Kriteria Kepuasan Penghuni Hunian Sewa 9Rumah Kost) Mahasiswa di Sekitar Kawasan Universitas Sumatera Utara
UTARA
SKRIPSI
OLEH
SUSI ERMADANI 110406025
DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
UTARA
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Dalam Departemen Arsitektur
Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Oleh
SUSI ERMADANI 110406025
DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(3)
PERNYATAAN
KRITERIA KEPUASAN PENGHUNI HUNIAN SEWA (RUMAH KOST) MAHASISWA DI SEKITAR KAWASAN UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA
SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, Juli 2015 Penulis
(4)
Judul Skripsi : Kriteria Kepuasan Penghuni Hunian Sewa (Rumah Kost) Mahasiswa Di Sekitar Kawasan Universitas Sumatera Utara
Nama Mahasiswa : Susi Ermadani Nomor Pokok : 110406025 Departemen : Arsitektur
Menyetujui Dosen Pembimbing
(Dr.Ir.Dwira N. Aulia, M.Sc.)
Koordinator Skripsi, Ketua Program Studi,
(5)
Telah diuji pada Tanggal : 04 Juli 2015
Panitia Penguji Skripsi
Ketua Komisi Penguji : Dr.Ir.Dwira N. Aulia, M.Sc. Anggota Komisi Penguji : 1. Dr.Wahyu Utami S.T., M.Sc
(6)
KATA PENGANTAR
Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya dimampukan untuk menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.
Penulis juga ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Ir. Dwira N. Aulia, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing yang telah membantu memberikan petunjuk dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini. 2. Ibu Dr. Wahyu Utami, S.T., M.T., selaku Dosen Penguji I dan Ibu Wahyuni
Zahrah, S.T, M.S, selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan kritik dan saran dalam penulisan skripsi ini.
3. Bapak Ir. N. Vinky Rahman, M.T, selaku Ketua Departemen Arsitektur dan Bapak Ir. Rudolf Sitorus, M.LA, selaku Sekretaris Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak dan Ibu dosen staff pengajar Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
5. Mahasiswa/i yang bermukim di sekitar kampus USU yang telah meluangkan waktunya kepada penulis dalam melakukan penelitian guna mendapatkan data yang diperlukan untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Kedua orang tua saya Bapak Budiono, Ibu Ariani dan adik-adik saya tercinta, Agung, Putri, Dwi yang telah memberikan semangat, dorongan, dan bantuan
(7)
untuk menyelesaikan studi dan skripsi penulis di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.
7. Rekan-rekan mahasiswa (Nurul, Yuni, Iyun, Dede, Ari, dan Ridwan), yang telah memberikan motivasi serta dorongan hingga selesainya skripsi ini.
8. Teman-teman seperjuangan (Nova dan Astri), rekan-rekan mahasiswa stambuk 2011 dan adik-adik stambuk 2014.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi masih jauh dari sempurna. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sebagai bahan penyempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak.
Medan, Juli 2015 Penulis,
Susi Ermadani 110406025
(8)
ABSTRAK
Hunian menjadi salah satu kebutuhan utama bagi mahasiswa, khususnya yang berasal dari luar daerah tempat Universitasnya berada. Pilihan untuk menentukan tempat tinggal bagi mahasiswa tidak hanya pada keadaan hunian saja. Keadaan lingkungan sekitar hunian juga berpengaruh pada penentuan tempat untuk tinggal. Pertimbangan terhadap pemilihan hunian sewa mahasiswa dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu yang menyebabkan terjadinya kepuasan terhadap tempat tinggalnya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan penghuni hunian rumah kost dan mengidentifikasi tipologi hunian mahasiswa yang ada di sekitar kampus USU. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu data yang di peroleh melalui observasi lapangan dengan mengamati secara langsung objek yang akan diteliti, menyebarkan kuesioner dan melakukan studi dokumen/literatur dimana studi ini dilakukan dengan mempelajari buku-buku dan literatur, hasil-hasil penelitian, catatan tertulis dan sebagainya khususnya berkaitan dengan kriteria kepuasan penghuni hunian sewa (rumah kost) mahasiswa. Melalui analisis diperoleh kesimpulan bahwadilihat dari atribut hunian dan lingkungan fasilitas yang paling diminati adalah tempat tidur. Karakteristik bangunan yang pertama adalah kamar tidur, luas kamar dengan prosentase terbesar adalah 4-8 m² di tiga daerah penelitian. Tipologi hunian mahasiswa yang ada di lokasi penelitian sesuai dengan teori yang sudah ada. Kata kunci : kepuasan penghuni, hunian mahasiswa, tipologi.
ABSTRACT
Occupancy become one of the main requirements for students, especially those from outside the area where the university was located. Option to determine a place to stay for the students not only on the state of occupancy only. Circumstances surrounding residential environment also affects the determination of a place to stay. In addition a strategic location for students can also be a preference in choosing occupancy.Therefore, in this research will discuss the factors that influence occupant satisfaction occupancy boarding houses and identify the typology of residential students that exist around the campus USU. The research method used in this research is descriptive qualitative that data obtained through field observations by directly observing the object to be examined, distributing questionnaires and conducting a study document/ literature where the study was conducted by studying books and literature, results- research, written notes, etc. with particular regard to the criteria of occupant satisfaction student rental housing (boarding house). Through analysis I concluded that the views of residential and environmental attributes that most desirable facilities is bed. The first characteristic of the building is a bedroom, a spacious room with the largest percentage is 4-8 m² in three research areas. Typology of students housing in the study site in accordance with existing theories.
(9)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang ... 1
1.2.Perumusan Masalah ... 4
1.3.Tujuan Penelitian ... 4
1.4.Manfaat Penelitian ... 4
1.5.Kerangka Berpikir ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1.Kepuasan Penghuni ... 6
2.2.Hunian Sewa Mahasiswa ... 7
2.3.Fasilitas Hunian Mahasiswa ... 8
2.4.Kamar Tidur ... 9
2.5.Kepuasan Penghuni Dari Perspektif Mahasiswa ... 10
2.6.Tipologi ... 11
2.6.1.Tipe Hunian Mahasiswa Berdasarkan Bentuk Hunian ... 12
(10)
2.6.3.Tipe Hunian Mahasiswa Berdasarkan Sirkulasi Horizontal ... 17
2.7. Penelitian Yang Sudah Dilakukan ... 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 22
3.1.Jenis Penelitian ... 22
3.2.Variabel Penelitian ... 23
3.3.Populasi/Sampel ... 24
3.4.Metoda Pengumpulan Data ... 27
3.4.1.Pengumpulan Data Primer ... 27
3.4.2.Pengumpulan Data Sekunder ... 30
3.5.Kawasan Penelitian ... 30
3.6.Tahapan Analisa Data ... 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33
4.1.Kawasan Penelitian ... 33
4.1.1.Deskripsi Kawasan ... 33
4.1.2.Deskripsi Lokasi Penelitian ... 34
4.2.Atribut Hunian Dan Lingkungan ... 35
4.2.1.Fasilitas ... 35
4.2.2.Interior/Ruang Dalam ... 36
4.2.3.Jarak Tempuh ... 37
4.2.4.Harga Sewa ... 39
4.3.Karakteristik Bangunan ... 40
(11)
4.3.2.Kamar Mandi ... 41
4.3.3.Dapur ... 42
4.3.4.Ruang Cuci Pakaian ... 43
4.3.5.Ruang Bersama ... 44
4.3.6.Tangga ... 45
4.3.7.Area Parkir ... 46
4.4.Tipologi Hunian mahasiswa ... 47
4.4.1.Jenis Hunian Rumah Kost ... 47
4.4.2.Tipologi Hunian Mahasiswa Di Jalan Pembangunan ... 48
4.4.3.Tipologi Hunian Mahasiswa Di Jalan Berdikari ... 50
4.4.4.Tipologi Hunian Mahasiswa Di Jalan Harmonika ... 52
4.4.5.Tipologi Hunian Mahasiswa Di Sekitar Kampus USU Berdasarkan Sirkulasi Horizontal ... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59
5.1.Kesimpulan ... 59
5.2.Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 61
(12)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian yang Sudah Dilakukan ... 19
Tabel 3.1 Tabel variabel penelitian ... 24
Tabel 3.2 Jumlah hunian kost ... 25
Tabel 4.1 Fasilitas Untuk Hunian Mahasiswa... 35
Tabel 4.2 Pindah Hunian Mahasiswa ... 35
Tabel 4.3 Interior/Ruang dalam Hunian Mahasiswa ... 36
Tabel 4.4 Jarak Tempuh Menuju Hunian Mahasiswa ... 37
Tabel 4.5 Kemudahan Menjangkau Hunian... 37
Tabel 4.6 Keadaan Perjalanan Menuju Hunian... 37
Tabel 4.7 Alat Transportasi yang digunakan ... 38
Tabel 4.8 Harga Sewa Hunian ... 39
Tabel 4.9 Biaya Fasilitas Tambahan ... 39
Tabel 4.10 Jumlah Kamar Tidur ... 40
Tabel 4.11 Luas Ukuran Kamar ... 40
Tabel 4.12 Kenyamanan Kamar Kost ... 40
Tabel 4.13 Kamar Mandi Pribadi ... 41
Tabel 4.14 Jumlah Kamar Mandi ... 41
Tabel 4.15 Penggunaan Dapur ... 42
Tabel 4.16 Ukuran Dapur ... 42
Tabel 4.17 Ruang Cuci Pakaian ... 43
(13)
Tabel 4.19 Ruang Bersama ... 44
Tabel 4.20 Waktu yang Dihabiskan di Ruang Bersama ... 44
Tabel 4.21 Ketinggian Bangunan ... 45
Tabel 4.22 Kondisi Tangga pada Hunian ... 45
Tabel 4.23 Area Parkir ... 46
Tabel 4.24 Jenis Parkir yangTersedia ... 46
(14)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Room in private homes ... 13
Gambar 2.2 Co-operative house ... 13
Gambar 2.3 KAIST Dorminotory ... 14
Gambar 2.4 Girls Hostel Chandigarh University ... 15
Gambar 2.5 Apartment in central Tokyo ... 15
Gambar 2.6 Perkampungan Mahasiswa ... 16
Gambar 2.7 Maisonette1–4 lantai ... 17
Gambar 3.1 Kawasan Penelitian ... 31
Gambar 4.1 Deskripsi Kawasan Penelitian ... 33
Gambar 4.2 Jalan Pembangunan ... 34
Gambar 4.3 Jalan Bedikari ... 34
Gambar 4.4 Jalan Harmonika ... 34
Gambar 4.5 Tipologi Hunian di Jalan Pembangunan ... 48
Gambar 4.6 Bangunan Tipe 1 di Jalan Pembangunan ... 48
Gambar 4.7 Bangunan Tipe 2 di Jalan Pembangunan ... 49
Gambar 4.8 Bangunan Tipe 3 di Jalan Pembangunan ... 49
Gambar 4.9 Tipologi Hunian di Jalan Berdikari ... 50
Gambar 4.10 Bangunan Tipe 1 di Jalan Berdikari ... 50
Gambar 4.11 Bangunan Tipe 2 di Jalan Berdikari ... 51
Gambar 4.12 Bangunan Tipe 3 di Jalan Berdikari ... 51
(15)
Gambar 4.14 Bangunan Tipe 1 di Jalan Harmonika ... 52
Gambar 4.15 Bangunan Tipe 2 di Jalan Harmonika ... 53
Gambar 4.16 Bangunan Tipe 3 di Jalan Harmonika ... 53
Gambar 4.17 Denah Open Corridor 1 ... 54
Gambar 4.18 Potongan Open Corridor 1 ... 55
Gambar 4.19 Denah Open Corridor ... 55
Gambar 4.20 Denah Interior Coridor 1 ... 56
Gambar 4.21 Potongan Interior Coridor 1 ... 57
Gambar 4.22 Denah Interior Coridor 2 ... 57
(16)
ABSTRAK
Hunian menjadi salah satu kebutuhan utama bagi mahasiswa, khususnya yang berasal dari luar daerah tempat Universitasnya berada. Pilihan untuk menentukan tempat tinggal bagi mahasiswa tidak hanya pada keadaan hunian saja. Keadaan lingkungan sekitar hunian juga berpengaruh pada penentuan tempat untuk tinggal. Pertimbangan terhadap pemilihan hunian sewa mahasiswa dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu yang menyebabkan terjadinya kepuasan terhadap tempat tinggalnya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan penghuni hunian rumah kost dan mengidentifikasi tipologi hunian mahasiswa yang ada di sekitar kampus USU. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu data yang di peroleh melalui observasi lapangan dengan mengamati secara langsung objek yang akan diteliti, menyebarkan kuesioner dan melakukan studi dokumen/literatur dimana studi ini dilakukan dengan mempelajari buku-buku dan literatur, hasil-hasil penelitian, catatan tertulis dan sebagainya khususnya berkaitan dengan kriteria kepuasan penghuni hunian sewa (rumah kost) mahasiswa. Melalui analisis diperoleh kesimpulan bahwadilihat dari atribut hunian dan lingkungan fasilitas yang paling diminati adalah tempat tidur. Karakteristik bangunan yang pertama adalah kamar tidur, luas kamar dengan prosentase terbesar adalah 4-8 m² di tiga daerah penelitian. Tipologi hunian mahasiswa yang ada di lokasi penelitian sesuai dengan teori yang sudah ada. Kata kunci : kepuasan penghuni, hunian mahasiswa, tipologi.
