Bahan ajar sekolah minggu: Abraham diuji imannya

Abraham diuji imannya
By Victor Christianto, email: [email protected]

Bahan ajar Sekolah Minggu 13 juli
Tanggal: Minggu II, 13 juli 2014
Tema: Abraham diuji imannya
Teks: Kej. 22:1-19
1. Fokus
Salah satu tema yang cukup menonjol dalam Alkitab adalah tentang orang-orang besar
yang diuji iman dan kesetiaan mereka kepada Tuhan, misalnya bisa disebut di sini
Abraham dan Ayub.
Anak-anak akan diajak untuk merenungkan bagaimana mengambil sikap yang benar
jika menghadapi ujian atau masalah yang melibatkan hal-hal yang mereka cintai.
2. Tujuan:
2.a. Mengajak anak-anak untuk mengutamakan Tuhan dalam hidup mereka di atas segala
hal.
2.b. Mengajak anak-anak untuk percaya bahwa Tuhan tidak pernah mencobai lebih dari
kemampuan kita, dan Ia senantiasa memberikan jalan keluar dari persoalan kita asal kita
tetap percaya kepadaNya.
3. Penjelasan bahan:
3.a. Dalam tradisi banyak agama kuno di dunia ini, terdapat ritual mengenai persembahan

kepada dewa-dewa untuk meredakan kemarahan para dewa tersebut. Persembahan itu
mungkin berupa hewan seperti kambing dan domba, tapi juga tidak jarang berupa
manusia. Misalnya ritual suku Maya dan Inca di amerika latin, pada jaman dulu mereka
sering melakukan upacara persembahan korban manusia, yang diabadikan dalam teks teks
kuno atau pahatan di piramida-piramida mereka. Demikian juga dengan suku-suku asli di
pedalaman Papua, praktek praktek semacam ini pernah dijumpai.
3.b. karena itu jika kita membaca teks Kejadian 22:1-19 maka mau tidak mau teks ini
mengingatkan kita akan ritual kuno persembahan kurban manusia tersebut. Benarkah
Tuhan menghendaki Abraham untuk mempersembahkan anaknya sendiri sebagai kurban
bakaran?
3.c. Dari teks ini kita belajar bahwa ternyata Tuhan tidak menghendaki persembahan amak
Abraham, sebaliknya Tuhan menyediakan sendiri anak domba untuk dijadikan korban.
Karena itu Abraham mengatakan: “Tuhan menyediakan” (Jehovah Jireh). Hal ini juga
merupakan simbol bagi pengorbanan Yesus di atas kayu salib bagi penebusan dosa
manusia, ternyata Tuhan tidak menghendaki umat manusia mati, dan karena itu Ia
mengutus AnakNya sendiri sebagai Anak Domba Allah untuk menghapus doss dunia (lihat
Yoh. 1:29,1:36 ).
4. Pelajaran untuk anak kelas besar (4-6 sd) dan kelas tengah (1-3 sd)
4.a. Bacalah teks Kej. 22:1-19 secara bergantian.
1


4.b. pendahuluan: tanyakan kepada anak-anak apa yang akan mereka lakukan jika ada
orang yang meminta barang-barang yang mereka cintai, misalnya mainan kesayangan,
sepeda, tas atau lainnya? Maukah mereka memberikannya?
4.c. Ilustrasi: Rita adalah seorang anak kelas 3 sd, dia mempunyai sebuah boneka beruang
yang sangat dia sukai, dan setiap malam boneka itu menemani dia di tempat tidur. Suatu
kali seorang guru sekolah minggu menanyakan kepada Rita apakah bonekanya boleh
dipinjam oleh guru-guru sekolah minggu untuk digunakan dalam pertunjukan panggung
boneka. Bagaimana sikap adik-adik jika menjadi Rita, akan memberikan boneka
kesayangan atau tidak?
4.d. Abraham juga memiliki sesuatu yang sangat disayanginya selain istrinya, yaitu anaknya
yang telah ditunggunya selama 25 tahun. Tuhan juga menjanjikan bahwa anaknya itu akan
menjadi bangsa yang besar. Tetapi Abraham kaget mendengar perintah Tuhan supaya dia
mempersembahkan anaknya yang tunggal itu. Namun ia tidak bertanya: mengapa
saya,Tuhan? Tetapi keesokan harinya ia langsung berkemas untuk pergi ke gunung
bersama Ishak dan bujangnya. Ketika Ishak bertanya kepada ayahnya: Di manakah domba
untuk persembahan? ( ay. 7) Maka Abraham dengan penuh iman menjawab bahwa
Tuhanlah yang akan menyediakan (ay. 8). Mungkin juga Abraham menjawab anaknya itu
dengan nada agak putus asa. Tapi yang jelas is berjalan terus ke atas gunung, dan ternyata
pada menit terakhir sebelum ia menyembelih anaknya, ternyata Tuhan menyetop dia dan

