Kerangka Penelitian PENDAHULUAN Analisis Sosio-Spasial Kost Yang Mempengaruhi Preferensi Kost Mahasiswa Di Lingkungan Kampus Ums.

17 ini adalah 66 responden laki-laki dan 32 responden perempuan. Analisis yang digunakan adalah analisis diskriminan untuk variabel pembeda. Hasil analisis diskriminan diperoleh persamaan D = -2.004 – 0.832 X1 + 1.677 X2 – 0.585 X3 + 0.620 X4 – 0.285 X5. Berdasarkan uji f dsimpulkan bahwa Pada kesimpulan tidak terdapat perbedaan keputusan mahasiswa dalam memilih tempat kos berdasarkan pertimbangkan bentuk fisik, harga, fasilitas lokasi, dan kenyamanan. Hal ini dapat dilihat berdasakan nilai Wilks’ Lambda dimana nilai Sig. 0.05. Hanya variabel harga saja yang mampu membedakan mahasiswa dalam pemilihan tempat kos. Hal ini dapat dilihat dari nilai uji F yang nilai Sig. pada variabel harga kurang dari 0.05.

1.7. Kerangka Penelitian

Keberadaan kost menjadi sangat dibutuhkan oleh mahasiswa sebagai tempat tinggal dan kost memiliki kriteria-kriteria yang berbeda sehingga mahasiswa mendapat pilihan dalam menentukan sesuai dengan keinginannya. Masalah yang timbul yaitu kurangnya informasi agihan dan profil kost sebagai panduan bagi mahasiswa dalam menentukan kost yang diinginkan. Pengusaha kost dalam membangun kostnya tentunya dengan harapan agar diminati oleh mahasiswa dalam berbagai golongan karena mahasiswa dalam memilih kost tentunya membawa kriteria masing-masing sesuai dengan latar belakang keluarganya. Masalah yang timbul yaitu belum pernah ada analisis tentang kecenderungan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta dalam memilih kost untuk menjawab kebutuhan pengusaha kost dalam perencanaan pembangunan kostnya. Kedua masalah tersebut membangun pemikiran penulis untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui agihan dan profil kost serta menganalisis kecenderungan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta UMS dalam memilih kost di lingkungan sekitar kampus. 18 Inventarisasi data merupakan kegiatan mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk penelitian ini. Data – data yang dibutuhkan untuk mengetahui agihan dan profil kost yaitu menggunakan teknik penginderaan jauh untuk sebaran keruangannya dan survey untuk mengetahui profilnya. Survey profil kost dilakukan secara menyeluruh pada setiap kost yang ada. Data yang dibutuhkan untuk menganalisis kecenderungan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta dalam memilih kost dilakukan dengan cara survey dengan mengambil sampel dan dilakukan dengan teknik purpose sampling. Analisis kecenderungan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta dalam memilih kost yaitu berdasarkan pendapatan keluarga yang dilihat dari alat transportasi yang digunakan kekampus dan uang saku yang diberikan orang tua. Dari landasan ini maka bisa diasumsikan ada tiga faktor mahasiswa dalam memilih kost, yaitu harga, aksesibilitas dan fasilitas yang ditawarkan. Daerah penelitian tidak menggunakan batas administrasi karena lingkungan sekitar kampus UMS terdiri dari dari beberapa daerah administrasi desa dari beberapa kecamatan yang jika dipilih salah satunya tidak akan bisa menjawab tujuan dari penelitian ini sehingga pada penelitian ini digunakan teknik buffering point dari kampus 1 dan 2 Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai pusatnya. Pemilihan penggunaan buffer point ini juga memperhatikan aksesibilitas sebagai salah faktor mahasiswa dalam memilih kost, salah satunya adalah akses ke kampus. Jarak buffer point yang digunakan adalah 1,5 km dari kampus. Jarak ini merupakan jarak yang ideal untuk menjawab tujuan penelitian ini, tidak terlalu jauh dan juga tidak terlalu dekat. Pada jarak yang lebih jauh dari jarak tersebut, pemanfaatan lahannya hanya permukiman warga yang tinggal di daerah tersebut, industri, perkantoran dan lahan pertanian survey lapangan,2014. Jadi 1,5 km dari kampus dianggap jarak terjauh mahasiswa memilih kost secara umum, walaupun ada beberapa mahasiswa memilih kost yang lebih jauh dari jarak tersebut. 19 Penginderaan jauh dalam penelitian ini memiliki peranan penting dalam membantu melihat sebaran kost sehingga peneliti mudah dalam membatasi antara pemanfaatan lahan satu dengan pemanfaatan lahan yang lain dan membatasi kost satu dengan kost yang lain. Sistem Informasi Geografis memiliki peranan sabagai alat untuk mempermudah pengerjaan analisis secara spasial dan teknik pembuatan peta. Gambar 1.3 : Diagram Alir Kerangka Pemikiran

1.8. Metode Penelitian