ABSTRACT
Occupancy become one of the main requirements for students, especially those from outside the area where the university was located. Option to determine a place to stay for the students not only on the state of occupancy only. Circumstances surrounding residential environment also affects the determination of a place to stay. In addition a strategic location for students can also be a preference in choosing occupancy.Therefore, in this research will discuss the factors that influence occupant satisfaction occupancy boarding houses and identify the typology of residential students that exist around the campus USU. The research method used in this research is descriptive qualitative that data obtained through field observations by directly observing the object to be examined, distributing questionnaires and conducting a study document/ literature where the study was conducted by studying books and literature, results- research, written notes, etc. with particular regard to the criteria of occupant satisfaction student rental housing (boarding house). Through analysis I concluded that the views of residential and environmental attributes that most desirable facilities is bed. The first characteristic of the building is a bedroom, a spacious room with the largest percentage is 4-8 m² in three research areas. Typology of students housing in the study site in accordance with existing theories.
(17)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Perkembangan pendidikan di Indonesia begitu pesat baik pendidikan yang dikelola oleh pemerintah maupun yang dikelola oleh pihak swasta. Menurut Guntur (2012), Salah satu perguruan tinggi negeri terbesar dan terkenal di Sumatera Utara adalah Universitas Sumatera Utara (USU) yang terletak di kota Medan Provinsi Sumatera Utara tepatnya berlokasi di Jl. Dr. T. Mansur No. 9, Padang Bulan, Medan, terletak di sebelah Barat Daya kota Medan. Para mahasiswa yang ada bukan hanya dari Sumatera Utara tetapi juga dari wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) seperti Aceh, Riau, Sumatera Barat dan tidak sedikit juga berasal dari kota-kota lainnya yang mengecap pendidikan di Universitas Sumatera Utara (USU).
Menurut Abdillah (2014) dengan judul penelitiannya Pengembangan Asrama Putra USU, Universitas Sumatera Utara merupakan kampus terbesar di Sumatera Utara. Jumlah mahasiswa terdaftar saat ini lebih dari 33.000 orang, 1000 diantaranya adalah mahasiswa asing. Pada masa sekarang ini mulai banyak universitas yang memberikan pelayanan pendidikan, salah satunya USU sebagai universitas 10 terbaik di Indonesia. USU juga memberikan fasilitas untuk mahasiswa yang datang dari luar kota Medan, salah satunya asrama. Dengan semakin bertambahnya mahasiswa dari luar kota Medan yang kuliah di USU, maka permintaan hunian untuk sementara akan semakin meningkat, akan tetapi
(18)
Asrama Putra USU sendiri sudah kurang layak dihuni. Hal ini mengakibatkan timbulnya banyak hunian-hunian yang baru di sekitar area kampus seperti: rumah kost dan rumah kontrakan yang dibangun oleh pemborong kecil maupun kontraktor dengan status kepemilikan rata-rata para penduduk yang sudah lama menghuni di daerah tersebut.
Hunian sewa bagi mahasiswa, dapat diartikan sebagai hunian yang oleh pemiliknya disewakan seluruh atau sebagian unitnya kepada mahasiswa sebagai pihak pengguna atau konsumen (Nurdini, 2012).Kebutuhan fasilitas hunian saat ini yang bersifat sewa seperti kost, asrama, rumah kontrakan, dan apartemen sedang berkembang pesat. Bisnis ini membidik segmen pasar yang beragam, salah satunya adalah dari kalangan mahasiswa. Mereka yang memilih tinggal di hunian sewa umumnya merupakan pendatang dan bertujuan untuk menetap sementara (temporer) dalam kurun waktu tertentu. Melihat fenomena ini, minat untuk investasi dibidang properti khususnya hunian sewa semakin tinggi. Namun pada kenyataannya infrastruktur dan fasilitas di kawasan hunian sewa tidak dipersiapkan untuk mengakomodasi keberadaan hunian sewa tersebut (Sakina dan Kusuma, 2014).
Hunian menjadi salah satu kebutuhan utama bagi mahasiswa, khususnya yang berasal dari luar daerah tempat Universitasnya berada. Kebutuhan ini pada umumnya diakomodasi oleh pihak Universitas dengan membangun asrama mahasiswa. Namun, tidak semua mahasiswa ini dapat tinggal di dalam asrama karena keterbatasan pihak Universitas dalam hal penyediaan asrama untuk semua mahasiswa. Mereka yang membutuhkan tempat tinggal sementara ini beralih pada
(19)
hunian yang berada di sekitar atau dekat area kampus. Dampak secara fisik yang terjadi pada area di sekitar kampus ini adalah adanya alih fungsi bangunan (Allison, 2006). Hunian yang disediakan pihak swasta disekitar kampus ini merupakan hunian dengan berbagai tipe. Jenis hunian yang disediakan oleh pihak swasta beragam bentuk hunian dalam pemenuhan kebutuhan hunian. Bentuk hunian yang berbeda-beda akan berbeda pula jenis, fungsi dan fasilitas pada hunian.
Fasilitas yang ada pada setiap hunian sewa mahasiswa juga menjadi pertimbangan dalam memilih dan menentukan tempat tinggal. Jika pada suatu hunian sewa memiliki fasilitas yang cukup lengkap maka mahasiswa dapat memilih hunian tersebut sebagai tempat tinggalnya terlepas dari keadaan ekonomi mahasiswa tersebut. Pilihan untuk mementukan tempat tinggal bagi mahasiswa tidak hanya pada keadaan hunian saja. Keadaan lingkungan sekitar hunian juga berpengaruh pada penentuan tempat untuk tinggal. Selain itu lokasi yang strategis untuk mahasiswa juga dapat menjadi preferensi dalam memilih hunian. Jarak tempuh dari hunian menuju ke kampus juga berpengaruh karena faktor ekonomi. Jika fasilitas dan jarak tempuh sudah sesuai maka mahasiswa akan menemukan kepuasan dalam menghuni hunian tersebut.
Pertimbangan terhadap pemilihan hunian sewa mahasiswa dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu yang menyebabkan terjadinya kepuasan terhadap tempat tinggalnya. Berdasarkan kondisi tersebut maka penelitian ini perlu dilakukan agar pihak penyelenggara hunian mahasiswa dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa.
(20)
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan penghuni terhadap hunian rumah kost?
2. Bagaimana tipologi hunian mahasiswa yang ada di sekitar kawasan USU?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini yaitu untuk:
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan penghuni hunian rumah kost.
2. Mengidentifikasi tipologi hunian mahasiswa yang ada di sekitar kampus USU.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat hasil penelitian ini dari segi ilmu pengetahuan/teoritis yaitu untuk memberi kontribusi untuk teori-teori mengenai hunian sewa terutama pada hunian mahasiswa. Dari segi praktis/kebijakan penelitian ini bermanfaat menjadi acuan dalam pertumbuhan hunian rumah kost pada kawasan Universitas. Dengan mengetahui preferensi terhadap hunian rumah kost maka dapat menjadi contoh bagi Universitas lain dalam pengembangan hunian rumah kost.
(21)
1.5. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Metode Analisa Data:
Metode Analisis Deskriptif
LATAR BELAKANG
Fasilitas yang ada pada setiap hunian sewa mahasiswa juga dapat berpengaruh pada preferensi dalam menentukan tempat tinggal. Jika pada suatu hunian sewa memiliki fasilitas yang cukup lengkap maka mahasiswa dapat memilih hunian tersebut sebagai tempat tinggalnya terlepas dari keadaan ekonomi dari mahasiswa tersebut. Pilihan untuk mementukan tempat tinggal bagi mahasiswa tidak hanya pada keadaan hunian saja. Keadaan lingkungan sekitar hunian juga berpengaruh pada penentuan tempat untuk tinggal. Selain itu lokasi yang strategis untuk mahasiswa juga dapat menjadi preferensi dalam memilih hunian. Jarak tempuh dari hunian menuju ke kampus juga berpengaruh karena faktor ekonomi.
JUDUL PENELITIAN
Kriteria Kepuasan Penghuni Hunian Sewa (Rumah Kost ) Mahasiswa Di Sekitar Kawasan Universitas Sumatera Utara
Perumusan Masalah
Faktor apa saja yang mempengaruhi
kepuasan penghuni
terhadap hunian rumah kost?
Bagaimana tipologi
hunian mahasiswa
yang ada di sekitar kawasan USU?
Tujuan Penelitian
Mengidentifikasi
faktor-faktor yang
mempengaruhi
kepuasan penghuni
hunian rumah kost. Mengidentifikasi
tipologi hunian
mahasiswa yang ada di sekitar kampus USU.
Manfaat Penelitian
Manfaat hasil penelitian ini dari segi ilmu pengetahuan/teoritis yaitu untuk memberi kontribusi untuk teori-teori mengenai hunian sewa terutama pada
hunian mahasiswa. Dari segi
praktis/kebijakan penelitian ini
bermanfaat menjadi acuan dalam pertumbuhan hunian rumah kost pada kawasan Universitas.
