bunyi yang ditandai oleh lebih dari satu frekuensi. Frekuensi terendah yang berada dalam suatu nada kompleks disebut nada dasar, sedangkan komponen-komponen
dengan frekuensi lebih tinggi disebut nada atas atau parsial.
2.1.4.9 Kekerasan Bunyi
Kekerasan bunyi adalah sifat sensasi pendengaran yang subjektif dan dalam besaran kekerasan ini, bunyi dapat disusun pada skala yang berkisar dari lemah
sampai keras. Kekerasan adalah tanggapan subyektif terhadap tekanan 20 bunyi dan intensitas bunyi. Phon adalah satuan tingkat kekerasan bunyi, yang dibentuk
oleh suatu percobaan psikologis yang sangat luas. Skala phon ikut memperhatikan kepekaan telinga yang berbeda terhadap bunyi dengan frekuensi yang berbeda.
2.2 Pengaruh Kebisingan
Kebisingan yang cukup tinggi, di atas 70 dB dapat menyebabkan kegelisahan, kurang enak badan, kejenuhan mendengar, sakit lambung dan
masalah peredaran darah. Kebisingan di atas 85 dB dapat menyebabkan kemunduran serius pada kondisi kesehatan seseorang. Bila hal ini berkepanjangan
dapat merusak pendengaran yang bersifat sementara maupun permanen. Tingkat kebisingan yang cukup tinggi untuk menyebabkan ketulian sementara atau
permanen terjadi di industri. Berbagai kriteria telah ditetapkan dan menyatakan tingkat kebisingan maksimum yang tidak boleh dilampaui. Bila tingkat kebisingan
melampaui tingkat kebisingan yang membahayakan maka harus diambil suatu tindakan pencegahan untuk mereduksinya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.4 memperlihatkan batasan tingkat kebisingan pada industri yang dizinkan oleh Walsh-Healey Public Contracts, yang jika dilampaui harus dilakukan
tindakan proteksi terhadap pekerja. Tabel 2.4 Tingkat kebisingan yang dizinkan oleh Walsh-Healey Public Contracts.
Durasi, perhari Jam
Tingkat Bunyi dB
8 6
4 3
2
1.5 1
0.5 0.25 atau kurang
90 92
95 97
100 102
105 110
115
Sumber: Hemond Jr, Conrad J, 1983
2.3 Teknik Pengendalian Kebisingan
Pengendalian kebisingan merupakan tindakan penurunanpengurangan kebisingan di sumber-sumber kebisingan, mengontrol jalannya kebisingan dan
perlindungan terhadap pendengar, jika tingkat kebisingan sudah melewati batas yang diizinkan. Penurunan kebisingan dengan metoda aplikasi akustik pada
permesinan sejak tahap desain merupakan hal yang paling efektif mengingat besarnya biaya yang harus dikeluarkan dan persoalan pengendalian kebisingan
bersifat multi dimensi atau lintas ilmu. Untuk mendapatkan suatu rancangan material akustik, komponen mesin
maupun ruangan yang bersifat low noise design, ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan, salah satunya adalah identifikasi. Source atau Noise Generation
Mechanism NGM harus diketahui, bersifat apakah NGM-nya, apakah air borne, solid borne, ataupun fluid borne. Identifikasi ini mencakup sumber, propagasi dan
radiasi dan berdasarkan data-data kualitatif, eksperimen dan pengalaman.Dalam
Universitas Sumatera Utara
mengidentifikasi sumber-sumber kebisingan suatu sistem haruslah diketahui komponen-komponen mana saja yang bersifat aktif maupun pasif. Dalam arti
mana saja yang memiliki NGM dan yang tidak memiliki NGM. Indentifikasi propagasi atau jalannya rambatan bunyi mencakup komponen mana saja yang
berpotensial meneruskan dan yang merefleksikan kembali dalam satu material. Dengan demikian, dapat diketahui karakteristik atau perilaku rambatan.
Identifikasi radiasi sangat tergantung dari bentuk geometri dari stuktur mesin atau komponen. Bagianarea mana saja yang berpotensial dan bersfat dominan. Radiasi
juga dipengaruhi oleh situasi sekitar objek yang menjadi permasalahan, seperti tipe medan bunyi, ruang terbuka atau tertutup dan emisi dari mesin-mesin yang
berdekatan.
2.4 Material Akustik