dipelajari, lingkungan, instrumental, dan kondisi peserta didik” E. Mulyasa, 2004: 189.
B. Penelitian Yang Relevan
Fika Tri Worowati 2006 dalam penelitiannya yang berjudul ”Studi Komparasi antara Metode Tutor Sebaya dengan Metode Konvensional Ditinjau
dari Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X SMK Murni 2 Surakarta Tahun 20052006. Dalam penelitian ini dikemukakan bahwa metode tutor sebaya lebih
baik diterapkan daripada metode konvensional khususnya pada pembelajaran siklus akuntansi di SMK.
C. Kerangka Pemikiran
Telah dijelaskan dalam kajian teori bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu kondisi peserta didik. Kemampuan
peserta didik sangat sangat bergantung dari kemampuan guru dalam mengajar, sedang hal yang paling dibutuhkan oleh guru dalam mengajar yaitu kemampuan
dalam memilih metode mengajar yang baik. Metode yang baik adalah metode yang tepat dalam upaya mencapai hasil atau prestasibelajar yang memuaskan,
sedangkan metode yang tepat adalah metode yang bisa memperoleh pemahaman dari dalam diri siswa. Salah satu upaya dalam memperoleh pemahaman siswa
adalah merangsang keaktifan siswa agar daya pikir bekerja secara optimal. Berdasarkan pada tema dan masalah penelitian, serta kajian teoritis yang
diselaraskan dengan judul penelitian yang diambil, yaitu “Penerapan metode pembelajaran tutor sebaya untuk meningkatkan prestasi balajar akuntansi pada
siswa kelas XI IPS 2 SMA Al Islam 1 Surakarta tahun ajaran 20082009”, maka kerangka pemikirannya dapat digambarkan sebagai berikut:
Gamabr 1. Skema kerangka pemikiran PTK dengan metode tutor sebaya
Keterangan: Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran akuntansi adalah
bahwa guru merasa kesulitan dalam menggunakan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran
akuntansi. Hal tersebut menjadikan indikator bahwa prestasi belajar akuntansi rendah. Oleh karena itu, untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi , peneliti
akan menerapkan metode tutor sebaya, sehingga akan terbentuk suatu pembelajaran yang menarik, berkesan dan membuat siswa lebih bersemangat.
Dalam artian bahwa diharapkan prestasi belajar akan semakin meningkat.
KONDISI AWAL 1.
Siswa merasa tidak bersemangat dalam belajar 2.
Siswa merasa kesulitan dan kurang memahami pelajaran akuntansi 3.
Guru merasa kesulitan dalam mencari metode pembelajaran yang tepat 4.
Prestasi belajar akuntansi rendah
Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya
KONDISI AKHIR 1.
Siswa merasa bersemangat dalam belajar dan mampu memahami pelajaran akuntansi 2.
Guru dapat menentukan metode pembelajaran yang tepat 3.
Prestasi belajar akuntansi meningkat TINDAKAN PTK
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan tindakan
3. Pengamatan
4. Refleksi
D. Hipotesis Tindakan