memang ada anak domba di belakangnya yang telah disiapkan Tuhan.
4.e. jelaskan pelajaran dari teks ini:
- kata mencoba dalam ayat 1 merupakan pengaruh King James Version dalam alkitab LAI.
Dalam KJV kej. 22:1 menggunakan kata "tempt" atau mencobai, padahal Tuhan tidak
pernah mencobai. Kata yang lebih tepat adalah menguji atau "test."
- Tuhan kadang mendidik anak-anakNya dengan cara menguji iman mereka dengan tujuan
agar iman mereks bertumbuh. Karena itu anggaplah ujian adalah suatu tanda bahwa adik
adik akan naik kelas.
- Tuhan melarang manusia untuk mempersembahkan anak-anaknya, jadi Tuhan tdsk
seperti dewa dewa kuno yang menuntut persembahan anak. Baca Imamat 18:21, 20:2.
Bahkan menurut Imamat, jika ada orang yang mempersembahkan kurban anaknya sendiri
kepada Molokh, maka ia harus dihukum mati. Jelas bahwa Tuhan tidak ingin ada manusia
yang mati untuk menebus dosa yang lainnya, karena itu Tuhan mengutus AnakNya yang
tunggal untuk menjadi Anak domba Allah yang menebus dosa manusia (Yoh. 1:29, 1:36).
- ada suatu pola dalam hidup orang beriman khususnya dalam hidup Abraham, yaitu di
mana ada suatu situasi krisis, ia tidak menyerah tapi terus melangkah dan berjalan dengan
iman hingga Tuhan membuka jalan keluar. Ini dapat kita amati ketika ia meninggalkan
sanak familinya, memasuki tanah mesir dst. Abraham terus berjalan bersama Tuhan. Dalam
kalimat Prof. Yohanes Surya, kita perlu menerapkan krilangkun. Kri artinya setiap krisis
pasti memiliki jalan keluar. Lang artinya melangkah terus dengan iman dan doa. Kun

artinya tekun dalam menempuh perjalanan bersama Tuhan hingga Tuhan menggerakkan
alam semesta untuk menolong kita menemukan jalan keluar. Itulah prinsip Mestakung
(semesta mendukung). Situasi kritis bisa berasal dari orang lain, situasi, Tuhan, atau kita
menciptakan sendiri situasi kritis, misalnya adik-adik memasang suatu target untuk tampil
sebagai penyanyi lagu rohani yang populer di youtube.com. Maka itu juga suatu kondisi
kritis atau tantangan untuk dicapai.
4.f. Tutuplah dengan pesan agar anak-anak semakin mempercayai dan mengasihi Tuhan di
2

atas segalanya. Yakinlah bahwa Tuhan senantiasa menyediakan jalan keluar dari masalahmasalah kita. Ajak anak-anak berdoa agar Tuhan menguatkan dan memampukan adik-adik
untuk tetap setia dan mengasihi Tuhan apapun yang terjadi.
4.g. Penerapan:
- hendaknya kita dengar-dengaran kepada perintah orangtua, guru dan Tuhan
- hendaknya kita mengasihi Tuhan di atas segala hal
- hendaknya kita yakin untuk berjalan dengan iman sampai Tuhan membukakan jalan
keluar atas masalah kita
- percayalah bahwa Tuhan menyediakan apa yang kita perlukan (Jehovah Jireh).
4.h. Tutup dengan lagu: Kutahu Tuhan pasti buka jalan.
5. Pelajaran untuk kelas kecil (1-5 tahun)
5.a. Tidak usah membacakan teks Kejadian 22:1-19

5.b. ceritakanlah tentang Abraham yang diminta oleh Tuhan untuk mempersembahkan
anaknya yang tunggal yaitu Ishak, ternyata Abaham menurut dan tidak membantah Tuhan.
5.c. Pertanyaan: apakah adik-adik mau menurut perintah orang tua, guru dan Tuhan Yesus?
5.d. Ajak anak-anak menyanyi: kutahu Tuhan pasti buka jalan.

Version 1.0: 2 juli 2014
Victor Christianto
Email: [email protected]
URL: http://www.researchgate.net/profile/Victor_Christianto
URL: http://independent.academia.edu/VChristianto

3