Studi Literatur
Kepuasan penghuni Hunian sewa mahasiswa Fasilitas hunian mahasiswa
Kepuasan penghuni dari perspektif mahasiswa
Metodelogi penelitian
Metode Pengumpulan Data:
Observasi langsung, Wawancara, angket dan studi literatur
Metode Penelitian :
Metode Kualitatif
Kesimpulan Dan Saran
(22)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepuasan penghuni
Kepuasan berhuni atau housing satisfaction mengukur kepuasan secara meluas terhadap situasi hunian (McCray & Day, dalam Lee & Park, 2010). Menurut Galster (1987) di dalam penelitian Heryanti (2013), housing satisfaction
adalah suatu ukuran dari celah antara kebutuhan dan aspirasi (keadaan yang di-idamkan) penghuni terhadap keadaan hunian sebenarnya. Terdapat sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan berhuni, yakni faktor individu (penghuni), atribut hunian, dan atribut lingkungan sekitar hunian (Toscano & Amestoy, 2007).
Kepuasan atau satisfaction dapat didefinisikan sebagai suatu ukuran dari celah antara keadaan penghunisebenarnya dan yang diidamkan (Galster, 1987 dalam Amole, 2008). Menurut Thomsen (2008) di dalam penelitian Heryanti (2013), tentang aspek kepuasan berhuni bagi mahasiswa menemukan bahwa tinggal di dekat pusat kota dan dekat dengan tempat belajar merupakan aspek yang signifikan dalam menentukan tingkat kepuasan. Ia juga menyatakan bahwa akan lebih bermanfaat apabila penelitian tidak hanya menanyakan apakah penghuni sudah merasa puas/ tidak puas dengan kondisi huniannya, tetapi juga fokus pada ketidaksesuaian antara preferensi dan kondisi aktual hunian. Menurut Amole (2008) di dalam penelitian Heryanti (2013), evaluasi kepuasan penghuni dapat dilihat dari karakteristik fisik bangunan.
(23)
2.2. Hunian Sewa Mahasiswa
Menurut Nurdini (2012), hunian sewa dapat didefinisikan sebagai hunian yang oleh pemiliknya disewakan seluruh atau sebagian unitnya kepada mahasiswa sebagai pihak pengguna atau konsumen. Hunian sewa dapat dikategorikan sebagai komoditas investasi oleh pihak penyedia untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Penyedia dan konsumen hunian sewa bersepakat melakukan transaksi sewa menyewa atas hunian sesuai dengan harga tertentu yang berlaku dalam mekanisme pasar. Dari sudut pandang kebutuhan pengguna, kondisi berhuni dengan cara menyewa dapatterjadi akibat beberapa hal, yaitu:
1. Belum adanya kemampuan untuk memiliki hunian (home ownership), 2. Adanya kebutuhan berhuni yang non-permanen untuk periodet ertentu di
suatu lokasi,
3. Preferensi untuk menyewa daripada membeli. Kenyon dan Heath (2001 dalam Nurdini, 2012).
Menurut Yudohusodo (1991) dalam Saleh (2010), pembangunan rumah sewa sederhana diarahkan kepada dua kebijaksanaan dasar yaitu:
Penyediaan rumah sewa oleh sektor non formal perseorangan.
Pembangunan rumah sewa sederhana berdasarkan azas swadaya, dengan pengerahan sumber daya masyarakat setempat dan dengan pemberian subsidi yang diusahakan sekecil mungkin.
Karakteristik Pondokan Mahasiswa adalah merupakan ciri-ciri khas atau sifat-sifat khas yang melekat pada keadaan lingkungan, yang memberikan kekhususan dan yang membedakan dengan keadaan lingkungan yang lain.
(24)
Mahasiswa penghuni rumah pondokan sangat terbatas dari segi kemampuan finansial dimana mereka hanya mengandalkan kiriman/penghasilan sehingga mahasiswa mempunyai pertimbangan dalam menentukan hunian rumah pondokan yang ditempatinya. Drakakish Smith dalam Saleh (2010) menyatakan bahwa semakin rendah penghasilan seseorang maka pertimbangan utama dalam memilih hunian tempat tinggal yaitu kedekatan dengan lokasi bekerja atau pusat pelayanan kota. Sama halnya mahasiswa dengan keterbatasan penghasilan/kiriman kedekatan dengan kampus merupakan faktor utama dalam penentuan hunian untuk bertempat tinggal.
2.3. Fasilitas Hunian Mahasiswa
Fasilitas hunian dapat didefinisikan sebagai ruang yang di lengkapi dengan fasilitas yang dibutuhkan, mampu mendukung kegiatan sosial dan gaya hidup mahasiswa. Fasilitas juga merupakan kebutuhan utama dari sebuah hunian. Tetapi Melnikas dkk juga berpendapat bahwa keinginan berintetaksi dan bersosialisasi dengan teman-teman untuk mempererat hubungan sosial dapat menjelaskan mengapa seseorang membutuhkan fasilitas-fasilitas hunian. Sederhananya, fasilitas perumahan mahasiswa diharapkan mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perumahan yang menawarkan kamar yang dilengkapi dengan fasilitas dan layanan, serta menyediakan ruang yang menjadi tempat berkumpul sekaligus sebagai ruang belajar. (Melnikas dan Olujimi & Bello, dalam Najib, N.U. et al, 2011). Mahasiswa juga membutuhkan keamanan dan privasi, mahasiswa mengharapkan penyedia hunian mampu memenuhi kebutuhan dan aspirasi mahasiswa.(Najib danYusof, dalam Najib, N.U. et al, 2011).
(25)
Intensitas penggunaan untuk fasilitas hunian sewa cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan intensitas penggunaan fasilitas di lingkungan sekitar. Dalam kesehariannya, selain berada di lingkungan kampus, mahasiswa cenderung lebih lama berada di dalam hunian sewa. Selain itu, hunain sewa sebagai tempat tinggal sementara bagi mahasiswa, merupakan tempat untuk melakukan kegiatan peme-nuhan kebutuhan dasar, seperti tidur, makan, mandi, mencuci baju, dll. Karena itu terdapat kecenderungan bahwa kepuasan terhadap hunian sewa memberikan pengaruh yang lebih besar. (Sakina dan Kusuma, 2014).
2.4. Kamar Tidur (De Chiara, 2001 dalam Larasati, 2011)
Ruang mahasiswa (student room) merupakan elemen terkecil dan merupakan basis ruang pada fasilitas hunian. Ini adalah lingkungan awal bagi mahasiswa. Pada ruang ini, mahasiswa belajar, tidur, berpakaian, dan bersosialisasi. Semua pakaian, buku, serta barang-barang milik pribadi disimpan disini, kecuali pakaian yang jarang dipakai dan peralatan olahraga dalam ukuran besar. Ruang ini berada dalam area kampus, sehingga mahasiswa dapat mengontrol kapan pun segala kegiatan kampus. Dimensi ruang harus mengakomodasi:
Ukuran dan desain perabot
Perabot yang menggunakan ruang Kombinasi jenis perabot
Perubahan ukuran ruang (dan bentuk), terjadi karena dipengaruhi oleh dua hal berikut:
(26)
Kemampuan penyesuaian (adaptability) susunan perabot
Pembagian ruang–berdasarkan pemisahan aktifitas fisik atau visual
2.5. Kepuasan Penghuni Dari Perspektif mahasiswa
Beberapa penulis berpendapat bahwa mahasiswa dapat belajar dengan baik jika hunian mereka mampu memberikan kenyamanan (Amole, 2005 dan Afandi 2008). Melnikas (1998) dan Sitar dan Krajnc (2008, dalam Najib, N.U. et al, 2011) menekankan bahwa evaluasi dan merenovasi hunian sangat penting untuk meningkatkan standar hidup serta memperbaiki kerusakan pada fasilitas. Dengan demikian, kepuasan penghuni harus diperhatikan secara teratur untuk memenuhi kebutuhan hunian mahasiswa.
Salleh (2008) dan Mohit et al. (2010, dalam Najib, N.U. et al, 2011) menjelaskan bahwa kepuasan hunian adalah ungkapan positif yang diungkapkan oleh penghuni rumah/hunian dengan service hunian dan fasilitas lingkungan yang sesuai harapan. Dengan demikian, Foubert et al. (1998) dan Najib dan Yusof (2010, dalam Najib, N.U. et al, 2011 menyebutkan bahwa kepuasan pada hunian mahasiswa berasal dari fasilitas yang berkualitas, hubungan teman yang positif, komunitas dan lingkungan belajar yang tenang. Namun, Kaya dan Erkip (2001 dalam Najib, N.U. et al, 2011) berpendapat bahwa kepuasan mahasiswa didasarkan pada kondisi kamar yang luas, terang dan jauh dari kebisingan, sedangkan Amole (2005 dalam Najib, N.U. et al, 2011) mengklaim bahwa kepuasan pada hunian mahasiswa berdasarkan tingkat banyaknya orang dan privasi kamar mereka. Dengan demikian, kita berpendapat bahwa kepuasan hunian mahasiswa adalah evaluasi akomodasi yang ada di kehidupan mereka di
(27)
kampus. Dengan kata lain, kepuasan hunian berasal dari kualitas sarana dan pelayanan hunian.
Beberapa faktor lain yang mempengaruhi preferensi hunian sewa mahasiswa berdasarkan Oppewal dkk (2005Heryanti, 2013) diantaranya adalah pemisahan hunian laki-laki dan perempuan, pemisahan hunian berdasarkan jurusan, penggunaan toilet dan shower secara bersama-sama, dan view dari dalam kamar. Selain itu, jarak dari kampus, harga sewa dan usia bangunan juga menjadi faktor yang menentukan bagi preferensi mahasiswa.
2.6. Tipologi
Tipologi adalah studi tentang tipe. Tipe merupakan kelompok dari objek yang dengan ciri khas struktur formal yang sama. Tipologi merupakan studi tentang pengelompokkan objek sebagai model, melalui kesamaan bentuk dan struktur. Tipologi adalah studi tentang tipe dengan kategorisasi dan klasifikasi untuk menghasilkan tipe. Kegiatan kategori dan tipe tersebut sekaligus dapat dilihat keragaman dan keseragamannya. Iswati (2003, dalam Santoso dan Bani G.W, 2011).
Pengertian tipologi yang dikemukakan oleh Sukada (1989 dalam Sir, 2005) merupakan sebuah pengklasifikasian sebuah tipe berdasarkan atas penelusuran terhadap asal-usul terbentuknya obyek-obyek arsitektural yang terdiri dari tiga tahap proses penelusuran terhadap asal-usul obyek arsitektur diantaranya: pertama, menentukan bentuk dasarnya (formal structure); kedua, menentukan sifat dasarnya (properties) dan yang ketiga, adalah mempelajari proses pembentukan perkembangan bentuk.
