Permasalahan Alih Teknologi dari Suatu Negara dan Negara lain

18 4. Revolusi Keempat Revolusi fisika keempat dimulai tahun 1983 dengan ditemukannya suatu tipe materi baru yang disebut partikel Anderson. Dahulu diperkirakan atom merupakan benda kecil yang tidak mungkin dipecah-pecah lagi menurut teori atom Dalton.Kini dengan dipelopori penemuan Anderson dengan pertolongan perlatan-peralatan besar siklotron,aselerator dan sebagainya menjelang akhir dasawarsa 50-an tidak kurang dari 30 partikel baru ditemukan. Hal ini pada dasarnya sangat mengejutkan karena membuat manusia bertanya apa yang mungkin dan apa yang tidak mungkin.

2. Permasalahan Alih Teknologi dari Suatu Negara dan Negara lain

Perkembangan IPA dan teknologi di negara-negara maju telah disadari akibat-akibat yang ditimbulkan teknologi itu. Mereka mulai mempersoalkan nilai-nilai. Rakyat di negara berkembang sebaiknya dapat menarik manfaat dari kemajuan teknologi asal saja mempunyai kemampuan di negara tersebut, memilih dan mengambil apa yang dapat dimanfaatkan. Oleh karena itu perlu sekali negara berkembang mempercepat proses pemindahan teknologi. Hal itu hanya dapat berjalan jika di negara tersebut sudah ada masyarakat ilmiah yang ampuh yang dapat memanfaatkan teknologi yang telah dikembangkan di negara maju, untuk negara berkembang itu. Hal ini ternyata tidak semudah seperti yang dikira semula. Yang merupakan hambatan utama ialah kurangnya tenaga-tenaga ilmiah di negara berkembang. Selama negara berkembang belum dapat membangun masyarakat ilmiahnya, pemindahan teknologi belum dapat dilakukan bahkan telah sering terdengar tentang kegagalan yang dialami beberapa negara dalam mempergunakan teknologi modern untuk membangun negaranya, dengan jalan mengimport teknologi dari negara maju, maka beberapa negara tertentu mencoba mengejar ketertinggalannya. Hasilnya sudah sering didengar : kegagalan yang sangat ironis, gejala yang sungguh unik dalam era kemajuan ilmu dan teknologi sekarang ini 18 Sebenarnya hal itu bukan sesuatu yang mengejutkan. Teknologi pada hakikatnya adalah alat yang dapat membantu manusia dalam fase pelaksanaan untuk mencapai suatu tujuan. Secara ilmiah makna tahap pelaksanaan ini harus didahului oleh fase penalaran yang mencakup pola pemikiran yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut. Seseorang yang penalarannya bahwa gejala sakit disebabkan oleh hal-hal yang gaib, jelas dalam pelaksanaannya tidak akan datang ke dokter untuk minta disuntik. Teknologi yang digunakan sesuai dengan kegiatan penalaran. Inilah salah satu hal yang harus disadari sedalam-dalamnya oleh negara-negara yang sedang berkembang dalam mengembangkan teknologinya. Pengembangan teknologi bukan saja harus didukung oleh pengetahuan mengenai teknologi tersebut, tetapi yang lebih penting harus didukung oleh cara berpikir yang berorientasi pada ilmu. Sedangkan masalah alih teknologi di indonesia Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai dengan kemajuan teknologi dengan membangun keunggulan kompetitif berdasarkan keunggulan komperatif ,sebagai negara maritim dan agraris sesuai kompetensi dan produk unggulan di setiap daerah , terutama pertanian dalam arti luas , kehutanan , kelautan , pertambangan , pariwisata ,serta industri kecil dan kerajinan rakyat. Dan untuk mewujudkan hal tersebut maka pemanfaatan alih teknologi atas kekayaan intelektual serta hasil kegiatan penelitian dan pengembangan mampu memanfaatkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi guna kepentingan masyarakat dan negara. 3 Untuk itu perangkat hukum sebagai sarana pembaharuan sosial harus mampu untuk memberikan pengaturan terhadap perkembangan baru khususnya dalam pemanfaatan alih teknologi tersebut . untuk itu alih teknologi harus dapat diatur secara hukum Indonesia, sebagai negara berkembang menyadari bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai peranan penting dalam mempercepat pembangunan sosio ekonomi nasional dan khususnya dalam memperlancar peningkatan produksi dan memasukkan teknologi asing yang cocok yang tepat dari luar negeri kedalam negeri dengan ketentuan-ketentuan, syarat-syarat yang menguntungkan bagi kepentingan nasional berarti akan memperbesar peranan tersebut Indonesia dalam upaya mensejahtrakan masyarakatnya . 3 Peraturan Hukum Tentang Alih Teknologi di Indonesia di dalam GBHN 1994 – 2004, Bab 1 A 18 Pengaturan tentang alih teknologi perlu diperhatikan dalam kerangka untuk masuknya teknologi baru di Indonesia, apakah melalui kerjasama lisensi, pemegang hak cipta berhak memberikan lisensi kepada pihak lain berdasarkan surat perjanjian lisensi. Pembangunan industri untuk Indonesia sangat diperlukan terutama dalam kaitan dengan penemuan baru. Suatu penemuan baru harus dapat direaksir segera dimana paten atau penemuan tersebutdidaftarkan.Pihak-pihak dapat memulainya pada pengadilan negeri untuk menggunakan paten tersebut dan kepada pihak yang menggunakan lisensi wajib tersebut harus memberikan royalti yang wajar kepada pihak pemegang paten tersebut. Berdasarkan kategori di atas jelas terlihat bahwa penggunaan teknologi baru atau alih teknologi harus mendapat pengaturan yang memadai sehingga dunia usaha akan terhindar dari peniruan teknologi lain, dan hal ini sejalan dengan persetujuan Pemindahan Teknologi Dalam Aspek-aspek Hukum Dari Pengaruh Teknologi, umumnya tentang tarif dan perdagangan yang merupakan perjanjian perdagangan yang pada dasarnya bertujuan menciptakan perdaganganbebas.yang diharapkan membantu menciptakan pertumbuhan ekonomi danpembangunan guna mewujudkan kesejahteraan manusia. Persetujuan TRIP’s memuat norma-norma dan standard perlindungan bagi kekayaan intelektual manusia dan menempatkan perjanjian Internasional di bidang hak atas kekayaan intelektual sebagai dasar pengaturan hukum dalam bidang alih teknologi baik yang berkaitan dengan lisensi .Untuk itu perlu menjabarkan dengan tegas dan harus bagaimana mekanisme pengalihan teknologi dari pemilik teknologi asing kepada teknologi Indonesia,sehinga produksi suatu teknologi akan lebih meluas ke negera-negara berkembang 18 teknologi 4

1. Jepang