13. Zulkarnain Sembiring
14. Hi. Tubagus Aat Suryana
15. Tubagus Heri Susanto, S.Sos.
16. Ferizal, SE. MM.
17. Bramara Panji Nugroho
18. Karolina Hemma Wita Karo Karo.
19. Heri Alansyah
20. Hj. Nuryeti
Manajemen PT. Trans Bandar Lampung Dewan Komisaris :
1 Komisaris Utama
: Hi. Tony Eka Candra 2
Anggota Komisaris : Berkat Karo Karo
3 Anggota Komisaris
: Drs. I Made Bagiasa 4
Anggota Komisaris : Tedy Agustiyansjah
5 Anggota Komisaris
: Zainudin Sembiring
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Terhadap Moda Transportasi Publik Bus Rapid
Transit di Kota Bandar Lampung tahun 2013 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1 Berdasarkan asas-asas aksesibilitas yang meliputi: kemudahan, kegunaan,
kemandirian dan keselamatan dapat disimpulkan bahwa pada keempat aspek tersebut tidak aksesibel bagi penyandang disabilitas khususnya bagi
penyandang disabilitas yang mengalami hambatan gerak dan fisik pengguna kursi roda dan tongkat.
2 Peran Dinas Perhubungan ialah sebagai regulator dari penyelenggaraan
program Bus Rapid Transit Trans Bandar Lampung namun berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi Dinas Perhubungan tidak
aktif dalam mengupayakan pelayanan transportasi publik bagi penyandang disabilitas hal ini dapat dilihat dari tidak adanya subsidi anggaran dari
pemerintah kota. Selanjutnya peran PT. Trans Bandar Lampung hanya sebagai penyedia armada yang mengikuti Standar Operasional Prosedur
yang dikeluarkan Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung serta desain
BRT yang direkomendasikan Dishub. Sehingga peran PT. Trans Bandar Lampung hanya mengikuti ketentuan yang dikeluarkan dan tidak secara
khusus memberikan layanan serta fasilitas khusus dalam menunjang akses bagi penyandang disabilitas.
3 Kendala-kendala yang dihadapi Dinas Perhubungan Kota Bandar
Lampung dan PT. Trans Bandar Lampung meliputi kendala internal dan eksternal. Kendala internal yang dihadapi yaitu rancangan BRT yang tidak
sesuai dengan ITDP, banyaknya permasalahan internal BRT serta kurangnya koordinasi. Kendala eksternal yang diadapi ialah: tidak adanya
minimnya perhatian dari pemerintah daerah, minimnya advokasi LSM penyandang disabilitas dan minimnya kesadaran dan pengetahuan
penyandang disabilitas.
B. SARAN
Adapun hal-hal yang dapat dijadikan masukan dan bahan pertimbangan dalam peningkatan aksesibilitas penyandang disabilitas pada moda transportasi
publik Bus Rapid Transit di Kota Bandar Lampung : 1
Pemerintah Kota Bandar Lampung melakukan perencanaan pembangunan secara menyeluruh mulai dari kondisi trotoar hingga
fasilitas pada transportasi publik bagi terselenggaranya peningkatan akses bagi penyandang disabilitas.
2 Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung memberikan aturan tegas
kepada PT. Trans Bandar Lampung bagi ketersediaan akses bagi penyandang disabilitas khususnya bagi pengguna kursi roda baik
fasilitas pada armada bus maupun pada fasilitas penunjang pada pemberhentian bus.
3 Menambah jumlah fasilitas BRT berupa: halteshelter, rambu-rambu
dan sebagainya serta penyesuaian bentuk halte dan fasilitas BRT yang aksesibel bagi penyandang disabilitas, khususnya bagi pengguna kursi
roda atau pengguna tongkat. 4
Komitmen aktif Pemerintah Daerah Provinsi Lampung dengan para stakeholder dalam pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun
2013 tentang Pelayanan Disabilitas. 5
Mengikutsertakan LSM serta pihak lain seperti DPRD Kota Bandar Lampung yang terkait dengan Penyandang Disabilitas sehingga desain
serta fasilitas pendukung BRT dapat diakses oleh penyandang disabilitas, khususnya bagi penyandang disabilitas yang menggunakan
kursi roda atau tongkat sebagai alat bantu mobilitasnya. 6
Melibatkan penyandang disabilitas dalam tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi penyelenggaraan BRT bersama dengan
pihak-pihak lain terkait terhadap pelayanan publik yang diberikan. 7
Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 10 Tahun 2013 Tentang Pelayanan Disabilitas pada pihak-pihak yang terkait
khususnya penyandang disabilitas agar dapat mengetahui hak-hak mereka dalam pelayanan publik di Kota Bandar Lampung termasuk
layanan transportasi publik.
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, Rahardjo dan Adisasmita, Sakti Adji. 2011. Manajemen Transportasi Darat Mengatasi Kemacetan Lalu Lintas di Kota Besar
Jakarta.Yogyakarta:Graha Ilmu.
Adisasmita, Sakti Adji. 2011. Perencanaan Pembangunan Transportasi. Yogyakarta: PT. Graha Ilmu.
Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Dunn, William N. 1999. Analisis Kebijakan. Diterjemahkan Drs. Samodra Wibawa, MA dkk. Edisi ke 2. Jakarta
Fadillah, Putra. 2001. Paradigma Kritis Dalam Studi Kebijakan Publik. Surabaya: PustakaPelajar.
Hardiyansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik :Konsep, Dimensi, Indikator dan Implementasinya, Yogyakarta:Gava Media.
Kumorotomo, Wahyudi. 2007. Etika Administrasi Negara. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Magniz-Suseno, Franz. 2003. Etika Politik: Prinsip-Prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Miro, Fidel. 2004. Perencanaan Transportasi untuk Mahasiswa, Perencana dan Praktisi. Jakarta:Penerbit Erlangga.
Moenir, H.A.S. 2006. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Moleong, Lexy. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Rasuanto, Bur. 2005. Keadilan Sosial: Pandangan, Deontologis, Rawls dan Habermas, Dua Teori Filsafat, Politik Modern. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama. Siagian, Sondang.2008. Administrasi Pembangunan.Jakarta:PT Bumi Aksara.
Sinambela, Poltak Lijandkk. 2006. Reformasi Pelayanan Publik: Teori, Kebijakan dan Implementasi, Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Soekanto, Soerjono. 2010. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.
Suryabrata, Sumadi. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Tamin, Ofyar Z. 2000.Perencanaan dan Permodelan Transportasi Edisi Ke- 2.Bandung:Penerbit ITB
Veeger, Karel J., MSC., MA. 1993. Pengantar Sosiologi: Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Warpani, Suwardjoko P. 2002. Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Bandung: Penerbit ITB.
Widodo, Joko. 2011.Analisis Kebijakan Publik: Konsep dan Aplikasi Analisis Proses Kebijakan Publik. Jakarta:BumiAksara.
Winarno, Budi. 2002. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta:Media Pressindo.
ReferensiPeraturan Perundang-undangan
Undang – UndangDasar 1945
Undang-Undang No 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat
Undang-undang No. 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Konvensi Hak-hak Penyandang Disabilitas
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30PRTM2006
Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat tahun 1994 Peraturan Daerah Lampung Nomor 10 Tahun 2013