(28)
Karen (1994 dalam Sir, 2005), dalam bahasannya tentang tipe dan tipologi, mengemukakan bahwa tipe menyerupai aspek klarifikasi, yaitu menggabungkan karakteristik yang sama dari kelompok karya arsitektur tersebut secara detail berbeda antara satu dengan yang lainnya. Definisi tipe memiliki dua kelompok konsep utama, yaitu kelompok satu menganggap tipe sebagai properti bentuk geometris, dan kelompok kedua, memandang tipe sebagai atribut bentuk yang berhubungan dan dihubungkan dengan kegunaan dan perkembangan kesejahteraan. Sekaitan dengan penelitian ini maka tipe dianggap sebagai properti bentuk geometris.
2.6.1.Tipe Hunian Mahasiswa Berdasarkan Bentuk Hunian (Widiastuti, 1995 dalam Asri, 2011)
a. Room in private homes
Tempat tinggal berupa rumah pondokan atau saat ini biasa disebut kos-kosan, dengan jumlah kamar, fasilitas, dan peralatan yang sangat terbatas. Biasanya jadi satu dengan pemilik rumah sebagai pengelola bangunan.
(29)
Gambar 2.1 Room in private homes
(Sumber: http://foresthavennh.com/tour.shtml)
b. Co-operative house
Tempat tinggal dengan sistem sewa yang diatur dan diurus secara bersama oleh penghuninya, saat ini biasa disebut rumah kontrakan. Terpisah dari pemilik rumah, memilki fasilitas ruang peralatan yang lebih baik dari room in private homes.
Gambar 2.2 Co-operative house
(30)
c. Dorminotory
Tempat tinggal yang dapat menampung hingga beberapa ratus mahasiswa dengan fasilitas ruang dan peralatan yang cukup lengkap yang bertujuan agar mahasiswa dapat lebih kosentrasi pada kuliah dan belajar hidup bersosial.
Gambar 2.3
KAIST Dorminotory
(Sumber:http://cnu.daejeon.kr/awa/Architecture%20in%20Daejeon/AinD %20Yuseong-06.htm)
d. Hostel
Tempat tinggal yang hampir serupa dengan dorminotory, tetapi hoste lbersifat lebih santai dan biasanya tidak dihuni oleh satu disiplin ilmu. Memiliki fasilitas ruang dan peralatan yang cukup.
(31)
Gambar 2.4
Girls Hostel Chandigarh University
(Sumber: http://www.cuchd.in/student-services/hostel-facility.php)
e. Apartment
Biasanya target penghuninya adalah mahasiswa yang sudah berkeluarga, dan memiliki fasilitas ruang dan peralatan yang lengkap.
Gambar 2.5
Apartment in central Tokyo
(32)
f. Perkampungan Mahasiswa
Merupakan tempat tinggal masyarakat kecil yang memiliki kesamaan tujuan yaitu kuliah. Karena penghuninya adalah mahasiswa yang heterogen dalam jenis kelamin, tingkat studi dan disiplin ilmu, sehingga hunian ini memilki fasilitas sosial yang sangat mempengaruhi pembentukan watak atau kepribadian mahasiswa dan mampu menjembatani dunia kuliah dengan masyarakat sekitar.
Gambar 2.6
Perkampungan Mahasiswa
(Sumber: http://www.putumahendra.com/berhutang-budi-pada-kampung/)
2.6.2.Tipe Hunian Mahasiswa Berdasarkan Ketinggian Bangunan (Lieberman, 1976 dalam Asri, 2011)
a. Maisonette
(33)
Gambar 2.7 Maisonette1–4 lantai.
(Sumber: http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=1538335)
b. Low rise
Hunian dengan tinggi 4 – 6 lantai. c. Medium Rise
Hunian dengan tinggi 6 – 9 lantai. d. High Rise
Hunian dengan tinggi 9 lantai
2.6.3.Tipe Hunian Mahasiswa Berdasarkan Sirkulasi Horizontal Ketinggian Bangunan (Paul, 1976 dalam Asri, 2011)
a. Open Corridor/ Single Loaded Coridor/ Gallery Acces
Sirkulasi memanjang yang meletakkan ruang-ruang hunian hanya pada salah satu sisi selasar, sedangkan sisi satunya merupakan open view. Kelebihan : Maksimalisasi pencahayaan dan penghawaan alami pada ruang sirkulasi maupun ruag hunian.
(34)
Kekurangan : Membutuhkan lahan yang luas untuk sirkulasi, pencapaian ke sirkulasi vertikal dari ruang hunian kurang terjaga.
b. Interior Coridor/ Double Loaded Corridor
Sirkulasi memanjang yang berada di antara ruang-ruang hunian yang saling berhadapan.
Kelebihan : Pemanfaatan ruang sirkulasi dan ruang bersama lebih efisien, ruang hunian dapat dicapai dari berbagai arah.
Kekurangan : Privasi ruang hunian sangat tidak terjaga karena melebur jadi satu dengan aktivitas yang terjadi disepanjang selasar, pencahayaan alami dan ventilasi silang hanya dapat dirasakan oleh ruang hunianyang berada pada tepi selasar, serta memungkinkan munculnya kesan monoton dan masalah orientasi ruang hunian.
c. Cengtered Corridor
Sirkulasi utama terpusat di seputar sirkulasi vertikal.
Kelebihan : Pemanfaatan ruang sirkulasi vertikal lebih sfektif dan privasi ruang hunian cukup tinggi.
Kekurangan : Ruang hunian memilki jumlah yang terbatas di tiap lantainya dan memungkinkan adanya ruang hunian yang memilki orientasi yang tidak menguntungkan.
(35)
2.7. Penelitian Yang Sudah Dilakukan Tabel 2.1 Penelitian Yang Sudah Dilakukan
Judul, Tahun, Wilayah, Nama peneliti
Tujuan Penelitian Metode Penelitian dan Pendekatan Teknik Analisis dan Bahan Penelitian Hasil Penelitian Measuring Satisfaction with Student Housing Facilities, 2011, Pulau
Pinang, Malaysia,
Nurul Ulyani Mohd Najib dkk.
Penelitian ini mengkaji tingkat kepuasan penghuni hunian mahasiswa berdasarkan fasilitas hunian.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data kuantitatif, yaitu survei. Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah salah satu universitas terkemuka tertua Malaysia, yang terletak di wilayah Utara.
Bentuk survei yang dilakukan tatap muka dengan
responden yang ditargetkan dalam daerah penelitian. Kuesioner terdiri dari dua bagian.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat
kepuasan rata-rata 2.61, yang menunjukkan bahwa mahasiswa umumnya puas dengan fasilitas hunian
mahasiswa.
Konsep Hunian Sewa
Layak Huni Bagi
Mahasiswa Pada Area
Pendidikan Studi
Kasus: Rumah Kos Di Sekitar Kampus ITS
Sukolilo, Surabaya,
2013, Surabaya,
Septia Heryanti
Didapatkannya kriteria desain hunian sewa dari aspek-aspek yang berpengaruh terhadap kelayakan hunian tersebut.
Diketahui kondisi kelayakan hunian sewa mahasiswa di lokasi studi.
Dirumuskan usulan konsep yang merepresentasikan hunian sewa mahasiswa yang layak dan sederhana di area pendidikan.
Metode kuantitatif
Analisa gap / selisih, atau terkadang disebut dengan service quality, dilakukan dengan melihat selisih antara tingkat
kepuasan penghuni dengan
preferensi atau keinginan mahasiswa yang diukur
menggunakan Skala Likert 1 s/d 6.
Kelayakan hunian sewa berdasarkan standar cukup tinggi.
Hasil jawaban responden sesuai dengan penelitian Amole (2008) dan Khozaei (2011) yang memasukkan atribut tampak eksterior sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan penghuni hunian sewa (mahasiswa).
Pengaruh Kepuasan
Berhuni terhadap
Keinginan Pindah
pada Hunian Sewa,
2014, Bandung,
Bunga Sakina dan Hanson E. Kusuma
Untuk mengetahui keinginan
mahasiswa untuk pindah ataupun tidak pindah dari hunian sewa lebih karena dipengaruhi faktor kepuasan terhadap hunian sewa atau faktor lingkungan sekitar hunian sewa.
Penelitian dilaksanakan menggunakan metode penelitian kuantitatif yang bersifat eksplanatori (Groat & Wang, 2002). Di dalam penelitian akan diungkapkan hubungan sebab-akibat antara variabel independen dan dependen.
Pengumpulan data dilakukan lewat metode survei online dalam bentuk kuesioner yang dibagikan secara bebas (snowball-non-random- sampling) kepada
Dari dua analisis regresi yang dilakukan (bivariat dan multivariat) terhadap keinginan mahasiswa untuk pindah, dapat
(36)
mahasiswa dari berbagai universitas di beberapa kota di Indonesia, melalui media sosial, atau secara pribadi dikenal.
Mahasiswa yang diminta untuk menjadi respon-den juga diminta untuk menyebarkan kuesioner online kepada teman-temannya yang lain.
disimpulkan bahwa faktor tingkat kepuasan pada hunian sewa memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan tingkat kepuasan pada lingkungan sekitar hunian sewa.
Kajian Kualitas
Bangunan Rumah
Pondokan Terhadap
Kenyamanan Huni
Berdasarkan Persepsi Penghuni
Dipermukiman Sekitar
Kampus Universitas
Hasanuddin, 2010,
Makassar, Sakhrul
Dachlan Saleh
Untuk mengkaji kualitas bangunan rumah pondokan terhadap
kenyamanan huni berdasarkan persepsi penghuni di permukiman sekitar kampus UNHAS.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan Positivistik dengan memandang realitas/gejala/fenomen a sehingga dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit teramati, teukur dan hubungan gejala sebab akibat. Pendekatan ini juga sering disebut metode
discovery. (Sugiyono,
2009).
Metode yang digunakan yaitu metode
kuantitatif dimana dalam menganalisis data dengan menggunakan statistik karena mengutamakan perhitungan dan angka, karena menggunakan Pendekatan kuantitatif maka data yang dihasilkan adalah data kuantitatif sebagai data utama,
sedangkan data kualitatif hanya digunakan sebagai data penunjang.
Variabel yang dianggap paling penting terhadap penilaian mahasiswa penghuni yaitu fasilitas listrik dan kamar mandi/wc, luasan kamar, penghawaan, kondisi fisik bangunan, ruang dapur, tempat cuci,
pencahayaan serta drainase rumah
sedangkan faktor sosial penghuni yang berpengaruh kuat terhadap persepsi
Analisa Kepuasan
Penghuni Rumah
Sederhana Tipe 36 Di
Kawasan Sidoarjo,
2013, Sidoarjo,
Timoticin Kwanda dkk
Untuk mengetahui manakah dari faktor Kualitas Produk, Lokasi, Desain Bangunan, Sarana dan Prasarana yang memberikan pengaruh bermakna terhadap kepuasan
Menggunakan metode survei dan pengisian kuisioner dalam bentuk
closed question.
Data tersebut dianalisa dengan menggunakan analisis
deskriptif yaitu mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek
Faktor paling dominan yang mempengaruhi penghuni rumah sederhana tipe 36 kawasan Sidoarjo adalah faktor Kualitas bangunan.
(37)
sederhana tipe 36 di kawasan Sidoarjo Jawa Timur.
melalui sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa memberikan kesimpulan.
