jawab tersebut diambil alih pimpinan redaksi pada masing-masing departemen yang bersangkutan.
2. Upaya yang ditempuh oleh pihak yang dirugikan apabila ada pemberitaan
yang tidak benar adalah dengan cara mengajukan upaya keberatan kepada media cetak untuk meminta media cetak melakukan ralat berita atas berita
yang telah diterbitkan. Jika pihak media cetak tidak melayani atau menanggapi upaya keberatan yang diajukan oleh pihak yang dirugikan
tersebut, maka pihak yang dirugikan dapat mengadukan kepada dewan pers melalui PWI. Selanjutnya PWI akan memanggil pihak-pihak yang
bersangkutan. Jika melalui PWI juga tidak menemukan penyelesaian, maka pihak yang dirugikan dapat melakukan gugatan ke pengadilan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan adalah: 1.
Wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistik harus menjunjung tinggi profesionalisme dan etika jurnalistik agar berita yang diterbitkan tidak
merugikan pihak lain.
DAFTAR PUSTAKA
A. BukuLiteratur
Abdullah Aceng. 2001. Press Relation. Bandung, Remaja Rosda Karya. Asmaradhana Upi. 2010. Jurnalis Menggugat. Lbh Pers.
Arest Standaard. 1999. Perbuatan Melanggar Hukum. Bandung. Rineka
Cipta. Djwanto. 2000. Jurnalistik Dalam Praktik. Jakarta. Yayasan Kantor Berita
Nasional Antara. Djojodirjo Moegini.2002. Perbuatan Melawan Hukum. Jakarta. Pradyna
Paramita. Fuady Munir. 1999. Perbuatan Melawan Hukum. Bandung. Citra Aditya
Bakti. Girsang Juniver. 2007. Penyelesaian Sengketa Pers. Jakarta. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Halim Riduan. 2001. Tanggung Jawab dalam Hukum Perdata Indonesia.
Bandung. Rineka Cipta. Ibrahim Joni. 1999. Tindakan Melawan Hukum Perdata. Bandung.
Mandar Maju. Isawara, Luwi. 2005. Catatan Jurnalisme Dasar. Jakarta. Peenerbit Buku
Kompas. Kusumaningrat,Hikmat dan Kusuma Ningrat Purnama. 2005. Jurnalistik Teori
dan Praktik. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Krisna Harahap.2002. Rambu-Rambu disekitar Profesi Wartawan. Bandung.
Grafiti Budi Utami. Laden Marpaung. 1999. Tindak Pidana Terhadap Kehormatan. Jakarta. PT.
Raja Grafindo Persada.
Makarau Taufik. 2000. Hal-hal dalam Perbuatan Melawan Hukum. Bandung. Rineka Cipta.
Muhammad Abdulkadir. 2004. Hukum dan Penelitian Hukum. Bandung. PT. Citra Aditya Bakti.
Mustafa Bachan. 1999. Hukum Pers Pancasila. Bandung. Citra Aditya Bhakti. M.Djen, Amar. 2000. Hukum Komunikasi Jurnalistik. Bandung. Alumni.
M.Halim. 2009. Menggugat pasal-pasal pencemaran nama baik. Jakarta. Lbh Pers.
Mondary. 2008. Pemahaman Teori dan Praktek Jurnalistik. Bogor. Ghalia. Moeimam Susi. 2005. Kamus Belanda Indonesia. Jakarta. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Nugroho Tri. 2010. Riset Peradilan Pers di Indonesia. Jakarta. Lbh Pers.
Oen Hok Lie. 2004. Perkembangan dari Pengertian Perbuatan Melanggar
Hukum Menurut Pasal 1365 KUHPerdata. Yogyakarta. PT. Grafika. Patrik Purwahid. 2003. Dasar-Dasar Hukum Perikatan. Bandung. Mandar
Maju. Penjaitan IP Hinca, Dkk. 2004. Menegakan Kemerdekaan Pers: 1001 Alasan
UU Pers Lex Specialis. Jakarta. Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Kemerdekaan Pers SPS.
Prodjodikoro Wirjono. 2002. Perbuatan Melawan Hukum. Jakarta. Sumar Bandung.
Rahman Hadi. 2009. Penegak Hukum Melek Pers. Jakarta. Lbh Pers. R. Subekti. dan Tjitrisudibi. 1999. Kitab Undang-undang Hukum Perdata.
Jakarta. Pradya Paramita. Satrio. J, S.H. 2005. Gugatan Perdata Atas Dasar Penghinaan Sebagai
Tindakan Melawan Hukum. Bandung. PT. Citra Aditya Bakti. Setiawan Rachmat. 2001. Tinjauan Elementer Perbuatan Melawan Hukum.
Bandung. Alumni. Pokok-Pokok Hukum Perikatan. 1999. Bandung. Putra
Abardin.