Paduan Aluminium-Magnesium TINJAUAN PUSTAKA

Magnesite digunakan untuk refractory, sebagai batu bata dan lapisan di tungku- tungku pemanas.

2.8 Paduan Aluminium-Magnesium

Aluminium lebih banyak dipakai sebagai paduan daripada logam murni sebab tidak kehilangan sifat ringan dan sifat-sifat mekanisnya serta mampu cornya diperbaiki dengan menambah unsur-unsur lain. Unsur-unsur paduan yang tidak ditambahkan pada aluminium murni selain dapat menambah kekuatan mekaniknya juga dapat memberikan sifat-sifat baik lainnya seperti ketahanan korosi dan ketahanan aus. Keberadaan magnesium hingga 15,35 dapat menurunkan titik lebur logam paduan yang cukup drastis, dari 660 o C hingga 450 o C. Namun, hal ini tidak menjadikan aluminium paduan dapat ditempa menggunakan panas dengan mudah karena korosi akan terjadi pada suhu di atas 60 o C. Keberadaan magnesium juga menjadikan logam paduan dapat bekerja dengan baik pada temperatur yang sangat rendah, di mana kebanyakan logam akan mengalami failure pada temperatur tersebut. Paduan magnesium Mg merupakan logam yang paling ringan dalam hal berat jenisnya. Magnesium mempunyai sifat yang cukup baik seperti alumunium, hanya saja tidak tahan terhadap korosi. Magnesium tidak dapat dipakai pada suhu diatas 150°C karena kekuatannya akan berkurang dengan naiknya suhu. Sedangkan pada suhu rendah kekuatan magnesium tetap tinggi. Diagram fasa paduan aluminium-magnesium dapat dilihat pada gambar 2.13. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.13 Diagram fasa paduan Al-Mg, Temperatur vs Persentase Mg. Sumber: Hansen Anderko. Constitution of binary alloys.1958 Gambar 2.13 di atas memperlihatkan penambahan Magnesium hingga 2, 4, 6 akan cenderung menurunkan titik cair dari paduan Aluminium. Penambahan Mg 2 akan menurunkan titik cair paduan Aluminium menjadi 650 C, 4 menjadi 640 C dan 6 menjadi 630 C. Penambahan unsur Magnesium pada Aluminium untuk fase biner akan menghasilkan berbagai fase seperti Al  0-17,1 Mg, Al 2 Mg 2 γ6,1-37,8 Mg, R 39 Mg, Al 12 Mg 17 42-58,0 Mg, Mg 87,1-100 Mg. Pada unsur 2 Mg, 4 Mg dan 6 Mg fasa yang terbentuk adalah fasa Al  . Garis di atas menunjukkan Aluminium memiliki titik cair pada suhu ±660 C. Pada saat suhu mencapai 650 C maka Aluminium akan memasuki fase Liquid. Nilai fasa paduan Aluminium-Magnesium untuk setiap komposisi dapat dilihat pada tabel 2.5. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.5 Nilai fasa aluminium-magnesium. Sumber:J.L Murray, 1998 Beberapa komposisi paduan aluminium-magnesium berdasarkan nomor seri yang telah ditetapkan ditunkukkan oleh tabel 2.6. Tabel 2.6 Batas komposisi paduan Aluminium-Magnesium . Alloy Si Fe Cu Mn Mg Cr Zn Ti Al 5052 0.25 0.40 0.10 0.10

2.2 –