Kriteria Kepuasan
Penghuni Hunian
Sewa (Rumah Kost ) Mahasiswa Di Sekitar Kawasan Universitas Sumatera Utara,
Susi Ermadani
-Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan penghuni hunian rumah kost. -Mengidentifikasi tipologi hunian mahasiswa yang ada di sekitar kampus USU.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian berada di sekitar kawasan USU.
Dalam menganalisis data
menggunakan tabulasi dari data kuisioner
Hasil yang diharapkan penelitian ini dapat
menunjukan faktor-faktor yang menjadi kriteria
kepuasan hunian sewa (rumah kost)
(38)
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian
Pentingnya metodologi penelitian bagi sebuah penelitian berdampak pada keberhasilan suatu penelitian. Berdasarkan metodenya penelitian dibedakan menjadi 5 jenis (Sinulingga, 2011), yaitu penelitian historis (historical research), penelitian deskriptif (descriptive research), penelitian eksperimen (experimental research), penelitian tindakan (action research), dan grounded research. Berdasarkan jenis-jenis penelitian tersebut, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu mendeskripsikan fakta-fakta yang terjadi di lapangan serta menganalisa elemen pembentuk citra/image kawasan dengan pendekatan studi kasus kawasan universitas sumatera utara dan sekitarnya.
Berdasarkan metodologinya penelitian terbagi dua, yaitu metodologi penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Metodologi penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berdasarkan positivisme, yaitu fenomena yang tetap, konkrit, dan terukur. Penelitian ini digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dengan memakai alat pengumpulan data. Metodologi penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif, yaitu menghasilkan data deskriptif dari orang yang menghuni rumah kost di sekitar kampus USU. Data-data yang diperlukan diperoleh dengan melakukan interview serta pengamatan
(39)
deskriptif kualitatif, yaitu mengumpulkan, menganalisa serta menyimpulkan data dan informasi yang diperlukan yang berkaitan dengan kriteria kepuasan penghuni hunian sewa (rumah kost) mahasiswa di sekitar kawasan Universitas Sumatera Utara
3.2. Variabel Penelitian
Variabel diartikan sebagai suatu konsep yang mempunyai variasi atau keragaman. Sedangkan konsep sendiri adalah pengambaran atau abstraksi dari suatu fenomena atau gejala tertentu. Konsep tentang apapun jika memiliki ciri-ciri yang bervariasi atau beragam dapat disebut sebagai variabel (Arikunto, 2006 : 129).
Terdapat sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan berhuni, yakni faktor individu (penghuni), atribut hunian, dan atribut lingkungan sekitar hunian (Toscano & Amestoy, 2007). Berdasarkan hal tersebut peneliti mengartikan atribut hunian sebagai fasilitas yang ada di rumah kost, penataan interior ruangan dan atribut lingkungan dianggap sebagai jarak tempuh dari hunian rumah kost ke tempat tujuan (kampus) sedangkan untuk penghuni (individu) berhubungan dengan keadaan ekonomi yaitu harga untuk sewa hunian.
Amole (2008) dalam penelitiannya evaluasi kepuasan penghuni dapat dilihat dari karakteristik fisik bangunan. Deskripsi dari karakteristik bangunan adalah bagian rumah secara umum yaitu: kamar tidur, kamar mandi, dapur, ruang cuci pakaian, ruang bersama, koridor/selasar, tangga dan area parkir.
(40)
Tabel 3.1 Tabel Variabel Penelitian
Variabel Penelitian Metode pengumpulan data
Berdasarkan atribut hunian dan atribut lingkungan
Fasilitas Angket
Interior/ruang dalam Angket
Jarak tempuh Observasi dan angket
Harga sewa Angket
Berdasarkan karakteristik fisik bangunan
Kamar tidur Angket
Kamar mandi Angket
Dapur Angket
Ruang cuci pakaian Angket
Ruang bersama Angket
Tangga Angket
Area parkir Angket
Berdasarkan Tipologi Hunian
Room in private homes Observasi dan angket Maisonette(1-3 lt) Observasi dan angket
3.3. Populasi/Sampel
Menurut Sugiyono (2012: 80), populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
(41)
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dari pendapat tersebut maka yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang tinggal di hunian sewa di sekitar kampus USU dalam radius 500m yaitu pada Jalan Pembangunan, Jalan Berdikari dan Jalan Harmonika.
Data mengenai mahasiswa yang tinggal di hunian sewa tidak dapat diketahui dengan pasti jumlahnya. Penentuan populasi penelitian menggunakan asumsidari prosentase jumlah hunian yang disewakan untuk mahasiswa di setiap lokasi (Jalan Pembangunan, Jalan Berdikari dan Jalan Harmonika).
Tabel 3.2 Jumlah Hunian Kost
No Wilayah Jumlah Hunian Kost Total
Room in private homes
1 Jl. Pembangunan 20 Unit
2 Jl. Berdikari 13 Unit
3 Jl. Harmonika 6 Unit
39 Unit
Maisonette(1-3 lt)
1 Jl. Pembangunan 20 Unit
2 Jl. Berdikari 21 Unit
3 Jl. Harmonika 15 Unit
56 Unit (Sumber: Survey Lapangan)
Jumlah populasi rumah kost Room in private homes 39 unit dengan jumlah 2-5 kamar per unit dan asumsi bahwa yang menempati kamar tersebut 1 orang per
(42)
kamar. Dengan demikian jumlah mahasiswa yang menghuni di rumah kost Room in private homes ini berjumlah 137 orang. Sedangkan pada tipe Maisonette(1-3 lt) berjumlah 56 unit dengan jumlah kamar rata-rata 17 kamar per unit dengan asumsi setiap kamar ditempati oleh 1 orang maka jumlah mahasiswa yang menempati rumah kost ini adalah 952 orang.
Jumlah responden jika dihitung menggunakan rumus Slovin (1990), maka:
Keterangan:
n ꞊ jumlah sampel
N ꞊ jumlah total populasi
e ꞊ margin error atau tingkat kesalahan (0.1) Maka, jumlah responden adalah:
꞊ 91,58 atau 92 responden
Keterangan:
n ꞊ jumlah sampel
N ꞊ jumlah total populasi
(43)
꞊ (56 × 17) + (39 × 3.5)
꞊ 952 + 137
꞊ 1.089
e ꞊ margin error atau tingkat kesalahan ditentukan 10% (0,1) atau 90% taraf keyakinan benar.
3.4. Metoda Pengumpulan Data 3.4.1. Pengumpulan Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti. Untuk penelitian ini, sumber data primer diambil dari observasi langsung, wawancara, angket dan dokumentasi.
1. Observasi
Observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan mengguakan alat indera. Observasi dapat dilakukan dengan dua cara yakni observasi non-sistematis dan observasi sistematis. Observasi non-sistematis dilakukan dengan menggunakan instrument pengamatan. Sedangkan observasi sistematis dilakukan dengan menggunakan pedoman sebagai instrument (Arikunto, 2006 : 157). Observasi yang dilakukan pada penelitian ini dengan observasi terbuka yaitu peneliti langsung mengamati mahasiswa dalam menentukan rumah kost. Observasi juga dilakukan untuk mengamati daerah USU yang menjadi titik-titik pusat rumah kost. Observasi ini dilakukan pada setiap
(44)
pintu masuk USU yang menjadi titik-titik untuk mahasiswa yang berjalan kaki.
2. Wawancara
Interview yang sering juga disebut dengan wawancara atau keusioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer). Interview digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang. Secara fisik interview dibedakan atas interview terstruktur dan interview tidak terstruktur (Arikunto, 2006 : 155). Pada tahap pengumpulan data ini peneliti mewawancarai mahasiswa yang telah ditetapkan sebelumnya. Pertanyaan yang akan ditanyakan berupa bagaimana cara mereka memilih tempat kost, mengapa memilih tempat kost tersebut, dan apa yang menjadi alasan untuk memilih tempat kost tersebut.
3. Angket/kuisioner
Menurut Sugiyono (2012: 142) “Angket atau kuesioner merupakan tehnik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab”.Berupa daftar pertanyaan atau angket tertulis.Sampel yang sesuai
dengan karakteristik diberi kuesioner mengenai masalah penelitian. Kuisioner dalam penelitian ini yaitu pertanyaan tertulis yang dipertanyakan kepada responden dengan cara mendatangi hunian mahasiswa yang menjadi responden dan memberikan angket untuk diisi.
(45)
Hal yang akan ditanya dalam angket berupa hal yang bersangkutan dengan kenyamanan penghuni dan kepuasan penghuni hal ini berkaitan dengan jarak antara kampus dan hunian kost, fasilitas yang terdapat di hunian kost, besaran ruang yang ada di hunian mahasiswa tersebut dan faktor ekonomi juga akan dipertanyakan.
Angket/kuisioner memiliki beberapa bagian yaitu:
Data umum, berupa latar belakang responden yang terdiri dari nama, jenis kelamin, pekerjaan dan lama menghuni rumah kost
Pertanyaan kuisioner terdiri dari:
o Aspek lokasi
Lokasi rumah kost yang mudah dijangkau Akses menuju rumah kost lancar
Jarak tempuh dari rumah kost ke kampus
o Aspek ekonomi
Harga sewa rumah kost Biaya fasilitas
o Aspek desain/karakteristik bangunan Inetrior ruang dalam
Luas dapur
Luas kamar tidur, luas kamar mandi, luas ruang cuci, dll 4. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2010:274) dokumentasi adalah “mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat
(46)
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan
sebagainya”.Dokumentasi pada penelitian ini yaitu berupa data gambar untuk menentukan sampel. Data gambar yang didapat berupa gambar melalui aplikasi autocad.
3.4.2. Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder adalah pengumpulan data secara tidak langsung yang berkaitan dengan objek penelitian. Sumber didapat dari buku-buku, dokumen, dinas-dinas terkait, dan sumber referensi lainnya yang berkaitan dengan perubahan fungi dan aktivitas.
3.5. Kawasan Penelitian
Lokasi penelitian yang terpilih berada di kawasan sekitar kampus USU, yaitu hunian sewa mahasiswa yang berada pada radius 500 meter tepatnya di Jl. Pembangunan, Jl. Berdikari dan Jl. Harmonika.
(47)
Gambar 3.1
Kawasan Penelitian
(Sumber: Peta Kota Medan Tahun 2007)
3.6. Tahapan Analisa Data
Setelah data yang diperlukan terkumpul, data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif.
a. Data hunian mahasisa dikelompokan dan disaring mana data yang tidak lengkap dan tidak perlu berdasarkan tipe-tipe yang ada di dalam studi literatur.
(48)
b. Data hunian dikelompokan dan dianalisis dengan metode deskriptif.Data fisik mengenai eksisting lapangan digambarkan kembali sesuai dengan hasil observasi. Berdasarkan data eksisting tersebut didata apa saja yang terdapat di jaringan hunian mahasiswa dan dideskripsikan bagaimana keadaannya.
c. Membandingkan hasil dari lapangan dengan teori yang sudah ditetapkan. d. Dari hasil analisa data peneliti mendeskripsikan hasil wawancara dengan
pemilik atau penghuni hunian mahasiswa mengenai hal-hal yang menjadi kriteria kepuasan penghuni hunian mahasiswa.
e. Hasil angket ditabulasi dan dideskripsikan sesuai dengan hasil yang didapatkan.
