Enzim Enzim Selulase PENGARUH KONSENTRASI ENZIM SELULASE, α–AMILASE DAN GLUKOAMILASE TERHADAP KADAR GULA REDUKSI DARI ONGGOK

xilan, atau terdiri atas dua jenis atau lebih dari satu monomer heteropolimer, seperti glukomannan. Rantai molekul hemiselulosa lebih pendek daripada selulosa Winarno, 2008. Gambar 6. Struktur hemiselulosa Sumber : Fengel dan Wegener, 1995

C. Enzim

Enzim adalah suatu protein yang bertindak sebagai katalisator reaksi biologis atau lebih sering disebut sebagai biokatalisator Mahartantri, 2005. Menurut Winarno dan Fardianz, 1984, dengan adanya katalisator enzim suatu reaksi dapat dipercepat kira-kira 10 12 sampai 10 20 kali jika dibandingkan dengan reaksi tanpa katalisator. Berdasarkan hukum Michaelis-Menten kecepatan reaksi akan meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi substrat. Kecepatan reaksi akan terus meningkat dengan nilai yang semakin kecil hingga mencapai titik batas dimana enzim jenuh dengan substrat Poedjiadi, 1994. Titik batas ini disebut kecepatan maksimum V max Lehninger, 1997. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim Poedjiadi, 1994 adalah: 1. Pada suatu konsentrasi substrat tertentu, kecepatan reaksi bertambah dengan bertambahnya konsentrasi enzim. 2. Dengan konsentrasi enzim yang tetap, perubahan substrat akan menambah kecepatan reaksi. 3. Kenaikan suhu dapat menyebabkan denaturasi, sehingga bagian aktifnya terganggu, akibatnya konsentrasi spesifik enzim berkurang dan kecepatan reaksinya turun. 4. Struktur ion enzim tergantung pada pH lingkungannya, enzim dapat terbentuk ion+ atau - atau bermuatan ganda switter ion. pH dapat menyebabkan proses denaturasi yang dapat mengakibatkan menurunnya aktivitas enzim. 5. Adanya hambatan irreversibel yang disebabkan oleh terjadinya destruksi atau modifikasi sebuah gugus fungsi atau lebih, yang terdapat pada molekul enzim. Hambatan reversibel dapat berupa hambatan bersaing dan tak bersaing.

D. Enzim Selulase

Enzim selulase dapat menghidrolisis ikatan β1-4 pada selulosa. Hidrolisis enzim selulase merupakan hidrolisis dengan penggabungan tiga tipe enzim, yaitu Endo-1,4-β-D-glucanase, Exo-1,4-β-D-glucanase, dan β–glucosidase. Menurut Ikram et al., 2005 mekanisme kerja dari masing–masing tipe enzim ini adalah sebagai berikut: • Endo-1,4-β-D-glucanase endoselulase, carboxymethylcellulase atau CMCase, memotong ikatan rantai dalam selulosa menghasilkan molekul- molekul selulosa yang lebih pendek. • Exo-1,4-β-D-glucanase cellobiohydrolase, mengurai selulosa dari ujung pereduksi dan non pereduksi untuk menghasilkan selobiosa. • β–glucosidase cellobiase, mengurai selobiosa menjadi glukosa. Mekanisme hidrolisis selulosa oleh enzim selulase disajikan pada Gambar 7. Gambar 7. Mekanisme hidrolisis selulosa oleh enzim selulase Sumber: Anonim, 2009 Selulase diproduksi oleh fungi, bakteri, tumbuhan, dan ruminansia. Produksi komersial selulase pada umumnya menggunakan fungi atau bakteri yang telah diisolasi. Fungi adalah mikroorganisme utama yang dapat memproduksi selulase, meskipun beberapa bakteri dan actinomycetes telah dilaporkan juga menghasilkan selulase. Fungi berfilamen seperti Tricoderma dan Aspergillus adalah penghasil selulase dan crude enzyme secara komersial. Fungi-fungi tersebut sangat efisien dalam memproduksi selulase Ikram et al., 2005. Endoselulase Selulosa Eksoselulase Selulosa bagian kristalin Selobiase β-glukosidase Selobiase atau selotetrosa Glukosa Hasil penelitian Samsuri et al. 2009, menunjukkan kondisi optimum inkubasi untuk aktivitas enzim selulase pada suhu 45°C - 50°C dan pH 4,8; pada pH 4,8 dan suhu 50°C Gunam et al., 2011; dan pada pH tingkat keasaman 4,8 dan suhu 40°C Srinorakutara et al., 2006.Perbedaan suhu enzim selulase biasanya karena sumber enzim yang berbeda.

E. Enzim α - Amilase