Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Keaslian Penelitian

13 2. Hajat adalah suatu keadaan di mana seseorang apabila tidak melakukan sesuatu yang diharamkan maka ia akan mengalami kesulitan besar. Dan yang kedua sebagai ketentuan hukum, bahwa : 1. Aborsi haram hukumnya sejak terjadinya implantasi blastosis 28 pada dinding rahim ibu nidasi. 2. Aborsi dibolehkan karena adanya uzur, baik yang bersifat darurat ataupun hajat. a. Keadaan darurat yang berkaitan dengan kehamilan yang membolehkan aborsi adalah: 1. Perempuan hamil menderita sakit fisik berat seperti kanker stadium lanjut, TBC dengan caverna dan penyakit-penyakit fisik berat lainnya yang harus ditetapkan oleh Tim Dokter. 2. Dalam keadaan di mana kehamilan mengancam nyawa si ibu. b. Keadaan hajat yang berkaitan dengan kehamilan yang dapat membolehkan aborsi adalah: 1. Janin yang dikandung dideteksi menderita cacat genetic yang kalau lahir kelak sulit disembuhkan. 2. Kehamilan akibat perkosaan yang ditetapkan oleh Tim yang berwenang yang didalamnya terdapat antara lain keluarga korban, dokter, dan ulama. c. Kebolehan aborsi sebagaimana dimaksud huruf b harus dilakukan sebelum janin berusia 40 hari. 3. Aborsi haram hukumnya dilakukan pada kehamilan yang terjadi akibat zina.

B. Perumusan Masalah

Dari uraian di atas, dapat dirumuskan pokok permasalahan yang akan diteliti dan dibahas secara lebih mendalam pada penelitian ini. Adapun pokok permasalahan tersebut akan dikelompokkan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang bagaimana menjadi pembenaran dalam melakukan aborsi? 2. Apakah yang menjadi pertimbangan Majelis Ulama Indonesia MUI dalam menetapkan fatwa tentang aborsi? 28 Implantasi adalah penempelan blastosis ke dinding rahim, yaitu pada tempatnya tertanam. Blastosis biasanya tertanam di dekat puncak rahim, pada bagian depan maupun dinding belakang. Dinding blastosis memiliki ketebalan 1 lapis sel, kecuali pada daerah tertentu terdiri dari 3-4 sel. Universitas Sumatera Utara 14 3. Bagaimana akibat hukum yang timbul setelah ditetapkan fatwa Majelis Ulama Indonesia MUI terhadap pelaku aborsi?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan tersebut di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi pembenaran dalam melakukan aborsi 2. Untuk mengetahui pertimbangan Majelis Ulama Indonesia MUI dalam menetapkan fatwa tentang aborsi. 3. Untuk mengetahui akibat hukum yang timbul setelah ditetapkan fatwa Mjelis Ulama Indonesia MUI terhadap pelaku aborsi.

D. Manfaat Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis, seperti yang dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut: 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbang saran dalam ilmu pengetahuan hukum pada umumnya, dan hukum aborsi pada khususnya, terutama mengenai masalah aborsi dalam perspektif hukum Islam. 2. Secara Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada para praktisi dan masyarakat, khususnya pada perempuan yang berkeinginan untuk melakukan aborsi dan agar lebih mengetahui pandangan hukum islam tentang aborsi. Universitas Sumatera Utara 15

E. Keaslian Penelitian

Berdasarkan hasil penelusuran sementara dan pemeriksaan yang telah penulis lakukan baik di kepustakaan penulisan karya ilmiah Magister Hukum, maupun di Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara USU Medan, dan sejauh yang diketahui, penelitian tentang “Tinjauan Terhadap Majelis Ulama Indonesia MUI Nomor 4 Tahun 2005 tentang Aborsi Dalam Persepektif Hukum Islam” , belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini adalah asli adanya. Artinya secara akademik penelitian ini dapat dipertanggung jawabkan kemurniannya, karena belum ada yang melakukan penelitian yang sama dengan judul penelitian ini.

F. Kerangka Teori Dan Konsepsi