(49)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kawasan Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kawasan
Gambar 4.1
Deskripsi Kawasan Penelitian (Sumber: google.com)
(50)
Kawasan penelitian ini berada di sekitar kampus Universitas Sumatera Utara yang terletak di Kecamatan Medan Baru Kelurahan Padang Bulan.
4.1.2.Deskripsi Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini berada di jalan Pembangunan, jalan Berdikari dan jalan Harmonika. Ketiga jalan ini menjadi lokasi penelitian karena jarak yang tidak terlalu jauh dari kampus USU dan di daerah ini juga terdapat banyak rumah kost yang akan menjadi bahan penelitian.
Gambar 4.2
Jalan Pembangunan
(Sumber: Peta Kota Medan Tahun 2007)
Gambar 4.3 Jalan Bedikari
(Sumber: Peta Kota Medan Tahun 2007)
Gambar 4.4
Jalan Harmonika
(51)
4.2. Atribut Hunian Dan Lingkungan 4.2.1.Fasilitas
Tabel 4.1 Fasilitas Untuk Hunian Mahasiswa
Fasilitas Jl. Pembangunan 42 responden Jl. Harmonika 31 responden Jl. Berdikari 19 responden Jlh Prosentase
(%) Jlh
Prosentase
(%) Jlh
Prosentase (%)
Lemari pakaian 16 38.10 9 29.03 3 15.79
Meja belajar 1 2.38 7 22.58 1 5.26
Tempat tidur 22 52.38 8 25.81 5 26.32
WIFI 0 0.00 1 3.23 0
(Sumber: Data Primer Yang Diolah)
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa mahasiswa memilih tempat tinggal dengan fasilitas yang cukup lengkap. Tempat tidur merupakan pilihan paling diminati sebagai fasilitas yang diinginkan. Sesuai menurut Melnikas dan Olujimi & Bello, dalam Najib, N.U. et al, (2011), fasilitas juga merupakan kebutuhan utama dari sebuah hunian.
Tabel 4.2 Pindah Hunian Mahasiswa
Pernah pindah tempat kost Jl. Pembangunan 42 responden Jl. Harmonika 31 responden Jl. Berdikari 19 responden Jlh Prosentase
(%) Jlh
Prosentase
(%) Jlh
Prosentase (%)
Ya 7 16.67 11 35.48 6 31.58
Tidak 35 83.33 20 64.52 13 68.42
(Sumber: Data Primer Yang Diolah)
Mahasiswa yang tinggal di kost lebih dominan untuk menetap dengan beberapa alasan, yaitu banyak mahasiswa yang merasa nyaman dengan tempat
(52)
tinggalnya sekarang, dan beberapa mengatakan bahwa tempat mereka tinggal dekat dengan tujuan utama yaitu kampus.
4.2.2.Interior/Ruang Dalam
Tabel 4.3 Interior/Ruang dalam Hunian Mahasiswa
Interior/Ruang Dalam
Jl. Pembangunan 42 responden
Jl. Harmonika 31 responden
Jl. Berdikari 19 responden Jlh Prosentase
(%) Jlh
Prosentase
(%) Jlh
Prosentase (%)
Sangat cukup 2 4.76 2 6.45 4 21.05
Cukup 33 78.57 28 90.32 13 68.42
Tidak cukup 7 16.67 1 3.23 2 10.53
(Sumber: Data Primer Yang Diolah)
Tabel diatas menunjukkan bahwa ukuran kamar yang di tempati mahasiswa cukup untuk meletakkan perabot yang mereka miliki. Pada Jalan Pembangunan sebanyak 78.57% responden menyatakan cukup, pada Jalan Harmonika 90.32% responden menyatakan cukup dan pada Jalan Berdikari sebanyak 68.42% responden juga menyatakan cukup. Perletakkan barang/perabot secara maksimal di dalam kamar dengan memanfaatkan keadaan kamar, dengan begitu maka ruang dalam untuk meletakkan perabot pasti cukup.
(53)
4.2.3.Jarak Tempuh
Tabel 4.4 Jarak Tempuh Menuju Hunian Mahasiswa
Jarak Tempuh Jl. Pembangunan 42 responden Jl. Harmonika 31 responden Jl. Berdikari 19 responden Jlh Prosentase
(%) Jlh
Prosentase
(%) Jlh
Prosentase (%)
100-500 m 18 42.86 14 45.16 12 63.16
600m-1km 17 40.48 16 51.61 6 31.58
1km-10km 7 16.67 1 3.23 1 5.26
(Sumber: Data Primer Yang Diolah)
Tabel 4.5 Kemudahan Menjangkau Hunian Kemudahan Menjangkau lokasi kost Jl. Pembangunan 42 responden Jl. Harmonika 31 responden Jl. Berdikari 19 responden Jlh Prosentase
(%) Jlh
Prosentase
(%) Jlh
Prosentase (%)
Mudah Sekali 12 28.57 7 22.58 5 26.32
Mudah 21 50.00 8 25.81 13 68.42
Cukup Mudah 8 19.05 16 51.61 1 5.26
Sulit - - - -
Sulit Sekali 1 2.38 - - - -
(Sumber: Data Primer Yang Diolah)
Tabel 4.6 Keadaan Perjalanan Menuju Hunian
Keadaan Perjalanan Jl. Pembangunan 42 responden Jl. Harmonika 31 responden Jl. Berdikari 19 responden Jlh Prosentase
(%) Jlh
Prosentase
(%) Jlh
Prosentase (%)
Lancar Sekali 7 16.67 1 3.23 5 26.32
Lancar 20 47.62 19 61.29 4 21.05
Cukup Lancar 13 30.95 11 35.48 10 52.63
Sulit 1 2.38 - - - -
Sulit Sekali 1 2.38 - - - -
(54)
Tabel 4.7 Alat Transportasi yang digunakan
Alat Transportasi
Jl. Pembangunan 42 responden
Jl. Harmonika 31 responden
Jl. Berdikari 19 responden Jlh Prosentase
(%) Jlh
Prosentase
(%) Jlh
Prosentase (%) Angkutan
Umum 11 26.19 5 16.13 2 10.53
Mobil 2 4.76 1 3.23 - -
Sepeda Motor 13 30.95 6 19.35 - -
Jalan Kaki 16 38.10 19 61.29 16 84.21
(Sumber: Data Primer Yang Diolah)
Dari keempat tabel diatas didapatkan bahwa prosentase jarak tempuh yang paling besar adalah 600m-1km pada Jalan Harmonika dan Jalan Berdikari, sedangkan pada Jalan Pembangunan jarak tempuh yang paling besar adalah 100m-500m yaitu sebesar 42.86%. Responden menyatakan bahwa transportasi yang digunakan adalah berjalan kaki sebesar 38.10% pada Jalan Pembangunan, 61.29% pada jalan Harmonika dan 84.21% pada Jalan Berdikari, hal ini disebabkan oleh jarak tempuh yang tidak jauh. Kemudahan dalam menjangkau tempat tinggal sebesar 50% menyatakan mudah di Jalan Pembangunan, di Jalan Harmonika meyatakan cukup mudah yang paling besar yaitu 51.61% dan di Jalan Berdikari sebesar 68.42% menyatakan mudah. Keadaan perjalanan dari kampus ke tempat tinggal menyatakan lancar pada Jalan Pembangunan dan Jalan Harmonika sedangkan pada Jalan Berdikari responden memilih cukup lancar yaitu sebesar 52.63%.
(55)
4.2.4.Harga Sewa
Tabel 4.8 Harga Sewa Hunian
Harga Sewa (Rp) Jl. Pembangunan 42 responden Jl. Harmonika 31 responden Jl. Berdikari 19 responden Jlh Prosentase
(%) Jlh
Prosentase
(%) Jlh
Prosentase (%)
1-3jt/thn 14 33.33 13 41.94 5 26.32
3-5jt/thn 16 38.10 17 54.81 11 57.89
5-7jt/thn 3 7.14 - - 3 15.79
>7jt/thn 9 21.43 1 3.23 - -
(Sumber: Data Primer Yang Diolah)
Tabel 4.9 Biaya Fasilitas Tambahan
Biaya Fasilitas Jl. Pembangunan 42 responden Jl. Harmonika 31 responden Jl. Berdikari 19 responden Jlh Prosentase
(%) Jlh
Prosentase
(%) Jlh
Prosentase (%)
Ya (air dan listrik) 39 92.86 30 96.77 17 89.47
Tidak 2 4.76 1 3.23 2 10.53
(Sumber: Data Primer Yang Diolah)
Harga sewa yang paling besar terpilih adalah Rp.3-5jt/thn di ketiga tempat penelitian. Di Jalan Pembangunan sebesar 38.10%, di Jalan Harmonika sebesar 51.61%, dan di Jalan Berdikari sebesar 57.89%. Harga sewa ini belum termasuk biaya tambahan fasilitas air dan listrik.
(56)
4.3. Karakteristik Bangunan 4.3.1.Kamar Tidur
Tabel 4.10 Jumlah Kamar Tidur
Jumlah Kamar Kost Jl. Pembangunan 42 responden Jl. Harmonika 31 responden Jl. Berdikari 19 responden Jlh Prosentase
(%) Jlh
Prosentase
(%) Jlh
Prosentase (%)
1-5 5 11.90 8 25.81 4 21.05
6-10 2 4.76 7 22.58 8 42.11
10-15 2 4.76 12 38.71 3 15.79
15-20 5 11.90 1 3.23 2 10.53
>20 28 66.67 3 9.68 2 10.53
(Sumber: Data Primer Yang Diolah)
Tabel 4.11 Luas Ukuran Kamar
Luas Ukuran Kamar Jl. Pembangunan 42 responden Jl. Harmonika 31 responden Jl. Berdikari 19 responden Jlh Prosentase
(%) Jlh
Prosentase
(%) Jlh
Prosentase (%)
4-8 m² 17 40.48 19 61.29 10 52.63
9-12 m² 13 30.95 10 32.26 4 21.05
13-16 m² 1 2.38 - 4 21.05
>16 m² 10 23.81 - - -
(Sumber: Data Primer Yang Diolah)
Tabel 4.12 Kenyamanan Kamar Kost Kenyamanan Kamar Kost Jl. Pembangunan 42 responden Jl. Harmonika 31 responden Jl. Berdikari 19 responden Jlh Prosentase
(%) Jlh
Prosentase
(%) Jlh
Prosentase (%)
Nyaman sekali 3 7.14 1 3.23 1 5.26
Nyaman 23 54.76 14 45.16 8 42.11
Cukup nyaman 9 21.43 15 48.39 7 36.84
Kurang nyaman 4 9.52 1 3.23 3 15.79
(57)
Jumlah kamar kost yang tersedia di Jalan Pembangunan menunjukan prosentase yang paling besar yaitu 66,67% adalah lebih dari 20 jumlahnya setiap kost. Pada Jalan Harmonika responden memilih jumlah kamar yang ada di kost yaitu sebesar 10-15 kamar dengan prosentase 38,71%. Di Jalan Berdikari responden memilih 6-10 jumlah kamar yang ada di kost mereka sebesar 42.11%. hal ini menunjukkan bahwa di Jalan Harmonika dan Berdikari tipe rumah kost yang ada yaitu room in private homes. Luas kamar dengan prosentase terbesar adalah 4-8 m² di tiga daerah penelitian, dengan ukuran kamar 4-8 m² responden menyatakan bahwa mereka nyaman berada di dalam kamar kost.
