17.32 17.23 20.68 b 22.02 19.74 22.46 ab 25.43 23.60 25.04 a 27.52 23.78 25.37 a 27.12 20.80 25.29 a a 21.03 b

Tabel 13 Pengaruhperlakuan invigorasi dantingkat viabilitas terhadap berat gabah kering gilingrumpun pada kadar air 14 Perlakuan Benih Berat Gabah Kering Giling g Rataan V1 V2 V3 3-5 butirlubang tanam

27.49 17.32 17.23 20.68 b

6-10 butirlubang tanam

25.61 22.02 19.74 22.46 ab

Air kelapa muda

26.10 25.43 23.60 25.04 a

GA3 100 ppm

24.81 27.52 23.78 25.37 a

GA3 100 ppm+air kelapa muda

27.95 27.12 20.80 25.29 a

Rataan 26.39 a

23.88 a 21.03 b

Keterangan: angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji DMRT α=0.05, V1= viabilitas tinggi, V2=viabilitas sedang, V3= viabilitas rendah, = benih direndam dengan air,perlakuan invigorasi benih dengan air kelapa muda, GA 3 100 ppm dan GA 3 100 ppm+ air kelapa muda menggunakan benih 3-5 butirlubang tanam. Hasil penelitian pada Tabel 13 menunjukkan bahwa perlakuan benih pratanam yakni perlakuan invigorasi dengan air kelapa muda, invigorasi dengan GA 3 100 ppm dan invigorasi dengan GA 3 100 ppm + air kelapa muda memberikan pengaruh yang berbeda nyata dengan perlakuan kontrol. Fenomena ini mengindikasikan bahwa perlakuan invigorasi benih partanam dengan GA 3 100 ppm dan air kelapa muda dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan tanaman.Perlakuan invigorasi benih pratanam seperti priming pada sejumlah benih dapat mempercepat pemunculan radikula, meningkatkan persentase perkecambahan dan laju pertumbuhan, dan memperbaiki pertumbuhan bibit pada kondisi tanah yang tidak menguntungkan. Hal ini dapat mendukung kinerja tanaman dalam memanfaatkan hasil fotosistesis secara optimal termasuk proses pengisian sink gabah. Pengaruh varietas terhadap variabel berat gabah kering gilingrumpun g pada Tabel 14menunjukkan bahwa hasil gabah kering giling tertinggi berturut- turut diperoleh pada varietas Limboto yang memberikan hasil gabah kering giling sebesar 28.87 grumpun, Situpatenggang 25.95 grumpun dan Batutegi 16.40 grumpun. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel hasil gabah kering giling selain dipengaruhi oleh perlakuan invigorasi benih dan tingkat viabilitas, juga dipengaruhi oleh faktor varietas. Tabel 14Pengaruh perlakuan varietas terhadap berat gabah kering gilingrumpun pada kadarair 14