Tempat dan Waktu Penelitian

karena statistik uji F dan uji t pada analisis regresi diturunkan dari distribusi normal. Pada penelitian ini digunakan uji satu sampel Kolmogorov-Smirnov untuk menguji normalitas model regresi. Dengan dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas Asymtotic Significance menurut Singgih Santoso 2002:393 sebagai berikut: a. Jika probabilitas 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal; dan b. Jika probabilitas 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal. Menurut Singgih Santoso 2002:322 pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode gambar normal Probability Plots dalam program SPSS. Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas; dan b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2 Uji Multikolinearitas Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi linear berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas atau independent variabel dimana akan diukur keeratan hubungan antarvariabel bebas tersebut melalui besaranya koefisien korelasi r. Dikatakan terjadi multikolinearitas, jika koefisien korelasi antarvariabel bebas lebih besar dari 0,60. Dikatakan tidak terjadi mltikolinearitas jika koefisien korelasi antarvariabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60. Atau dalam menetukan ada tidaknya multikolinearitas dapat digunakan cara lain yaitu: Nilai tolerance α dan variance inflation factor VIF dapat dicari dengan menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai berikut:  Besar nilai tolerance α : α = 1 VIF  Besar nilai variance inflation factor VIF : VIF = 1 α Variabel bebas mengalami multikolinearitas jika α hitung α dan VIF hitung VIF sedangkan jika Variabel bebas tidak mengalami multikolinearitas jika α hitung α dan VIF hitung VIF  Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan secara statistik α.  Nilai variance inflation factor VIF adalah faktor inflasi penyimpangan baku kuadrat. 3 Uji Heteroskedastisitas Dalam persamaan regresi berganda perlu juga diuji mengenai sama atau tidak varian dari residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varian yang sama disebut terjadi Homoskedastisitas dan jika variannya tidak sama atau berbeda disebut terjadi heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Analisis uji asumsi heteroskedastisitas hasil output SPSS melalui grafik scatterplot antara Z prediction ZPRED yang merupakan variabel bebas sumbu X = Y hasil prediksi dan nilai residualnya SRESID merupakan variabel terikat sumbu Y = Y prediksi – Y riil. Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang Terdaftar di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I 2010-2015)

4 19 43

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Kualitas Penagihan Pajak Terhadap Kepatuhan Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I

0 2 1

Pengaruh Aktiva Pajak Tangguhan dan Beban Pajak Tangguhan Dalam Mendeteksi Manajemen Laba (Studi Kasus pada Wajib Pajak yang Terdaftar di Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I Tahun 2011-2015)

0 3 1

Pengaruh Ekstensifikasi Pajak dan Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang Terdaftar di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I 2012-2015

2 28 77

Pengaruh Beban pajak Tangguhan dan Perencanaan Pajak Terhadap Praktik Manajemen Laba (Studi Kasus pada Wajib Pajak Badan yang Terdaftar di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I 2009-2014)

2 30 49

Pengaruh Jumlah Wajib Pajak dan Ekstensifikasi Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Survei pada Kantor Pelayanan Pajak yang Terdaftar di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I 2010-2015)

0 6 41

PENGARUH ASET PAJAK TANGGUHAN, BEBAN PAJAK TANGGUHAN, PERENCANAAN PAJAK, ASIMETRI INFORMASI, DAN Pengaruh Aset Pajak Tangguhan, Beban Pajak Tangguhan, Perencanaan Pajak, Asimetri Informasi, Dan Leverage Terhadap Earnings Management (Studi Empiris Pada Pe

1 3 15

PENGARUH ASET PAJAK TANGGUHAN, BEBAN PAJAK TANGGUHAN, PERENCANAAN PAJAK, ASIMETRI INFORMASI, DAN Pengaruh Aset Pajak Tangguhan, Beban Pajak Tangguhan, Perencanaan Pajak, Asimetri Informasi, Dan Leverage Terhadap Earnings Management (Studi Empiris Pada Pe

0 2 17

PENGARUH ASET PAJAK TANGGUHAN, BEBAN PAJAK TANGGUHAN DAN PERENCANAAN PAJAK TERHADAP Pengaruh Aset Pajak Tangguhan, Beban Pajak Tangguhan, dan Perencanaan Pajak Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

0 8 17

PENGARUH ASET PAJAK TANGGUHAN, BEBAN PAJAK TANGGUHAN DAN PERENCANAAN PAJAK TERHADAP Pengaruh Aset Pajak Tangguhan, Beban Pajak Tangguhan, dan Perencanaan Pajak Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

0 4 19