4.3.2.Kamar Mandi
Tabel 4.13 Kamar Mandi Pribadi
Kamar Mandi Pribadi Jl. Pembangunan 42 responden Jl. Harmonika 31 responden Jl. Berdikari 19 responden Jlh Prosentase
(%) Jlh
Prosentase
(%) Jlh
Prosentase (%)
Ya 19 45.24 1 3.23 2 10.53
Tidak 23 54.76 30 96.77 17 89.47
(Sumber: Data Primer Yang Diolah)
Tabel 4.14 Jumlah Kamar Mandi
Jumlah Kamar Mandi Umum Jl. Pembangunan 42 responden Jl. Harmonika 31 responden Jl. Berdikari 19 responden Jlh Prosentase
(%) Jlh
Prosentase
(%) Jlh
Prosentase (%)
1-2 14 33.33 19 61.29 9 47.37
3-4 6 14.29 9 29.03 8 42.11
5-6 2 4.76 - - -
7-8 9 21.43 3 9.68 -
>8 11 26.19 - - 2 10.53
(58)
Dari kedua tabel di atas menunjukkan bahwa di tiga daerah penelitian tersebut menyatakan bahwa responden lebih banyak yang tidak memiliki kamar mandi pribadi yaitu sebnyak 54.76% di jalan Pembangunan, 96.77% di Jalan Harmonika dan 89.47% di Jalan Berdikari. Jumlah kamar mandi umum yang ada pada rumah kost berkisar antara 1-2 kamar mandi yang paling banyak dipilih. Kamar mandi sangat dibutuhkan dalam rumah kost dengan keadaan terpisah dari kamar ataupun tidak terpisah. Pemilihan rumah kost juga dapat di tentukan dengan melihat jumlah kamar mandi dan jumlah kamar yang ada.
4.3.3.Dapur
Tabel 4.15 Penggunaan Dapur
Penggunaan Dapur Jl. Pembangunan 42 responden Jl. Harmonika 31 responden Jl. Berdikari 19 responden Jlh Prosentase
(%) Jlh
Prosentase
(%) Jlh
Prosentase (%)
Ya 20 47.62 12 38.71 10 52.63
Tidak 8 19.05 10 32.26 5 26.32
Tidak ada dapur 14 33.33 8 25.81 4 21.05
(Sumber: Data Primer Yang Diolah)
Tabel 4.16 Ukuran Dapur
Ukuran Dapur Jl. Pembangunan 42 responden Jl. Harmonika 31 responden Jl. Berdikari 19 responden Jlh Prosentase
(%) Jlh
Prosentase
(%) Jlh
Prosentase (%)
Luas sekali - - - -
Luas 7 16.67 4 12.90 - -
Cukup luas 9 21.43 8 25.81 5 26.32
Sempit 13 30.95 7 22.58 10 52.63
Sempit sekali 1 2.38 - -
(59)
Tabel di atas menunjukkan bahawa penggunaan dapur di rumah kost prosentasenya besar, 47.62% di Jalan Pembangunan, 38.71% di Jalan Harmonika dan 52.63% di Jalan Berdikari. Untuk ukuran luas dapur banyak responden yang menyatakan sempit pada Jalan Pembangunan dan Jalan Berdikari, sedangkan pada Jalan Harmonika dapur yang digunakan yaitu sebesar 25.81% responden menyatakan cukup luas. dalam pemilihan rumah kost dapat dikatakan bahwa dapur juga merupakan hal yang dilihat sebelum menyewa rumah kost tersebut.
4.3.4.Ruang Cuci Pakaian Tabel 4.17 Ruang Cuci Pakaian
Terpisah dengan Kamar Mandi Jl. Pembangunan 42 responden Jl. Harmonika 31 responden Jl. Berdikari 19 responden Jlh Prosentase
(%) Jlh
Prosentase
(%) Jlh
Prosentase (%)
Ya 15 35.71 24 77.42 4 21.05
Tidak 27 64.29 7 22.58 15 78.95
(Sumber: Data Primer Yang Diolah)
Tabel 4.18 Ukuran Ruang Cuci Pakaian
Ukuran Ruang Cuci Jl. Pembangunan 42 responden Jl. Harmonika 31 responden Jl. Berdikari 19 responden Jlh Prosentase
(%) Jlh
Prosentase
(%) Jlh
Prosentase (%)
Luas sekali - - 1 3.23 - -
Luas 2 4.76 4 12.90 - -
Cukup luas 12 28.57 17 54.84 - -
Sempit 6 14.29 5 16.13 3 15.79
Sempit sekali - - - - 6 31.58
(60)
Pada Jalan Pembangunan dan Jalan Berdikari, ruang cuci pakaian lebih banyak yang menyatakan tidak terpisah dari kamar mandi yaitu sebanyak 64.29% pada Jalan Pembangunan dan 78.95% pada Jalan Berdikari. Sedangkan pada Jalan Harmonika ruang cuci pakaian cenderung terpisah dari kamar mandi. Ukuran ruang cuci dapat dilihat pada tabel diatas yang menyatakan bahwa cukup luas.
4.3.5.Ruang Bersama Tabel 4.19 Ruang Bersama
Memiliki Ruang Bersama Jl. Pembangunan 42 responden Jl. Harmonika 31 responden Jl. Berdikari 19 responden Jlh Prosentase
(%) Jlh
Prosentase
(%) Jlh
Prosentase (%)
Ya 24 57.14 3 9.68 5 26.32
Tidak 18 42.86 28 90.32 14 73.68
(Sumber: Data Primer Yang Diolah)
Tabel 4.20 Waktu yang Dihabiskan di Ruang Bersama Waktu yang dihabiskan di ruang bersama Jl. Pembangunan 42 responden Jl. Harmonika 31 responden Jl. Berdikari 19 responden Jlh Prosentase
(%) Jlh
Prosentase
(%) Jlh
Prosentase (%)
1-2 jam 20 47.62 2 6.45 4 21.05
3-4 jam 1 2.38 - - -
5-6 jam - - - - -
<1 jam - - - - 1 5.26
(Sumber: Data Primer Yang Diolah)
Rumah kost di Jalan Pembangunan memiliki ruang bersama dengan prosentase sebesar 57.14%, sedangkan di Jalan Harmonika dan Jalan Berdikari rumah kost cenderung tidak memiliki ruang bersama. Bisa dikatakan bahwa ruang
(61)
melihat banyaknya yang memilih tinggal di tempat yang tidak memiliki ruang bersama. Jika memiliki ruang bersama waktu yang di habiskan di ruang itu menyatakan bahwa 1-2 jam yang paling mendominasi.
4.3.6.Tangga
Tabel 4.21 Ketinggian Bangunan
Ketinggian Bangunan Jl. Pembangunan 42 responden Jl. Harmonika 31 responden Jl. Berdikari 19 responden Jlh Prosentase
(%) Jlh
Prosentase
(%) Jlh
Prosentase (%)
1 lantai 11 26.19 17 54.84 7 36.84
2 lantai 20 47.62 13 41.94 6 31.58
3 lantai 11 26.19 1 3.23 6 31.58
4 lantai - - - -
>4 lantai - - - -
(Sumber: Data Primer Yang Diolah)
Tabel 4.22 Kondisi Tangga pada Hunian
Kondisi tangga Jl. Pembangunan 42 responden Jl. Harmonika 31 responden Jl. Berdikari 19 responden Jlh Prosentase
(%) Jlh
Prosentase
(%) Jlh
Prosentase (%)
Sangat aman 2 4.76 1 3.23 -
Aman 19 45.24 4 12.90 10 52.63
Cukup aman 8 19.05 5 16.13 2 10.53
Berbahaya 2 4.76 3 9.68 -
Sangat berbahaya - - 1 3.23 -
(Sumber: Data Primer Yang Diolah)
Ketinggian bangunan di Jalan Pembangunan di dominasi oleh bangunan 2 lantai dengan prosentase 47.62%. Pada Jalan Harmonika lebih didominasi oleh bangunan berlantai 1 sebnyak 54.84%. Sedangkan pada Jalan Berdikari juga lebih
(62)
banyak bangunan berlantai 1. Kondisi tangga pada bangunan bertingkat di tiga daerah ini terbilang aman dari banyaknya prosentase yang terlihat.
4.3.7.Area Parkir Tabel 4.23 Area Parkir
Memiliki Area Parkir Jl. Pembangunan 42 responden Jl. Harmonika 31 responden Jl. Berdikari 19 responden Jlh Prosentase
(%) Jlh
Prosentase
(%) Jlh
Prosentase (%)
Ya 39 92.86 16 51.61 7 36.84
Tidak 3 7.14 15 48.39 12 63.16
(Sumber: Data Primer Yang Diolah)
Tabel 4.24 Jenis Parkir yangTersedia
Jenis Parkir yang Tersedia Jl. Pembangunan 42 responden Jl. Harmonika 31 responden Jl. Berdikari 19 responden Jlh Prosentase
(%) Jlh
Prosentase (%) Jl h Prosentase (%)
Parkir mobil 1 2.38 - - -
Parkir sepeda
motor 26 61.90 15 48.39 7 36.84
Parkir campuran 13 30.95 1 3.23 - -
(Sumber: Data Primer Yang Diolah)
Kedua tabel diatas menunjukkan bahwa rumah kost pada Jalan Pembangunan memiliki area parkir dengan prosentase sebesar 92.86% dan parkir ini di dominasi oleh parkir sepeda motor yaitu sebesar 61.90%. Pada Jalan Harmonika juga memiliki area parkir dengan didominasi oleh parkir sepeda motor. Sedangkan di Jalan Berdikari rumah kost banyak yang tidak memiliki area parkir yaitu sebanyak 63.16%. namun beberapa rumah kost masih menyediakan
(63)
tempat parkir sepeda motor sebanyak 36.84%. Hal ini menunjukkan bahwa area parkir menjadi penting untuk sebuat rumah kost.
4.4. Tipologi Hunian mahasiswa 4.4.1.Jenis Hunian Rumah Kost Tabel 4.25 Jenis Rumah Kost
Jenis Rumah Kost
Jl. Pembangunan 42 responden
Jl. Harmonika 31 responden
Jl. Berdikari 19 responden Jlh Prosentase
(%) Jlh
Prosentase
(%) Jlh
Prosentase (%)
Kost wanita 36 85.71 20 64.52 15 78.95
Kost pria - - 11 35.48 1 5.26
Kost campuran
(pria dan wanita 6 14.29 - - 3 15.79
(Sumber: Data Primer Yang Diolah)
Tabel di atas menunjukkan bahwa kost wanita menunjukkan prosentase terbesar, namun prosentase terbesar kedua menunjukkan bahwa kost campuran juga merupakan pilihan yang diminati.
