebijakan hutang untuk memperoleh dana dari luar. Namun sebaliknya jika investasi yang dilakukan tidak cukup jika hanya menggunakan sumber dana dari internal, maka manajemen perusahaan harus menggunakan kebijakan hutang sebagai salah satu alternatif untuk memperoleh dana dari luar disamping dengan menerbitkan saham. Berdasarkan pendekatan teori keagenan, struktur modal perusahaan harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi konflik antara berbagai kelompok yang memiliki kepentingan dalam perusahaan. Pemegang saham lebih menyukai tindakan perusahaan yang akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar, sehingga commit to user 19 mereka akan memperoleh dividen atas saham yang mereka miliki juga akan meningkat. Namun pemegang hutang perusahaan tidak mempedulikan berapa besar tingkat keuntungan perusahaan, karena pay-off pemegang hutang perusahaan akan tetap sebesar bunga yang telah ditentukan. 2. Jenis Hutang Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dikelompokkan menjadi hutang jangka pendek hutang lancar dan hutang jangka panjang. 1 Hutang jangka pendek atau hutang lancar Hutang jangka pendek atau hutang lancar adalah hutang perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek satu tahun sejak tanggal neraca dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan Munawir, 2001. Hutang lancar tersebut meliputi beberapa hutang sebagai berikut : a Hutang dagang, yaitu hutang yang timbul karena adanya pembelian barang dagangan secara kredit. b Hutang wesel, yaitu hutang yang disertai dengan janji tertulis untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu pada waktu tertentu di masa yang akan datang. commit to user 20 c Hutang pajak, yaitu hutang pajak yang belum disetorkan ke kas negara. d Biaya yang masih harus dibayar, yaitu biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi belum dilakukan pembayarannya. e Hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo, yaitu sebagian seluruh hutang jangka panjang yang sudah mejadi hutang jangka pendek, karena harus segera dilakukan pembayarannya. f Penghasilan yang diterima di muka deferred revenue, yaitu Penerimaan uang untuk penjualan barangjasa yang belum di realisir. 2 Hutang jangka panjang Hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya jatuh temponya masih jangka panjang lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca Munawir, 2001. Hutang jangka panjang tersebut meliputi: a Hutang obligasi b Hutang hipotik yaitu hutang yang dijamin dengan aktiva tetap tertentu. c Pinjaman jangka panjang yang lain. commit to user 21

B. Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Corporate Governance, Firm Age, Firm Size, Growth Asset, dan Business Risk Terhadap Struktur Modal Perusahaan: (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Tercatat Di IICG dan Terdaftar Di BEI Periode 2009 – 2013)

0 4 139

ANALISIS PENGARUH INSTITUSIONAL OWNERSHIP, FREE CASH FLOW, GROWTH OPPORTUNITIES, FINANCIAL LEVERAGE DAN FIRM SIZE TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

0 4 104

PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, INSTITUTIONAL INVESTORS, PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, INSTITUTIONAL INVESTORS, DIVIDEND PAYMENT, ASSET STRUCTURE DAN PROFITABILITY TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG.

0 1 15

PENDAHULUAN PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, INSTITUTIONAL INVESTORS, DIVIDEND PAYMENT, ASSET STRUCTURE DAN PROFITABILITY TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG.

0 1 8

PENGARUH ASSET STRUCTURE, MANAGERIAL OWNERSHIP, INSTITUSIONAL OWNERSHIP, DAN EARNING VOLATILITY TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 132

PENGARUH ASSET STRUCTURE, MANAGERIAL OWNERSHIP, INSTITUSIONAL OWNERSHIP, DAN EARNING VOLATILITY TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 132

PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG, INSIDER OWNERSHIP DAN FIRM SIZE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BEI TAHUN 2006- 2009.

0 1 84

Jurnal Pengaruh Blockholder Ownership dan Firm Size terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan | Makalah Dan Jurnal Gratis

0 1 9

PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG, INSIDER OWNERSHIP DAN FIRM SIZE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BEI TAHUN 2006- 2009

0 0 19

PENGARUH ASSET STRUCTURE, MANAGERIAL OWNERSHIP, INSTITUSIONAL OWNERSHIP, DAN EARNING VOLATILITY TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 24