Pertumbuhan Panjang Standar Frekuensi Molting

13 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 0T:24G 8T:16G 12T:12G 16T:8G 24T:0G Laju pertumbuhan harian PERLAKUAN Tebar Kuntet Tebar Normal T = terang G = gelap 0, 8, 12, 16, 24 = jam a ab b ab b Gambar 3. Histogram laju pertumbuhan harian Cherax quadricarinatus dengan perlakuan lama pencahayaan dan ukuran yang berbeda.

3.1.3 Pertumbuhan Panjang Standar

Pertumbuhan panjang standar pada kelompok tebar kuntet berkisar antara 1,23-1,60 cm, sedangkan pada kelompok tebar normal berkisar antara 1,00-1,27 cm. Pertumbuhan tertinggi didapat pada perlakuan 16T:8G baik pada kelompok tebar kuntet yaitu 1,60 cm maupun kelompok tebar normal yaitu 1,27 cm Gambar 4. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa perlakuan lama pencahayaan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan panjang mutlak sedangkan kelompok ukuran LAT memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan panjang mutlak. Antara perlakuan 16T:8G dan 8T:16G saling berbeda nyata, untuk perlakuan 12T:12G, 24T:0G, dan 0T:24G satu sama lain cenderung homogen dengan kisaran yang berada pada nilai perlakuan 16T:8G dan perlakuan 8T:16G Lampiran 11. 14 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 1.60 1.80 0T:24G 8T:16G 12T:12G 16T:8G 24T:0G PERTUMBUHAN PANJANG cm PERLAKUAN Tebar Kuntet Tebar Normal T = terang G = gelap 0, 8, 12, 16, 24 = jam ab b ab ab a Gambar 4. Histogram pertumbuhan panjang standar cm Cherax quadricarinatus selama pemeliharaan 30 hari.

3.1.4 Frekuensi Molting

Frekuensi molting pada kelompok tebar kuntet berkisar antara 4-8 kali selama perlakuan, sedangkan pada kelompok tebar normal berkisar antara 5-9 kali. Frekuensi tertinggi terjadi pada perlakuan 16T:8G sebanyak 8 kali pada kelompok tebar kuntet dan 9 kali pada kelompok tebar normal. Frekuensi terendah terdapat pada perlakuan 0T:24G sebanyak 4 kali pada kelompok tebar kuntet dan 5 kali pada kelompok tebar normal Gambar 5. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa perlakuan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap frekuensi molting, tetapi memberikan pengaruh yang nyata dengan adanya pengelompokan ukuran. Antara perlakuan 8T:16G dan perlakuan 24T:0G memiliki nilai frekuensi molting yang berbeda nyata. Pada perlakuan 0T:24G, 12T:12G, dan 16T:8G masing-masing tidak berbeda nyata dan masih berada pada kisaran yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan 2 dan perlakuan 5 Lampiran 13. 15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0T:24G 8T:16G 12T:12G 16T:8G 24T:0G FREKUENSI MOLTING PERLAKUAN Tebar Kuntet Tebar Normal T = terang G = gelap 0, 8, 12, 16, 24 = jam ab ab ab b a Gambar 5. Histogram frekuensi molting selama pemeliharaan 30 hari

3.1.5 Perubahan Warna Karapas