(64)
4.4.2.Tipologi Hunian Mahasiswa Di Jalan Pembangunan
Gambar 4.5
Tipologi Hunian di Jalan Pembangunan (Sumber: Peta Kota Medan Tahun 2007) 1. Tipe 1:
Maisonette
Single Loaded Coridor
Gambar 4.6
(65)
2. Tipe 2: Maisonette
Double Loaded Coridor
Gambar 4. 7
Bangunan Tipe 2 di Jalan Pembangunan (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
3. Tipe 3:
Room in private homes
Gambar 4.8
Bangunan Tipe 3 di Jalan Pembangunan (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
(66)
4.4.3.Tipologi Hunian Mahasiswa Di Jalan Berdikari
Gambar 4.9
Tipologi Hunian di Jalan Berdikari (Sumber: Peta Kota Medan Tahun 2007) 1. Tipe 1:
Maisonette
Single Loaded Coridor
Gambar 4.10
(67)
2. Tipe 2: Maisonette
Double Loaded Coridor
Gambar 4.11
Bangunan Tipe 2 di Jalan Berdikari (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
3. Tipe 3:
Room in private homes
Gambar 4.12
Bangunan Tipe 3 di Jalan Berdikari (Sumber: Dokumentasi Pribadi
(68)
4.4.4.Tipologi Hunian Mahasiswa Di Jalan Harmonika
Gambar 4.13
Tipologi Hunian di Jalan Harmonika (Sumber: Peta Kota Medan Tahun 2007) 1. Tipe 1:
Maisonette
Single Loaded Coridor
Gambar 4.14
Bangunan Tipe 1 di Jalan Harmonika (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
(69)
2. Tipe 2: Maisonette
Double Loaded Coridor
Gambar 4.15
Bangunan Tipe 2 di Jalan Harmonika (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
3. Tipe 3:
Room in private homes
Gambar 4.16
Bangunan Tipe 3 di Jalan Harmonika (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
(70)
4.4.5.Tipologi Hunian Mahasiswa Di Sekitar Kampus USU Berdasarkan Sirkulasi Horizontal
a. Open Corridor/ Single Loaded Corridor
Jenis sirkulasi horizontal ini terdapat pada hunian mahasiswa yang menjadi studi kasus yaitu pada hunian khusus wanita dan hunian khusus laki-laki. Jenis sirkulasi ini adalah salah satu sisi dari bangunan yang menjadi koridor, jenis sirkulasi ini sangat bermanfaat untuk masuknya cahaya matahari kedalam kamar karena hanya salah satu sisinya saja yang dijadikan kamar-kamar.
Gambar 4.17 Denah Open Corridor 1 (Sumber: Olah Data Pribadi)
(71)
Gambar 4.18 Potongan Open Corridor 1 (Sumber: Olah Data Pribadi)
Pada gambar 4.18 terlihat bahwa koridor yang digunakan adalah Open Corridor.
Gambar 4.19 Denah Open Corridor
(72)
b. Interior Corridor/ Double Loaded Corridor
Sirkulasi horizontal ini berada di tengah bangunan dengan kamar-kamar berada disisi kanan dan kiri. Dengan sirkulasi ini dapat memanfaatkan ruang bersama secara maksimal.
Gambar 4.20 Denah Interior Coridor 1 (Sumber: Olah Data Pribadi)
Gambar 4.20 menunjukkan bahwa sirkulasi yang ada berada di tengah bangunan dengan kedua sisi yang dimanfaatkan untuk kamar. Sirkulasi ini tidak mendapatkan cahaya yang cukup karena letaknya yang berada di tengah.
(1)
Larasati, Valentina Dian. 2011. Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta Di Yogyakarta, Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Najib, N.U.et al, 2011. Measuring Satisfaction with Student Housing Facilities. Am. J. Engg. & Applied Sci., 4 (1): 52-60
Nurdini, Allis, 2012, Refleksi Pemunuhan Kebutuhan Hunian Transien di Perkotaan: Kasus Tipologi Lokasi Hunian Sewa Mahasisw di Kota Bandung,Prosiding Temu Ilmiah IPLBI, halaman: 33-36
Putra, Adita Widara, 2012, Penerapan Model Bengkel Sastra Untuk Meningkatkan Kemampuan Apresiasi Drama Mahasiswa, Universitas Pendidikan Indonesia
Sakina, Bunga dan Hanson E. Kusuma, 2014. Pengaruh Kepuasan Berhuni terhadap Keinginan Pindah pada Hunian Sewa, Temu Ilmiah IPLBI: 27-32
Saleh, Sakhrul Dachlan, 2010. Kajian Kualitas Bangunan Rumah Pondokan Terhadap Kenyamanan Huni Berdasarkan Persepsi Penghuni
Dipermukiman Sekitar Kampus Universitas Hasanuddin, Tesis Magister, Universitas Diponegoro, Semarang
Santoso, Imam dan Beni G.W, 2011, Studi Pengamatan Tipologi Bangunan pada Kawasan KaumanKota Malang, Jurnal Ilmiah Online, Issn: 2086-3764, Volume: III, Nomor: 2, Halaman: 10 – 26
(2)
Sinulingga, Sukaria (2011) Metodologi Penelitian, USU Press, Medan.
Sir, M. Mochsen, 2005, Tipologi Geometri: Telaah Beberapa Karya Frank L. Wright dan Frank O. Gehry (Bangunan Rumah Tinggal sebagai Obyek Telaah), RONA Jurnal Arsitektur, ISSN: 1412-8446, Volume 2 No. 1, April 2005, hal. 69-83
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke-17.Bandung: Alfabeta.
Toscano, E. Vera dan V. Ateca amestoy, 2007, The Relevance Of Social Interactions On HousingSatisfaction, Soc Indic Res, DOI 10.1007/s11205-007-9107-5
(3)
LAMPIRAN Kuisioner Responden
UNIVERSITAS SUMATER UTARA Jurusan Teknik Arsitektur
Jl. Dr. Mansyur No. 09 Padang Bulan, Medan.
PENELITI Saudara mahasiswa/i yang saya hormati
Saya mahasiswa jurusan Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara. Dalam hal ini sedang melakukan penelitian tentangKriteria Kepuasan Penghuni Hunian Sewa (Rumah Kost) Mahasiswa Di Sekitar Kawasan Universitas Sumatera Utarasebagai pemenuhan tugas Skripsi. Kuesioner ini berhubungan dengan preferensi anda sebagai mahasiswa dalam memilih tempat tinggal di sekitar kampus USU. Hasil kuesioner ini tidak dipublikasikan melainkan untuk kepentingan penelitian semata.
Atas bantuan, kesediaan waktu, dan kerja samanya, saya ucapkan terima kasih. Susi Ermadani
110406025
DATA RESPONDEN
Nama :
Alamat :
Umur : Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
DATA PENELITIAN
Petunujuk : Berilah tanda (√) pada jawaban yang anda pilih. PEGHUNI RUMAH KOST
1. Apakah aktivitas Anda?
Mahasiswa/i S1 Bekerja Mahasiswa/i S2
Mahasiswa/i S3
Lainnya,
sebutkan... 2. Alasan memilih rumah kost sebagai tempat tinggal
Tempat tinggal asli berada di luar kota Agar lebih dekat ke kampus/tempat kerja Efisien waktu
Ingin mandiri Lainnya,
sebutkan... Hari/ Tanggal :
(4)
Fasilitas
3. Fasilitas apa saja yang ada di kost anda?
Lemari pakaian Tempat tidur
Meja belajar WIFI
4. Apakah anda pernah pindah tempat kost? Pernah,
Sebutkan alasan pindah _____________________________________ Tidak pernah,
Sebutkan alasan menetap ____________________________________
Interior/Ruang Dalam
5. Apakah ukuran kamar Anda di rumah kost cukup untuk meletakkan barang-barang/perabotan yang Anda miliki?
Sangat cukup cukup
tidak cukup
Jarak Tempuh
6. Seberapa jauh kampus/tempat kerja Anda dengan rumah kost Anda? 100-500m
600m-1km
1km-10km Lainnya,
Sebutkan... 7. Kemudahan menjangkau lokasi rumah kost
Mudah sekali Mudah
Cukup mudah
Sulit Sulit sekali
8. Bagaimana keadaan perjalanan Anda dari rumah kost menuju kampus/tempat kerja?
Lancar sekali Lancar Cukup lancar
Sulit Sulit sekali
9. Transportasi apa yang anda gunakan untuk menuju kampus/tempat kerja? Angkutan umum
Mobil
Sepeda motor Lainnya,
Sebutkan...
Harga Sewa
10. Harga sewa rumah kost yang Anda tempati saat ini? Rp 1.000.000-3.000.000/thn
Rp 3.000.000-5.000.000/thn
Rp 5.000.000-7.000.000/thn Lainnya _____________ 11.Apakah Anda membayar biaya fasilitas lain (seperti air, listrik, kebersihan,
keamanan, dll.) selain biaya sewa kamar? Ya, sebutkan fasilitas
apa...
(5)
Kamar Tidur
12.Berapa jumlah kamar di rumah kost Anda? 1-5
6-10 10-15
15-20
Lebih dari 20,
Sebutkan... 13.Berapa luas ukuran kamar Anda di rumah kost?
4-8 m² 9-12 m²
13-16 m²
Lainnya,sebutkan
________________________ 14.Bagaimana kenyamanan di dalam kamar kost Anda?
Nyaman sekali Nyaman Cukup nyaman
Kurang nyaman Tidak nyaman
Kamar Mandi
15.Apakah Anda memiliki kamar mandi pribadi? Ya
Tidak
16.Berapa jumlah kamar mandi umum di dalam rumah kost Anda? 1-2
3-4 5-6
7-8 Lainnya,
sebutkan________________________
Dapur
17.Apakah Anda menggunakan dapur di rumah kost Anda? Ya
Tidak
Tidak ada dapur
18.Berdasarkan soal no. 17, jika menjawab ya atau tidak, bagaimana ukuran dapur di rumah kost Anda?
Luas sekali Luas Cukup luas
Sempit Sempit sekali
Ruang Cuci Pakaian
19.Apakah ruang mencuci di rumah kost Anda terpisah dari kamar mandi?
Ya Tidak
20.Berdasarkan soal no. 19, jika menjawab ya, bagaimana ukuran ruang mencuci di rumah kost Anda?
Luas sekali Luas Cukup luas
Sempit Sempit sekali
(6)
Ruang Bersama
21.Apakah di rumah kost yang Anda tempati memiliki ruang bersama?
Ya Tidak
22.Jika menjawab ya, berapa lama anda menghabiskan waktu di ruang bersama dalam sehari?
1-2 jam 3-4 jam
5-6 jam Lainnya,
sebutkan______________________
Tangga
23.Ada berapa lantai rumah kost Anda? 1 lantai
2 lantai 3 lantai
4 lantai Lainnya,
sebutkan_______________________ 24.Berdasarkan soal no. 23, jika menjawab selain 1 lantai, bagaimana kondisi
tangga sebagai akses ke lantai berikutnya? Sangat aman
Aman Cukup aman
Berbahaya Sangat berbahaya
Area Parkir
25. Apakah kost anda memiliki tempat parkir?
ya Tidak
26.Jika kost anda memiliki tempat parkir, jenis parkir apa yang tersedia? Parkir mobil
Parkir sepeda motor
Lainnya,
Sebutkan...
Tipologi
27. Jenis rumah kost yang di tempati Kos wanita
Kos pria
Kos campuran (ada wanita dan pria)